STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KARTINI DI KABUPATEN JEPARA STRATEGY DEVELOPMEN OF PANTAI KARTINI IN JEPARA DISTRICT ZENY KURNIYATI D2B606051

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

ANALISIS SWOT. Matriks SWOT Kearns EKSTERNAL INTERNAL. Comparative Advantage. Mobilization STRENGTH WEAKNESS. Sumber: Hisyam, 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PROSPEK DAN ARAHAN PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA KEPULAUAN KARIMUNJAWA DALAM PERSPEKTIF KONSERVASI TUGAS AKHIR (TKP 481)

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

IV. METODE PENELITIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. baik kepada seluruh pelaku pariwisata dan pendukungnya. Dengan adanya

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kampung Baru, Kota Tua, Jakarta Barat. Kota

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

Analisis Strategi Bisnis (SWOT) Kelompok 4: Opissen Yudisius Murdiono Muhammad Syamsul Wa Ode Mellyawanty Kurniawan Yuda

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan obyek wisata air bojongsari dengan penekanan filosofi air sebagai sarana mengembangkan kreativitas anak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

7. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KAWASAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB III METODE KAJIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Jepara

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PUSAT INFORMASI, PROMOSI DAN PERDAGANGAN KERAJINAN BATIK SURAKARTA DI SURAKARTA

6. MODEL PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dan Importance

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR

WISATA KULINER SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI WIDURI DI KABUPATEN PEMALANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. PERUMUSAN STRATEGI

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SIMPUL CURUG GEDE DI KAWASAN WISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KARTINI DI KABUPATEN JEPARA STRATEGY DEVELOPMEN OF PANTAI KARTINI IN JEPARA DISTRICT ZENY KURNIYATI D2B606051 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi strategi apa yang digunakan oleh pemerintah Kabupaten Jepara sebagai usaha pengembangan wisata Pantai Kartini dan hambatan hambatan apa saja yang dialami oleh pemerintah dalam usaha pengembangan wisata Pantai Kartini. Teknis analisis data yang digunakan adalah kualitatif deskripsi serta analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukan strategi yang di gunakan oleh pemerintah adalah ( 1 ) strategi pengembangan wilayah, ( 2 ) strategi pengembangan obyek dan daya tarik, ( 3 ) strategi pengembangan promosi, dan ( 4 ) strategi pengembangan sarana dan prasarana. Dan hambatan yang dialami terdiri dari kondisi fisik, kondisi pembangunan serta keterbatasan dana. Kata kunci : Pariwisata, Strategi Pengembangan, Pantai kartini A. Pendahuluan Kepariwisataan saat ini merupakan salah satu komoditi yang banyak mendatangkan devisa. Setiap negara berusaha untuk mempromosikan aset pariwisata yang dimilikinya untuk menarik wisatawan. Sektor pariwisata sudah menjadi salah satu produk industri yang

penting, maka setiap negara berusaha untuk meningkatkan dan memajukan sektor kepariwisataannya. Banyak alasan mengapa pariwisata menjadi prioritas utama dalam hal pembangunan. Hal tersebut dikarenakan industri pariwisata menyangkut kegiatan lintas sektoral, misalnya restaurant atau rumah makan, aneka ragam dan jasa, misalnya perbengkelan, pertokoan, fotografi, souvenir, dimana hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain menghasilkan pendapatan bagi daerah, pengembangan obyek wisata juga untuk menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja sehingga mendorong pertumbuhan produk. Dengan kata lain pembangunan pariwisata bertujuan untuk meningkatkan ekonomi. Pantai Kartini adalah salah satu obyek wisata yang ada di Kab. Jepara yang terletak didesa Bulu Kec. Jepara dan telah begitu dikenal oleh wisatawan sebagai Taman Rekreasi Pantai Kartini. Penataan kawasan ini terus dilakukan dengan pembuatan gardu-gardu pandang dan tempat parker yang luas. Disamping itu juga telah dilengkapi pula dengan kios-kios souvenir dan perahu-perahu kecil. Dengan luas lahan 3,5 ha, Pantai Kartini menjadi kawasan strategis karena dilalui jalur transportasi laut menuju obyek wisata Pulau Panjang sekitar 1,5 km dan menuju obyek wisata Taman Laut Nasional Karimunjawa. Pemerintah Kabupaten Jepara atau lebih tepatnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara dalam upaya meningkatkan arus kunjungan di obyek wisata Pantai Kartini telah melakukan strategi-strategi dalam pengembangannya. Banyak rencanarencana strategis yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Jepara dalam rangka pengembangan pariwisata di Jepara, tetapi pada pelaksanaannya masih sangat jauh dari yang diharapkan, dan masih banyaknya kendala-kendala yang ada. Begitu pula dengan strategi pengembangan yang telah dilakukan untuk meningkatkan arus kunjungan di obyek wisata Pantai Kartini, Pemerintah atau Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara telah menyusun strategi-strateginya dan telah dilakukan satu per satu namun dalam penerapannya masih terjadi kendala yang dialami. apakah ini dikarenakan strategi yang digunakan tidak tepat. Rencana-rencana strategis yang diambil oleh pemerintah haruslah tepat sasaran dalam penerapannya agar tujuan-tujuan yang diingkan dapat tercapai. B. Pembahasan Manajemen strategis Manajemen strategi menurut W.F Glueck (1996) serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. Selaras dengan perkembangan konsep strategi, manajemen strategi juga semakin berkembang seiring dengan perjalanan sejarahnya, baik di lingkungan organisasi profit dan non profit. Salah satunya mengatakan bahwa Manajemen Strategi adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan

diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuannya (Nawawi, 2005:148). Pengembangan strategi Definisi pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / jabatan melalui pendidikan dan latihan. Tujuan dari pada pengembangan wilayah kawasan pariwisata antara lain : a. Meningkatkan peran serta daerah dan swasta dalam pengembangan pariwisata. b. Memperbesar dampak positif pembangunan. c. Mempermudah pengendalian terhadap dampak lingkungan. Pengembangan sektor pariwisata mempunyai berbagai macam manfaat bagi suatu Negara, antara lain : a. Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa yang rakyatnya memiliki daerah yang berbeda dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang beraneka ragam. b. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional. c. Pariwisata intrnasional sangat berguna sebagai sarana untuk meningkatkan saling pengertian internasional dan sebagai alat penenang dalam ketegangan politik, karena apabila orang- orang dari berbagai Negara bertemu dan saling memperhatikan pola kehidupan rumah tangganya maka tentunya mereka akan saling berpengertian lebih baik. d. Pariwisata juga berperan meningkatkan kesehatan. Pengertian tempat dan iklim serta menjauhkan diri dari segala kehidupan sehari-hari, semua ini akan menambah daya tahan dan menurunkan ketegangan saraf. Konsep pengembangan wilayah kawasan wisata dikembangkan dari kebutuhan suatu daerah untuk meningkatkan fungsi dan perannya dalam menata pariwisata, kehidupan social, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya pengembangan wilayah kawasan wisata, maka diharapkan kawasan wisata suatu daerah bias berkembang secara maksimal. Dari berbagai pengertian pengembangan yang ada, dapat disimpulkan arti kata pengembangan yaitu suatu proses, cara, atau perbuatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperluas atau menjadi lebih banyak. Pariwisata Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja selama tinggal ditempat tujuan itu. Pariwisata sendiri memiliki arti yang luas, yaitu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dan dimensi social, budaya, alam, dan ilmu. (H.Kodhyat, 1983:4). Sedangkan menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah

