BAB V PENUTUP. Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HADIS SUGUHAN KELUARGA MAYAT. sanad. Adapun kritik sanadnya, antara lain sebagai berikut:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

NILAI HADIS KITAB AL-TAUHI>D KARYA IBN KHUZAYMAH BAB RU YATULLA>H YAUM AL-QIYA>MAH DALAM PERSPEKTIF KAEDAH KESAHIHAN HADIS

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PEMBAGIAN HADITS NABI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV MUSNAD AL-SHĀFI Ī DALAM KATEGORISASI KITAB HADIS STANDAR. Ulama hadis dalam menentukan kitab-kitab hadis standar tidak membuat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. PENDAHULUAN B. PEMBAHASAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Manzhumah Al-Baiquniyyah: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HADIS TENTANG BACAAN TASHAHHUD DALAM SALAT

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

Al-Hadits Tuntunan Nabi Mengenai Islam. Presented By : Saepul Anwar, M.Ag.

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. shalat dan puasa. Namun ada juga yang berdampak secara sosial, seperti halnya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV ANALISIS ḤADIṠ TENTANG TAḤNIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN, PERBEDAAN, DAN AKIBAT HUKUM ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DALAM MENGATUR OBJEK JAMINAN GADAI

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Khadījah r.a. binti Khuwalid adalah salah satu perempuan terbaik ahli surga. 1

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB II METODE KRITIK HADIS DAN PEMAKNAANNYA

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat

BAB IV KE-H}UJJAH-AN DAN PENYELESAIAN H}ADI>TH TENTANG MEMINANG PINANGAN ORANG LAIN

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

LATIHAN MENERJEMAHKAN ANGKA DARI SATUAN SAMPAI JUTAAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. mengandung sifat-sifat yang sempurna. Nama-nama Allah yang agung dan mulia

PUASA DI BULAN RAJAB

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PEMBAHASAN. Al-Quran dan hadis merupakan pedoman hidup serta sumber utama bagi. ajaran agama Islam dan keduanya tidak bisa terpisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS SANAD DAN MATAN HADITS TENTANG SYAFAAT PENGHAFAL AL-QUR AN

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, hadis menempati posisi kedua setelah al-qur an sebagai

BAB III ANALISIS HUKUM RUISLAG TANAH WAKAF

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan berikut: Berdasarkan paparan bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai 1. Manhaj Ibn al-jawzi dalam menentukan kepalsuan hadis dalam kitab al- Mawd{u< a<t dapat diklasifikasikan ke dalam dua tinjauan. Dari segi sanad, hadis dihukumi mawd{u< apabila di dalamnya terdapat 1) Perawi pembohong; 2) Perawi majhul; 3) Perawi dicurigai fasik; 4) Perawi ahli bidah; 5) Perawi tadlis; 6) Perawi munkar yang tidak ada penunjang; 7) Perawi bat{il; 8) Perawi Shi> ah Rafi>d}ah; 9) Perawi mud{tarrib; dan 10) Perawi yang lemah hafalannya saat tuanya. Dari segi matan, hadis dihukumi mawd{u< apabila matan-nya 1) Bertentangan dengan ayat Alquran yang qat{ i al-dila>lah; 2) Bertentangan dengan hadis mutawa>tir; 3) Bertentangan dengan hadis s}ah}i>h; 4) Bertentangan dengan hadis mashhu<r; 5) Bertentangan dengan hadis mustafid; 6) Bertentangan dengan akal; 7) Bertentangan dengan data sejarah; 8) Bertentangan dengan teori kedokteran; 9) Bertentangan dengan pokok syariah; 10) Bertentangan dengan ijma ; 11) Terdistorsi; 12) tidak teratur dan kacau; 13) Memuat hal mustahil. Sebagian besar hadis-hadis dengan kriteria tersebut menurut mayoritas Ulama hadis adalah termasuk hadis daif, namun Ibn al-jawzi menganggap hadis-hadis tersebut adalah mawd{u< dengan menganalisa dan mempermasalahkan serta menemukan pendapat ulama hadis yang mendukung analisanya. Metode kritik hadis Ibn al-jawzi seperti di atas 315

