Dalam telegram rahasia itu tertulis, Keputusan untuk menggunakan jilbab ditunda sambil menunggu SK.

dokumen-dokumen yang mirip
Denpasar, tapi hampir di seluruh Bali.

Barat mungkin membiarkan Muslimah tertutup pakaiannya tapi pemikirannya serba terbuka.

SARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.

Harus ada perombakan sistem hukum secara total termasuk pelaksana-pelaksana hukumnya. Sistemnya harus diganti dengan sistem Islam.

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

HIJABMU ITU SEKEDAR PENUTUP KEPALA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

Sepuluh Alasan Untuk Tidak Memakai Jilbab

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

ALASAN MEREKA YANG ENGGAN BERJILBAB

Islam memiliki tatanan sosial yang paripurna untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat.

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan isu agama oleh capres saat ini?

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

BAB I PENDAHULUAN. diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

Saat ini ia adalah Perwakilan Media Muslimah Hizbut Tahrir Inggris di samping sebagai seorang istri dan seorang ibu dari dua orang anak.

Oleh: Hafidz Abdurrahman

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dewa Muhammad Shiddiq Rajen. Pedagang Busana Muslim

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Urgensi Mewujudkan Ketaqwaan Individu, Sosial dan Sistemik

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

Review Buku: Meneguhkan Dakwah Bi al-kita>bah Melalui Fikih Jurnalistik

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripruna, Jakarta, 27 Oktober 2011 Kamis, 27 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti

BAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

2017, No Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kepemilikan Barang yang Tergolong Mewah oleh Pegawai Negeri pada Kepoli

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. laku manusia agar dapat terkontrol, selain itu hukum juga merupakan aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

Sambutan Presiden RI pd Prasetya dan Pelantikan Perwira TNI dan Polri, 2 Juli 2013, di Surabaya Selasa, 02 Juli 2013

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA. Modul ke: 06Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan orang yang melaksanakan hak-haknya, misalnya hak untuk

2017, No Penggunaan Senjata Api Dinas di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 te

NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

Sambutan Presiden RI pd Syukuran Hari Bhayangkara ke-86 Tahun 2014, di Jakarta, tgl. 1 Juli 2014 Selasa, 01 Juli 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Gambaran Wanita Menggunakan Jilbab PUNUK ONTA

KPK vs Budi Gunawan.

P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N

BAHAN KULIAH SISTEM HUKUM INDONESIA MATCH DAY 13 PENEGAKAN HUKUM (BAGIAN 2)

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113/PMK.04/2017 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

Penciptaan Wibawa Polri Berorientasi Zero Case. Oleh : Danny Siagian Rabu, 23 Oktober :22

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 36/PUU-XV/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

3 Wasiat Agung Rasulullah

Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (3) yaitu

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Transkripsi:

Menutup aurat bukan sekadar hak beragama, tapi kewajiban. Iklim menyejukkan belum lama dinikmati para Muslimah yang berprofesi sebagai polisi wanita (polwan). Ini setelah Kapolri mengeluarkan pernyataan mengenai kebolehan Polwan berjilbab (baca: kerudung alias khimar). Namun, tiba-tiba ada rumors tak sedap. Media menyebut, ditemukan sebuah telegram rahasia mengatasnamakan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, terkait kembali ditundanya Polwan boleh menggunakan jilbab (republika.co.id,30/11/13). Dalam telegram rahasia itu tertulis, Keputusan untuk menggunakan jilbab ditunda sambil menunggu SK. Tak ayal Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Almuzzammil Yusuf pun mempertanyakan kebenaran adanya Telegram Rahasia (TR) yang melarang Polwan untuk mengenakan jilbab sebelum ada Surat Keputusan (SK) tetap dari Kapolri. Menurutnya, setelah Kapolri membolehkan Polwan berjilbab banyak masyarakat yang mengapresiasi. Apresiasi bagi Kapolri Sutarman ini dikarenakan, ia membolehkan Polwan berjilbab meskipun SK belum dikeluarkan. Tapi dengan adanya telegram rahasia ini, maka langkah yang diambil Kapolri telah melukai umat Islam. ''Kami berharap kabar itu tidak benar. Untuk itu sebaiknya Kapolri segera menerbitkan SK yang membolehkan Polwan berjilbab,'' ujarnya (republika, idem). 1 / 5

Menunggu SK Ada kekhawatiran, telegram rahasia tersebut muncul karena hasutan pihak-pihak yang mencoba membodohi Polri agar tidak buru-buru membolehkan jilbab, bahkan jika perlu menariknya kembali. Sebab, jika jilbab sudah sampai merasuk di level kepolisian, itu sama artinya telah terjadi islamisasi di tubuh Polri. Jangan-jangan lembaga lain seperti TNI juga akan menuntut hal yang sama. Kalangan sekuler sungguh khawatir, jika simbol keislaman berupa jilbab sukses masuk jajaran militer, tentu akan membahayakan. Inilah yang menyebabkan SK jilbab belum juga turun. Tapi, kita berbaik sangka, ini hanya masalah waktu. Gelombang dukungan umat Islam terhadap jilbab Polwan sudah tidak terbendung. Tidak akan terkalahkan oleh para penghadang yang mencoba menggagalkan SK jilbab. Jika perlu tidak hanya SK, sampai tingkat undang-undang tertinggi pun pun umat akan memperjuangkan. Inilah saatnya jilbab berkibar di Nusantara. Bukan Hak Menutup aurat adalah kewajiban Muslim maupun Muslimah. Kewajiban ini selevel dengan kewajiban shalat fardu, puasa atau zakat. Jadi, kadar pahala dan dosanya sebanding. Jika ada Muslimah yang tidak shalat wajib, ia berdosa, sama berdosanya setiap ia menampakkan auratnya di tempat umum atau di depan lawan jenis bukan mahramnya. Jadi, mengenakan kerudung bukan semata hak asasi beragama yang dijamin undang-undang negara, lebih dari itu merupakan kewajiban yang dijamin Allah SWT. Seharusnya, UU itu menyebutnya wajib bukan sekadar hak. Kapolri seharusnya bukan saja membolehkan, bahkan mewajibkan Polwan untuk berjilbab. 2 / 5