di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Beberapa prinsip dasar yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Jepara dalam mengembangkan pariwisata yang ada di Pantai Kartini adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan pariwisata harus bersifat ramah lingkungan, secara ekonomis dapat berkelanjut dan serasi sesuai dengan kondisi sosial dan budaya daerah tujuan wisata. 2. Daya tarik yang dikembangkan adalah asli, lokal, unik, Indonesia, langka, dan berbeda. 3. Pengembangan pariwisata harus mengarah pada peningkatan perekonomian masyarakat setempat. 4. Perlindungan alam untuk menjamin konservasi alam dan keanekaragaman hayati sebagai sumber daya kepariwisataan yang utama. Segenap upaya yang penting harus dilaksanakan untuk menjamin fungsi dan daya dukung lingkungan tetap terjaga. 5. Kegiatan kepariwisataan yang secara langsung mendukung upaya perlindungan alam dan kelestarian keanekaragaman hayati harus dipromosikan. 6. Prinsip pencegahan harus dilaksanakan untuk menghindari dan meminimalkan dampak negatif pada keanekaragaman yang disebabkan oleh kegiatan kepariwisataan. 7. Segenap pengelola kepariwisataan termasuk pemerintah, swasta, LSM harus melaksanakan tanggung jawab secara bersama untuk mencapai bentuk kepariwisataan yang berkelanjut. 8. Konsep kepariwisataan yang berkelanjut harus diberi kemudahan informasi dan pendidikan mengenai manfaat perlindungan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati melalui bentuk pariwisata berkelanjut. Kebijakan yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara dalam pengembangan obyek wisata adalah Berusaha senantiasa menambah wahana yang sudah ada menjadi lebih lengkap lagi dengan jalan mengajukan permohonan dana bantuan ke pemerintah pusat / propinsi. Mengembangkan obyek wisata Pantai Kartini sebagai tempat wisata berdasarkan kerakyatan dan lingkungan. Meningkatkan peran serta keterlibatan masyarakat, dunia usaha dalam pengembangan pariwisata. Meningkatkan promosi yang terencana sehingga akan dikenal baik oleh masyarakat luas. Kebijakan pengembangan di sektor pariwisata diarahkan dengan pendekatan kawasan melalui keterpaduan antara wilayah dan sektor yang berdaya saing untuk meningkatkan kontribusi sektor pariwisata dalam struktur ekonomi regional dengan titik berat pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Hal tersebut dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pendekatan pembangunan pariwisata sebagai berikut (sumber : Rencana Strategis Kabupaten Jepara tahun 2007-2012) 1. Pariwisata sebagai industri, dengan memberlakukan seluruh kegiatan pariwisata sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengembangan berkelanjutan.

2. Dengan memberlakukan pembangunan pariwisata, harus bertumpu pada pertimbangan layak secara ekonomi, berwawasan lingkungan, diterima secara sosial dan budaya dan dapat diterapkan secara teknologis untuk sebesar-besarnya memberikan manfaat pada dunia usaha pariwisata, masyarakat, dan lingkungan hidup. 3. Pariwisata sebagai pengembangan wilayah, dengan mengambilkan pariwisata sebagai sebuah komoditas yang mampu difungsikan menjadi penggerak utama kegiatan perekonomian wilayah dalam arti luas. 4. Keterpaduan sistem permintaan dan penawaran dengan pendekatan pengembangan pada aspek titik temu antara permintaan dan penawaran. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal. EKSTERNAL INTERNAL Tabel 1.1 Matriks SWOT Kearns OPPORTUNITY TREATHS STRENGTH Comparative advantage Mobilization WEAKNESS Divestment / Investment Damage Control Sumber: Hisyam, 1998 Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bias dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk merancang analisis strategi suatu perusahaan. Cara yang paling umum adalah dengan memanfaatkan sebagai sumber kerangka kerja yang logis untuk mengarahkan kepada pengambilan keputusan berdasarkan situasi perusahaan tersebut dan pertimbangan lainnya. Peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, dapat tergambar dengan jelas di dalam matriks SWOT. Komponen dalam matriks SWOT terbagi menjadi beberapa strategi yaitu strategi SO (Strength-Opportunity)

yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan, strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman - ancaman eksternal, strategi WO (Weakness-Opportunity), bertujuan memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang - peluang eksternal, dan strategi WT (Weakness-Threat) yang merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Pemberian strategi dalam matriks SWOT berguna bagi penentuan strategi perusahaan (David, 2002). Dalam upaya pengembangan wisata Pantai Kartini, pemerintah Kabupaten Jepara menyusun strategi-strategi pengembangan wisata Pantai Kartini. Strategi-strategi tersebut antara lain : 1. Strategi pengembangan wilayah Dalam hal ini pemerintah belum ada rencana untuk mengembangan wilayahnya di kawasan wisata Pantai Kartini, ini dikarenakan dana akan dipusatkan untuk penambahan wahana buatan yang akan direncanakan dibangun satu wahana tiap tahunnya. 2. Strategi pengembangan obyek dan daya tarik wisata Pada strategi ini pemerintah berupaya menjadikan Pantai Kartini sebagai icon kota Jepara yaitu dengan cara member daya tarik berupa bangunan monumental yaitu Kura- Kura Ocean Park yang dibangun di dalam kawasan Pantai Kartini pada tahun 2011 yang lalu. Dengan adanya kura-kura raksasa ini pasti akan membuat masyarakat luas menjadi ingin tau dan ingin mengunjungi Pantai Kartini. 3. Strategi pengembangan promosi Untuk menarik wisatawan salah satunya adalah dengan cara mempromosikan produk atau obyek wisata seluas-luasnya. Dalam mempromosikan Obyek wisata Pantai Kartini, pemerintah telah berusaha untuk membuat leaflet dan buku legenda serta lewat media elektronik yang berupa situs-situs web tentang Pantai kartini dan dengan ditulisnya di berita elektonik. 4. Strategi pengembangan sarana dan prasarana Pemerintah merencanakan bahwa setiap tahunnya akan dibangun satu wahana baru, dan yang telah dicapai adalah pengadaan taman baca, gazebo, tulisan besar Pantai Kartini, kolam kecek, dan patung kepala R.A Kartini. Jadi dalam rencana strategi atau RENSTRA yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara yang berhasil direalisasikan antara lain : 1. Strategi pengembangan obyek dan daya tarik, adalah dibangunnya Kura-Kura Ocean Park yang mampu menarik arus pengunjung atau wisatawan. 2. Strategi pengembangan sarana dan prasarana, adalah pembangunan gazebo, waterboom mini atau kolam kecek, dan taman pintar yang diberi nama warung pintar.

