Jurnal yang Berjudul :

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal yang Berjudul : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pembelajaran Penjaskes Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Passing Bawah Siswa

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VIII 3 SMP NEGERI 13 KOTA GORONTALO

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR MENENDANG DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI METODE BERPASANGAN SISWA KELAS VII SMP 1 BOTUPINGGE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

Jakualine Kamumu mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan; Drs. Sarjan Mile, MS dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK Universitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. awal. Dalam 1 siklus terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BLOCK DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS VII 7 SMP NEGERI 1 TAPA

Diterima: 14 Oktober 2017; Lolos: 17 November 2017; Dipublikasikan: 19 November 2017

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

LINDA ROSETA RISTIYANI K

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Risna Podungge)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI 18 KOTA BENGKULU

Mulyono Ruslan S.Pd,M.Pd Zulkifli Lamusu S.Pd,M.Pd

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

Jurnal yang berjudul : Meningkatkan keterampilan keterampilan teknikk dasar servis bawah dalam permainan bolavoli melalui metode koopertif (tipe

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

PENGEMBANGAN PERMAINAN LIBERATE HOSTAGES UNTUK PEMBELAJARAN SERVIS BOLAVOLI KELAS X DI SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN YOGYAKARTA

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumya, maka. kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

RISNA PODUNGGE

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

Dedi Asmajaya

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET DI SD

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada siswa kelas IV

Keywords: ball throwing basic movement, game.

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI

HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA KARET

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Asry Syam)

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

Ramli Nugroho Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

ARTIKEL PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TAI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DRIBBLING SEPAKBOLA. Oleh I Putu Oka Putrawan NIM

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

Upaya Meningkatkan Pembelajaran...(Badar Eko Saputro)1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA PENINGKATAN TEKNIK PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KAMPAR

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan jumlah 20 orang peserta didik yang terdiri dari 10 orang peserta didik putra dan 10

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH BOLA VOLI MELALUI METODE TUGAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETAPANG

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

Marsiah. Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli melalui

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

BAB 1V DESKRIPSI HASIL PENILAIAN. Peneliti melaksanakan proses penelitian di laksanakan di SMP Satap Negeri Bone Baru

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, dan pendidikan luar kelas. Permainan dan olahraga

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SDN 48 Hulonthalangi Kota

Transkripsi:

Jurnal yang Berjudul :

JURNAL

MENINGKATKAN TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH MELALUI METODE BERPASANGAN PADA PERMAINAN BOLA VOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA Hamid 1), Sarjan Mile 2), Edy Dharma P. Duhe 3) 1 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Luskiyanto Alatinge) hamid@yahoo.co.id 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Sarjan Mile) sarjan.mile@yahoo.co.id 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Edy Dharma P. Duhe) edyduhe@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan di kelas VII SMP Negeri 1 Tapa. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian 23 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tapa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran dan tes hasil belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dengan dua siklus ini indikator kinerja yang telah dirumuskan tercapai dengan baik. Kata Kunci : Servis Bawah, Metode Berpasangan Abstract research to improve services under the basic techniques through pairwise method in class VII SMP Negeri 1 Tapa. The type of research used in this research is the subject of a class action research 23 seventh grade students of SMP Negeri 1 Tapa. Data collection techniques used the observation sheet management of learning and achievement test. The data analysis technique used is the percentage analysis. The experiment was conducted in two cycles. Based on the results of the two studies that this cycle performance indicators that have been achieved with a well formulated. Keywords : Service Down, Pair Method 1. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani adalah suatu upaya membina manusia baik fisik maupun mental melalui suatu aktifitas gerak (motorik). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menghasilkan manusia yang sehat, cerdas, aktif, kreatif, berdisiplin serta memiliki sportifitas dan kemandirian yang tinggi. Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya dilakukan melalui jalur pendidikan formal, nonformal maupun informal. Melalui jalur pendidikan tersebut kualitas sumber daya manusia dapat dipersiapkan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin maju dan berkembang baik dari bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan tersebut sebagai guru sepatutnya mampu mempersiapkan sedini mungkin upaya-upaya peningkatan proses pembelajaran melalui program-program pendidikan jasmani yang dapat disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangan peserta didik. Salah satu contoh pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah membuat program pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga peserta didik tidak jenuh dan bosan, seperti menggunakan metode-metode yang