Dan tidak hanya Kapolri, Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat), Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut), Kasau (Kepala Staf Angkatan Udara) atau presiden dan pimpinan DPR sekalipun, seharusnya rame-rame merancang regulasi tentang wajibnya berjilbab. Tunggu apalagi. Mumpung busana Muslimah juga sedang booming. Mumpung berhijab sedang trendy, sehingga ada kemudahan bagi Muslimah untuk mengenakannya. Bahkan kalangan selebritas saja rame-rame berhijab. Masyarakat umum yang mayoritas Muslim ini, tentunya akan menyambut baik aturan berjilbab ini jika langsung diperintahkan negara. Apalagi jika dalam undang-undang dicantumkan sekalian, sanksi-sanksi bagi mereka yang tidak berhijab. Mungkin ada yang protes, apakah aturan wajib jilbab ini bukan bentuk pemaksaan? Jawabnya, so what? Bukankah setiap peraturan itu sifatnya memang memaksa? Ya, memaksa siapa saja yang menjadi obyek regulasi itu, agar tunduk dan patuh pada penegakan pasal-pasal. Penolakan dari segelintir warga negara, itu wajar saja. Logikanya, ketika ada aturan pengendara ber-sim harus berusia lebih dari 17 tahun atau sudah memiliki KTP, apakah itu bukan pemaksaan sifatnya? Jika anak usia 15 tahun sudah mahir mengendari motor atau mobil ngotot ingin mendapatkan SIM, tentu tetap ditolak karena itu melanggar ketentuan. Tidak bisa dikatakan SIM itu haknya anak 15 tahun tadi. Jadi, tidak jilbab diundang-undangkan, bukan? Saatnya umat Islam seluruh Indonesia merapatkan barisan mendukung aturan jilbab. Polri adalah pengayom dan pelindung serta pelayan umat. Jika Polri tidak lagi berkenan menjadi pengayom dan pelindung serta pelayan umat, kepada siapa umat akan mengadu? Ubah Pola Pikir Satu hal, jangan terbuai dengan kebolehan kerudung di kalangan Polwan. Jangan-jangan ini juga hanya masalah tren. Ya, perbaikan penampilan dengan penutup kepala saja tidak cukup bagi Polwan. Butuh perubahan pola pikir agar benar-benar menjadi Muslimah taat syariah 3 / 5

secara kaffah. Termasuk, pemahaman yang benar tentang jilbab itu sendiri, yang seharusnya dimaknai sebagai busana panjang terusan yang diulurkan ke seluruh tubuh. Jadi, bukan sekadar menutup kepala dengan khimar atau kerudung (masyarakat awam justru menyebutnya jilbab, red). Pasalnya, saat ini fenomena Muslimah menutup aurat dengan kerudung di kepalanya memang banyak. Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan perubahan pola pikir dan perilaku. Yang islami hanya bungkus luar alias casing-nya saja, tapi isi kepala dan perilakunya jauh dari nilai-nilai Islam. Ada banyak kasus, di mana kerudung hanya dijadikan tameng penutup malu atas ulah maksiat yang sudah dilakukan. Atau sekadar mencari simpati agar kasusnya diperingan. Atau pencitraan diri agar dinilai baik di mata publik, tak seperti yang disangkakan. Seperti para Srikandi korupsi, penadah pencucian uang, dll. Jadi, jangan sampai kerudung hanya dikenakan sebagai aksesori pelengkap penampilan. Utamanya untuk memperbaiki citra polisi yang selama ini buruk reputasinya. Polwan berhijab akan lebih anggun, bersahabat dan dekat dengan masyarakat. Menutup aurat dan berakhlak islami adalah dua kewajiban berbeda yang sama-sama harus dikerjakan. Bukankah yang terbuka auratnya, bukan berarti boleh berakhlak buruk? Nah, untuk melahirkan akhlak islami, tentu harus dibekali pola pikir yang islami. Pemahaman akan akidah dan syariah Islam secara totalitas. Artinya, para Polwan yang sudah berhijab harus mengiringi dengan serius dan sungguh-sungguh mengkaji Islam. Supaya paham bahwa Islam tidak hanya mengatur soal pakaian, tapi juga seluruh aspek kehidupan. Dari sini akan lahirlah Polwan-Polwan ideologis Islam yang siap membela Islam, bukan sekadar membela jilbab. Reputasi Muslimah Sejati Jilbab adalah simbol harga diri muslimah. Bagi yang mengenakannya, itu menjadi semacam 4 / 5

rem untuk tidak berbuat maksiat. Bagi yang memandangnya, ibarat penyejuk dahaga rohani di tengah hiruk-pikuk gaya hidup hedonis yang khas dengan pemandangan serba aurat. Semoga para Polwan istiqamah berhijab di tengah tugas-tugasnya yang tidak ringan. Kita berharap ingin ada Muslimah-Muslimah berkerudung, termasuk jilbab, yang perilakunya sama sekali tidak islami. Hal itu hanya merusak reputasi Muslimah sejati yang benar-benar berkerudung demi menjaga harga diri. Jadi, jangan sampai media massa penuh dihiasi berita Muslimah berjilbab tapi berperilaku miring: tersangkut korupsi, penadah uang haram, tukang selingkuh, berzina dengan pacar, dll. Wallahuálam.(kholda) 5 / 5