TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 7 Telefoni Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009
B A B V I I T E L E F O N I Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar telekomunikasi. 2. Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan telefoni meliputi fungsi dasar pesawat telefon, sistem dialing, metoda interkoneksi, dan loop pelanggan. 7.1 Bagian-bagian Dasar Rangkaian Telefon Beberapa fungsi dasar pesawat telefon adalah sebagai berikut: 1. Mampu memberitahu pelanggan saat ada panggilan masuk. 2. Mampu mengubah suara menjadi isyarat listrik dan sebaliknya. 3. Harus disertai metode yang digunakan untuk proses pemanggilan (dialing). 4. Mampu mengakomodasi komunikasi tanpa terpengaruh jarak antar pelanggan. Hal ini biasanya dilakukan dengan sebuah sentral telefon. 5. Saat pelanggan mengangkat handset, maka harus didapatkan nada dialing dari sentral telefon. 6. Pesawat harus menyediakan umpan balik dari mikrofonnya sendiri sehingga pelanggan dapat mendengar suaranya sendiri. Umpan balik ini disebut dengan istilah nada samping (sidetone). Nada samping mengatur kerasnya seseorang berbicara. 7. Saat pesawat telefon tidak digunakan, jalur DC untai terbuka harus disediakan menuju sentral telefon. 8. Pesawat telefon juga harus mampu menerima nada-nada lain, misalnya nada sibuk, nada pengebelan, dll yang berasal dari sentral telefon.
73 Untuk memenuhi fungsi-fungsi dasar seperti tersebut, maka sebuah pesawat telefon harus mempunyai bagian-bagian dasar sebagai berikut: 1. Pengirim (transmitter) Pada dasarnya adalah sebuah mikrofon, yaitu pada bagian mana seseorang dapat berbicara. Fungsi pengirim adalah mengubah tenaga akustik (yang ditimbulkan oleh suara) menjadi tenaga listrik yang nantinya akan ditransmisikan melalui media komunikasi. Jenis mikrofon yang sering digunakan adalah jenis mikrofon karbon. Arus listrik yang dihasilkan sesuai dengan besarnya hambatan pada butir-butir karbon, sedangkan besarnya hambatan pada butir-butir karbon sesuai dengan tekanan akustik yang dihasilkan oleh suara yang masuk. 2. Penerima (receiver) Pada dasarnya adalah sebuah speaker, yaitu pada bagian mana sesorang dapat mendengarkan suara. Fungsinya penerima adalah mengubah sinyal listrik yang diterima menjadi suara seperti aslinya. Jenis speaker yang sering digunakan adalah jenis magnetis. 3. Sistem pengebelan (ringer) Fungsi sistem ini adalah untuk memberitahukan kepada pihak terpanggil jika ada telefon masuk. Ada berbagai jenis tipe ringer dari jenis yang paling sederhana sampai dengan pembangkit suara semikonduktor. 4. Jaringan hybrid telefon Digunakan sebagai antarmuka pengirim dan penerima menjadi sepasang kabel untuk loop pelanggan. Sebuah jaringan penyeimbang termasuk dalam jaringan hybrid untuk mengatur besarnya nada samping (sidetone), yang merupakan umpan balik sehingga seseorang yang berbicara dalam telefon dapat mendengar suaranya sendiri.
74 7.2 Sistem Dialing Untuk menentukan tujuan yang akan dihubungi, maka pihak pemanggil harus memasukkan nomor pihak terpanggil (proses dialing). Ada dua jenis sistem dialing, yaitu: 1. Dialing jenis putaran Jenis yang tertua. Pemutaran suatu angka tertentu akan menghasilkan sejumlah pemutusan arus sesuai dengan angka tersebut, kecuali pemutaran angka nol yang akan menghasilkan pemutusan arus sebanyak 10 kali. Karena proses ini, dialing jenis putaran disebut juga jenis pemutus arus. Dialing jenis putaran dapat dilihat pada gambar 7.1 berikut. Gambar 7.1 Pesawat telepon dengan dialing jenis putaran Pulsa yang dihasilkan saat diputar angka 6 dapat dilihat pada gambar 7.2. 2. DTMF (Dual Tone Multifrequency) Pada pesawat telefon disediakan tombol tekan yang dapat digunakan untuk memasukkan nomor yang akan dihubungi. Penekanan salah satu tombol angka akan menghasilkan dua macam frekuensi (frekuensi tinggi dan frekuensi rendah) sesuai matriksnya. Kedua frekuensi ini yang akan dikirim ke pusat pensaklaran sehingga pusat pensaklaran akan tahu nomor yang ditekan oleh pelanggan. Matriks sistem DTMF dapat dilihat pada gambar 7.3.
