- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 23 TAHUN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 25

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 09 Tahun : 2010 Seri : E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN GRESIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 59 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN DAN UJI GAS EMISI BUANG KENDARAAN BERMOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 05 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 15 TAHUN 2012

PROSEDUR DAN PROSES PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

polusi udara kendaraan bermotor

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TEGAL NOMOR : 050/0781 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG PENGUJIAN KENDARAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2011 \ TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

BUPATI SLEMAN. PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 8 /Per.Sup/2005 TENTANG PROSEDUR PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 96, Tambahan

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DI JALAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2001 SERI B.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2000 T E N T A N G PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

JENIS PELAYANAN A. UJI BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2009 NOMOR 53

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

BUPATI SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 6 TAHUN 1997 TENTANG PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TAHUN 2010 NOMOR 29 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 20 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI BANGLI PERATURAN BUPATI BANGLI NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR, DI DARAT DAN DIATAS AIR

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI JASA DIBIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR 12 TAHUN TENTANG RETRIBU. Daerah. Otonom. Daerah. Daerah. Tahun 1999 Nomor 75, Indonesia. Nomor 3851); Nomor 4286); Peraturan

Transkripsi:

BUPATI TRENGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 149 TAHUN 2011 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang:a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; b. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan bentuk dan format dalam persyaratan administrasi pengujian kendaraan bermotor, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pengujian Kendaraan Bermotor; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 90) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025 ); 4. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993 tentang Persyaratan Ambang Batas Laik Jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, Kereta Tempelan, Karoseri dan Bak Muatan serta Komponen Komponennya; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 71 tahun 1993 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Trenggalek Nomor 6 Tahun 1988 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tinggkat II Trenggalek (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 1988 Nomor 4 Seri C); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 16 Tahun 2011 tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 6 Seri C);

- 3-11. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 1 Seri D); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN BUPATI TRENGGALEK TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Trenggalek. 2. Bupati adalah Bupati Trenggalek. 3. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek. 4. Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek. 5. Seksi Pengujian dan Perbengkelan Kendaraan Bermotor untuk selanjutnya dapat disingkat Seksi PKB adalah Seksi yang melayani pengujian kendaraan bermotor. 6. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dalam rangka pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan. 7. Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut Uji Berkala, adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus. 8. Penguji adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kualifikasi teknis tertentu dalam bidang pengujian kendaraan bermotor

- 4 - yang diangkat menurut Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku. 9. Mutasi Uji adalah perpindahan lokasi pelaksanaan pengujian berkala dari satu wilayah unit penyelenggara pelaksanaan uji tertentu ke wilayah unit penyelenggara pelaksanaan uji lainnya sebagai akibat dari perpindahan domisili pemilik kendaraan wajib uji berkala. 10. Numpang Uji adalah pelaksanaan pemeriksaan bagi kendaraan wajib uji diluar wilayah domisili kendaraan. 11. Laik Jalan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang harus dipenuhi agar terjaminnya keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan pada waktu dioperasikan di jalan. 12. Buku Uji Berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk buku yang berisi data dan legitimasi hasil pengujian setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan atau kendaraan khusus. 13. Tanda Samping adalah tanda yang berisi informasi singkat hasil uji berkala yang dicantumkan/dipasang secara permanen dengan menggunakan stiker/pengecatan pada bagian samping kanan dan kiri kendaraan. 14. Tanda uji berkala adalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk plat berisi data mengenai kode wilayah pengujian, nomor uji kendaraan dan masa berlaku yang dipasang permanen pada tempat tertentu di kendaraan. 15. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang di gerakan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel. 16. Kendaraan Wajib Uji adalah Mobil Penumpang Umum,Mobil Bus, Kereta gandengan, Kereta Tempelan, Mobil Barang dan Kendaraan Khusus. 17. Mobil Bus adalah kendaraan angkutan orang yang memiliki tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang termasuk untuk

