BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan nonkeuangan yang listed di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang

BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan melihat pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, dengan adanya beberapa kriteria dalam

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini terdiri atas perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahun 2010 sampai tahun Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang telah terdaftar di BEI mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini menguji pengaruh intellectual

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan. Populasi pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan nonkeuangan yang listed di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 sampai dengan 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling untuk mengelompokkan karakteristik perusahaan dan mengambil sampel secara proporsional, kemudian tahap selanjutnya menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu sesuai kriteria-kriteria yang ditetapkan dan harus terpenuhi oleh sampel. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan menerbitkan laporan tahunan rutin yang berakhir pada 31 Desember dan menggunakan mata uang rupiah pada tahun 2010-2012 2. Perusahaan yang sahamnya masih aktif diperdagangkan selama tahun 2010-2012 dan tidak delisting selama tahun penelitian 3. Perusahaan yang memiliki data harga saham penutupan, jumlah saham beredar, nilai buku aset bersih, dan intangible assets (unexplained value) positif

26 Tabel 3.1 Perusahaan Non-Keuangan yang Listed di BEI Menurut Klasifikasi Industri Klasifikasi Industri 2010 % 2011 % 2012 % 1 Agriculture 15 4% 18 5% 18 5% 2 Mining 29 8% 31 8% 36 9% 3 Basic Ind. & Chemicals 58 17% 63 17% 59 15% 4 Miscellaneous Ind. 42 12% 41 11% 41 10% 5 Consumer Goods Ind. 33 10% 35 9% 37 9% Property, Real Estate and 6 Building Cons. 47 14% 50 13% 54 14% 7 Infrasturucture, Utilities & Trans. 31 9% 39 10% 43 11% 8 Trade, Service & Investment 90 26% 100 27% 103 26% 100 100 100 TOTAL 345 % 377 % 391 % Sumber: Data Olahan IDX Fact Book 2010-2012 Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Berdasarkan Stratified Random Sampling Stratified Random Samples (10%xTOTAL) 2010 2011 2012 1 Agriculture 2 2 2 2 Mining 3 3 3 3 Basic Ind. & Chemicals 6 6 6 4 Miscellaneous Ind. 4 4 4 5 Consumer Goods Ind. 3 3 3 6 Property, Real Estate and Building Cons. 5 5 5 7 Infrasturucture, Utilities & Trans. 3 3 3 8 Trade, Service & Investment 9 9 9 TOTAL Samples = 105 35 35 35

27 Tabel 3.3 Pemilihan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling Pengambilan Sampel 2010 2011 2012 Total Perusahaan Berdasarkan Stratified Random Sampling 35 35 35 Perusahaan yang tidak termasuk dalam Kriteria Purposive Sampling 6 6 6 TOTAL Sampel = 87 29 29 29 1 Agriculture 2 2 2 2 Mining 3 3 3 3 Basic Ind. & Chemicals 5 5 5 4 Miscellaneous Ind. 2 2 2 5 Consumer Goods Ind. 3 3 3 6 Property, Real Estate and Building Cons. 5 5 5 7 Infrasturucture, Utilities & Trans. 3 3 3 8 Trade, Service & Investment 6 6 6 Pada tabel 3.3, dapat dilihat bahwa terdapat enam perusahaan tidak termasuk dalam kriteria purposive sampling karena memiliki intangible assets sebagai unexplained value yang negatif, dapat dilihat pada lampiran 1 Tabel 4. Diagram 3.1 Proporsi Sampel Berdasarkan Jenis Industri Agriculture 21% 7% 11% Mining 10% 17% Basic Ind. & Chemicals Miscellaneous Ind. 17% 10% Consumer Goods Ind. 7% Property, Real Estate and Building Cons. Infrasturucture, Utilities & Trans. Trade, Service & Investment

28 3.2. Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Untuk mendapatkan data sekunder, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah teknik pengumpulan data dari basis data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), IDX FactBook, website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, dan sumber-sumber lain yang terkait. 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Penelitian 3.3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2002). Penelitian ini menggunakan nilai pasar perusahaan sebagai variabel dependen. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Salamudin et al. (2010) yang mengukur nilai pasar perusahaan (Corporate Market Value) dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga pasar saham. CMV rt = Outstanding Shares rt x Share Price* rt Sumber: Salamudin et al. (2010) Keterangan : CMV rt Outstanding Shares rt Share Price* rt = Nilai pasar perusahaan r tahun t = Jumlah saham perusahaan r yang beredar tahun t = Harga saham perusahan r akhir tahun t

