II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis(zea mays var saccarata) merupakan tanaman pangan yang. bahan baku industri gula jagung (Bakhri, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays. L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

I. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tembakau dalam sistem klasifikasi tanaman masuk dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi jagung manis menurut Linneus dalam Falah (2009) adalah sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman pangan yang menduduki perinkat kedua

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang tergolong dalam famili

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), jamur Ceratocystis fimbriata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

TINJAUAN PUSTAKA. maupun subtropika. Negara penghasil pisang dunia umumnya terletak di daerah

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting

Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Struktur Akar dan Fungsinya

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996), penyakit bercak coklat sempit diklasifikasikan

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi dan Syarat Tumbuh Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun termasuk dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Sub

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays var. saccarata) adalah tanaman pangan yang kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

I. TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Magniliophyta, subdivisi: Angiospermae, kelas: Liliopsida, ordo: Asparagales, famili:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pandey (1969) tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

Diagnosa Penyakit Akibat Jamur pada Tanaman Padi (Oryza sativa) di Sawah Penduduk Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

PENDAHULUAN. Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

Transkripsi:

5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Anonim (1993) klasifikasi ilmiah tanaman jagung adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Class : Monocotyledone Ordo : Graminae FamilI : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Akar tanaman jagung tergolong akar serabut dengan kedalaman mencapai 2 m. Pada tanaman jagung yang sudah dewasa muncul akar adventif dari buku-buku bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Tanaman jagung memiliki sistem perakaran yang terdiri atas akar primer, akar lateral, akar horizontal, dan akar udara. Akar primer adalah akar yang pertama kali muncul pada saat biji berkecambah dan tumbuh ke bawah. Akar lateral adalah akar yang tumbuh memanjang kesamping. Akar udara adalah akar yang tumbuh dari bulubulu di atas permukaan tanah dan dapat menyebar ke samping dan ke bawah.

6 Batang jagung tegak dan beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh, namun tidak banyak mengandung lignin. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Pada umumnya tanaman jagung umumnya berketinggian 1 m sampai 3 m. Tinggi pada fase vegetatif tanaman diukur dari permukaan tanah hingga titik tumbuh, sedangkan pada fase generatif tinggi tanamn diukur sampai ruas teratas kedudukan bunga jantan (Anonim, 2009). Daun jagung adalah daun sempurna, bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki famili poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air dalam sel-sel daun (Anonim, 2009). Tanaman jagung berumah satu (monoecus) karena bungan jantan (tassel) terbentuk pada ujung batang dan bunga betina (silk) terletak ditengah batang pada salah satu ketiak daun. Bunga betina tersusun dalam tongkol, tongkol tumbuh dari buku, diantara batang dan pelepah daun. Pada umunya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, yang disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri) (Anonim, 2009).

7 Jagung memiliki bunga jantan dan betina pada satu tanaman. Bunga jantan tumbuh pada bagian puncak tanaman sedangkan bunga betina tersusun dalam tongkol yang terbungkus oleh kelobot. Perbedaan jagung manis dengan jagung hibrida terletak pada warna bunga jantan dan rambut bunga betina. Bunga jantan pada jagung manis berwarna putih sedangkan pada jagung hibrida berwarna kuning kecoklatan (Fitriani, 2009). Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospremium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopeptin. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda (Anonim, 2009). Berdasarkan umurnya tanaman jagung manis lebih cepat dibandingkan dengan jagung biasa. Jagung manis merupakan varietas berumur pendek/genjah (70 80 hari), dan jagung hibrida berumur sedang (80 110 hari) (Fitriani, 2009). 2.2 Jagung manis Bonanza F1 dan Jagung hibrida NK22 Jagung manis Bonanza F1 tumbuh pada dataran rendah. Tinggi tanaman mencapai ± 220 cm, bentuk malai tanaman tegak, terbuka dan warna bunga putih. Jagung manis Bonanza F1 tergolong umur pendek/genjah karena umur panen tanaman sampai 70 hari. Varietas Jagung manis Bonanza F1 dapat berproduksi mencapai 12 hingga16 ton/hektar, dengan bobot tongkol tanpa kelobot 480 g/tongkol. Tanaman Jagung manis Bonanza F1 rentan terhadap penyakit bulai namun tahan terhadap penyakit layu bakteri (Balai Penelitian Tanaman Serelia, 2010).