- 5 - pengemudi, atau yang beratnya lebih dari 3500 (tiga ribu lima ratus)kilogram. 18. Mobil Barang adalah kendaraan bermotor yang digunakan untuk angkutan barang. 19. Kereta Gandengan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh kendaraan bermotor. 20. Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh kendaraan bermotor penariknya. 21. Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor yang dirancang khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu. 22. Kendaraan Umum adalah kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. 23. Mobil Penumpang adalah kendaraan bermotor angkutan orang yang memiliki tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang termasuk untuk pengemudi, atau yang beratnya tidak lebih dari 3500 (tiga ribu lima ratus) kilogram. 24. Retribusi adalah retribusi yang dipungut atas dasar pemberian jasa pelayanan. 25. Pemohon adalah orang atau badan yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan pelayanan pengujian kendaraan bermotor. 26. Penghapusan kendaraan adalah kegiatan/tindakan untuk melepaskan pemilikan atau penguasaan kendaraan Instansi/Badan/Lembaga Pemerintah dengan menghapus pencatatannya dari daftar inventaris barang daerah. 27. Laporan Rusak adalah tindakan pemilik kendaraan wajib uji untuk melaporkan kepada Seksi PKB bahwa kendaraan

- 6 - miliknya tidak dapat melaksanakan uji tepat pada waktunya karena rusak. 28. Daerah asal adalah Domisili asal kendaraan dimana kendaraan tersebut terdaftar/tercatat sebagai kendaraan wajib pajak. 29. Peremajaan kendaraan adalah Penggantian kendaraan angkutan penumpang umum dengan kendaraan sejenis yang lebih layak berdasarkan ketentuan yang berlaku. BAB II JENIS KENDARAAN BERMOTOR WAJIB UJI Pasal 2 (1) Jenis Kendaraan wajib uji yang meliputi: a. mobil penumpang umum; b. mobil bus; c. mobil barang; d. kendaraan khusus; e. kereta gandengan; dan f. kereta tempelan. (2) Pengujian Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Seksi PKB. BAB III JENIS PELAYANAN Pasal 3 Jenis pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor, terdiri dari: a. pengujian berkala kendaraan bermotor; b. mutasi uji kendaraan; c. numpang uji kendaraan; d. rubah spesifikasi kendaraan; e. penghapusan kendaraan; dan f. laporan rusak kendaraan.

- 7 - BAB IV PERSYARATAN Pasal 4 (1) Untuk memperoleh pelayanan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika melalui Kepala Seksi PKB. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan mengisi formulir permohonan yang telah disediakan dan dilampiri persyaratan sebagai berikut: a. pengujian berkala kendaraan bermotor terdiri dari: 1. pengujian berkala kendaraan bermotor pertama harus dilampiri: a) surat rekomendasi dari Kepala Dinas Perhubungan; b) Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT); c) foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); d) foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik kendaraan bermotor; dan e) surat kuasa dengan materai cukup jika pengurusan oleh bukan pemilik. 2. pengujian berkala kendaraan bermotor Lanjutan harus dilampiri: a) foto copy buku uji dan asli; b) foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); c) foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik kendaraan bermotor; d) surat kuasa dengan materai cukup jika pengurusan oleh bukan pemilik; e) surat keterangan tera untuk kendaraan tangki; f) surat ijin trayek untuk kendaraan angkutan orang dengan trayek; g) surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk; dan

- 8 - h) surat keterangan tidak lulus uji bagi kendaraan yang dinyatakan tidak lulus uji. b. mutasi uji terdiri dari: 1. mutasi uji masuk harus dilampiri: a) foto copy buku uji dan asli; b) foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); c) foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik kendaraan bermotor; d) surat kuasa dengan materai cukup jika pengurusan oleh bukan pemilik; e) rekomendasi mutasi dari daerah asal kendaraan; f) kartu induk kendaraan asli; dan g) surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk. 2. mutasi uji keluar harus dilampiri: a) foto copy buku uji dan asli; b) foto copy STNK; c) foto copi fiskal; d) foto copi Kartu Tanda Penduduk (KTP); e) surat kuasa bermaterai jika pengurusan oleh Pihak Kedua; dan f) surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk. c. numpang uji kendaraan terdiri dari: 1. numpang uji masuk harus dilampiri: a) foto copy buku uji dan asli; b) foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK); c) foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik kendaraan bermotor; d) surat kuasa dengan materai cukup jika pengurusan oleh bukan pemilik; dan e) surat persetujuan numpang uji dari daerah asal uji kendaraan. 2. numpang uji keluar harus dilampiri: a) foto copy buku uji dan asli;

