PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA SKRIPSI OLEH : JOIN WAN CHANLYN S NIM :

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA PADA ELEKTRODA BOLA TERPOLUSI ASAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH HUJAN TERHADAP TEGANGAN LEWAT DENYAR ISOLATOR PIRING TERPOLUSI

PENGARUH PEMBERSIHAN OLEH HUJAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN-POST 20 KV TERPOLUSI

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

PENGARUH ASAP HASIL BAKAR KAYU TERHADAP TEGANGAN FLASHOVER AC ISOLATOR PIRING

PENGARUH POSISI STUB ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR PIRING GELAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERSENTASE FENOL TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK JAGUNG

PENGARUH ELEKTRODA CINCIN PERATA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI JENIS PORSELEN

STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DAN ARUS BOCOR PADA ISOLATOR RANTAI DENGAN PEMBASAHAN

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

BAB III TEGANGAN GAGAL DAN PENGARUH KELEMBABAN UDARA

LUQMAN KUMARA Dosen Pembimbing :

Efek Polaritas dan Fenomena Stres Tegangan Sebelum Kegagalan Isolasi pada Sela Udara Jarum - Plat

BAB I PENDAHULUAN. listrik demi menjaga kelangsungan hidup mereka. Pada proses sistem tenaga. transmisikan dan didistribusikan kepada para konsumen.

1. BAB I PENDAHULUAN

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

SELAMAT DATANG SEMINAR. Laporan TUGAS AKHIR

BAB I LATAR BELAKANG. berlangsung secara aman dan efisien sepanjang waktu. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyalurkan listrik secara

SIMULASI PERHITUNGAN DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

PENGARUH JUMLAH DAN JARAK MESH PERISAI TERHADAP INDUKSI TEGANGAN TINGGI PADA SALURAN TEGANGAN RENDAH

BAB II BUSUR API LISTRIK

PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIRING JENIS PORSELEN TERPOLUSI ABU VULKANIK

BAB II ISOLATOR PENDUKUNG HANTARAN UDARA

KUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendistribusikan energi listrik tersebut. Hal ini tentunya akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS KARPET INTERLOCKING PT. BASIS PANCAKARYA LAPORAN

Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

PENGARUH PERISAI PELAT LOGAM TERHADAP INDUKSI TEGANGAN SURJA PETIR PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

Pengaruh Bentuk dan Material Elektrode terhadap Partial Discharge

PERCOBAAN - I PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK

PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS DIELEKTRIK UDARA PADA BERBAGAI SELA DAN BENTUK ELEKTRODA DENGAN VARIASI TEMPERATUR SEKITAR

KARAKTERISTIK KORONA DAN TEGANGAN TEMBUS ISOLASI MINYAK PADA KONFIGURASI ELEKTRODA JARUM-PLAT

TUGAS AKHIR PENGARUH KETINGGIAN ALAT UKUR ELEKTRODA BOLA- BOLA DI ATAS PERMUKAAN TANAH TERHADAP KESALAHAN PENGUKURAN OKTAFIANUS ZEBUA NIM :

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

BAB III SISTEM PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan bagian peralatan yang terhubung secara fisik dengan tanah. berfungsi sebagai penggantung atau penopang konduktor [2].

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUJIAN ISOLASI MINYAK TROFO TEGANGAN TINGGI TERHADAP PERUBAHAN SUHU.

STUDI PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN INPUT TERHADAP KAPASITAS ANGKAT MOTOR HOISTING ( Aplikasi pada Workshop PT. Inalum )

ANALISIS PENGARUH POLUTAN PADA ISOLATOR KACA TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

ANALISIS PENGARUH KEADAAN SUHU TERHADAP TEGANGAN TEMBUS AC DAN DC PADA MINYAK TRANSFORMATOR. Sugeng Nur Singgih, Hamzah Berahim Abstrak

1 BAB I PENDAHULUAN. mungkin memiliki keseimbangan antara sistem pembangkitan dan beban, sehingga

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

LEMBAR PERSETUJUAN KAJIAN UNJUK KERJA KELISTRIKAN ARESTER PORSELEN DAN ARESTER POLIMER PADA SISTEM TEGANGAN 20 KV

KarakteristikkDielektrik Campuran Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Nitrogen (N2) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Negatif

