BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem persaingan bebas dalam segala kehidupan. Kita harus dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. satu pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode action research atau penelitian tindakan. Menurut Ebbut, seperti dikutip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau (Classroom Action Research).Penelitian tindakan kelas merupakan

I. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto jenis penelitian ada 3, diantaranya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini bermanfaat untuk mengambil keputusan yang bijak tentang metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian (Penelitian Tidakan Kelas )

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan dan Prosedur Penelitian Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/ meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaan adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Mukhlis:2000,5). 8 Selain itu PTK juga bertujuan untuk meningkatkan layanan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar serta mengembangkan ketrampilan guru dalam menangani berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (PTK) beberapa siklus dengan menggunakan model rancangan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1998). Model action research menurut Kemmis dan Taggart terdiri dari empat komponen yaitu : planning, implementing, observing,dan Refleksing. 9 Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan kelas (perencanaan) yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan dikelas. Tahap 3 : Observasi, yaitu pelaksanaan 8 Mukhlis Abdul. (Ed).2005:5.Penelitian Tindakan Kelas. 9 Kemmis and MC Taggart.1998. The Action Research Planner. Dekan University. 19

20 pengamatan oleh pengamat. Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, untuk lebih jelasnya, siklus PTK dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini Gambar 3.1 Hal senada juga dikemukakan oleh Hopkins (1983) :

21 Penjelasan alur diatas adalah: 1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rancangan tindakan, termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model inquiri. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam beberapa siklus, dimana masing masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif dimasing masing putaran. Peneliti membuat penelitian ini dalam 2 siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan jika siklus pertama kurang efektif.

22 1. Deskripsi per siklus Ketidakmampuan siswa dalam menulis tegak bersambung atau sering dikatakan menulis latin akan berakibat rendahnya prestasi belajarnya. Hal ini dapat terjadi apabila siswa kurang terampil dalam menulis tegak bersambung dan guru sebagai motivator kurang memotivasi siswa untuk meningkatkan minat dalam menulis tegak bersambung, maka bibak bagaimana bentuk tulisan siswa. Jika tulisan siswa buruk, maka siswa tersebut enggan untuk membaca kembali pelajaran yang mereka terima. Untuk memperlancar dan meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa diperlukan media yang tepat untuk mendukungnya, media disini yang dimaksud adalah penggunaan contoh dan media buku tulis halus. Selain itu pula bimbingan guru dalam penggunaan contoh dan media ini sangat berpengaruh dalam keberhasilan siswa. Berikut langkah-langkah Deskripsi persiklus pembelajaran. 1.a. Pelaksanaan Kegiatan Siklus 1 1.a.1. Perencanaan ( Planning ) a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus. Rencana pembelajaran terdiri dari : 1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar

23 3. Indikator 4. Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan 5. Materi Pembelajaran 6. Metode Pembelajaran 7. Langkah langkah Pembelajaran 8. Alat dan Sumber Belajar 9. Penilaian b. Menyiapkan jenis buku yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dalam hal ini adalah buku tulis halus. c. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung d. Menyusun alat evaluasi 1.a.2. Pelaksanaan ( Acting ) a. Guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran. b. Guru melakukan apersepsi / eksplorasi kepada siswa. c. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas di papan tulis dan menanyakan kepada siswa tentang nama nama huruf itu. d. Guru memberi penjelasan dan contoh cara menulis huruf lepas di buku tulis halus.

24 e. Guru memberi contoh penulisan kata dengan menggunakan huruf lepas di papan tulis dan siswa mencontoh tulisan guru di buku masing masing. f. Guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung dan siswa mencontoh di bukunya masing masing dengan baik, benar dan rapi. g. Guru membagikan lembar evaluasi. h. Siswa mengerjakan lembar evaluasi tersebut. i. Guru mengoreksi pekerjaan siswa. j. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan. 1.a.3. Observasi Pengamatan yang dilakukan pada siswa saat melakukan aktivitas belajar menulis huruf lepas dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan (terlampir). 1.a.4. Evaluasi Evaluasi akhir siklus I dilakukan dengan cara memberikan post test berupa ulangan harian diakhir pertemuan.

25 1.a.5. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus I dilaksanakan segera setelah tahap tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi maupun hasil observasi, berdasarkan hasil pengamatan tersebut diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus, sebagian siswa sudah memiliki kemampuan menulis dan ada yang belum memiliki kemampuan menulis sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa akan menulis tegak bersambung dan kebiasaan siswa berbicara sendiri saat aktivitas belajar berlangsung. 1.b. Pelaksanaan Kegiatan Siklus II 1.b.1. Perencanaan ( Planning ) a. Menyusun rencana pembelajaran menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus. Rencana pembelajaran terdiri dari : 1. Standar Kompetensi 2. Kompetensi Dasar 3. Indikator