menyenangkan, mudah dicerna, serta mudah dipraktekkan oleh peserta didik sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar. Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran tanpa metode sangatlah tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap cabang olahraga seperti permainan voli sudah sepatutnya dapat kita siasati melalui berbagai macam metode yang efektif dan efisien. Dan telah kita ketahui bersama bahwa permainan bola voli merupakan permainan yang didominasi dengan menggunakan tangan dengan cara di voli (dipantulkan) di udara hilir mudik diatas net (jaring) dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak daerah lawan, dalam rangka mencari kemenangan. Teknik dasar dalam permainan bola voli itu terdiri dari teknik dasar servis, pasing, smash dan blok. Dari keempat teknik dasar tersebut servis merupakan salah satu teknik dasar yang menjadi kunci keberhasilan untuk melakukan serangan. Karena pada dasarnya servis merupakan pukulan ataupun serangan pertama pada saat memulai suatu permainan. Pengembangan dan peningkatan kemampuan servis bawah harus di fokuskan pada pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Pelaksanaan servis bawah harus dalam kondisi menyenangkan, agar keterampilan dalam melakukan tugas geraknya dapat meningkat. Peningkatan kemampuan servis bawah pada permainan bola voli seperti yang diharapkan harus memerlukan penggunaan metode pembelajaran yang teratur, terarah, sistematis, serta ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pencapaian pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik. Tujuan pada bagian psikomotor adalah pencapaian keterampilan dan kebugaran jasmani secara optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru sangat dibutuhkan, dari membuat rancangan pembelajaran sampai pada pemberian metode berpasangan. Pemberian metode berpasangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar servis bawah pada peserta didik karena sesuai dengan karakteristik siswa khususnya pada siswa kelas VII 4 di SMP Negeri 1 Tapa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tapa, terlihat masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan saat melakukan servis bawah, hal ini terjadi karena pemberian metode pembelajaran yang kurang tepat serta rendahnya pengetahuan siswa mengenai servis bawah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan metode yang cocok seperti metode berpasangan. Tujuan utama dari pemberian metode ini ialah untuk meningkatkan kemampuan servis bawah siswa yang masih dibawah rata-rata hingga mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu adanya suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan. Tujuan metode berpasangan selain untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah siswa, juga dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama siswa. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah, rendahnya pengetahuan siswa terhadap servis bawah dan pemberian metode pembelajaran masih kurang tepat. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah melalui metode berpasangan teknik dasar servis bawah pada permainan bola voli siswa Kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa dapat ditingkatkan? Cara Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah tersebut maka digunakan metode berpasangan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran mencakup permainan bola voli yang terfokus pada

