BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Swasta yang berada di DKI-Jakarta. Universitas Swasta yang. dimaksud adalah Universitas Mercu Buana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel penelitian, dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian yang terdapat dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan obyek dari penelitian ini adalah produk Eiger. Data yang digunakann dalam penelitian ini adalah data primer,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membagikannya ke pihak lain. Hal ini dikarenakan menurut web Kementrian

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di. beberapa fakultas yang ada di Universitas Islam Indonesia, namun tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang melaporkan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan beserta definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menyangkut operasional

Metode Penelitian Kuantitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2012. 2. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Universitas Mercu Buana. 3. Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Universitas Mercu Buana adalah sebuah universitas swasta di Jakarta, Indonesia. Mercu Buana resmi didirikan pada 22 Oktober 1985, kampus utamanya yaitu Kampus A terletak di daerah Meruya, Jakarta Barat. Kampus lainnya, yaitu Kampus B, terletak di Menteng, Jakarta Selatan. Pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana secara resmi dinyatakan berdiri, dengan Fakultas dan Jurusan sebagai berikut: 1. Fakultas Tehnik, Jurusan Teknik Arsitektur dan Jurusan Teknik Sipil. 2. Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) dan Jurusan Budidaya Pertanian (Agronomi). 3. Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. 26

Saat ini Universitas Mercu Buana terdiri atas 6 (enam) Fakultas dengan 21 (duapuluh satu) program studi dan atau konsentrasi, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.1 Fakultas di Universitas Mercu Buana No. Fakultas Jurusan/ Konsentrasi 1 Teknik Perencanaan dan Desain Status Predikat Teknik Sipil Akreditasi B Teknik Arsitektur Akreditasi B Disain Grafis dan Akreditasi Multimedia - Program Diploma III Desain Interior (D3) Akreditasi - 2 Ilmu Komputer 3 Teknik Teknik Informatika Akreditasi B Sistem Informasi Akreditasi - Teknik Mesin Akreditasi B Teknik Elektronika Akreditasi B Teknik Industri Akreditasi B 4 Ekonomi dan Bisnis Program Diploma III Manajemen Akreditasi B Akuntansi Akreditasi B Manajemen Akreditasi B Akuntansi Akreditasi - 5 Ilmu Komunikasi Jurnalistik Akreditasi A Public Relations Akreditasi A Periklanan Akreditasi A Visual Akreditasi Communication A Industri dan 6 Psikologi Organisasi Akreditasi - Perkembangan Akreditasi - (Sumber : www.mercubuana.ac.id)

B. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian komparatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat yang berdasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. C. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho 1 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Sensitivitas Moral antara mahasiswa akuntansi S1 dan S2. Ho 2 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Pertimbangan Moral antara mahasiswa S1 dan S2. Ho 3 : Tidak terdapat perbedaan persepsi Motivasi Moral antara mahasiswa S1 dan S2. D. Variabel dan Skala Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel a. Sensitivitas moral sebagai kemampuan untuk mengetahui bahwa suatu situasi memiliki makna etika ketika situasi itu dialami individu-individu (Shaub, 1989), yaitu kemampuan untuk mengetahui masalah-masalah etika (Hebert et al., 1990).

b. Pertimbangan moral adalah mengarah pada pembuatan sebuah keputusan mengenai apakah kebenaran yang pasti dari tindakan secara moral, seperti apa yang seharusnya dilakukan. Proses dari tahapan ini meliputi pemikiran perspektif dari pertimbangan profesionalnya dalam sebuah pemecahan yang ideal untuk sebuah dilema etika (Thorne, 2000). c. Motivasi moral, yakni motivasi atau niat yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan yang didasari oleh pertimbangan moral. 2. Skala Pengukuran Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. a. Sensitivitas moral mahasiswa diukur untuk mengetahui apakah dalam skenario terdapat problema etika dengan pernyataan kasus diatas tidak ada hubungannya dengan masalah etika bisnis dan menyatakan tingkat persetujuan mereka dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7. Skala likert 1 menyatakan tingkat persetujuan dengan kriteria 1 = sangat tidak setuju (STS) yang berarti tidak se tuju, dan 7 = sangat setuju (SS) yang berarti sangat setuju. b. Pertimbangan moral mahasiswa diukur dengan menanyakan tingkat persetujuan mereka terhadap setiap tindakan dalam setiap skenario dengan pernyataan si pembuat keputusan seharusnya melakukan tindakan tersebut dengan menyatakan tingkat persetujuan mereka dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7. Skala likert 1 menyatakan tingkat persetujuan dengan kriteria 1 = sangat tidak setuju (STS) yang berarti memiliki pertimbangan moral, dan 7 = sangat

