BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah otak oleh gumpalan darah. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Status sehat sakit para anggota keluarga dan keluarga saling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB I PENDAHULUAN. dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian observasional belah lintang (cross sectional)

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB 1 PENDAHULUAN. detik seseorang akan terkena stroke. 6 Sementara di Inggris lebih dari. pasien stroke sekitar milyar dolar US per tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB І PENDAHULUAN. semakin tidak terkendali seperti: pergeseran pola makan kearah yang serba

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam otak yang mengakibatkan kematian sel otak. dan ada riwayat keluarga yang menderita stroke (Lewis, 2009).

BAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN. (Misbach, 2011). Stroke merupakan salah satu sumber penyebab. gangguan otak pada usia puncak produktif dan menempati urutan

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Stroke adalah sindroma yang ditandai oleh onset. akut defisit neurologis/ gangguan fungsi otak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja (Muttaqin, 2008). Corwin (2009) menyatakan dalam Buku Saku

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi otak

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi pada. kelompok umur tahun, yakni mencapai 15,9% dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kardiovaskuler dan kanker. Di pusat-pusat pelayanan neurologi di

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang. World Health Organization

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyakit yang menduduki peringkat ketiga penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan masalah kesehatan, sosial, ekonomi yang penting di seluruh dunia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN. jantung sebagai pemompa, kelainan dinding pembuluh darah dan komposisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya fungsi neurologis. Pada tahun 2008 stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian utama ke-empat di Amerika Serikat. Hampir setengah dari pasien stroke yang selamat mengalami kecacatan dari yang ringan sampai berat. 1 Di Amerika Serikat terdapat lebih dari 700.000 orang baru menderita stroke dan 20% diantaranya meninggal pada tahun pertama setelah stroke dan jika ini berlanjut maka pada tahun 2050 akan ada 1 juta orang menderita stroke setiap tahunnya. Biaya perawatan untuk penderita stroke mencapai $18,8 miliar selama tahun 2008 di Amerika Serikat. 1 Di Asia sebagai dampak dari perkembangan industri dan ekonomi menyebabkan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga meningkatkan angka kejadian stroke dan penyakit kardiovaskular. Akibatnya, angka kematian dan kecacatan stroke tertinggi berada di Asia. Di China angka kejadian stroke iskemik meningkat dan 1

2 stroke hemoragik menurun dengan insidensi 483 per 100.000 penduduk, sedangkan di Jepang 200 per 100.000 penduduk. 2 Di Indonesia, data nasional dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian tertinggi (15,4%) dan diperkirakan insidensinya akan semakin meningkat. Dua diantara karakteristik demografik yang berperan adalah usia dan gender. Usia rata-rata penderita stroke dari data 28 rumah sakit di Indonesia adalah 58,8 ± 13,3 tahun, dengan kisaran 18-95 tahun. Usia rata-rata wanita lebih tua daripada pria (60,4± 13,8 tahun versus 57,5±12,7 tahun). 3 Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, untuk kasus kelainan neurologi yang menduduki peringkat pertama adalah stroke. Pada tahun 2005 tercatat dari 1003 pasien ada 614 pasien yang merupakan pasien stroke sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1009 pasien stroke yang menjalani rawat inap di dua bangsal saraf yaitu unit stroke dan B1 saraf. Dari jumlah total 1009, 663 pasien stroke non hemoragik dan 346 sisanya menderita stroke hemoragik. 4 Pemeriksaan faktor risiko dengan cermat dapat memudahkan seorang dokter untuk menemukan penyebab terjadinya stroke. Terdapat dua macam faktor risiko, pertama yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras atau etnis dan riwayat keluarga: yang kedua yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetus melitus, obesitas,

3 dislipidemia, terapi pengganti hormon, anemia sel sabit, nutrisi berlebih, sendentary lifestyle, dan merokok. Risiko stroke juga meningkat pada kondisi di mana terjadi peningkatan viskositas darah dan penggunaan kontrasepsi oral pada pasien dengan risiko tinggi megalami stroke non hemoragik. 5 Pasien-pasien yang selamat dari serangan stroke mengalami berbagai gejala sisa seperti spastisitas, hilangnya lapangan pandang, defisit memori, perubahan kepribadian, hemiplegi dan yang paling menonjol adalah hemiparesis (dijumpai pada 88% pasien stroke). Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke dapat merupakan disabilitas jangka panjang, di mana lebih dari 40% penderita tidak dapat diharapkan untuk mandiri dalam aktifitas kesehariannya dan 25% menjadi tidak dapat berjalan secara mandiri. 6 Berdasarkan penelitian belah lintang multi senter di 28 rumah sakit di indonesia dengan subyek sebanyak 2065 orang pada tahun 1996 sampai dengan 1997 didapatkan gejala dan tanda klinis stroke yaitu gangguan motorik (90,5%), nyeri kepala, gangguan visual, disartria, tidak sadar, gangguan sensorik, muntah, vertigo, tidak sadar, kejang, gangguan keseimbangan, disfasia, bruit dan migren. Sesuai dengan data yang ada terlihat jika hampir seluruh penderita penyakit stroke memiliki gangguan motorik. Walaupun terkadang terdapat pasien stroke yang tidak ditemukan gejala gangguan motorik. 3

4 Salah satu pemeriksaan motorik untuk pasien stroke yaitu motor assessment scale for stroke (MAS). MAS di desain untuk memenuhi beberapa tujuan seperti, memberikan hasil yang objektif tanpa penggunaan peralatan yang mahal dan mengukur kemampuan terbaik dari pasien. MAS memiliki 8 poin pemeriksaan seperti terlentang lalu berbaring ke samping lalu ke sisi yang intak, terlentang lalu duduk ke samping tempat tidur, duduk dengan seimbang, duduk ke berdiri, berjalan, fungsi lengan atas, pergerakan tangan dan aktivitas tangan lanjutan. Dengan mempertimbangkan bahwa jumlah faktor risiko stroke yang tidak sedikit dan sebagian besar penderita stroke mengalami gangguan motorik maka, dirumuskan proposal penelitian tentang hubungan jumlah faktor risiko stroke terhadap fungsi motorik. 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas disusun permasalahan umum penelitian sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang merupakan faktor risiko gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. Permasalahan penelitian tersebut selanjutnya dijabarkan sebagai berikut: a. Apakah usia lanjut ( 55 tahun) merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? b. Apakah jenis kelamin laki-laki merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik?