316 disebut sebagai manhaj Ibn al-jawzi dalam menentukan ke-mawd{u> -an hadis, sepanjang penelusuran penulis selama ini belum ditemukan suatu pendapat yang menyebutnya sebagai manhaj. 2. Ibn al-jawzi tidak selalu konsisten dengan manhajnya dalam menentukan kemawd}u> -an hadis. Dalam penelitian ini penulis menemukan adanya inkonsistensi Ibn al-jawzi pada lima hadis, 1) Suatu hadis dihukumi mawd{u> karena diriwayatkan oleh seorang bermadhab Shi> ah, padahal yang dianggap mawd{u> sesuai manhaj adalah perawi bermadhhab Shi> ah Rafi>d}ah, bukan secara umum; 2) Suatu hadis dihukumi mawd{u> karena perawi yang melemah hafalannya saat masa tua, padahal dalam hadis tersebut perawi yang dimaksud meriwayatkan hadis saat masih muda dan belum melemah hafalannya; 3) Suatu hadis dihukumi mawd{u> karena diriwayatkan oleh seorang perawi hadis yang meriwayatkan hadis munkar dan tidak ada perawi lain sebagai penunjang yang meriwayatkan hadis tersebut, padahal yang dianggap mawd{u> adalah periwayatan hadis munkar dan ada perawi lain yang menunjang dalam periwayatan hadis tersebut; 4) Semua hadis yang bertentangan dengan hadis sahih apalagi terdapat dalam kitab sah}i>h}ain dihukumi mawd{u>, padahal ada hadis yang tidak bertentangan dengan hadis sahih apalagi hadis tersebut terdapat dalam kitab s}ah}i>h} Muslim ternyata dihukumi mawd{u> ; dan 5) Semua hadis yang bertentangan dengan hadis mutawa>tir dihukumi mawd{u>, padahal ada hadis yang tidak bertentangan dengan hadis mutawa>tir dianggap mawd{u>.

317 Faktor penyebab Ibn al-jawzi tidak konsisten ditinjau dari segi sanad hadis adalah: س د وااألبواب إ ا ل ب اب ع ل ى a. Ibn al-jawzi sangsi terhadap periwayatan hadis dari perawi Shi ah yang meriwayatkan hadis tentang keutamaan ahli Bait karena ia menganggap bahwa perawi Shi ah adalah sebagai ahli bid ah, baik Ra<fid{ah maupun bukan. b. Ibn al-jawzi hati-hati dalam meneliti hadis sehingga menganggap bahwa Isma il ibn Ayyash meriwayatkan hadis غالم فسموه الوليد adalah ketika ia telah melemah hafalannya, walaupun sebenarnya Isma il ibn Ayyash meriwayatkan hadis ini ketika masih kuat hafalannya, ketika ia masih berada di Sham dan guru-gurunya orang Sham. c. Ibn al-jawzi menganggap bahwa hadis من ش ر ب ال خ م ر yang diriwayatkan oleh Abdurrahman ibn Ishaq sebagai perawi munkar, matruk dan tidak thiqah, adalah hanya seorang diri dalam meriwayatkannya dan tidak adanya keterkaitan hadis lain yang dapat menguatkan hadis riwayat Abdurrahman ibn Ishaq. Padahal masih ada perawi lain yang menunjang dalam periwayatan hadis tersebut. Faktor yang menyebabkan Ibn al-jawzi inkonsisten terhadap manhaj-nya, dalam من ش ر ب ال خ م ر menetapkan ke-mawd}u> -an hadis