Sementara dalam analisis SWOT sendiri : 1. Kekuatan ( Strengths ) Memiliki sumber daya manusia yang menunjang Memiliki keindahan alami Memiliki kawasan yang strategis, sebagai jalur transportasi laut menuju wisata Taman Laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang 2. Kelemahan ( Weaknesses ) Kurangnya kerjasama antara pengelola, pemerintah daerah maupun dengan masyarakat Tidak adanya investor yang bekerjasama 3. Peluang ( Opportunities ) Sumber pendapatan dan usaha masyarakat sekitar Memiliki sarana transportasi yang menunjang 4. Ancaman ( Threads ) Aktifitas masyarakat dan wisatawan yang dapat merusak kawasan wisata Pantai Kartini Terjadinya kompetisi tempat wisata di Kabupaten Jepara S+O 1. Meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil sebagai basis penghidupan bagi masyarakat. 2. Mengupayakan pengawasan terhadap peraturan dan kondisi alam pantai agar tetap terjaga dan dimanfaatkan secara berkelanjut. Dengan arahan pengelolaan sebagai berikut : Pemerintah memberikan kesempatan berupa wadah kepada masyarakat dalam membangun usaha kecil disekitar kawasan pantai seperti tempat makan yang nyaman dan penginapan yang terjangkau oleh semua kalangan. Adanya bantuan fasilitas usaha kecil dari pemerintah Kabupaten Jepara kepada masyarakat di sekitar kawasan. W+O 1. Membangun kerja sama antar seluruh elemen masyarakat untuk bersama sama mengembangkan kawasan wisata Pantai Kartini 2. Mengupayakan adanya penjaga keamanan di kawasan wisata Pantai Kartini. 3. Mengupayakan publikasi kawasan wisata Pantai Kartini ke masyarakat luas. Dengan arahan pengelolaan sebagai berikut : Antara masyarakat sekitar, pengunjung serta pelaku bisnis bekerjasama untuk menjaga keamanan, kebersihan serta kelestarian terhadap kawasan wisata Pantai kartini.

S+T Mengupayakan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai. Dengan arahan pengelolaan sebagai berikut : Mengajukan permohonan bantuan baik berupa fisik maupun financial ke instansi terkait untuk membantu kelengkapan sarana. W+T Mengupayakan pengetahuan serta kesadaran masyarakat dan wisatawan dalam menjaga dan melestarikan SDA yang ada dengan membuat poster tentang ancaman kerusakan ekosistem. Dengan arahan pengelolaan sebagai berikut : Membuat poster tentang arahan ekosistem disekitar kawasan. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga dan melestarikan SDA yang ada. Melakukan penataan ruang kawasan menurut kaidah konservasi agar aktifitas yang dilakukan tidak mengganggu keseimbangan lingkungan. Mengupayakan adanya peraturan terhadap pelestarian kawasan. C. Penutup Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pemerintah dalam upaya pengembangan wisata Pantai Kartini memiliki 4 strategi yang dimana beberapa strategi telah berhasil direalisasikan namun dalam pelaksanaannya pemerintah juga mengalami hambatan yang diantaranya adalah 1. Kondisi Fisik Wilayah Adanya keterbatasan daya dukung lingkungan, ini dikarenakan masih banyaknya perkampungan disekitar area obyek wisata Pantai Kartini sehingga dengan mudah keluar masuknya warga warga sekitar, sehingga mengganggu kenyamanan dan keindahan kawasan Pantai Kartini. Bentuk pantai yang kurang mendukung, karena tidak ada area pasir yang luas maka kurang diminati untuk bermain air atau berenang. Adanya keterbatasan kesadaran masyarakat sekitar untuk ikut menjaga ketertiban dan kebersihan. Masih kurang maksimalnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah. 2. Kondisi pembangunan Keterbatasan fasilitas pelayanan kebersihan seperti tempat sampah yang layak.