5 c. Apakah riwayat keluarga stroke merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? d. Apakah hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? e. Apakah riwayat penyakit jantung merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? f. Apakah diabetus melitus merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? g. Apakah dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? h. Apakah kebiasaan merokok merupakan faktor risiko terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko gangguan fungsi motorik pada penderita stroke non hemoragik 1.3.2 Tujuan Penelitian Khusus a. Menganalisa usia lanjut ( 55 tahun) merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. b. Menganalisa jenis kelamin laki-laki merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik.

6 c. Menganalisa riwayat keluarga stroke merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. d. Menganalisa hipertensi merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. e. Menganalisa riwayat penyakit jantung merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. f. Menganalisa diabetus melitus merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. g. Menganalisa dislipidemia merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. h. Menganalisa kebiasaan merokok merupakan faktor terjadinya gangguan fungsi motorik pada pasien stroke non hemoragik. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1.4.1 Dalam bidang akademik Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar ilmu pengetahuan tentang pengaruh faktor risiko stroke non hemoragik terhadap fungsi motorik.

7 1.4.2 Dalam bidang pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan faktor faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi motorik pada penderita stroke. 1.4.3 Dalam bidang penelitian Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar referensi untuk studi yang berkaitan dengan faktor-faktor risiko stroke. 1.5 Penelitian Terdahulu Sampai saat ini penelitian mengenai faktor risiko stroke pada stroke non hemoragik banyak dilakukan, namun penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu karena penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan faktor risiko dengan fungsi motorik. Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan faktor risiko stroke atau fungsi motorik adalah sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Penelitian Sebelumnya Judul Metodologi Hasil Cintya A. Dinata et all. Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data skunder pasien stroke yang dirawat di RSUD Solok Selatan. Faktor risiko tertinggi pada stroke ischemic adalah gula darah meningkat (47,89%) dan pada stroke hemorrhagic adalah hipertensi (100,00%). Faktor

8 Judul Metodologi Hasil RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode 1 Januari 2010-31 Juni 2012. 28 sedangkan kekuatan otot dada menggunakan dinamometer otot dada. Data dianalisis menggunakan korelasi Spearman. risiko tertinggi pada seluruh pasien adalah hipertensi (82,30%). Hendro susilo. Perbandingan Derajat Fungsional Motorik (Fugl- Meyer) Antara Penderita Stroke Infark Trombotik Akut Yang Mendapat Pengobatan Standar Dengan Yang Mendapat Pengobatan Standar Ditambah Fluoxetine. 29 Sampel penelitian adalah penderita stroke trombotik akut di ruangan saraf A RSU dr.soetomo periode 12 Februari-12 Mei 2009 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan desain prospektif, randomisasi buta tunggal. Dilakukan pemeriksaan kekuatan motorik (dengan skala Fugl- Meyer motorik) pada kelompok kontrol dan kelompok fluoxetine sebelum dan sesudah pemberian Terdapat peningkatan median skala Fugl-Meyer motorik pada kedua kelompok pada hari ke-5 dibandingkan hari pertama, akan tetapi terdapat perbedaan yang signifikan pada median delta skala Fugl-Meyer motorik kelompok kontrol dan fluoxetine adalah 3 dan 11 (berurutan) (p=0.025). Waktu pemberian tidak mempengaruhi efek terapi yang ditimbulkan.

9 Judul Metodologi Hasil terapi. Hasilnya dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney Afshin A. Divani et all. Risk Factors Associated With Injury Attributable to Falling Among Elderly Population With History of Stroke. 21 Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapatkan melalui interview dengan pastisipan yang berumur 65 tahun atau lebih dengan riwayat stroke di Florida. Faktor risiko yang terkait dengan cedera jatuh terkait adalah jenis kelamin perempuan (OR, 1.5), kesehatan umum yang buruk (OR, 1.2), cedera terakhir dari musim gugur (OR, 3.2), frekuensi masa lalu 3 jatuh (OR, 3.1), masalah kejiwaan (OR, 1.4), inkontinensia urin (OR, 1.4), gangguan pendengaran (OR, 1.6), nyeri (OR, 1.8), motorik penurunan nilai (OR, 1.3), dan adanya beberapa stroke (OR, 3.2).

10 Penelitian yang akan dilakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaanya terletak pada : 1. Perbedaan dengan penelitian Cintya A. Dinata et all, penelitian ini menggunakan data sekunder dan primer, berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan menggunakan pemeriksaan motor assessment scale. 2. Perbedaan dengan penelitian Hendro susilo, penelitian ini membandingan faktor risiko stroke dengan fungsi motorik sedangkan penelitian Hendro susilo membandingan defisit fungsional motorik dengan terapi yang didapat, pemeriksaan motorik dengan skala motorik Fugl-Mayer dan berlokasi di RSU Dr. Soetomo. 3. Perbedaan dengan penelitian Afshin A. Divani et all, variabel terikat penelitian ini adalah fungsi motorik.