setuju (SS) yang berarti tidak memiliki pertimbangan moral dalam membuat keputusan moral. c. Motivasi Moral ( moral intention) diukur dengan menanyakan tingkat persetujuan mereka terhadap setiap tindakan dalam setiap skenario dengan pertanyaan jika saya si pembuat keputusan, saya akan membuat keputusan yang sama dengan menyatakan tingkat persetujuan mereka dengan menggunakan skala likert 1 sampai 7. Skala likert 1 menyatakan tingkat persetujuan dengan kriteria 1 = sangat tidak setuju (STS) yang berarti tidak akan membuat keputusan yang sama, dan 7 = sangat setuju (SS) yang berarti responden akan membuat keputusan yang sama dengan aktor dalam skenario. E. Metode Pengumpulan Data Metode survei dipilih sebagai metode pengumpulan data pada penelitian ini. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden. Adapun alasan peneliti untuk menyebarkan kuesioner secara langsung yaitu : 1. Memperoleh data yang akurat dan mendapatkan tanggapan yang tepat dari responden. 2. Memastikan bahwa yang berpartisipasi adalah meraka yang benar-benar menjadi subjek penelitian ini. 3. Menghindari diskusi jawaban yang dilakukan oleh tiap-tiap responden. 4. Menjamin tingkat pengembalian kuesioner.

Adanya kelebihan-kelebihan dalam metode pengumpulan data ini, maka data yang diperoleh diharapkan dapat memenuhi kriteria pengolahan dan hasil penelitian dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin (Singarimbun dan Effendi, 1995). F. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer. Menurut Sekaran (2000), data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari individu, kelompok-kelompok tertentu, dan juga responden yang telah ditentukan secara spesifik yang memiliki data secara spesifik dari waktu ke waktu. Latar belakang memilih data primer sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah karena data yang akan diproses harus merupakan jawaban langsung dari para responden yang merupakan objek penelitian agar dapat membuktikan hipotesis yang ada. Data primer itu sendiri diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisi skenario terstruktur kepada para responden.

G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universias Mercu Buana Jakarta. 2. Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode purposive sampling dan convenience sampling. Purposive sampling merupakan pengambilan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sedangkan convenience sampling merupakan pengambilan sampel pada responden yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. Sampel mahasiswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1- akuntansi dan S2 akuntansi dengan kriteria sebagai berikut: a. Mahasiswa S1 akuntansi yang telah mengambil mata kuliah etika dan auditing. b. Mahasiswa S2 akuntansi yang telah mengambil mata kuliah etika. Alasan peneliti menggunakan kriteria tersebut, yaitu mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah etika dan auditing dianggap telah mamahami situasi yang terkait dengan masalah etika dan moral. Selain itu, alasan peneliti menggunakan kelompok sampel ini yaitu untuk melihat apakah mahasiswa yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi (dalam hal ini mahasiswa Maksi), akan memiliki persepsi yang lebih baik terkait Sensitivitas Moral, Pertimbangan Moral dan Motivasi Moral mereka