29 3.3.1.2 Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002). Variabel independen pada penelitian ini adalah intangible assets dan Research&Development. 3.3.1.2.1 Intangible Assets Variabel ini diukur berdasarkan pendekatan Market Capitalization Methods (MCM) yang dilakukan oleh Salamudin et al. (2010) yang menginterpretasi intangible assets sebagai unexplained value atau hidden reserve yaitu dengan menghitung perbedaan antara Corporate Market Value dan Book Value of Net Assets. Peneliti menggunakan metode ini, bertujuan agar penelitian ini dapat dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang listed di Malaysian Capital Market tersebut. INTA rt = CMV rt - BVNA rt Sumber: Salamudin et al. (2010) Keterangan : INTA rt CMV rt BVNA rt = Intangible assets (unexplained value) perusahaan r tahun t = Nilai pasar perusahaan r tahun t = Nilai buku aset bersih perusahaan r tahun t

30 3.3.1.2.2 Research&Development Variabel Research&Development diukur dengan menghitung proporsi indeks (skor/total skor) pengungkapan yang terkait dengan Research&Development yang dikembangkan oleh Garcia-Meca et al. (2005) dalam Nepali Francesco (2013). Jenis pengungkapan yang diukur dalam variabel ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Indeks Pengungkapan terkait Research&Development Disclosure 1. Patents and Licensed 2. Goal, Objective of R&D 3. Future Projects Regarding R&D 4. Implementation, Continuaton, or Termination of R&D Projects 5. Basic Research 6. Product Design/Development 7. Patents Spending 8. Relation with Current Innovation (e.g. Strategic new initiative, enhancement of exsisting tech.) 9. Time Frame of The Innnovation (e.g. Years to complete) 10. Amount of Financing or Spending Planned 11. Form of R&D Ventur (e.g. Alliance with other firms, contracting with goverment or other firms) 12. Human Capital and Details on Research Teams Sumber: Garcia-Meca et al. (2005) dalam Nepali, Francesco (2013) 3.3.1.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2010). Fungsi dari variabel kontrol adalah untuk mencegah adanya hasil perhitungan bias. Variabel kontrol adalah variabel untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya agar lebih baik untuk mendapatkan model empiris yang lengkap dan lebih baik. Variabel kontrol yang

31 digunakan dalam penelitian ini adalah Firm s Size (ukuran perusahaan) dan Leverage. 3.3.1.3.1 Ukuran Perusahaan (Size) Dsfds Firm s Size (ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma total aset yang merujuk pada penelitian Nekhili et al. (2012) Sumber: Nekhili et al. (2012) SIZE rt = LN (Total Assets) rt Keterangan : SIZE rt LN (Total Assets) rt = Ukuran perusahaan r tahun t = Logaritma natural perusahaan r tahun t 3.3.1.3.2 Leverage Leverage mencerminkan risiko keuangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan struktur modal dan mengetahui risiko tak tertagihnya utang perusahaan (Sari, 2012). Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu rasio yang mengukur total kewajiban terhadap modal sendiri (shareholders equity). = Sumber: Ang (1997) dalam Hidayati (2010)

32 3.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda (multiple regression) dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel terikat dan variabel bebas. Pengujian masing-masing hipotesis dilakukan dengan menguji masing masing koefisien regresi dengan uji T dengan menggunakan SPSS 21. Model regresi berganda ditunjukkan oleh persamaan berikut: CMV= α + β 1 INTA + β 2 RD + β 3 SIZE + β 4 LEV + ε... (1) Keterangan: CMV α INTA RD SIZE LEV ε = nilai pasar perusahaan = konstanta = intangible assets (unexplained value) = reserach&development = ukuran perusahaan = debt to equity raito = error β 1, β 2, dan β 3 adalah koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel terikat yang distandardisasikan pada variabel bebas. Arah hubungan dari koefisien regresi tersebut mengindikasikan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah seperti berikut ini. 1. H 0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila ρ value < 0.05 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian. 2. H 0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila ρ value > 0.05 atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

33 Kemudian dilakukan pengujian ketepatan perkiraan (R 2 ). Koefisien determinasi (R²) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terkait. Nilai R² berada diantara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Dapat juga dikatakan bahwa R²=0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, sedangkan R²=1 menandakan suatu hubungan yang sempurna (Ghozali, 2011). 3.5 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan gambaran informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik deskriptif meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan deviasi standar (Ghozali, 2011).

34 3.6 Uji Asumsi Klasik Tujuan pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. 3.6.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan analisis grafik dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi dikatakan normal, jika garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Selain itu, untuk memastikan kehandalan hasil uji normalitas dalam penelitian ini, digunakan sebuah uji statistik non-parametrik, yaitu one sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Data dikatakan terdistribusi normal, jika nilai Asymp Sig lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011). 3.6.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling korelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

35 sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence dan Variance Inflation Factors (VIF) dengan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerence). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerence < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF < 10, berarti tidak ada multikolonieritas antar variabel dalam model regresi (Ghozali, 2011). 3.6.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Untuk melakukan pengujian ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan melakukan uji Durbin Watson dengan syarat du < DW < 4 du (Ghozali, 2011). 3.6.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

36 tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Sebuah model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai data yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-studentize. Selain itu untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini, dilakukan uji Glejser dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011).