Menawarkan Pancasila Menjadi Ideologi Dunia Nama : Rizqon Sadida NIM : 11.11.5381 Kelompok : E Program Studi : Strata 1 (S1) Jurusan Dosen : Teknologi Informatika : Abidarin Rosidi, Dr, M.M.A
ABSTRAKSI. Pada masa orde baru presiden Soekarno, pancasila pernah ditawarkan sebagai dasar ideology pancasila, karena ideologi-ideologinya yang berperikemanusiaan dan bersifat adil, baik bagi bangsa kapitalisme, komunisme, ataupun liberalisme. Pancasila di gambarkan sebagai pandangan hidup bangsa, yang diharapkan sebagai pandangan hidup berbangsa Negara diseluruh dunia..
Setiap tanggal 30 September, khususnya pada masa orde baru, kita selalu memperingati tragedi pristiwa 30 September 1965 dan ada berbagai versi sejarah yang mencoba menguak siapa sebenarnya arsitek dan korban dari G 30 S. Padahal pada tanggal itu, selain peristiwa G 30 S, ada juga peristiwa yang perlu dan layak kita peringati, yaitu pristiwa diperkenalkannya dan ditawarkannya Pancasila untuk menjadi ideologi Liberalisme- Kapitalisme dan ideologi Komunisme (sosialisme model Uni Soviet dan Negara-negara pengikutnya) yang masing-masing telah dipeluk oleh kedua blok yang sedang bersaing Sebagai ideologi alternatif, menurut Soekarno, Pancasila memiliki kelebihan dari dua ideologi besar yang telah ada. Ia lebih baik (sempurna) dari Declaration of Independence dan Manifesto Komunis, Pandangan Soekarno yang demikian merupakan pengulangan dari apa uang pernah ia ucapkan pada pidato 1 juni, (hari lahirnya Pancasila). Bukti bahwa ia (Pancasila)lebih baik dari pada kedua ideologi tersebut karena.pancasila memuat pokokpokok pikiran sedemikian rupa : pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia Indonesia menganut berbagai agama (keyakinan)nya. Bahkan mereka yang tidak percaya kepada Tuhan-pun, karena Toleransinya yang sudah menjadi sifat bangsa Indonesia, mengakui bahwa kepercayaan pada Tuhan yang Maha Kuasasa merupakan karakteristik dari bangsanya, sehingga mereka menerima sila Pertama ini. Kedua, Nasionalisme Indonesia (maksudnya sila ke-3 dari Pancasila) bukanlah chauvinisme. Bangsa Indonesia tidak menganggap diri lebih unggul dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain (dibandingkan dengan ideologi imperialisme dan kapitalisme). Di Barat, Nasionalisme berkembang sebagai kekuatan agresif yang mencari daerah jajahan demi keuntungan ekonomi nasionalnya. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin nasionalisme adalah gerakan pembebasan, gerakan protes terhadap penjajah akibat penindasan barat. Ketiga, Internasionalisme (maksudnya sila kemanusian yang adil dan beradab) mengkehendaki setiap bangsa mempunyai kedudukan yang sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjadikan hak-hak semua bangsa. Keempat, demokrasi (maksudnya sila ke-4 Pancasila) telah ada sejak dahulu di bumi Indonesia meskipun bentuknya beda dengan Demokrasi yang ada di Barat. Demokrasi Pancasila mengenal tiga perinsip: mufakat, perwakila, dan musyawarah.
Kelima, keadilan sosial. Pada sila ini terkandung maksud untuk keadilan dan kemakmuran sosial, jadi bukan keadilan dan kemakmuran individu. Hanya dalam saru masyarakat yang makmur berlangsung keadilan sosial. Sebagai bukti bahwa (ideologi) Pancasila mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, Soekarno mengajak semua unsur (golongan) yang ada di Indonesia dalam pidatonya itu. Mereka yang ikut di belakang Soekarno pada waktu itu adalah: para pejabat tinggi dan para politisi. Mereka terdiri atas para panglima militer, ulama besar dan bebagai agama yang ada di Indonesia. Ada pimpinan Partai Komunis Indonesia, ada perwakilan dari golongan khatolik dan protestan dan ada pula sejumlah pimpinan dari golongan nasionalis (PNI dan lain-lain). Diikutsertakan dalam delegasi ke SU PBB itu adalah wakil buruh, tani, wakil golongan perempuan, dan wakil golongan cendekiawan. Mengingat Pancasila, terutama demokrasi yang menitikberatkan musyawarah mufakat, yang tidak ada dalam demokrasi Barat, maka Soekarno Mengajak Supaya supaya bangsa-bangsa di Dunia mengikuti Ideologi Pancasila. Demikianlah kata Soekarno dalam sidang itu, cara musywarah ini dapat dijalankan, karena wakil-wakil bangsa kami berkeinginan agar cara-cara itu dapat berjalan... semua menginginkannya, kamrena semua menginginkannya tercapainya tujuan jelas dari Pancasila, dan tujuannya yang jelas itu adalah masyarakat yang adil dan makmur. Dewasa ini, alih-alih Pancasila bisa ditermia bangsa-bangsa di Dunia, nasin ideologi Pancasila di dalam negeri sendiri masih dalam pertaruhan. Penyelewengan terhadap Panasila mulai kentara di era Orde baru. Pancasila telah dijadikan instrumen politik untuk menjaga status quo. Pancasila telah dijadikan asas tunggal. Yaitu satu-satunya asas yang menjadi dasar untuk hidup berbangsa, bernegara, bermasyarakat, termasuk dalam asas politik Pancasila kemudian dijadikan tafsir yang bersifat monolitik, direktif, kaku, dan berorientasi menghukum lawan-lawan politik pemerintah. Ada usaha, memang untuk mengembangkan Pancasila berikut tafsirnya, sesuai dengan semangat para pejuang kemerdekaan, Pancasila yang di kehendaki Soekarno, Pancasila yang ditawarkan ke Sidang Umum PBB 30 September 1960. Tetapi kondisi sekarang sudah berbeda dengan kondisi Soekarno masih berkuasa. Indonesia sekarang, bahkan mulai orde baru berkuasa, sudah di cengkram oleh kekuatan neoliberalisme (penjajah baru yang lebih masif dan cangging dibanding dengan nenek moyangnya, imper ialisme dan kapitalisme).
Kesimpulan. Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang pantas menjadi dasar ideology dunia, dimana pancasila cocok dan memenuhi ideology-ideologi bangsa-bangsa lainnya. Saran. Mari kita laksanakan pancasila sebagai dasar pandangan hidup Indonesia, agar pancasila di pandang sebagai ideology yang berstandar internasional.
REFRENSI. 1. Kedaulatan Rakyat, 2011. Soekarno Pernah Menawarkan Pancasila Sebagai Ideologi Dunia.