26 4. Tujuan pembelajaran dan karakter siswa yang diharapkan 5. Materi Pembelajaran 6. Metode Pembelajaran 7. Langkah langkah Pembelajaran 8. Alat dan Sumber Belajar 9. Penilaian b. Menyiapkan jenis latihan yang sesuai dengan materi yaitu menulis dari yang paling sederhana hingga yang rumit c. Membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati kegiatan situasi dan kondisi selama proses belajar mengajar berlangsung d. Menyusun alat evaluasi 1.b.2. Pelaksanaan ( Acting ) a. Guru melakukan apersepsi kepada siswa. b. Guru menulis sebuah huruf menggunakan huruf lepas dan huruf sambung dan menanyakan kepada siswa tentang nama huruf huruf itu. c. Guru memberikan penjelasan dan contoh cara menulis huruf sambung di buku tulis halus dan siswa mencontoh tulisan guru di buku tulis halus masing masing. d. Setelah siswa lebih memahaminya, guru menuliskan sebuah kalimat sederhana menggunakan huruf tegak bersambung

27 dan menyuruh siswa untuk menulis kembali kalimat yang ditulis guru di buku masing masing sebagai latihan berlanjut. e. Setelah siswa telah melakukan semua dan ternyata siswa telah benar benar paham, selanjutnya guru membagikan lembar evaluasi. f. Guru mengawasi dan memberikan penjelasan jika ada siswa yang bertanya tentang soal latihan yang diberikan guru g. Guru mengoreksi pekerjaan siswa h. Guru bertanya jawab dengan siswa untuk meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan 1.b.3. Observasi Observasi siklus II merupakan perbaikan dari observasi siklus I. observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap aktivitas belajar mengajar menulis tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus. 1.b.4. Evaluasi Evaluasi pada siklus II dilakukan dengan cara memberikan penilaian kepada siswa secara individu. Evaluasi akhir siklus dengan memberikan ulangan harian yang dilaksanakan pada akhir siklus II.

28 1.b.5. Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes pada siklus II. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahap tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi maupun hasil observasi, berdasarkan hasil pengamatan tersebut diambil kesimpulan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan contoh dan media buku tulis halus sesuai tujuan pembelajaran sudah tercapai. B. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas I MI Kholid bin Walid Reno Kenongo Porong Sidoarjo pada bulan September s/d Oktober tahun 2014, yang berlokasi di Jl. Margo Mulyo Desa Kebakalan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo sekitar 15 km ke arah selatan dari pusat kota Kabupaten Sidoarjo. Peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis, dimana peneliti mengajar di kelas 1I. Disamping itu, pertimbangan peneliti yang lain yaitu karena siswa kelas I masih kurang menguasai materi menulis tegak bersambung dan perlu meningkatkan

29 penguasaan siswa tentang materi tersebut sesuai dengan program pengembangan sekolah. C. Subyek Penelitian Siswa yang diteliti adalah siswa kelas I Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 MI Kholid bin Walid Reno Kenongo Porong Sidoarjo yang berjumlah 19 orang siswa, dengan kriteria laki laki berjumlah 8 orang siswa dan perempuan 11 orang siswa. Peneliti memilih kelas I yang akan diteliti karena : 1. Di kelas I sebagian besar siswanya belum dapat menulis tegak bersambung dengan jelas. 2. Hampir sebagian siswanya belum memiliki buku tulis halus D. Variabel Penelitian (Variabel yang diselidiki) Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan pada penelitian adalah : 1. Variabel Input Yaitu kemampuan awal siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada topik menulis tegak bersambung sebelum dilakukan tindakan kelas. 2. Variabel Proses Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran bahasa Indonesia pada topik menulis tegak bersambung dengan menggunakan

30 metode drill termasuk didalamnya upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan waktu belajar efektif, keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa. 3. Variabel Output Yaitu kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola proses pembelajaran bahasa Indonesia pada topik menulis tegak bersambung dengan menggunakan metode drill, serta upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia yakni waktu belajar efektif, keterampilan proses, dan hasil belajar penguasaan siswa. E. Rencana Tindakan Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa penelitian tindakan kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC Tanggart dengan pola umum sebagai berikut : 1. Refleksi awal terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 Ketrampilan menulis tegak bersambung Materi kurikulum dan buku sumber 2. Identifikasi Masalah Perlu penggunaan buku tulis halus untuk meningkatkan ketrampilan proses siswa Perlu ditetapkan ketrampilan proses siswa dan penggunaan buku tulis halus yang tepat untuk tindakan awal

31 Tindakan perbaikan dilaksanakan melalui PTK 3. Rencana Tindakan Menetapkan metode penelitian pra siklus dan melakukan siklus tindakan Siklus 1 : fokus tindakan pada pembelajaran 1 Siklus II : fokus tindakan II pada pembelajaran 2 4. Siklus1 Tindakan dan refleksi pembelajaran 1 Observasi dan evaluasi terhadap pembelajaran 1 Analisis dan refleksi terhadap siklus 1 Hasil temuan dan rekomendasi bagi tindakan pembelajaran 2 5. Siklus II Tindakan dan refleksi pembelajaran 2 Observasi pelaksanaan dan pengaruh tindakan pembelajaran 2 Analisis dan refleksi tindakan siklus II Hasil temuan Hasil dan evaluasi keseluruhan tindakan F. Metode Pengumpulan Data Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

