INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
Penataan Wilayah Pengembangan FAKULTAS PETERNAKAN

Wawasan Lingkungan Hidup Dan Sustainable Agroecosystem FAKULTAS PETERNAKAN

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan di bidang kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat sebesarbesarnya

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM I. K e l a s. Kurikulum 2013

termasuk manusia dan prilakunya

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN DESA.. KECAMATAN. KABUPATEN... NOMOR :... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

TINJAUAN PUSTAKA. Lanskap Hutan. Istilah lanskap secara umum dipahami sebagai bentang alam yang

BAB III LANDASAN TEORI

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

-1- BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Konservasi Lingkungan. Lely Riawati

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB II. PELESTARIAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REFORMA AGRARIA SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI REVITALISASI PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

Makalah Pembangunan Berkelanjutan BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS TERPADU. Identifikasi Masalah. Menentukan Sasaran dan Tujuan. Alternatif kegiatan dan implementasi program

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

CUPLIKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah dapat diartikan sebagai peningkatan taraf hidup masyarakat

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 kiranya dapat

I. PENDAHULUAN. pemenuh kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1993 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN JOMBANG

LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wisata

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

I. PENDAHULUAN. substitusinya sebagaimana bahan bakar minyak. Selain itu, kekhawatiran global

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

BAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. serta implikasi yang berkaitan dengan kajian yang telah dilakukan.

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Materi 10 Pengelolaan Lahan dan Air untuk Pertanian. Benyamin Lakitan

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG JASA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

I. PENDAHULUAN. nasional yang memiliki tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TERPADU, KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013

GUBERNUR MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN TELUK DI PROVINSI MALUKU

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN PESISIR DAN LAUT DI KABUPATEN ALOR

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

dan (3) pemanfaatan berkelanjutan. Keharmonisan spasial mensyaratkan bahwa dalam suatu wilayah pembangunan, hendaknya tidak seluruhnya diperuntukkan

Jurnal ruang VOLUME 1 NOMOR 1 September 2009

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

INDIKATOR KAWASAN PETERNAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP Pengembangan Kawasan Peternakan dalam dimensi lingkungan yang berkesinambungan kriteria deskriptif PARAMETER

1. Penggunaan sumberdaya yang dapat diperbaharui : a) Penyediaan energi untuk proses produksi b) Meminimalkan input sarana dan prasarana yang menggunakan bahan sintetis c) Menggunakan bahan yang berasal dari dalam kawasan 2. Menekan penggunaan bahan yang bersifat toksik : 2. Menekan penggunaan bahan yang bersifat toksik : a) Menekan dan mengeliminasi penggunaan bahan yang berbahaya bagi lingkungan, manusia dan ternak. b) Praktek tatalaksana yang non polutan

3. Konservasi Sumberdaya : a) Konservasi Lahan b) Konservasi Air c) Konservasi energi d) Konservasi AnGR e) Mengurangi biaya produksi 4. Mengelola hubungan ekologis : a) Integrated farming b) Penyesuaian pola pemeliharaan ternak dengan pola tanam dan vegetasi

5. Ekonomi : a) Mengurangi ketergantungan t pada produk tunggal b) Pemasaran alternatif c) Memanfaatkan sebaran harga d) Pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah e) Alternatif income f) Mengurangi subsidi eksternal, untuk mencapai kemandirian usaha 6. Pemberdayaan SDM : a) Meningkatkan partisipasi dalam pengawasan dan pengelolaan kawasan b) Tranfer iptek multi arah c) Pemanfaatan pengetahuan lokal d) Pemahaman wawasan lingkungan yang berkesinambungan e) Ketersediaan tenaga kerja yang sesuai f) Berwawasan kemasyarakatan

7. Pengelolaan Kawasan Secara Utuh antara : a) Pengelolaan lahan b) Rumahtangga peternak c) Usahaternak d) Masyarakat e) Kebangsaan 8. Meminimalkan dampak buruk bagi lingkungan lain : a) Pemukiman b) Lingkungan Aktivitas lain c) Kegiatan usaha lain

9. Meningkatkan manfaat jangka panjang dari pengelolaan kawasan 10. Nilai kesehatan lingkungan : a) Lingkungan Kawasan Peternakan b) Manusia c) Ternak d) Tanaman 11. Kesehatan Budaya : y a) Kebersamaan dan Partisipasi b) Frekwensi dan Potensi konflik c) Sinergisme

Sistem produksi ternak berkelanjutan 1. lingkungan yang sehat, 2. kelayakan ekonomi 3. keadilan sosial 3 isu pokok : Sasaran pembangunan

Pembangunan Pertanian/ Peternakan Berkelanjutan Kerangka Konseptual Masalah lingkungan hidup === interaksi antara aktivitas pembangunan dan eksistensi sumberdaya alami Konsep pembangunan harus dapat memenuhi beberapa batasan : 1. Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang. 2. Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang ada sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami penurunan (lestari).

c. Setiap kegiatan pembangunan harus selalu mewujudkan kepentingan kelompok atau masyarakat lain, dimanapun serta mengindahkan kehidupan sekarang dan kehidupan masa yang akan datang. d. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, sosial, dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang ada serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya Undang-undang No. 23 tahun 1997 : Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan

Sasaran pengelolaan lingkungan hidup [pasal 4 ] : 1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan g hidup. 2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup. 3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan 4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup 5. Terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana 6. Terlindunginya negara kesatuan Republik Indonesia dari dampak usah dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

John Ikerd yang dikutip Richard Duesterhaus (1990 ) Sustainability s Promise : sus yang berarti bertahan (to hold, to keep in existence or maintain) atau suatu tindakan yang berorientasi jangka panjang dan permanen. Dikaitkan dengan pertanian konsep ini menjelaskan sistem usahatani (farming Dikaitkan dengan pertanian, konsep ini menjelaskan sistem usahatani (farming system) yang mampu mempertahankan produktivitas dan kegunaannya bagi masyarakat secara terus menerus. mampu melestarikan sumberdaya memperoleh dukungan sosial secara komersial kompetitif lingkungan dapat dipertahankan.

Pertanian berkelanjutan : 1. mengatur hal-hal praktis 2. mendorong supaya produsen memikirkan berbagai implikasi dari tindakan mereka dan dinamika 3. keterkaitan sistem pertanian secara lebih luas 4. konsumen diharapkan untuk terlibat di dalam memahami pertanian 5. lebih aktif berpartisipasi dalam sistem pangan

Tujuan utama (SARE, 1997) : masyarakat memahami pertanian dari perspektif lingkungan, khususnya berkaitan dengan proses dinamika energi dan nutrisi, interaksi antara tanaman, hewan, serangga, dan organisme lain di dalam sistem lingkungan pertanian (agroekosistem), kemudian menyeimbangkannya dengan keuntungan produsen, kebutuhan masyarakat dan konsumen