8 Jagung hibrida NK22 tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 850 m dpl. Perakaran tanaman jagung kuat dengan batang yang kokoh dan besar sehingga tidak mudah rebah apabila terkena angin. Tinggi tanaman mencapai 235 cm, bentuk malai tanaman tegak, serta warna bunga kemerahan. Jagung hibrida NK22 tergolong umur sedang karena umur panen tanaman 98 hari. Tanaman jagung hibrida NK22 ini rentan terhadap penyakit bulai namun agak tahan terhadap penyakit hawar daun dan karat (Balai Penelitian Tanaman Serelia, 2010). 2.3 Penyakit Bulai Penyakitbulai telah dikenal di Indonesia terutama di Jawa sejak tahun 1897. Kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit bulai dapat mencapai 100% (Semangun, 2004). Penyakit bulai merupakan penyakit yang menyerang hampir di setiap musim terutama pada tanaman jagung yang ditanam terlambat (Sudana et al., 2002 dalam Fitriani, 2009) 2.3.1 Gejala Gejala bulai pada tanaman jagung yang masih muda menunjukkan daun-daun yang baru saja membuka mempunyai bercak klorotis kecil-kecil dan berkembang menjadi jalur yang sejajar dengan tulang induk (Semangun, 2004). Tanaman yang terinfeksi pada waktu masih muda biasanya tidak membentuk buah. Bila infeksi terjadi pada tanaman tua, tanaman dapat membentuk buah dan membentuk sedikit biji (Semangun, 2004).

9 2.3.2 Penyebab penyakit Penyakit bulai (downy mildew) merupakan penyakit penting pada tanaman jagung. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Perenosclerospora maydis. Penyakit bulai dapat menimbulkan gejala sistemik yang meluas ke seluruh bagian tanaman, dan dapat pula menimbulkan gejala lokal. Miselium P. maydis berkembang dalam ruang antar sel. Terdapat dua miselium yaitu yang hifanya bercabang dan membentuk kelompok-kelompok di antara tulang-tulang daun dan yang hifanya kurang bercabang, menjalar panjang, yang menghubungkan kelompok-kelompok tadi. Hifa membentuk haustorium yang masuk ke dalam sel. Pada waktu permukaan daun berembun, miselium membentuk konidiofor yang keluar melalui mulut kulit. Mula-mula konidifor berbentuk batang, segera membentuk cabang-cabang dikotom, yang masingmasing membentuk cabang lagi (Semangun, 2004). 2.3.3 Siklus hidup Menurut Semangun (2004), jamur P. maydis tidak membentuk oospora dan tidak dapat hidup secara saprofitik, selain itu tidak terdapat tanda-tanda bahwa jamur bertahan di dalam tanah. Inang yang sesuai bagi jamur P. maydis hanyalah jagung dan sampai saat ini belum ditemukan inang lain yang sesuai. Pada musim penghujan, jagung terinfeksi bulai paling berat. Jamur dapat bertahan hidup sebagai miselium dalam biji jagung. Konidia yang tumbuh dipermukaan daun, akan masuk jaringan tanaman melalui stomata. Konidiofor dan konidia terbentuk keluar dari stomata daun pada malam

10 hari, dan akan segera dipencarkan oleh angin. Pada umumnya konidium tidak dapat terangkut jauh oleh angin. Konidium akan segera berkecambah dengan membentuk pembuluh kecambah yang akan mengadakan infeksi pada daun muda dari tanaman muda melalui mulut kulit (Semangun, 2004). 2.3.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit Jamur P. maydis dapat terbawa biji atau benih yang masih muda dan basah. Penyakit bulai lebih banyak terdapat pada jagung saat musim hujan. Jika pada suatu tahun musim hujan awal datangnya, penyakit bulai akan lebih merata dan lebih merugikan (Semangun, 2004). Perkembangan penyakit bulai dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara. Kelembaban udara di atas 80%, suhu 28-30 0 C dan adanya embun ternyata dapat mendorong perkembangan penyakit. Infeksi pada P. maydis pada jagung dilakukan oleh konidia melalui stomata. Konidia yang sudah masak akan disebarkan oleh angin pada pukul 02.00 sampai dengan 03.00 pagi dan berlangsung sampai 06.00 sampai dengan 07.00 pagi. Biasanya jamur ini menyerang pada musim hujan. Tanaman jagung yang sudah berumur tiga minggu lebih tahan dibandingkan tanaman yang lebih muda. 2.4 Bakteri Paenibacillus polymyxa Menurut Ash et al. (1994) bakteri P. polymyxa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Bacteria Filum : Firmicutes