- 9 - b) foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); c) foto copi Kartu Tanda Penduduk (KTP); d) surat Kuasa bermaterai jika pengurusan oleh Pihak Kedua; dan e) surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk. d. rubah spesifikasi kendaraan harus dilampiri: 1. buku uji asli dan foto copy; 2. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) asli dan foto copy; 3. BPKB bagi kendaraan yang sebelumnya bukan kendaraan wajib uji asli dan foto copy; 4. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik kendaraan bermotor yang baru; 5. surat keterangan hasil pemeriksaan mutu asli dan foto copy; 6. surat keterangan dari bengkel karoseri tertunjuk khusus untuk Pick Up; dan 7. surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk. e. penghapusan kendaraan bermotor harus dilampiri: 1. foto copy buku uji dan asli bagi kendaraan bermotor wajib uji; 2. surat persetujuan penghapusan bagi kendaraan milik Instansi/Badan/Lembaga Pemerintah; 3. foto copy STNK; dan 4. surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk/kendaraan. f. untuk mendapatkan laporan rusak harus dilampiri: 1. foto copy buku uji dan asli; 2. foto copy Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK); 3. surat keterangan rusak dari bengkel; dan 4. surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk kendaraan yang kehilangan buku uji/stnk.

- 10 - Pasal 5 (1) Setiap kendaraan bermotor wajib uji harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. (2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. susunan; b. perlengkapan; c. ukuran; d. karoseri; e. rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya; f. pemuatan; g. penggunaan; h. penggandengan kendaraan bermotor; dan i. penempelan kendaraan bermotor. (3) Persyaratan laik jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditentukan oleh kinerja minimal kendaraan bermotor yang diukur sekurang kurangnya terdiri atas: a. emisi gas buang; b. kebisingan suara; c. efisiensi sistem rem utama; d. efisiensi sistem rem parkir; e. kincup roda depan; f. suara klakson; g. daya pancar dan arah sinar lampu utama; h. radius putar; i. akurasi alat penunjuk kecepatan; j. kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban; dan k. kesesuaian daya mesin penggerak terhadap berat kendaraan.

- 11 - BAB V PELAKSANAAN PENGUJIAN Pasal 6 (1) Pengujian berkala kendaraan bermotor dilaksanakan oleh Penguji yang mempunyai kualifikasi sebagai tenaga penguji. (2) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada Seksi PKB dengan menggunakan peralatan uji mekanis dengan berpedoman pada persyaratan teknis dan ambang batas laik jalan kendaraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3) Apabila persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, huruf b angka 1, huruf c angka 1,huruf d, dan huruf e, sudah lengkap dan benar, Penguji melaksanakan pengujian kendaraan dan hasilnya dituangkan dalam Hasil Pemeriksaan Teknis. (4) Kendaraan yang dinyatakan lulus uji diberikan tanda bukti berupa kartu uji dan tanda uji. (5) Bagi kendaraan yang dinyatakan tidak lulus uji, penguji wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemilik, pemegang atau kuasa tentang: a. perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan; dan b. waktu dan tempat pengujian ulang. (6) Pemilik, pemegang atau kuasa kendaraan yang tidak menyetujui hasil pemeriksaan penguji sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat langsung mengajukan keberatan kepada Kepala Seksi PKB. (7) Kepala Seksi PKB setelah menerima pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), segera meminta penjelasan dari penguji yang bersangkutan, dan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) jam memberikan jawaban secara tertulis kepada pemilik/pemegang kendaraan, mengenai diterima atau ditolak keberatan tersebut.