salah satu teknik dasar yaitu servis bawah. 2) Guru menyiapkan sarana dan prasarana serta alat bantu lainnya yang akan digunakan sekaligus memberikan pemanasan. 3) Guru memberikan contoh rangkaian gerak teknik dasar servis bawah yang merupakan indikator penilaian yaitu: a) Persiapan b) Pelaksanaan c) Gerakan Lanjutan d) Guru menyuruh siswa masing-masing secara berpasangan melakukan servis bawah sesuai dengan pentunjuk cara melakukan servis bawah yang baik dan benar. e) Peserta didik melakukan gerakan sesuai perintah guru, dan guru mengevaluasi gerakan peserta didik dengan maksud apabila peserta didik dapat melakukan teknik dasar servis bawah dengan metode berpasangan dengan benar, maka tahap berikutnya peserta didik dapat melakukan servis bawah di lapangan yang sesungguhnya. Tujuan Penelitian penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar servis bawah melalui metode berpasangan pada permainan bola voli siswa KelasVII 4 SMP Negeri 1 Tapa. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu: 1. Manfaat teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Meningkatkan teknik dasar servis bawah pada siswa sekolah menengah pertama khususnya siswa kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai panduan dan informasi dalam meningkatkan teknik dasar servis bawah. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan informasi tentang peningkatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan khususnya materi tentang servis bawah. Selain itu, sebagai bahan masukkan bagi SMP Negeri 1 Tapa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. d. Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga khususnya tentang permainan bola voli pada servis bawah agar nantinya peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. METODE PENELITIAN Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari 11 orang putra dan 12 orang putri. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu, dimulai pada tanggal 21 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2014. Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: Variabe Input (Masukan) Variabel input dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VII 4 SMP Negeri I Tapa. Variabel Proses Variabel proses dalam penelitian ini adalah pelaksanaan metode berpasangan dalam proses pembelajaran servis bawah di kelas VII 4 SMP Negeri I Tapa, dengan langkah-langkah seperti: melakukan servis bawah melalui tahapan seperti persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan. Variabel Output Variabel output yaitu hasil peningkatan teknik dasar servis bawah yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran

melalui metode berpasangan yang datanya diambil dari tes praktek (evaluasi) yang dilakukan disetiap akhir siklus. Prosedur Penelitian Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Konsultasi dengan kepala sekolah SMP Negeri I Tapa, untuk memperoleh izin pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas ini. 2) Berkonsultasi dengan dosen pembimbing. 3) Melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian. 4) Menyusun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. 5) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pendidikan jasmani di lokasi peneliti dengan harapan agar tindakan penelitian ini dapat berjalan dengan baik, dan sukses. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan sebagai berikut : a) Mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan seperti kegiatan harian, satuan layanan dan alat yang di butuhkan dalam proses pembelajaran. b) Menyusun proses pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan c) Melaksanakan proses pembelajaran d) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada proses penelitian berlangsung. Pada proses pelaksanaan tindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan. Analisis dan Refleksi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan kemamuan servis bawah. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilan siswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerja (75%), maka refleksi terus dilakukan guna mencari kekurangan-kekurangan dan kesalahan selama tindakan pada siklus sebelumnya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data penelitian berupa teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik dokementasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, hasil belajar, dan gambaran tindakan setiap siklus. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan instrument pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi di gunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa, setelah dilakukan evaluasi. Teknik Analisis Data Data yang di analisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan Tahap tindakan analsis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Data tentang kemampuan/teknik dasar servis bawah dianalisis secara kuantitatif dengan pemaknaan nilai sebagai berikut: 1. Nilai 80-100 = Sangat Baik (SB) 2. Nilai 70-79 = Baik (B) 3. Nilai 60-69 = Cukup (C) 4. Nilai 45-59 = Kurang (K) Nilai 44 = Kurang Sekali (KS). Aunurrahman (2012:224)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan disekolah SMP Negeri I Tapa, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar servis bawah dengan menggunakan metode berpasangan. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus yang didahului dengan pengambilan data awal melalui observasi. Setiap siklus dirancang menjadi empat kali pertemuan atau empat kali pengambilan tindakan. Untuk lebih jelasnya hasil penelitan tindakan kelas ini dapat dideskripsikan sebagai berikut : Observasi Awal 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Observasi awal merupakan tolak ukur dalam melakukan penelitian dalam meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada cabang olahraga bola voli, kemampuan awal siswa diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada lampiran 3. Terdapat 3 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) persiapan, nilai rata-rata siswa 47,82 b) pelaksanaan, nilai rata-rata siswa 55,55 c) gerakan lanjutan, nilai rata-rata siswa 34,78. 1. Indikator A yaitu Persiapan Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau 65,21 % pada kriteria Kurang Sekali (KS), 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria Kurang (K), dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1099,86, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 47,82 atau masih dalam kriteria Kurang. 2. Inikator B yaitu Pelaksanaan Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23 orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria Kurang sekali (KS), 14 orang siswa atau 60,86% pada kriteria kurang (K),dan 8 orang siswa atau 34,78% pada kriteria cukup (C), dengan jumlah total skor 1277,65, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan menolak rata-rata adalah (nilai= skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pelaksanaan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 55,55 atau masih dalam kriteria Kurang. 3. Indikator C yaitu gerakan lanjutan Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 9 orang siswa atau 39,13% pada kriteria Kurang sekali (KS), 9 orang siswa atau 39,13% pada kriteria cukup (K), 5 orang siswa atau 21,73% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 799,97, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek cara menolak rata-rata adalah (nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 34,78 atau masih dalam kriteria Kurang Sekali. Siklus I Dari hasil pengamatan pada observasi awal maka dapat diperoleh data sebagai acuan dasar untuk melanjutkan penelitian ketahap selanjutnya yaitu tindakan siklus I. 1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan A. Kegiatan Pendahuluan Absensi, Formasi barisan, berdo a dan pemanasan. B. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara melakukan servis bawah yang baik dan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut : persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan. 2. Mengarahkan siswa untuk melakukan servis bawah secara berpasangan 3. Mengamati dan mengarahkan siswa ketika mengalami kekeliruan serta kesulitan saat melakukan servis bawah. C. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan

2. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat 3. Memberikan arahan dan juga penguatan 4. Pendinginan, do a, dan Bubar barisan 2. Hasil Pengamatan Siswa Dalam Setiap Aspek Keterampilan awal dimiliki siswa diukur menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada tabel berikut dan pada lampiran 7. Terdapat empat aspek yang diamati pada siswa, yaitu: a) persiapan b) pelaksanaan c) gerakan lanjutan. Dari hasil pengamatan pada siklus I, diketahui 20 orang siswa atau 86,96% memperoleh kriteria cukup (C), 2 orang siswa atau 8,69 % memperoleh kriteria baik (B), dan 1 orang siswa atau 4,34 % memperoleh kriteria sangat baik(sb) 2. Indikator A yaitu Persiapan Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04 % pada kriteria Kurang Sekali (KS), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria Kurang (K), 6 orang siswa atau 26,08% pada kriteria baik (B) dan 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1414,17, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 61,48 atau masih dalam kriteria Cukup. 2. Indikator B yaitu Pelaksanaan Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria Kurang (K), 8 orang siswa atau 34,78% pada kriteria cukup (C), 10 orang siswa atau 43,47% pada kriteria baik (B), dan 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor 1655,39, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan menolak rata-rata adalah (nilai= skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pelaksanaan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 71,97. Atau masih dalam kriteria Baik. 3. Indikator C yaitu gerakan lanjutan Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria Kurang sekali (KS), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria cukup (C), 7 orang siswa atau 30,43% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 1633,24. Jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek cara menolak rata-rata adalah (nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 71,01 atau masih dalam kriteria baik. 3. Refleksi Hasil Kegiatan Berikut refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru mitra. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan, peneliti bersama guru mitra dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Cara guru sewaktu memberikan tugas gerak masih belum mampu diterapkan siswa dengan baik, sehingga siswa belum bisa menguasai gerakan tersebut. 2. Pemberian motivasi guru terhadap siswa masih sangat kurang. 3. Intensitas latihan yang berlebihan mengakibatkan siswa kelelahan. 4. Masih ada siswa yang belum mampu melakukan servis bawah. Berdasarkan uraian diatas maka tindakan yang dilakukan pada siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan, sehingga penelitian ini harus dilanjutkan pada siklus II. Siklus II Siklus II merupakan kegiatan lanjutan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I. 1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan A. Kegiatan Pendahuluan Absensi, Formasi barisan, berdo a dan pemanasan. B. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara melakukan servis bawah yang baik dan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut : persiapan, pelaksanaan dan gerakan lanjutan.

