BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Jagung Manis. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Ekologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. ordo tanah yang lain. Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman berumah satu (monoecious) yaitu letak

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Incetisol merupakan tanah muda dan mulai berkembang. Profilnya

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tunggang dengan akar samping yang menjalar ketanah sama seperti tanaman dikotil lainnya.

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Subdivisio: Angiospermae;

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. didunia. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman semusim

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Jagung Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea Mays L. Secara umum klasifikasi dan sistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut (Purwono, 2005). Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Monocotyledone (berkeping satu) Ordo : Graminae (rumput-rumputan) Famili : Graminaceae Genus : Zea Species : Zea Mays L. 2.2. Deskripsi Tanaman Jagung Budiman (2012) menjelaskan bahwa, jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua merupakan tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi yaitu mencapai 1 m 3 m, adapun yang mencapai 6 m. Tinggi tanaman bisa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan, meskipun beberapa varietas bisa menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini. Jagung termasuk tanaman biji berkeping tunggal (monokotil), jagung tergolong berakar serabut. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi dan gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas, dan ruas

5 terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna, bentuknya memanjang, dan antara pelepah dan helai daun terdapat lingual. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Stuktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal; gluma). Bunga jantan tumbuh dibagian pucuk tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku diantara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas provilik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini dari pada bunga betinanya (protandri). 2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140 mm/bulan. Oleh karena itu waktu penanaman harus memperhatikan curah hujan dan penyebarannya. Penanaman dimulai bila curah hujan sudah mencapai 100 mm/bulan. Jagung menghendaki tanah yang subur untuk dapat berproduksi dengan baik. Hal ini dikarenakan tanaman jagung membutuhkan unsur hara terutama nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu penambahan pupuk N, P dan K serta pupuk organik (kompos maupun pupuk kandang) sangat diperlukan (Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Pertanian, 2008). Menurut Fitriani (2009), Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah, baik sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat

6 juga di daerah pegunungan pada ketinggian 1000-1800 m di atas permukaan laut (dpl). Kondisi tanah yang gembur dan subur paling sesuai, karena tanaman jagung memerlukan aerasi yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik. Jagung manis masih dapat ditanam di tanah-tanah berat, tentunya dengan penggemburan tanah harus dilakukan lebih sering selama pertumbuhan tanaman, sehingga aerasi tanah dalam kondisi baik. Kemasaman tanah (ph) yang terbaik untuk jagung adalah sekitar 5,5-7,0. Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap kemiringan tanah, dengan maksud untuk mencegah erosi yang terjadi pada waktu hujan lebat. Fitriani (2009) menjelaskan bahwa, jagung manis mempunyai daerah adaptasi terhadap iklim yang luas. suhu yang hangat merupakan kondisi yang baik untuk perkembangan jagung manis, namun cukup banyak jagung manis yang ditanam pada daerah yang dingin. Suhu optimum untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23-27 o C. Jagung manis tidak beradaptasi dengan baik pada kondisi tropika basah. Faktor-faktor iklim yang sangat penting bagi pertumbuhan jagung manis adalah jumlah dan pembagian sinar matahari, curah hujan, suhu, kelembaban dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pepohonan atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran yang cukup, hasil produksi tanaman akan berkurang. Fitriani (2009) menjelaskan, tanaman jagung manis tidak akan memberikan hasil maksimal jika unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Pemupukan dapat meningkatkan kuantitas maupun kualitas hasil panen. Pemupukan yang perlu diperhatikan adalah takaran (dosis) dan waktu yang tepat selama pertumbuhan jagung dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Hara yang ditambahkan harus dalam jumlah yang tepat karena kelebihan dan kekurangan dapat mengurangi efisiensi lainnya. Jumlah pupuk yang diberikan untuk mendapatkan hasil jagung yang tinggi tergantung pada besarnya kandungan hara N, P, dan K di dalam tanah. Nitrogen adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar dan pada tanah pertanian yang tidak dipupuk, tanaman sering menimbulkan gejala defisiensi, oleh karena itu

7 pemupukan N sangat diperlukan untuk mendapatkan produksi tanaman yang optimal. Menurut hasil penelitian Nurdin et al,. (2009), pemupukan N, P, dan K mempercepat umur berbunga betina, meningkatkan persentase tinggi tongkol terhadap tinggi tanaman dan berat jerami kering jemur jagung (Zea maysl). Persentase kontribusi pupuk N berpengaruh secara nyata terhadap umur berbunga betina. Untuk pupuk N dan pupuk P berpengaruh secara nyata terhadap tinggi tanaman dan berat 100 butir jagung. Zainudin (2005) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa, pupuk organik kascing dan kompos azolla berpengaruh relatif lebih baik terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis dibandingkan dengan pupuk kandang ayam, sapi, kambing maupun pupuk anorganik NPK. Lestari (2010) menjelaskan melalui penelitiannya bahwa, tanaman jagung yang menggunakan kompos sampah kota, dan kombinasi kompos sampah kota dengan pupuk anorganik sebagai sumber hara mampu menghasilkan pertumbuhan dan hasil yangtidak berbeda dengan tanaman yang diberi pupuk anorganik 100% rekomendasi. Menurut hasil penelitian Dewanto et al,. (2013), pemupukan dengan menggabungkan antara pupuk anorganik dan organik lebih meningkatkan produksi tanaman jagung baik itu panjang tongkol, lingkar tongkol dan bobot pipilan kering. 2.4. Kompos Budiman (2012) menjelaskan bahwa, kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami dekomposisi atau fermentasi. Secara ilmiah dijelaskan oleh Djuarnani et al,.(2005) bahwa, kompos dapat diartikan sebagai partikel tanah yang bermuatan negatif sehingga dapat dikoagulasikan oleh kation dan partikel tanah untuk mebentuk granula tanah. Kompos dapat dibuat dari sampah rumah tangga, dedaunan, jerami, alang-alang, rerumputan, sekam, batang jagung, dan kotoran hewan. Budiman (2012) menjelaskan bahwa jenis tanaman lain yang sering digunakan untuk kompos diantaranya adalah tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos diantaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang

8 terbuang, dan cairan biogas.tanaman air yang sering digunakan untuk kompos diantaranya ganggang biru, gulma air, enceng gondok, dan azola. 1.4.1. Manfaat Kompos Menurut Djuarnani et al,.(2005) kompos memiliki beberapa manfaat sebagai berikut : 1. Memperbaiki Produktivitas Tanah Kompos memiliki peranan sangat penting bagi tanah karena dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat kimia, fisik, dan biologi. Penambahan kompos kedalam tanah dapat memperbaiki struktur, tekstur, dan lapisan tanah sehingga akan memperbaiki keadaan aerasi, drainase, absorbs panas, kemampuan daya serap tanah terhadap air, serta berguna mengendalikan erosi tanah. Selain itu kompos juga dapat menggantikan unsur hara tanah yang hilang akibat terbawa oleh tanaman ketika dipanen atau terbawa aliran air permukaan (erosi). 2. Mengurangi pencemaran lingkungan Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan sampah karena sampah merupakan sumber pencemaran.permasalahan sampah timbul karena tidak seimbanganya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin menurun daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Di satu pihak, jumlah sampah terus bertambah dengan laju yang cukup cepat, sedangkan di lain pihak kemampuan pengolahan sampah masih belum memadai. Salah satu alternatif pengolahan sampah adalah memilih sampah organik dan memprosesnya menjadi kompos atau pupuk hijau. 3. Meningkatkan kesuburan tanah Penambahan pupuk kedalam tanah akan menyebabkan satu atau beberapa jenis kation dibebaskan dari ikatannya secara absortif menjadi ion bebas sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Pemupukan menggunakan kompos mengakibatkan tanah yang strukturnya ringan (berpasir atau remah) menjadi lebih baik, daya ikat air menjadi lebih tinggi. Sementara itu, tanah yang berat (liat) menjadi lebih optimal dalam mengikat air. Kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah dan dapat meningkatkan penyerapan unsur hara dari pupuk mineral oleh tanaman.

9 Komponen kompos yang paling berpengaruh terhadap sifat kimiawi tanah adalah kandungan humusnya, karena humus dalam kompos mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Humus yang menjadi asam humat atau jenis asam lainnya dapat melarutkan zat besi (Fe) dan aluminium (Al) sehingga fosfat yang terikat besi dan aluminium akan lepas dan dapat diserap oleh tanaman. Selain itu, humus merupakan penyangga kation yang dapat mempertahankan unsur hara sebagai bahan makanan untuk tanaman. Kandungan kimiawi kompos dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Tabel Analisis Kandungan Kimia Kompos Bahan Nitrogen P 2 O 5 K 2 O Humus Kalsium Zat besi Seng Timah Tembaga Kadmium ph Kadar 1,33* 0,83* 0,36* 53,70* 5,61* 2,1* 285** 575** 65** 5** 7,2 Keterangan : *Satuan persen (%). **Satuan ppm (Budiman, 2012) Kompos juga berfungsi sebagai pemasok makanan bagi mikroorganisme di dalam tanah seperti kapang, bakteri, actinomycetes, dan protozoa sehingga dapat meningkatkan dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Budiman (2012) juga menjelaskan bahwa, beberapa kegunaan kompos adalah memperbaiki struktur tanah, memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir, meningkatkan daya tahan dan daya serap air, memperbaiki drainase dan pori-pori dalam tanah, menambah dan mengaktifkan unsur hara. 1.4.2. Penggunaan Kompos Djuarnani et al,.(2005) menjelaskan bahwa, kompos dapat digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya tempratur kompos. Penggunaan kompos bisa juga dilakukan dengan cara menyebarkannya

10 ke halaman atau ke kebun atau membenamkannya ke dalam tanah. Kompos yang dibenamkan di dalam tanah sebaiknya tidak terlalu dekat dengan batang tanaman karena akan mengakibatkan rusaknya perakaran tanaman akibat penggalian lubang untuk kompos. Kompos yang disebar diatas tanah, unsur haranya dapat diserap tanaman setelah unsur hara tersebut diserap tanah melalui air dari curahan hujan atau air penyiraman. Penggunaan kompos setelah beberapa minggu dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan meningkatkan kehalusan dan ketersediaan unsur hara. Selain cara diatas, menurut Djuarnani et al,. (2005) penggunaan kompos bisa dilakukan dengan cara membenamkannya di dalam lahan pertanian setelah pemanenan. Dengan cara ini diharapkan pada msim tanam berikutnya, tanaman yang akan ditanam bisa mendapatkan unsur hara yang cukup pada awal pertmbuhannya. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pupuk kompos adalah jumlah logam berat yang terkandung dalam kompos, terutama kompos yang berasal dari sampah kota. Jika digunakan untuk pemupukan tanaman, adanya logam berat di dalam kompos akan menambah jumlah logam berat di dalam tanah yang akan diserap oleh tanaman.