Perancangan dan Realisasi Pembangkit Korona dengan Sumber DC dari Baterai 12 Volt DC Menggunakan Flyback Converter

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

BAHAN SIDANG TUGAS AKHIR. PENGARUH KELEMBABAN UDARA TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR POST 20 kv TERPOLUSI OLEH : ANGELINA NIM :

SIMULASI PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN SELA BOLA

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

STUDI GANGGUAN HUBUNGAN SINGKAT SATU FASA KETANAH AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA SALURAN TRANSMISI OLEH JUBILATER SIMANJUNTAK NIM :

PERHITUNGAN BESAR RUGI-RUGI DAYA KORONA PADA SISTEM SALURAN TRANSMISI 275 KV GI MAMBONG MALAYSIA GI BENGKAYANG INDONESIA

Tegangan Tembus (kv/2,5 mm) Jenis Minyak RBD FAME FAME + aditif

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan pola hidup

SIMAK UI Fisika

PENGARUH TEKANAN MEKANIS TERHADAP TEGANGAN TEMBUS DIELEKTRIK KERTAS TERIMPREGNASI MINYAK

STUDI PENGARUH KANDUNGAN AIR TANAH TERHADAP TAHANAN JENIS TANAH LEMPUNG (CLAY)

ANALISIS PENGARUH FREKUENSI TERHADAP REDAMAN PADA KABEL KOAKSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

T. Haryono 1, Avrin Nur Widiastuti 1, Arya Bagus Sanjaya 2

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

ISOLATOR 2.1 ISOLATOR PIRING. Jenis isolator dilihat dari konstruksi dan bahannya dibagi seperti diagram pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara

AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

ANALISIS PERBANDINGAN TORSI START

MODUL PRAKTIKUM TEKNIK ARUS DAN TEGANGAN TINGGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS AC PADA MINYAK SEREH DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRODA JARUM-JARUM DAN TABUNG-TABUNG

PERBEDAAN PENAMBAHAN GARAM DENGAN PENAMBAHAN BENTONIT TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN PADA SISTEM PENTANAHAN. IGN Janardana

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN SILANE TERHADAP UNJUK KERJA ISOLATOR BAHAN RESIN EPOKSI DENGAN KONTAMINAN PANTAI

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI PADA TRANSFORMATOR AKIBAT EFEK KORONA

Sifat Dielektrik Campuran Gas CO 2 Dengan Nitrogen (N 2 ) Dibawah Terpaan Medan Tinggi DC Polaritas Positif

KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS BAHAN ISOLASI KABEL INSTALASI TEGANGAN RENDAH

PENGARUH BUSUR API TERHADAP KEKUATAN DIELEKTRIK GAS SF 6

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

Transkripsi:

PENGARUH UKURAN BUTIRAN AIR HUJAN TERHADAP TEGANGAN TEMBUS UDARA Join Wan Chanlyn S, Hendra Zulkarnaen Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA email: joinwan@ymail.com Abstrak Dielektrik merupakan suatu bahan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik, dimana dielektrik berfungsi sebagai pelindung agar tidak terjadi tembus listrik yang tidak diinginkan.apabila medan listrik yang diterapkan melebihi kekuatan dielektrik material tersebut maka akan terjadi breakdown. Tegangan tembus udara dipengaruhi beberapa hal antara lain temperatur, kelembaban, angin, dan tingkat kontaminasi udara. Adanya kondisi hujan akan mempengaruhi kekuatan dielektrik udara, karena telah dipengaruhi oleh faktor konduktivitas dari hujan itu sendiri. Pada paper ini dikaji pengaruh ukuran butiran air hujan terhadap tegangan tembus udara, dengan pemodelan simulasi hujan buatan pada peralatan tegangan tinggi dengan elektroda bola bola, elektroda jarum jarum, dan jarum piring. Dimana hasil analisis penelitian ini terlihat semakin besar ukuran butiran air hujan maka semakin besar penurunan tegangan tembus udara yaitu penurunan tegangan terbesar yaitu pada elektroda bolabola 61,46%, pada elektroda jarum jarum 30,34% dan jarum piring 32,41%. Kata Kunci: dielektrik, breakdown, kekuatan dielektrik, konduktivitas 1. Pendahuluan Hujan adalah suatu fenomena alam dimana air hujan tersebut dapat mengakibatkan tegangan tembus karena air hujan akan dapat menghantarkan arus, hal ini dipengaruhi adanya faktor konduktivitas yang dimiliki oleh hujan yang memberikan pengaruh kontaminasi terhadap udara sekitar sehingga tegangan tembus udara akan berubah dari keadaan idealnya. Dalam kenyataan tetesan air hujan dapat menyebabkan breakdown.air hujan sendiri turun dengan kondisi yang berbeda, ada hujan gerimis, sedang, dan lebat. Tentu hal ini membuat ukuran butiran yang berbeda beda, sesuai dengan kondisi alam yang terjadi pada saat itu. Pada paper ini akan di kaji adalah butiran air hujan terhadap tegangan tembus (breakdown voltage) udara. Masalah yang akan di analisis adalah bagaimana pengaruh ukuran butiran air hujan terhadap perubahan tegangan tembus udara. Untuk melakukan analisis datanya digunakan pemodelan simulasi hujan buatan dan alat uji yang digunakan peralatan tegangan tinggi dengan elektroda bola bola, jarum jarum, dan jarum piring di laboratorium Teknik Tegangan Tinggi di Departemen Teknik Elektro USU. 2. Teori Kegagalan Isolasi Suatu peralatan listrik jika mengalami kegagalan pengisolasian maka akan mengakibatkan percikan (sparkover) atau lompatan listrik (flashover) yang sudah menandakan terjadinya tembus listrik. Terjadinya tembus listrik berhubungan dengan peristiwa ionisasi, deionisasi dan emisi. Ada 2 teori mekanisme tembus listrik pada udara, yaitu mekanisme Townsend dan mekanisme Streamer. Sifat listrik udara dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sehingga nilai tegangan tembus udara juga akan berubah sesuai kondisi lingkungan sekitar udara. Berikut ini faktorfaktor yang mempengaruhi tegangan tembus udara [1] : a. Temperatur Udara b. Tekanan Udara c. Kelembaban Hasil pengujian dielektrik udara tergantung pada kondisi udara. Karena itu, hasil pengujian ketika udara dalam keadaan standar perlu dinyatakan, yaitu pada suhu udara 20 0 C, tekanan udara 760 mmhg dan kelembaban udara 11g/m 3 [2]. Hasil pengujian pada keadaan standar adalah : copyright DTE FT USU 1