2. Mengarahkan siswa untuk melakukan servis bawah secara berpasangan 3. Mengamati dan mengarahkan siswa ketika mengalami kekeliruan serta kesulitan saat melakukan servis bawah. 4. Memberikan motivasi kepada setiap siswa dalam melakukan servis bawah. 5. Mengarahkan siswa untuk saling memperhatikan setiap pasangannya yang sudah mampu melakukan setiap gerakan. C. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan 2. Mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat 3. Memberikan arahan dan juga penguatan 4. Pendinginan, do a, dan bubar barisan 2. Hasil Pengamatan Siswa Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar servis bawah. Peningkatan ini dapat diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, dapat dilihat pada tabel dibawah ini dan juga pada lampiran 11 terdapat 3 aspek yang diamati pada siswa, yaitu : a) persiapan b) pelaksanaan c) gerakan lanjutan. 3. Indikator A yaitu Persiapan Pada aspek A (persiapan) dari 23 orang siswa terdapat 2 orang siswa atau 8,69% pada kriteria Kurang (K), 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria baik (B), 18 orang siswa atau 78,26% pada kriteria sangat baik (SB)dengan jumlah total skor pada aspek ini adalah 1871,32 jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek persiapan rata-rata adalah (nilai = skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). persiapan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 81,36 atau pada kriteria sangat baik. 2. Indikator B yaitu Pelaksanaan Pada aspek B (pelaksanaan) dari 23 orang siswa terdapat 3 orang siswa atau 13,04% pada kriteria cukup (C), 4 orang siswa atau 17,39% pada kriteria cukup (B), dan 14 orang siswa atau 60,86% pada kriteria sangat baik (SB) dengan jumlah total skor 1766,5 jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek sikap badan saat akan menolak rata-rata adalah (nilai= skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pelaksanaan pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 76,80. Atau pada kriteria Baik. 3. Indikator C yaitu Gerakan Lanjutan Pada aspek C (gerakan lanjutan) dari 23 orang siswa terdapat 11 orang siswa atau 47,82% pada kriteria cukup (C), 12 orang siswa atau 52,17% pada kriteria sangat baik (SB), dengan jumlah total skor 1933,26, jika di konversikan ke nilai 44-100 maka pada aspek cara menolak rata-rata adalah (nilai=skor perolehan di bagi skor maksimum kali 100). pada olahraga bola voli khususnya pada teknik dasar servis bawah adalah 84,05 atau pada kriteria sangat baik. 3. Refleksi Hasil Kegiatan Refleksi dilaksanakan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang di peroleh dan untuk mendapat gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I menghasilkan peningkatan 13,95% dari keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah, dari kemampuan awal 53,78% menjadi 67,73%. pada siklus II, keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah kembali mengalami peningkatan yakni 15,57%, dari 67,73% menjadi 83,30%. Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan, dengan pengertian bahwa peneliti tidak perlu melaksanakan tindakan kembali pada siklus selanjutnya. PEMBAHASAN Proses pembelajaran dengan menggunakan metode berpasangan ini diawali dengan penjelasan peneliti mengenai teknik dasar servis bawah yang baik dan benar. Selanjutnya peneliti memperagakan teknik

dasar servis bawah secara berpasangan. Pada saat peneliti memberikan contoh gerakan peserta didik diminta untuk memperhatikan dengan saksama karena setelah diberikan contoh peserta didik diberikan tugas gerak untuk mempraktekkan teknik dasar servis bawah dengan baik dan benar. Pada Observasi awal, data yang didapat dari kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah yakni 21 orang siswa memperoleh kriteria kurang (K) atau 91,31%, dan 2orang siswa memperoleh kriteria cukup (C) atau 8,69% dengan presentase nilai ratarata mencapai 53,78% atau dikategorikan kurang (K). Pada siklus I, terjadi peningkatan 20 orang siswa memperoleh kriteria Cukup (C) atau 86,96%, 2 orang siswa memperoleh kriteria baik (B) atau 8,69% dan 1 orang siswa memperoleh kriteria baik sekali (SB) atau 4,34 % dengan presentase nilai rata-rata 67,73% atau dikategorikan cukup (C). Pada pelaksanaan siklus II kembali terjadi peningkatan yaitu 9 orang siswa memperoleh kriteria Baik (B) atau 39,13%, dan 14 orang siswa memperoleh nilai baik sekali (SB) 60,86% dengan presentase nilai rata-rata 83,30%. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang diberikan pada siklus I kemampuan servis bawah peserta didik hanya dapat meningkat menjadi 67,73% dari kemampuan awal yakni 53,78%. Hal ini tentu belum mencapai target yang ditentukan yaitu jika presentase rata-rata peserta didik sudah mampu melakukan servis bawah minimal 75%, maka tindakan dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya, pada siklus II kemampuan peserta didik dalam melakukan servis bawah kembali meningkat hingga mencapai 83,30% yakni dari hasil penilaian siklus I yaitu 67,73%. Berdasarkan hasil pada siklus II, dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan: Jika melalui metode berpasangan maka teknik dasar servis bawah pada permainan bola voli siswa kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa dapat ditingkatkan, dengan demikian dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : Jika melalui metode berpasangan maka teknik dasar servis bawah pada permainan bola voli siswa kelas VII 4 SMP Negeri 1 Tapa dapat ditingkatkan, dengan demikian dapat diterima karena terbukti kebenarannya. 5. REFERENSI Ahmadi, Nuril. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli.Era Pustaka Utama: Surakarta. Anice. B. 2011. Meningkatkan Kemampuan Lempar Tangkap Bola Pada Permainan Bola Kasti Melalui Pembelajaran Berpasangan. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Asmat. 2011. Meningkatkan Kemampuan Heading Pada Permainan Sepak Bola Melalui Metode Latihan Berpasangan. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Chandra, Sodikin dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. PT Karya Utama:Surabaya. Faruq, Muhyi. 2009. Meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan dan olahraga bola voli. PT Gramedia Widyasarana Indonesia: Surabaya. Hafid, Ahmad Rithaudin.2011. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.PT. Sarana Panca Karya Nusa: Jakarta. Mile, Sarjan. 2010. Teori dan praktek bola voli I. Bahan ajar.universitas Negeri Gorontalo.

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Untuk SMA Kelas XI. Erlangga: Jakarta. Muhajir dan Budi Sutrisno.2013. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.kementerian pendidikan dan kebudayaan: Jakarta. Mukholid, Agus. 2004.Pendidikan Jasmani SMA kelas I. Yudistira: Surakarta. PBVSI, 2005. Peraturan permainan bola voli. Jakarta: PBVSI Lumintuarso, Ria. 2013. Teori kepelatihan olahraga. LANKOR: Jakarta. Rusman.2013. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.PT.Raja Grafindo Persada:Jakarta. Viera, Barbara dan Fergusson, Bonnie Jill. 2004. Bola Voli Tingkat Pemula. PT Raja Grafindo Persada: Jakarata. Wahyuni, Sri dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. PT Wangsa Jatra Lestari : Jakarta. http://eprints.uny.ac.id/9046/3/bab%202%201 0604227487.pdf.(www.google.com) diakses, Tanggal 26 Januari 2014/pukul 16.40. http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/ metode-make match.html(www.google.com) diakses, Tanggal 23 Februari 2014/ pukul 16.40. Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan 2. CV. PUTRA NUGRAHA: Jakarta. Sumarjo dan Sumarjono.2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan untuk SMP/MTs XI. CV.Aneka Ilmu: Jakarta. Sani, Ridwan Abdullah.2013.Inovasi Pembelajaran.PT Bumi Aksara:jakarta Sanjaya, Wina.2013.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta.Penerbit:Kencan a. Suprijono, Agus. 2013. Kooperative Learning Teori Aplikasi PAIKEM. Pusataka Pelajar: Yokyakarta. Taniredja, H Tukiran, dkk.2013.model model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.Bandung.Penerbit:Alfabeta