ketika dihadapkan dalam situasi yang memiliki isu moral di dalam skenario di bidang akuntansi. Jumlah sampel mahasiswa didapatkan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : n = N 1+Nx(e) 2 Keterangan : n = Jumlah sampel yang diambil N = Jumlah populasi e = prosentase kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel (e = 5 %) Jumlah sampel yang akan penulis teliti atau penulis ambil adalah sebesar 105 responden, yang terdiri dari: a. Mahasiswa S1-akuntansi : 65 responden b. Mahasiswa S2-akuntansi : 40 responden H. Metode Analisis Data 1. Pengujian Data Penelitian Ketepatan pengujian suatu variabel tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian variabel penelitian tidak akan mengenai sasaran apabila data yang dipakai adalah data yang tidak valid dan reliabel. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner, maka kualitas kuesioner dan kesanggupan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan, maka sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis terlebih dahulu dilakukan dua jenis pengujian, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17 Windows Release. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya (Sekaran, 2000). Semakin tinggi validitas suatu fungsi ukur, semakin tepat pengukuran mengenai sasarannya. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh pada tiap-tiap pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan skor yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor pernyataan. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi Pearson s Correlation Product Moment, dengan rumus: N ( xy ) ( x y ) r xy= ( N x 2 ( x) 2 ( N y 2 ( y) 2 ))

Notasi: rxy = Koefisien korelasi Product Moment N = Jumlah obyek yang diuji X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total Setelah diperoleh hasil dari pengujian sebelumnya, maka dilakukan pengujian lebih lanjut dengan menggunakan teknik korelasi Pearson s Correlation dengan koreksi terhadap Spurious Overlap (Azwar, 1997). Teknik korelasi ini dipakai untuk mencari korelasi antara item dengan tes. Apabila item yang dipakai lebih dari 30 buah, maka teknik korelasi tidak perlu menggunakan koreksi Spurious Overlap, tetapi apabila jumlah item kurang dari 30 buah maka koreksi terhadap Spurious Overlap diperlukan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai korelasi antara item dengan tes (Azwar, 1997). Karena dalam penelitian ini terdapat tiga item yaitu item senitivitas moral, pertimbangan moral, dan intensi moral yang masingmasing jumlahnya bervariasi, maka penelitian ini menggunakan koreksi terhadap Spurious Overlap. Rumusan koreksi terhadap efek Spurious Overlap adalah: r i(x-i) = r ix S x - S i ( S x 2 + S i 2 2r ix S i S x )

Notasi: r i(x-i) = Koefisien korelasi item-total setelah dikoreksi dari efek Spurious Overlap. r ix = Koefisien korelasi skor item-total sebelum dikoreksi. Si = Deviasi standar skor suatu item. S x = Deviasi standar skor tes. Setelah dilakukan perhitungan dengan rumusan di atas maka akan didapatkan nilai korelasi yang baru setelah dikoreksi dengan efek Spurious Overlap. Untuk menarik kesimpulan validitas kuesioner untuk item senitivitas moral, pertimbangan moral, dan motivasi moral, nilai korelasi ( Corrected Item-Total Correlation) yang didapatkan melalui pengujian di atas ditransformasikan terlebih dahulu dengan transformasi sebagai berikut: t = r Notasi: t = t-hitung N = jumlah keseluruhan pertanyaan r = korelasi (Corrected Item-Total Correlation) Dengan rumus di atas, akan didapatkan t-hitung. Dan pengujian terhadap uji validitas ini dilakukan dengan cara membandingkan t- hitung dengan t-tabel.

b. Uji Reliabilitas Menurut Imam Ghozali (20 05) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. b. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Nunally (1967) dalam Imam Ghozali (2005) menyatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0.60. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach s Alpha dengan rumus sebagai berikut: α= k 1 - sj 2 k 1 2 s x

Notasi: K = Banyaknya belahan tes Sj2 = Varians belahan j; j = 1,2,... n Sx = Varians skor tes Semakin besar nilai alpha yang dihasilkan, berarti butir-butir pernyataan dalam kuesioner semakin reliable kedua sampel. 2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data penelitian berdasarkan suatu sampel yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum dan lain-lain. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Beda t-test (Independent Sample T Test) Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda, tujuan uji beda t-test ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak memiliki hubungan satu sama lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. t = Rata-rata sampel pertama rata-rata sampel kedua standar error perbedaan rat-rata kedua sampel