Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

II. METODE PENELITIAN

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) NOOR DWI LESTARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PAOMAN KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2012

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA KARYAWATI UNSIKA TAHUN 2013

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO) dan

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima bahan makanan dari lingkungan hidupnya dan. menggunakan bahan-bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktifitas

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

2015 GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sudah tercantum dalam Firman Allah SWT Al-Qur an, QS. Al- penyusuan dan apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2 tahun)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pertumbuhan otak bayi yaitu sesuatu yang tidak dapat diperoleh

DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN MOTIVASI IBU USIA MUDA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN

BAB l PENDAHULUAN. pada angka 26 kematian per kelahiran hidup (WHO, 2014). Beberapa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB IV HASIL PENELITIAN. Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Jayeng Prawiran No. 13 RT 019/04

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS NGUTER

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN PNEUMONIA DENGAN KEKAMBUHAN PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Jurnal Kesehatan Kartika 10

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Nisa khoiriah INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat pekerja mempunyai peranan & kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PENERAPAN BREASTFEEDING FATHER DI KELURAHAN TUNGGULO KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2014 Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja 1 Jurusan S1 Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo sucitrisnawatydjunu@gmail.com ABSTRAK Breastfeeding father adalah berupa dukungan penuh dari seorang suami kepada istrinya dalam proses menyusui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan motivasi suami tentang ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kabupaten Gorontalo. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif. Populasi yaitu suami yang memiliki istri yang mempunyai bayi berumur >6 bulan 2 tahun. Sampel berjumlah 39 orang, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data digunakan uji kendall s tau. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 18 responden yang menjadi breastfeeding father dan 21 responden tidak menjadi breastfeeding father. Hasil tidak didapatkan hubungan yang signifikan (p = 0,123) antara tingkat pengetahuan suami dengan penerapan breastfeeding father, terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,019) antara sikap suami dengan penerapan breastfeeding father, dan terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,004) antara motivasi suami dengan penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo. Berdasarkan penelitian ini disarankan kepada petugas kesehatan hendaknya memberikan edukasi mengenai pentingnya penerapan breastfeeding father kepada suami untuk meningkatkan pemberian ASI secara eksklusif. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Breastfeeding Father, Penerapan, Pengetahuan, Sikap, Motivasi. 1 Suci Trisnawaty Djunu, Dian Saraswati, Vik Salamanja, Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan, Fakultas Iluilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.

Pada tahun 2006 WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia. Isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun. Di Indonesia, anjuran ini dipertegas dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Walaupun demikian masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Pada umumnya banyak bayi yang diberikan susu formula dibandingkan dengan ASI. Air Susu Ibu (ASI) mengandung zat-zat esensial yang menjamin kecukupan gizi bayi serta bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Sayangnya, tidak semua bayi beruntung mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sejak kelahirannya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk ASI Eksklusif 80%. Akan tetapi, berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Indonesia mulai tahun 2008 sampai 2011 menunjukkan rendahnya cakupan ASI Eksklusif hingga pada tahun 2010 angka tersebut hanya mencapai 15,30%. Sedangkan data dari RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) untuk Capaian ASI Eksklusif di Indonesia hanya sebanyak 30%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah. Padahal kandungan ASI kaya akan karotenoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula. Di Provinsi Gorontalo, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, pemeriksaan status gizi menyatakan bahwa presentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif pada tahun 2012 adalah sebanyak 37,65%. Selain itu data capaian ASI Eksklusif pada tahun 2013 di wilayah Puskesmas Kelurahan Tunggulo, Kabupaten Gorontalo, hanya sebanyak 1,11%. Itulah alasan peneliti mengambil tempat penelitian di kelurahan Tunggulo karena persentasi bayi yang diberikan ASI Eksklusif sangatlah sedikit. Banyaknya bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif di Indonesia terutama di Provinsi Gorontalo disebabkan oleh beberapa faktor, dalam kewajibannya memberikan ASI seorang ibu membutuhkan dukungan dari banyak pihak terutama suami orang terdekat karena kondisi kejiwaan ibu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Pikiran istri yang tenang akan berpengaruh terhadap produksi ASI. Disini peran suami terasa sangat penting (Roesli, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan motivasi suami mengenai ASI Eksklusif. Sedangkan variabel dependen adalah penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini yaitu para suami yang memiliki istri yang mempunyai bayi berumur >6 bulan 2 tahun. Metode pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan purposive sampling sejumlah 39 responden. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah suami yang memiliki bayi usia 6 bulan 2 tahun, dapat membaca dan menulis, dan bersedia menjadi responden.

Axis Title Axis Title Hasil penelitian berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Pada analisis univariat untuk mendapatkan gambaran distribusi dan frekuensi dari variabel dependen dan independen. Karakteristik responden berupa tingkat pengetahuan, sikap, motivasi dan penerapan breastfeeding father. Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel independen yaitu tingkat pengetahuan, sikap, dan motivasi suami dengan penerapan breastfeeding father. Tingkat Pengetahuan Suami 30 20 10 0 Kurang Cukup Tinggi Jumlah 2 13 24 Gambar. 4.1. Grafik Pengetahuan Suami di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014 (n=39) Dari Gambar 4.1. didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (5,2%), cukup sebanyak 13 orang (33,3%), dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik adalah sebanyak 24 orang (61,5%). Sikap Suami 30 25 20 15 10 5 0 Kurang Cukup Baik Jumlah 1 14 24 Gambar 4.2. Diagram Persentase Sikap Suami di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014 (n=39) Dari Gambar 4.2 didapatkan bahwa responden yang memiliki sikap negatif mengenai ASI Eksklusif sebanyak 1 orang (2,6%), dan responden yang memiliki sikap positif mengenai ASI Eksklusif sebanyak 38 orang (97,4%).

Axis Title 25 20 15 10 5 0 Motivasi Suami Rendah Cukup Tinggi Jumlah 1 15 23 Gambar 4.3 Diagram Persentase Motivasi Suami di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014 (n=39) Dari Gambar 4.3 didapatkan bahwa responden yang memiliki motivasi kurang sebanyak 1 orang (2,6%), motivasi cukup sebanyak 15 orang (38,4%) dan responden yang memiliki motivasi baik sebanyak 23 orang (59%). Penerapan Breastfeeding Father Menjadi Breastfeeding Father Tidak Menjadi Breastfeeding Father 54% 46% Gambar 4.4. Diagram Persentase Penerapan Breastfeeding Father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo (n=39) Dari Gambar 4.4 didapatkan bahwa responden yang tidak menjadi breastfeeding father sebanyak 21 orang (53,8%) dan menjadi breastfeeding father sebanyak 18 orang (46,2%). Analisa bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel independen yaitu tingkat pengetahuan, sikap, motivasi dengan variabel dependen penerapan breastfeeding father.

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Suami tentang ASI Eksklusif dengan Penerapan Breastfeeding Father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014. Penerapan Breastfeeding Tingkat Pengetahuan Father Total P Value Tidak Ya Kurang 0 2 2 0,123 Cukup 5 8 13 Baik 16 8 24 Total 21 18 39 (Sumber : Data Primer, 2014) Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh bahwa responden dengan kategori berdasarkan tingkat pengetahuan kurang yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 2 orang (5,1%), dengan tingkat pengetahuan cukup menerapkan breastfeeding father sebanyak 8 orang (20,5%), dan responden dengan kategori berdasarkan tingkat pengetahuan baik yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 8 orang (20,5%). Dari hasil uji Kendall s Tau diperoleh nilai p = 0,123 (p > 0,05). Ketentuan signifikan jika nilai p > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Siti Syamsiah pada tahun 2010 dengan memperoleh nilai p = 0,275 (p > 0,05). Dari hasil tersebut maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father (p = 0,275). Tabel 4.6 Hubungan Sikap Suami dengan Penerapan Breastfeeding Father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014. Penerapan Breastfeeding Father Sikap Suami Total P Value Tidak Ya Kurang 0 1 1 0,019 Cukup 12 2 14 Baik 9 15 24 Total 21 18 39 (Sumber : Data Primer, 2014) Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa responden dengan kategori berdasarkan sikap yang kurang yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 1 orang (2,6%), berdasarkan sikap yang cukup yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 2 orang (5,1%) dan responden dengan kategori berdasarkan sikap yang baik yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 15 orang (38,5%). Dari hasil uji Kendall s Tau diperoleh nilai p = 0,019 (p < 0,05). Ketentuan signifikan apabila nilai p<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa seorang suami yang ingin menjadi breastfeeding father harus mempunyai niat terlebih dahulu untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. (Ariani, 2010). Tabel 4.7 Hubungan Motivasi Suami tentang ASI Eksklusif dengan Penerapan Breastfeeding Father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo Tahun 2014. Motivasi Suami Penerapan Breastfeeding Father Total P Value Tidak Ya Rendah 1 0 1 0,004 Cukup 12 3 15 Tinggi 8 15 23 Total 21 18 39 (Sumber : Data Primer, 2014) Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa responden dengan kategori berdasarkan motivasi yang rendah didapatkan tidak ada responden yang menerapkan breastfeeding father, motivasi yang cukup yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 3 orang (7,7%) dan responden dengan kategori berdasarkan motivasi yang tinggi yang menerapkan breastfeeding father sebanyak 15 orang (38,5%). Dari hasil uji Kendall s Tau diperoleh nilai p = 0,004 (p < 0,05). Ketentuan signifikan apabila nilai p<0,05 maka dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa seorang suami yang ingin menjadi breastfeeding father harus mempunyai niat terlebih dahulu untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI Eksklusif. Selain itu suami harus mendapatkan dukungan dari teman, kerabat maupun saudara dekat tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif sehingga suami akan termotivasi untuk menjadi breastfeeding father (Ariani, 2010). Kesimpulan 1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,123) antara tingkat pengetahuan suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo. 2. Terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,019) antara sikap suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo. 3. Terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,004) antara motivasi suami tentang ASI Eksklusif dengan penerapan breastfeeding father di Kelurahan Tunggulo Kab. Gorontalo. Saran 1. Petugas Kesehatan hendaknya memberikan edukasi mengenai pentingnya penerapan breastfeeding father secara bertahap untuk meningkatkan pemberian ASI Ekslusif. 2. Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan breastfeeding father agar memperhatikan variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti :

Faktor usia, faktor pendapatan, kurangnya petugas kesehatan, jumlah anak, komunikasi interpersonal, sosial budaya dan faktor lainnya. Daftar Pustaka Anwar, Faisal. Khomsan, Ali. 2009. Makan Tepat Badan Sehat, Jakarta: Hikmah PT. Mizan Publika. Ariani. 2010. http://parentingislami.wordpress.com/2009/02/11/breastfeedingfather-wujud-cinta-ayah/ Diakses pada tanggal 14 Desember 2013. Bakhtiar, Amsal. 2011. Filsafat Ilmu, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Departemen Kesehatan Indonesia. 2013. http://depkes.go.id Diakses pada tanggal 13 Desember 2013. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2012. Efendi, Ferry. Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika. Eveline. Djamaludin, Nanang. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita, Jakarta: PT. Wahyu Media. Indarto, Trihendradi. 2010. Wonderpa Indahnya Pendampingan Buku Wajib Bagi Calon Ayah, Yogyakarta:Andi. Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan, Jakarta: ECG. Maulana, Mirza. 2009. Reproduksi Kehamilan & Merawat Anak, Jogjakarta:TunasPublishing. Nolan, Mary. 2003. Kehamilan dan Melahirkan, Jakarta:Arcan. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogyakarta: Nuha Medika. Setiawan, Dedi. 2012. http://menyusui.info/menyusui/ayah-asi/breastfeedingfather-ayah-menyusui/ Diakses pada tanggal 14 Desember 2013. Syamsiah, Siti. 2010. Tingkat Pengetahuan Mengenai ASI Eksklusif dan Hubungannya dengan Penerapan Breastfeeding Father. Jurnal Kesehatan Prima Vol. 3. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta: ECG. Sunardi. 2008. Ayah Beri Aku ASI, Solo : Aqwamedika. Widyastuti, Palupi. 2003. Pedoman Praktis Safe Motherhood, Jakarta: ECG.