75 Gambar 7.2 Pulsa-pulsa yang dibangkitkan untuk angka 6 Gambar 7.3 Tata letak frekuensi dan tombol-tekan DTMF 7.3 Metoda Interkoneksi Agar semua pelanggan dapat saling berhubungan, maka diperlukan interkoneksi ke semua pelanggan yang ada. Untuk sejumlah n pelanggan, maka dibutuhkan interkoneksi sebanyak: n(n 1) Jumlah interkoneksi = 2
76 Sebagai contoh, jika terdapat enam pelanggan (n = 6) maka dibutuhkan 6 5 sebanyak = 15 interkoneksi (sambungan). Ilustrasi interkoneksi enam 2 pelanggan telefon ini diperlihatkan pada gambar 7.4 berikut. Gambar 7.4 Interkoneksi enam pelanggan telefon Kenyataan di atas mengakibatkan kebutuhan interkoneksi yang semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah pelanggan telefon yang menghendaki tersambung ke dalam jaringan. Saat jumlah pelanggan mencapai ribuan bahkan jutaan, maka interkoneksi yang sejenis (seperti pada gambar 7.4) menjadi tidak efektif lagi. Hal ini disebabkan karena jumlah sambungan menjadi sangat besar sehingga jaringan menjadi sangat rumit, disamping dibutuhkan biaya yang besar untuk penyambungannya. Untuk kepentingan efisiensi, maka digunakanlah sentral telefon untuk melayani komunikasi seperti pada gambar 7.5. Semua pelanggan telefon terhubung ke sentral telefon. Fungsi sentral telefon adalah menyediakan sambungan antara dua (atau lebih) yang ingin berkomunikasi. Setelah komunikasi selesai dilakukan, maka sambungan tersebut akan diputus. Pada awalnya, fungsi sentral telefon ini dilaksanakan
77 secara manual oleh seorang operator yang melayani permintaan sambungan dari pelanggan. Saat ini, telah digunakan sentral telefon otomat yang bekerja secara elektromekanis maupun elektronis (stored program controlled) dan dapat melayani pelanggan yang jauh lebih banyak. Gambar 7.5 Sentral telefon 7.4 Loop Pelanggan Jalur yang menghubungkan antara pelanggan dengan sentral telefon disebut loop pelanggan. Pada umumnya ada dua jenis jalur yang disediakan oleh operator telekomunikasi, yaitu: 1. jalur dial-up (dial-up line) 2. jalur sewa (lease line) 7.5 Contoh Soal dan Penyelesaian 1. Dalam sistem DTMF, frekuensi berapakah yang dibangkitkan jika ditekan tombol angka: a. 8 b. 0 c. 6
78 Penyelesaian a. Sesuai dengan matriks yang diperlihatkan pada gambar 7.3, maka penekanan angka 8 akan menghasilkan frekuensi 825 Hz pada sisi bidang frekuensi rendah dan frekuensi 1336 Hz pada sisi bidang frekuensi tinggi. b. Sesuai dengan matriks yang diperlihatkan pada gambar 7.3, maka penekanan angka 0 akan menghasilkan frekuensi 941 Hz pada sisi bidang frekuensi rendah dan frekuensi 1336 Hz pada sisi bidang frekuensi tinggi. c. Sesuai dengan matriks yang diperlihatkan pada gambar 7.3, maka penekanan angka 6 akan menghasilkan frekuensi 770 Hz pada sisi bidang frekuensi rendah dan frekuensi 1477 Hz pada sisi bidang frekuensi tinggi. 2. Pada sistem dialing pemutus arus, gambarkan pulsa-pulsa yang dibangkitkan jika diputar angka 4. Penyelesaian Pemutaran angka 4 akan menghasilkan 4 kali pemutusan arus, sehingga pulsa-pulsa yang dibangkitkan dapat digambarkan sebagai berikut. -8 volt. 45mA off-hook 40 ms 60 ms -48 volt, 0mA on-hook 100 ms Gambar 7.6 Pulsa-pulsa pemutus arus pada pemutaran angka 4 7.6 Soal-soal Tambahan 1. Sebut dan jelaskan fungsi bagian-bagian dasar dari sebuah pesawat telefon.
79 2. Definisikan apa yang disebut dengan istilah nada samping. 3. Pada sistem dialing pemutus arus, gambarkan pulsa-pulsa yang dibangkitkan jika diputar nomor telefon 4567. 4. Jika sebuah penyelenggara jasa telefon mempunyai 10.000 pelanggan dan setiap pelanggan menghendaki sambungan ke semua pelanggan yang lain, tentukanlah jumlah interkoneksi yang dibutuhkan (tanpa menggunakan sentral telefon). 5. Jelaskan bagaimana sebuah sentral telefon dapat efektivitas dan efisiensi dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi.