2015 PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD

dokumen-dokumen yang mirip
08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komala Dewi Ainun, 2014

Diagram 1 Diagram Balok Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia atau lazim

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang. Matematika berasal dari bahasa Latin yaitu manthanein atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rasional yang harus dibina sejak pendidikan dasar. (Hasratuddin, 2010 : 19).

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

BAB I PENDAHULUAN. pasal 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk. diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Pada isi pernyataan SKL yang kedua, memahami unsur-unsur dan sifatsifat bangun datar merupakan materi yang harus dikuasai siswa terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ine Riani, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Matematika juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

2016 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan semboyan learning by doing. Berbuat untuk mengubah tingkah laku

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA. (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester II SMP Negeri 2

BAB I PENDAHULUAN. konsep-konsep sehingga siswa terampil untuk berfikir rasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik begitu pula

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ike Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia, dengan mempelajari matematika siswa lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberikan setiap jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi sekarang ini pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AgusPrasetyo, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fatima Dwi Ratna, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. Melihat pentingnya matematika dan peranannya dalam menghadapi

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan di Indonesia sesungguhnya sudah mengalami

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII-F SMPN 14 BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS END ANALYSIS (MEA) Muhammad Azhari

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran, hal ini menuntut guru dalam perubahan cara dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sarbaini, Identifikasi Tingkat Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van

OLEH : Rosmayanti, Sarson W. Dj. Pomalato, M.Pd, Martianty Nalole

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang harus dipelajari oleh setiap siswa dalam berbagai jenjang pendidikan. Untuk membangun pengetahuan awal siswa terhadap matematika, maka matematika diajarkan sejak sekolah dasar. Banyak siswa yang merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang sangat sulit dan menakutkan. Karena matematika berupa angka, operasi hitungan dengan berbagai macam simbol matematika. Secara umum, tujuan pembelajaran di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil dalam menggunakan matematika. Menurut Depdiknas (dalam Ahmad Susanto, 2013, hlm. 189-190), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar sebagai berikut. 1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian beserta opersi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan. 2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume. 3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sisitem koordinat. 4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran. 5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya. 6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan gagasan secara matematika. Secara khusus tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas (dalam Ahmad Susanto, 2013, hlm. 190), sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.

2 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. 5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan seharihari. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut menurut Ahmad Susanto (2013, hlm. 190) maka seorang guru harus menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan mengkonstruksi dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Dari tujuan pembelajaran yang dipaparkan oleh Depdiknas tidak semua tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik. Dilapangan siswa masih kesulitan dalam memahami konsep matematika yang bersifat abstrak. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung satu arah. Siswa hanya menerima materi yang guru sampaikan. Siswa tidak terlibat secara mandiri dalam membangun pengetahuannya. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data awal melalui penyebaran soal kepada siswa kelas III di SDN X ditemukan data bahwa siswa memiliki respon yang baik terhadap mata pelajaran matematika, namun memiliki kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi. Kebanyakan siswa salah dalam menghitung perkalian dua angka serta salah dalam menentukan rumus luas yang digunakan. Hasil dari evaluasi menunjukkan nilai rata-rata kelas sebesar 44 dengan persentase kelulusan 8% atau hanya 2 orang siswa yang telah mencapai KKM. Yang tidak lulus mencapai 92% atau sebanyak 22 orang siswa mendapatkan nilai dibawah standar atau KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) belajar yaitu sebesar 64. Ini

3 menunjukkan siswa kurang atau bahkan tidak memahami materi yang guru sampaikan. Berdasarkan hasil studi literature dengan membaca teori dan mengobservasi langsung kelapangan didapat permasalahan yaitu siswa sulit untuk memahami konsep matematika yang disampaikan oleh guru. Dari permasalahan serta data awal tersebut peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas III SD. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka masalah yang akan diteliti secara umum mengenai Bagaimana Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Kelas III SD? Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa? 2. Bagaimana peleksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa? 3. Bagaimana hasil peningkatan pemahaman matematis siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum diadakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas III SD. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk.

4 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. 2. Untuk mendeskripsikan peleksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. 3. Untuk mendeskripsikan hasil peningkatan pemahaman matematis siswa dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Pendekatan matematika realistik dapat menjadi salah satu pendekatan yang berpusat pada siswa serta dapat guru terapkan dikelas dalam proses pembelajaran. Karena pendekatan matematika realistik berangkat dari suatu masalah yang riil atau nyata yang terdapat dilingkungan atau dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa lebih mudah memahami setiap materi yang disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa 1) Membantu siswa dalam memahami setiap materi matematika melalui penyajian gambar, grafik, tabel, dan lain-lain. 2) Membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal latihan matematika. 3) Menumbuhkan minat siswa terhadap matematika. 4) Membantu siswa dalam menerapkan materi matematika kedalam kehidupan sehari-hari. 5) Membantu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa. b. Bagi guru 1) Membantu guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi. 2) Membantu guru dalam menggunakan model pembelajaran yang beragam.

5 3) Sebagai masukan untuk mengadakan pembelajaran yang lebih menyenangkan, membuat siswa jadi lebih aktif, dan mengembangkan kemampuan pemahaman siswa. c. Sekolah 1) Sekolah sebagai wadah terlaksanannya pembelajaran, dan penentu kebijakan untuk mempertimbangkan kelanjutan dari pendekatan matematika realistik dapat diterapkan disekolah secara terus menerus. 2) Sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas lulusan sekolah. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian literature dengan membaca teori serta penelitian sebelumnya, maka penerapan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas III SD. F. Organisasi Penulisan Skripsi ini disusun sebanyak lima bab yang terdiri dari: BAB I Pendahuluan; BAB II Kajian Pustaka; BAB III Metode dan Prosedur Penelitian; BAB IV Temuan dan Pembehasan; BAB V Simpulan dan Saran. Dengan rincian setiap babnya sebagai berikut. 1. BAB I Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang Penelitian; Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; Hipotesis Tindakan; dan Organisasi Penulisan. 2. BAB II Kajian Pustaka terdiri dari: Pengertian Pembelajaran Matematika; Pengertian Penedekatan Matematika Realistik; Pengertian Pemahaman Matematis; Pengertian Luas Bangun Datar; Penerapan Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas III SD, Penelitian Yang Relevan, Kerangka Berfikir; dan Definisi Operasional.

6 3. BAB III Metode dan Prosesdur Penelitian terdiri dari: Metode Penelitian berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan; Disain Penelitian tentang desain yang digunakan selama proses peneletian; Lokasi Penelitian menjelaskan secara singkat loka penelitian; Subjek Penelitian mendeskripsikan keadaan subjek penelitian; Waktu Penelitian; Instrument Penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data; Prosedur Penelitian berupa tahap-tahap yang dilakukan selama penelitian; Serta Pengolahan dan Keabsahan Data mengenai cara mengolah data yang telah dikumpulkan. 4. BAB IV Temuan dan Pembahasan terdiri dari: Temuan tiap siklus dengan rincian sebagai berikut Tahap Perencanaan merupakan tahap penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran; Tahap Pelaksanan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa; Hasil dari setiap siklus yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa pada akhir pembelajaran, Serta Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan setiap siklus dan memperbaikinya pada siklus berikutnya; dan Pembahasan dari seluruh siklus. 5. BAB V Simpulan dan Saran yang terdiri dari; Simpulan dari hasil pelaksanaan penelitian serta saran yang ditujukan untuk para stekholder.