K d = ( (1) Karena : δ = k d, maka Persamaan 1 dapat juga ditulis : V s =V b / δ (2) Dimana δ = factor koreksi temperatur dan tekanan udara Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tegangan tembus udara adalah air hujan, dimana air hujan merupakan polutan yang membuat udara berubah dari keadaan idealnya. Ukuran butiran hujan adalah berjenisjenis. Nama dari butir hujan tergantung dari ukurannya. Dalam meteorologi, butir hujan dengan diameter lebih dari 0,5 mm di sebut hujan dan diameter antara 0,500,1 mm disebut gerimis (drizzle) [3]. Kecepatan jatuh tetesan hujan dapat ditentukan dengan beberapa metode. Diantaranya adalah [4]: 1. Menggunakan kurva dan tabel yang ada, Seperti yang terlihat kurva Gambar 1. 2. Kecepatan jatuh hujan dapat diestimasi dengan rumus empiris Gunn and Kinzer: yang lebih lengkap dan sesuai pengujian yang hendak dilakukan. Gas ideal adalah gas yang hanya terdiri dari molekulmolekul netral, sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Sifat sifat listrik di udara pada keadaan standar pada suhu 20 0 C : Resistivity (ρ):1.3 10 16 3.3 10 16 (Ω.m) Conductivity (σ) :3 x 10 7 8 x 10 µ.siemens/cm Kekuatan dielektrik : 31,7 kv/cm Pada Tabel 1 dijelaskan karakteristik dari air hujan. Tabel 1. Karakteriktik Air Hujan [5]. v(d) = 3,86 D 0,67 (3) Keterangan v(d) adalah kecepatan jatuh butiran hujan, dan D adalah diameter butiran hujan pada kisaran antara 0.8 dan 4.0 mm. 3. Menggunakan kamera berkecepatan tinggi. Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Diameter Tetesan Terhadap Kecepatan dan Ketinggian Jatuh Air Hujan [4]. Pada percobaan ini, untuk menentukan kecepatan tetesan air hujan yang akan di uji, maka dari yang tertera pada Gambar 1 dijadikan sebagai rujukan, karena dalam grafik tersebut disajikan hubungan antara diameter tetesan terhadap kecepatan dan ketinggian jatuh air hujan Hujan adalah suatu fenomena alam dimana air hujan tersebut dapat mengakibatkan tegangan tembus karena air hujan akan dapat menghantarkan arus. Dalam kenyataan tetesan air hujan dapat menyebabkan breakdown.sebab hujan merupakan salah satu polutan yang dapat mengubah konduktivitas suatu bahan dielektrik. Adanya kondisi hujan akan mempengaruhi kekuatan dielektrik dalam mencegah terjadinya tembus antar dua peralatan tegangan tinggi yang diisolasi, disebabkan konduktivitas air hujan lebih tinggi dibandingkan udara. Tingkat kenaikan konduktivitas udara tergantung seberapa besar curah hujan yang membasahi udara tersebut. Apabila konduktivitas semakin tinggi, maka kekuatan dielektrik suatu bahan akan juga semakin kecil, sehingga tegangan tembus juga akan semakin kecil. Hal ini dikarenakan konduktivitas berbanding lurus terhadap rapatarus dan berbanding terbalik terhadap kuat medan listrik [6], yang ditunjukkan seperti pada Persamaan 4. J = σ E (4) Konduktivitas dinyatakan dengan σ dan didefinisikan sebagai perbandingan antara rapat arus (J) terhadap kuat medan listrik (E). copyright DTE FT USU 2

3. Metode Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2013 di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian, data yang diperoleh didapat dengan menggunakan percobaan simulasi hujan buatan, yang dirancang sedemikian rupa. Pembuatan simulasi hujan dilakukan untuk melakukan media pengujian kotak uji pada kondisi hujan, dimana ukuran butiran air hujan dapat diatur dengan membuat lubang pada silinder tabung hujan yang bervariasi mulai berukuran 1 mm, 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm dan 3 mm. Air hujan dimasukkan kedalam silinder tabung hujan yang telah diberi lubang tersebut sesuai ukuran butiran air hujan yang hendak diuji. Kemudian sebuah plat tipis berbentuk lingkaran berdiameter 7 cm yang dikopel dengan sebuah motor listrik dan juga telah dilubangi dengan ukuran lubang yang sama diletakkan kedalam tabung dan diletakkan sedemikian rupa sehingga lubang pada plat tipis ini posisinya sama dengan lubang pada silinder tabung hujan. Selanjutnya plat tipis tersebut di putar oleh motor listrik tersebut. Tujuannya adalah supaya air hujan yang lewat dari tabung hujan ini seolaholah terputus, dimana saat keadaan lubang pada tabung hujan bertemu dengan lubang pada plat tipis maka air hujan dapat mengalir atau jatuh, demikian pada hal sebaliknya diamana saat lubang pada tabung hujan tidak bertemu dengan lubang pada plat tipis maka air hujan tidak dapat mengalir atau jatuh. Sehingga air hujan yang mengalir jatuh seolaholah terputus, sesuai keadaan hujan yang sesungguhnya. Alat pembuatan simulasi hujan diperlihatkan di Gambar 2. Gambar 2. Alat Pembuatan Simulasi Hujan Keterangan : 1. Motor listrik, untuk memutar plat tipis dalam tabung hujan 2. Besi tiang penyangga 3. Selang, dimana tempat masuknya air hujan ke tabung hujan 4. Silinder Tabung hujan, tempat penampungan air hujan yang terbuat dari stainless stell guna untuk memastikan tidak adanya kontaminasi antara wadah silinder tabung hujan dengan air hujan. 5. Kotak uji 6. Elektroda bola 7. As besi, untuk mengkopel plat tipis dengan motor listrik 8. Karton untuk mengurangi efek kapasitasi dengan tiang penyangga 9. Kaki besi Dalam percobaan, dilakukan beberapa percobaan untuk memperoleh data yang diteliti dengan melakukan variasi pengujian. Variasi pengujian yang dilakukan adalah keadaan : Kondisi sebelum di hujani. Kondisi saat dihujani dengan ukuran butiran air hujan yang bervariasi yaitu mulai berukuran diameter 1 mm, 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm dan 3 mm,dimana ketinggian jatuh hujan yang bervariasi yaitu mulai ketinggian 1 m, 2 m, dan 3 m. Sesuai dengan yang terlihat digrafik pada gambar 2.1, dimana kecepatan jatuhnya tetesan hujan berhubungan dengan ketinggian dan diameter butiran air hujan. Pengujian tegangan tembus udara pada saat keadaan hujan, dengan ukuran butiran hujan yang bervariasi di ketinggian jatuh hujan 1 3 meter. copyright DTE FT USU 3