11 Class Ordo Family Genus Species : Bacilli : Bacillales : Paenibacillaceae : Paenibacillus : Paenibacillus polymyxa (nama lain Bacillus polymyxa, Aerobacillus polymyxa, Clostridium polymyxa, Granulobacter polymyxa, Aerobacillus polymyxa). P. polymyxa merupakan bakteri tanah dan dapat menjadi bakteri antagonis yang secara morfologis dapat dikenali dari bentuk elevasi pertumbuhan koloni cembung dan berlendir. Sel bakteri berbentuk batang dengan sifat gram positif, memiliki kemampuan untuk tumbuh pada ph 5.7 dan menghasilkan asam glukosa, mannitol, arabinose dan xylose (von der Weid et al., 2000 dalam Sheela dan Usharani 2013). P. polymyxa dapat berperan sebagai agensia hayati dalam pengendalian beberapa jenis patogen dan dapat mengimbas ketahanan tanaman. Bakteri ini menghasilkan antibiotik berupa polimiksin, mampu mengikat nitrogen dan mengandung hormon pengatur gibberellin. Siregar et al. (2007) melaporkan bahwa benih cabai yang di rendam dengan bakteri P. polymyxa dapat mengurangi penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Selain itu P. polymyxa dapat meningkatkan ketahanan tanaman pada kacang terhadap penyakit busuk mahkota yang disebabkan oleh Apergillus niger (Haggag, 2007). Bakteri P. polymyxa juga dilaporkan dapat memacu pertumbuhan tanaman. penelitian Siregar et al. (2007) menunjukkan bahwa perlakuan benih dengan

12 P. polymyxa dengan cara direndam selama 24 jam terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. 2.4 Jamur Trichoderma sp. Menurut Ismail dan Tenrirawe (2012), jamur Trichoderma sp. dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom Devisio Class Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Amastigomycota : Deutromycetes : Moniliales : Moniliaceae : Trichoderma : Trichoderma sp. Jamur ini mudah dikenali dengan ciri-ciri koloni jamur yang berwarna hijau. Trichodema sp. juga memiliki aktifitas antifugal di dalam tanah, dan memiliki kemampuan antagonistik mengendalikan patogen tanaman (Semangun, 2004). Jamur ini terdapat pada hampir semua jenis tanah seperti tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada substrat berkayu dan sisa-sisa tanaman yang telah mati. Reproduksi aseksual Trichoderma sp. menggunakan konidia. Trichoderma sp. memiliki konidiofor bercabang cabang teratur, konidium jorong, bersel satu, kelompok konidium berwarna hijau biru (Semangun, 2004). Pada Trichoderma juga ditemukan struktur klamidospora. Klamidospora ini diproduksi oleh semua species Trichoderma. Bentuk klamidosopra subglobosa uniseluler dan berhifa. Pada beberapa species Trichoderma, klamidosporanya

13 berbentuk multiseluler. Kemampuan Trichoderma sp. dalam memproduksi klamidospora merupakan aspek penting dalam proses sporulasi. Trichoderma sp. telah banyak diketahui mampu mengendalikan penyakit tanaman. Pemberian Trichoderma sp. ke dalam tanah dapat menekan penyakit Peronospora parasitica pada tanaman caisin (Agustin, 2011). Sudantha (2009) melaporkan bahwa Trichoderma sp. dapat menyebabkan dan meningkatkan ketahanan tanaman kedelai terhadap serangan penyakit layu fusarium. Harman (2000 dalam Nurbailis 2010) melaporkan bahwa tanaman mentimun yang diberi perlakuan dengan Trichoderma sp. galur T-203. Jamur ini masuk ke dalam jaringan akar yang menyebabkan dinding sel akar menjadi lebih kuat sehingga meningkatkan ketahanan tanaman.