Tidak semua wahana beroperasi, sehingga pengunjung kurang merasakan kelengkapan yang ada di kawasan Pantai Kartini. Banyaknya pedagang kaki lima yang tidak tertata dengan rapi, sehingga mengganggu arus lalu lintas. Banyak terjadi kerusakan pada fasilitas fasilitas yang ada dan ini disebabkan oleh pengungjung yang tidak memiliki kesadaran untuk menjaga dan tidak adanya petugas yang menjaga dan bekerja secara maksimal. 3. Hambatan dalam pelaksanaan strategi pengembangan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Keterbatasan dana, ini dikarenakan tidak adanya investor dari pihak swasta. Leaflet yang kurang tersebar luas ke masyarakat umum. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang menjaga kelestarian. Saran Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan penelitian di atas mengenai pengembangan obyek wisata Pantai Kartini yang belum maksimal. Saran saran tersebut antara lain : Melakukan pendekatan dan perhatian kepada masyarakat sekitar Pantai Kartini agar lebih sadar untuk menjaga ketertiban dan kelestarian tempat wisata. Melakukan promosi yang luas sehingga banyak masyarakat yang mengetahui tentang Pantai Kartini. Dalam pengalokasian anggaran harus yang tepat sasaran, karena ini yang menjadi hambatan yang paling utama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Jepara, Karena masih terdapatnya perkampungan warga di kawasan obyek wisata Pantai Kartini, maka dari pihak pemerintah harus lebih mendekatkan diri atau memberikan penyuluhan terhadap warga tersebut agar lebih sadar akan wilayah yang ditempatinya adalah aset pemerintah sehingga akan lebih menjaga ketertiban dan peraturan di kawasan tersebut. Dalam mempromosikan, pemerintah harus lebih luas lagi jaringannya dan lebih menarik lagi agar tidak hanya masyarakat dalam kota atau propinsi saja yang tahu tapi juga ke seluruh penjuru luar pulau bahkan ke seluruh Indonesia, karena semakin banyak masyarakat mengetahui maka banyak pula masyarakat yang ingin mengunjunginya. Dan ini akan menambah pendapatan daerah Kabupaten Jepara, dimana akan menjadikan perekonomian masyarakat Jepara semakin baik dan sejahtera. Untuk strategi pengembangan obyek dan daya tarik wisata, dalam penerapannya pemerintah harus benar benar konsisten dalam melakukan pembangunannya, contohnya dalam pembangunan icon Pantai Kartini yaitu Kura Kura Ocean Park harus benar benar maksimal, agar tercipta daya tarik yang maksimal pula sehingga banyak masyarakat yang ingin mengunjunginya. Selain wahana Kura Kura Ocean Park, wahana wahana lainnya juga harus diperhatikan. Masalah kebersihan harus benar benar dijaga, khususnya dari pihak pemerintah yang harus menyediakan sarana kebersihan seperti tempat sampah yang banyak, dan petugas kebersihan.

Dalam pengalokasian anggaran harus yang tepat sasaran, karena ini yang menjadi hambatan yang paling utama dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Jepara, Daftar Pustaka Fandela, Chafid, Ir. 1995. Dasar - Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta : Liberty. Kodhyat, H. 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta : Grasindo. Marpaung, Happy, SH. 1984. Himpunan Peraturan Pariwisata Indonesia. Bandung : Tonis. Pemerintah Kabupaten Jepara. 2007. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jepara Tahun 2012-2017. Jepara W.J.S. Poerwadarminta. 1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. http://www.artikata.com/ http://www.budpar.go.id/ http://eprins.ums.ac.id-pariwisata/ http://www.google.com/