- 12 - (8) Apabila permohonan keberatan diterima, Kepala Seksi PKB segera memerintahkan kepada penguji lainnya untuk melakukan uji ulang dan tidak dikenakan lagi biaya uji. (9) Apabila keberatan ditolak atau setelah dilakukan uji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tetap dinyatakan tidak lulus uji, pemohon tidak dapat lagi mengajukan keberatan. Pasal 7 Masa uji berkala kendaraan bermotor berlaku 6 (enam) bulan. Pasal 8 (1) Pengujian penghapusan dilaksanakan oleh Penguji dengan melakukan Penilaian Kondisi Teknis Kendaraan. (2) Penilaian kondisi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai dasar: a. penghapusan kendaraan; dan b. peremajaan kendaraan. (3) Apabila penghapusan kendaraan telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e dan penilaian kondisi teknis sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada pemohon diberikan Surat Keterangan Penghapusan Kendaraan. Pasal 9 (1) Bagi pemohon yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c angka 2, diberikan Surat Persetujuan Numpang Uji Keluar. (2) Surat Persetujuan Numpang Uji Keluar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk 1 (satu) kali uji.

- 13 - Pasal 10 (1) Kendaraan yang disetujui untuk Mutasi Uji Keluar diberikan Surat Keterangan Mutasi Keluar. (2) Surat Keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Instansi yang berwenang untuk proses lebih lanjut. Pasal 11 Dalam hal kendaraan tidak dapat melaksanakan kewajiban uji berkala karena rusak, maka pemohon melaporkan kerusakan kepada Kepala Dinas Perhubungan melalui Kepala Seksi PKB untuk dibuatkan Surat Keterangan Kendaraan Rusak. BAB VI TATA CARA PELAYANAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR Pasal 12 (1) Tata Cara Pengujian Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut: a. pemohon mengambil dan mengisi formulir yang disediakan oleh Seksi PKB melalui loket; b. formulir permohonan yang telah diisi dengan benar dan dilengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) diserahkan kepada petugas Loket; c. petugas loket: 1. menerima dan meneliti formulir permohonan beserta kelengkapan persyaratan, apabila tidak lengkap dan/atau tidak benar, maka akan dikembalikan kepada pemohon dengan diberikan penjelasan dan apabila telah lengkap dan benar, akan dimasukkan dalam database pengujian kendaraan bermotor; 2. melakukan pencatatan atas berkas permohonan pengujian kendaraan bermotor dan perhitungan nilai retribusi; dan

- 14-3. menerima pembayaran retribusi dari pemohon dan memberikan tanda terima pembayaran retribusi. d. petugas penguji: 1. melakukan pemeriksaan, penilaian dan pengujian terhadap kondisi teknis kendaraan dan ambang batas laik jalan kendaraan; 2. menuangkan hasil pemeriksaan dalam Hasil Pemeriksaan Teknis; 3. apabila dalam Hasil Pemeriksaan Teknis menyatakan Kendaraan lulus uji maka akan diberikan tanda bukti berupa Buku Uji, Tanda Uji dan dilengkapi tanda samping; dan 4. apabila dalam Hasil Pemeriksaan Teknis menyatakan kendaraan tidak lulus uji, maka penguji wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemohon tentang perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan dan waktu serta tempat pengujian ulang. (2) Bagan alur proses pelayanan Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VII PELAYANAN PENERBITAN SALINAN ATAU DOKUMEN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR Pasal 13 Permintaan penggantian buku uji dan/atau tanda uji yang disebabkan karena hilang atau rusak, dapat dipenuhi setelah pemohon menyerahkan buku uji yang rusak dan surat keterangan kehilangan dari Kepolisian.

- 15 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Trenggalek. Ditetapkan di Trenggalek pada tanggal BUPATI TRENGGALEK, TTD Diundangkan di Trenggalek pada tanggal 28 Desember 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK, MULYADI WR TTD SUKIMAN BERITA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2011 NOMOR 149 Seri E

- 16 -