Adapun prosedur percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membuat rangkaian percobaan seperti yang diperlihatkan di Gambar 3 : 4. Hasil dan Analisis Dari analisa hasil percobaan, maka diperoleh ukuran butiran hujan terhadap tegangan tembus udara, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4, 5 dan 6. Kondisi untuk ketinggian hujan 1 meter, ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 3. Rangkaian Percobaan 2. Memastikan rangkaian telah tersusun dan terhubung dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan dalam pengujian. 3. Mengatur ketinggian jatuhnya air hujan pada ketinggian 1 m, seperti pada Gambar 3. 4. Memasang lubang hujan yang berdiameter 1 mm pada silinder tabung hujan. 5. Mengatur jarak sela elektroda bola, pada jarak 4,0 cm. 6. Mengukur temperatur dan tekanan pada ruang uji. 7. Tegangan keluaran AT dinaikkan secara bertahap sampai terjadi tegangan tembus pada udara. 8. Pada saat yang bersamaan, tegangan V dicatat dan saklar S1 dan S2 dibuka. 9. Ulangi langkah 5 8 sampai 5 kali hingga diperoleh lima data tegangan tembus udara pada kondisi jarak sela 4,0 cm yang nanti dihitung tegangan rataratanya guna untuk memperoleh data yang lebih akurat. 10. Langkah 4 9 dilakukan untuk jarak sela elektroda bola yang bervariasi yaitu 3,5 cm, 3,0 cm, 2,5 cm, 2,0 cm dan 1,5 cm. 11. Ulangi langkah 410 diatas untuk pengujian elektroda jarum jarum dan elektroda jarum piring. 12. Lakukan kembali langkah 211 untuk pengujian diameter butiran hujan yang berbeda yaitu 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm, dan 3 mm. 13. Ulangi semua langkah (112) untuk pengujian jatuh hujan dengan ketinggian 2 meter dan 3 meter dengan mengatur jarak ketinggian jatuh tetesan hujan pada alat percoabaan. (a) (b) (c) Gambar 4. (a,b,c) Grafik Kondisi Keadaan Butiran Hujan di Ketinggian Hujan 1 Meter. Kondisi untuk ketinggian hujan 2 meter, ditunjukkan pada Gambar 5. copyright DTE FT USU 4