32 1. Observasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengamati dengan membuat catatan selektif terhadap kemampuan menulis tegak bersambung siswa MI Kholid bin Walid Reno Kenongo Porong Sidaoarjo. Proses pengumpulan data akan dilakukan oleh peneliti, diawali dengan dialog antara Tim Peneliti dengan seluruh dewan Guru. Hal ini dilakukan untuk mematangkan rencana pelaksanaan tindakan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan dan penyiapan instrumen yang diperlukan. Rencana yang dimaksud meliputi: penetapan topik yang akan diajarkan, kebutuhan bahan dan alat peraga atau media, dan penyusunan skenario pembelajaran. Kegiatan observasi berikutnya dilakukan oleh Tim Peneliti di setiap pelaksanaan tindakan yang berlangsung dalam beberapa siklus. Pada setiap siklus, supervisor 2 melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, sedangkan Peneliti dibantu observe melakukan observasi dan merekamnya. Hasil observasi tersebut kemudian didiskusikan bersama supervisor 2 dalam rangka merefleksi pelaksanaan tindakan. Selanjutnya hasil refleksi digunakan untuk merancang tindakan berikutnya.

33 2. Dokumentasi Dokumentasi diperoleh melalui dokumen baik dokumen / rekapitulasi nilai harian siswa, portofolio, atau gambar gambar yang menunjukkan pembelajaran. 3. Tes Teknik pengumpulan data yang dilakukan kepada siswa dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang nilai tes awal (pra siklus), tes siklus kesatu dan tes siklus kedua. G. Teknik Analisis Data, Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk data kuantitatif dapat dilakukan dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah penelitian menulis tegak bersambung dengan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Data kuantitatif yang diolah akan disajikan dalam bentuk sebuah catatan dalam lembar observasi siswa selama pembelajaran menulis tegak bersambung yang berlangsung disekolah. Pada tahap akhir, yaitu data kualitatif yang sudah ada akan dikonversi menjadi data kuantitatif, yang selanjutnya akan digabungkan dengan data kualitatif dari hasil tes. Setelah itu digabungkan maka akan menjadi nilai akhir siswa pada siklus I maupun siklus II. Adapun kriteria aktivitas belajar dapat gambarkan seperti table dibawah ini.

34 Kriteria aktivitas belajar : Presentase Keaktifan Kategori Keaktifan 80% - 100% Sangat Aktif 60% - 80% Aktif 40% - 60% Cukup aktif 20% - 40% Kurang Aktif 0% - 20% Sangat Kurang Aktif Kriteria hasil belajar : Rentangan Skor Kategori Hasil Belajar 80 100 Sangat Baik 70 80 Baik 60 70 Cukup Baik 50 60 Kurang Baik 0 50 Sangat Kurang Baik

35 H. Indikator Kinerja Secara umum penelitian ini akan dilaksanakan dengan tiga tahap kegiatan, yaitu : 1) Tahap Perencanaan Pada tahap persiapan ini penulis melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengajukan masalah dan judul penelitian yang akan dibahas kemudian di data di Dewan Pembimbing Penelitian. b. Menyusun proposal penelitian kemudian dikonsultasikan kepada Dewan pembimbing. c. Melaksanakan proposal penelitian, sehingga mendapat saran, tanggapan, koreksi dan perbaikan. d. Melaksanakan revisi proposal penelitian tindakan berdasarkan hasil revisi dengan arahan Dewan pembimbing. e. Mendapat surat keputusan dari Dekan Fakultas Universitas Islam Negeri Surabaya tentang dosen pembimbing Penelitian. f. Mengurus surat pengantar penelitian dari Fakultas untuk diajukan kepada Kepala MI Kholid Bin Walid Reno Kenongo Porong. 2) Tahap Pelaksanaan a) Melakukan konsultasi dengan Kepala MI Kholid Bin Walid Reno Kenongo Porong b) Melakukan konsultasi dengan guru kelas II selaku observer mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

36 c) Mengadakan observasi mengenai tempat penelitian dan kondisi lingkungan. d) Mengadakan diskusi dengan observer dan diskusi dengan dosen pembimbing mengenai rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. e) Melaksanakan tindakan pembelajaran. 3) Tahap Pengolahan dan Analisis Data Pada tahap ini penulis akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a) Analisis data untuk menjawab pertanyaan penelitian b) Membuat kesimpulan Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Penelitian a. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan identifikasi masalah serta studi pendahuluan. b. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan kelas. c. Analisis, refleksi dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan pada setiap siklus tindakan pembelajaran. 2. Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan pada setiap siklus pembelajaran dan hasil evaluasi keseluruhan tindakan upaya perbaikan pembelajaran.

37 3. Kesimpulan dan rekomendasi. I. Tim dan tugasnya 1. Peneliti mitra yaitu kepala sekolah tugasnya membangun kepahaman antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. 2. Guru adalah melaksanakan dan menjalankan refleksi-refleksi yang dilakukan bersama observer, sehingga nilai setiap siklus dapat meningkat. 3. Observer : melihat ketrampilan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. memberikan keterangan bahwa pada waktu observasi terbukti perencanaan penilaiannya meningkat. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia selama penelitian mengalami peningkatan.