318 Faktor penyebab Ibn al-jawzi tidak konsisten ditinjau dari segi matan hadis adalah: a. Ibn al-jawzi menganggap hadis إ ن ط ال ت ب ك م د ة yang ada dalam kitab S{ah{i<h{ Muslim adalah pengecualian diterimanya sebagai hadis sahih, dikarenakan adanya cacat yang merusak kesahihannya. Hal tersebut berbeda dengan manhaj-nya, sebab dalam manhaj-nya dikatakan hadis yang sahih seperti hadis-hadis dalam s}ah}i>h}ain hendaknya jangan didaifkan dan hadis-hadis yang bertentangan dengan hadis sahih adalah hadis palsu, sedang hadis tersebut adalah sahih, berada dalam kitab S}ah}i>h} Muslim dan tidak bertentangan dengan hadis sahih, namun Ibn al-jawzi masih me-mawd}u> -kannya. b. Hadis من كذب علي yang dikatakan hadis sahih dan mutawa>tir oleh ulama hadis, serta berada pada Kutub al-sittah. Ibn al-jawzi menganggap sebagai hadis palsu dikarenakan adanya cacat yang merusak kesahihannya, walaupun cacat tersebut berada di antara mukharrij dan Ibn al-jawzi, serta hadis tersebut diriwayatkan dengan banyak jalur sanad, Ibn al-jawzi menganggap bahwa hadis-hadis tersebut tidak dapat saling menguatkan, padahal hadis tersebut sahih dengan banyak jalur sanad dan saling menguatkan serta berstatus mutawa>tir.

319 س د وااألبواب إ ا ل c. Ibn al-jawzi menganggap dua hadis sahih yang bertentangan tidak dapat dikompromikan, disebabkan س د وااألبواب إ ا ل ب اب أ ب ي ب ك ر dan ب اب ع ل ى waktu terjadinya sejarah dua hadis yang bertentangan tersebut adalah س د وااألبواب إ ا ل ب اب ع ل ى dianggap bersamaan padahal waktunya berbeda, hadis س د وااألبواب إ ا ل ب اب أ ب ي ب ك رhadis terjadi ketika perang Khaibar sedangkan terjadi ketika Nabi SAW sakit menjelang wafatnya dan Abu Bakar ditugaskan mengganti Nabi SAW mengimamin salat di masjid. B. Implikasi Teoritik Berdasarkan temuan yang telah disimpulkan oleh penulis sebagaimana telah dipaparkan di atas, hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa: Manhaj ulama hadis dalam menetapkan kepalsuan hadis sejak abad II H. sampai abad VI H. tidak menjadi standar baku, sebab pada abad VI H. Manhaj ulama hadis tersebut tidak disepakati oleh Ibn al-jawzi. Ibn al-jawzi memiliki manhaj dalam menetapkan kepalsuan hadis yang berbeda dari manhaj yang ditetapkan oleh ulama hadis sebelum Ibn al-jawzi, akibatnya masih terbuka peluang bagi ulama hadis pada masa sekarang dan masa-masa akan datang, untuk merumuskan manhaj dalam menetapkan kepalsuan hadis. Penelitian ini juga memiliki implikasi bahwa mukharrij sebagai perawi terahir menurut jumhur ulama hadis tidak disepakati oleh Ibn al-jawzi, sebab Ibn al- Jawzi menganggap orang-orang yang meriwayatkan hadis setelah mukharrij

320 sampai kepada Ibn al-jawzi atau ulama lain yang membukukan hadis adalah sebagai perawi terahir. Pada rangkaian perawi setelah mukharrij sampai kepada Ibn al-jawzi dimungkinkan timbulnya kepalsuan hadis, walaupun dari mukharrij ke atas sampai sahabat adalah hadis sahih. Dalam tataran praktis manhaj Ibn al-jawzi dapat dijadikan pedoman kritis dalam menetapkan kepalsuan hadis dan dapat memberi kontribusi pada perkembangan kritik hadis.