(a) (b) (b) (c) Gambar 6. (a,b,c) Grafik Kondisi Keadaan Butiran Hujan di Ketinggian Hujan 3 Meter (c) Gambar 5. (a,b,c) Grafik Kondisi Keadaan Butiran Hujan di Ketinggian Hujan 2 Meter Kondisi untuk ketinggian hujan 3 meter, ditunjukkan pada Gambar 6. (a) Dari grafik yang ditunjukkan Gambar 4, 5, dan 6 diperoleh: a. Ada pengaruh hujan terhadap perubahan tegangan tembus udara, dimana semakin besar ukuran butiran hujan maka semakin kecil tegangan tembus udara. Hal ini dapat dianalisa sebagai berikut apabila konduktivitas semakin tinggi, maka tegangan tembus akan semakin kecil, karena dibutuhkan kuat medan listrik yang semakin kecil untuk dapat melepaskan elektron dari ikatannya yang pada gilirannya membuat nilai tegangan tembus juga semakin kecil. b. Penurunan tegangan tembus udara paling besar terjadi pada elektroda bolabola. Hal ini diakibatkan pengaruh luas permukaan elektroda, dimana saat terjadi hujan, butiran hujan akan menumbuk permukaan elektroda bola dan butiran tersebut akan terpecah membentuk butiran hujan yang baru sehingga butiran hujan di sela udara diantara elektroda akan semakin banyak sehingga akan membuat udara diantara sela elektroda akan semakin konduktif dan memperkecil tegangan tembus udara. c. Pada elektroda jarum jarum dan elektroda jarum piring penurunan tegangan tembus udara hampir relatif sama. Hal ini disebabkan karena luas permukaan elektroda jarum copyright DTE FT USU 5

jarum dan jarum piring yang relatif sama, dimana elektroda jarum jarum dan jarum piring dibuat dalam posisi horizontal, sehingga butiran hujan yang menumbuk permukaan elektroda juga hampir sama. Analisis besar persentase penurunan tegangan tembus udara pada berbagai elektroda adalah sebagai berikut : Tabel 2. Persentase Penurunan Tegangan Tembus Udara pada Ketinggian Hujan 1 Meter. Tabel 3. Persentase Penurunan Tegangan Tembus Udara pada Ketinggian Hujan 2 Meter. Dari Tabel 1, 2 dan 3 di atas terlihat bahwa persentase penurunan tegangan tembus udara saat dihujani terhadap tegangan tembus udara sebelum dihujani yang tertinggi yaitu pada ketinggian hujan 3 meter dan pada ukuran butiran hujan 3 mm dimana pada elektroda bola bola yaitu sebesar 61,46%, sementara pada elektroda jarum jarum 30,34% dan pada elektroda jarum piring 32,41%. Hal ini memperlihatkan bahwa ketinggian jatuh hujan dan ukuran butiran mempengaruhi perubahan tegangan tembus udara. Tabel 4. Persentase Penurunan Tegangan Tembus Udara pada Ketinggian Hujan 3 Meter. 5. Kesimpulan Dari hasil analisa data yang diperoleh dari percobaan yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Butiran hujan mempengaruhi tegangan tembus udara. Semakin besar ukuran butiran air hujan maka tegangan tembus udara semakin kecil, hal ini disebabkan karena pengaruh kondiktivitas hujan yang lebih besar dibandingkan konduktivitas udara. 2. Penurunan tegangan tembus paling besar terjadi pada elektroda bola bola yaitu 61,46%, sementara penurunan tegangan tembus pada elektroda jarum jarum dan jarum piring relatif hampir sama yaitu 30,34% dan 32,41%. 3. Semakin besar kecepatan butiran hujan maka tegangan tembus udara semakin kecil, karena semakin besar kecepatan hujan maka energi copyright DTE FT USU 6

kinetik butiran hujan untuk menumbuk permukaan elektroda juga semakin besar yang membuat terjadinya banyak butiran hujan yang baru pada sela elektroda saat menumbuk elektroda yang membuat udara semakin konduktif. Referensi [1] Wilvian. Pengaruh Kelembaban Terhadap Tegangan Flashover Ac Isolator Piring, Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik USU, Medan, 2012. [2] Tobing, Bonggas L., Dasardasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi, edisi kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012. [3] Sosrodarsono, Suyono., Hidrologi Untuk Pengairan, Jakarta : PT. Abadi, 2003. [4] Seyhan, Ersin, Dasar Dasar Hidrologi, Yogiakarta : Gadjah Mada University Press, 1997. [5] Agustiarni, Yeni., Pengaruh Hutan Kota Dalam Mengurangi Hujan Asam di Kawasan Industri (Studi Kasus di Kawasan Industri Medan, Kelurahan Mabar, Kecamatabn Medan Deli, Medan), Tugas Akhir Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian USU, Medan, 2008. [6] Kuffel, E., dkk, High Voltage Engineering: Fundamentals, edisi kedua, Oxford: ButterworthHeinemann, 2000. copyright DTE FT USU 7