EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

JURNAL EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SNOWBALL DRILLING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Dosen Program Pendidikan Geografi PIPS, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS KARTU DOMINO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP HITUNG CAMPURAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

System Concepts) ABSTRACT

Pengaruh Model Pembelajaran dan Kecerdasan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa di SMA Negeri 1 Karawang

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

EFEKTIVITAS METODE PETA KONSEP DAN METODE

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

NASKAH PUBLIKASI STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI NHT DENGAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN MOJOLEGI TAHUN 2015/2016

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

*

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Automotive Science and Education Journal

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh. Maria Alifah

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika 2017 UIN Raden Intan Lampung 6 Mei 2017

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

*Keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Oleh: Sumaji. Kata kunci : Pembelajaran Matematika, Group Investigation, Aktivitas Belajar.

PERBANDINGAN MORALITAS SISWA MODEL VCT DAN STAD MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN IPS 1) Oleh

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN QUIZ TEAM DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN TGT DAN NHT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

Harri Kurnia, Hernawan. Abstract

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar**

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Reza Kusuma Setyansah 1) Budiyono 2) Sutrima 3)

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Keywords: Cooperative Model, Student Teams Achievement Division (STAD) and Two Stay Two Stray, mind mapping, the digestive system in human.

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Mahasiswa S1 Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

( Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan ) SKRIPSI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI DAN TGT

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Sejarah di SMA Negeri 4 Karawang

Key Word: Conceptual Understanding, Numbered Heads

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

Transkripsi:

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Bhian Rangga J.R 1,Djoko Subandriyo 2, dan Danang Endarto 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, PIPS, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, PIPS, FKIP, UNS Surakarta *Keperluan Korespondensi, HP:085642261234 e-mail :bhianrangga.solo@yahoo.com ABSTRACT Bhian Rangga Javanica Rubiyanto. THE EFFECTIVENESS OF NHT AND STAD LEARNING METHOD ON GEOGRAPHIC OF STUDENTS ACHIEVEMENT FOR CLASS XI IPS OF SMA NEGERI 5 SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR OF 2013/2014. Thesis,Faculty of Education and Teacher Training Sebelas Maret University. Surakarta. July 2014 The purpose of this study are to know : (1) the difference of Geographic achievement between using NHT learning method,stad learning method and lecture learning method, (2) the difference of Geographic achievement between using NHT learning method and STAD learning method, (3) the difference of Geographic achievement between using NHT learning method and lecture learning method, (4) the difference of Geographic achievement between using STAD learning method and lecture learning method in the basic competency of describing living environment conservation in relation to sustainable development of IPS XI students of SMA Negeri 5 Surakarta in academic year 2013/2014. This study was a quasi-experimental research method. The population was all students of Class XI IPS students of SMA Negeri 5 Surakarta in academic Year 2013/2014. Samples were taken by simple random sampling technique. The selected sample is a class XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4. The technique of data collection of the students achievement uses test techniques in the form of multiple choice objective questions. The data analysis technique used is one way variant analysis and further testing after one way ANOVA with a significance level of 5%. Based on data analysis, the result of this study can be presented as follows :(1) There were the difference of Geographic achievement between using NHT learning method, STAD learning method and lecture learning method, (2) Geographic achievement between using NHT learning method better than STAD learning method, (3) Geographic achievement between using NHT learning better than and STAD learning method, (4) Geographic achievement between using STAD learning method better than lecture learning method in the basic competency of describing living environment conservation in relation to sustainable development of IPS XI students of SMA Negeri 5 Surakarta in academic year 2013/2014. Keywords: experimental study, NHT Method, STAD Method PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru dalam membimbing peserta didik. Guru dalam menyampaikan materi harus mendapatkan respon yang baik dari peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru 1

untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak lepas dengan penggunaan metode pembelajaran yang digunakan. Ketepatan guru dalam menggunakan metode pembelajaran sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran, mencapai tujuan pembelajaran, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan di SMA Negeri 5 Surakartadengan guru Geografi kelas XI IPS, pembelajaran Geografi yang dilakukan guru didominasi penggunaan metode ceramah disertai bantuan slide powerpoint, belum optimalnya penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan isi materi serta kurangnya pemberian kesempatan peserta didik untuk bersikap aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga apabila dilakukan secara terus menerus menyebabkan kejenuhan peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan pesertadidik lebih bersifat pasif, sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Belum optimalnya aktifitas peserta didik dalam diskusi kelompok, kondisi kelas kurang kondusif menjadi suatu permasalahan dalam proses kegiatan pembelajaran. Ketika dilakukan diskusi kelompok, sebagian siswa ada yang mengerjakan dengan sungguh sungguh namun adapula peserta didikyang bersikap pasif dalam kelompok tersebut. Mereka umumnya hanya mengandalkan teman sekelompoknya dalam mengerjakan diskusi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sering digunakan adalah pembelajaran kooperatif ( Cooperative Learning ). Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kelompok kecil supaya peserta didik dapat bekerjasama dalam kelompok untuk mempelajari isi kandungan pelajaran dari berbagai kemahiran. Metode NHT ( Numbered Heads Together ) dan STAD ( Student Team Achievement Division ) merupakan dua jenis metode di antara sekian banyak metode dalam cooperative learning. Metode pembelajaran NHT dan STAD diduga cocok untuk materi dengan konsep penalaran, analisis, serta penerapan materi dalam kehidupan sehari hari, sehingga materi pada kompetensi dasar ini sesuai dengan karakteristik pada metode pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran NHT, STAD, dan ceramah, (2) perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran NHT dengan metode pembelajaran STAD, (3) perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode 2

pembelajaran NHT dengan metode pembelajaran ceramah, (4) perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran STAD dengan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Menurut Trianto (2009:17) menyatakan bahwa Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi ( transfer ) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya terjadi komunikasi antara pihak guru dengan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode NHT dan STAD merupakan salah satu dari sekian metode dalam pembelajaran cooperative learning. Menurut Lie (2007:59) Numbered Heads Together ( NHT ) adalah suatu tipe dari pembelajaran kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling membagikan ide ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Metode NHT ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling membagikan ide, mempertimbangkan jawaban dengan tepat, serta mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Slavin (2005:143) menyatakan, STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. STAD merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan kelompoknya bertujuan untuk mendapatkan informasi materi baru kemudian dicari solusi permasalahan tersebut. Efektivitas menunjukkan suatu keberhasilan tercapai atau tidaknya dalam pembelajaran yang telah ditetapkan diukur dari kemampuan peserta didik. Roestiyah (2001:12) mengemukakan, Efektif menunjuk pada sesuatu yang mampu memberikan dorongan atau bantuan dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Suatu metode pembelajaran yang tepat merupakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan, sedangkan metode pembelajaran yang efektif merupakan metode yang memanfaatkan semua potensi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3

Sedangkan untuk mengetahui tingkat efektivitas suatu metode pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar. Hasil yang mendekati sasaran serta sesuai dengan yang diharapkan berarti semakin tinggi efektivitasnya. Dengan adanya hasil belajar Geografi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol maka dapat diketahui efektivitas perlakuan metode pembelajaran tersebut. Suatu perlakuan akan dikatakan efektif apabila hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dalam penelitian ini digunakan metode pembelajaran NHT dan STAD yang diharapkan mampu mengefektifkan pembelajaran Geografi dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Masidjo (1995:25) mengemukakan, Hasil belajar merupakan hasil akhir yang telah dicapai oleh anak didik dalam mengikuti seluruh program studi yang telah direncanakan dalam rangkaian kegiatan belajar, bisa dinyatakan dengan nilai nilai yang diperoleh melalui tes formatif. Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan hasil belajar Geografi merupakan hasil usaha yang diperoleh dari peserta didik selama proses pembelajaran ditunjukkan dengan adanya nilai tes yang telah diberikan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasiexperimental research ), artinya semua variabel dalam penelitian tidak dapat dikontrol dengan ketat, karena obyeknya adalah peserta didik. Eksperimen yang dimaksud adalah memberikan perlakuan atau treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran NHT dan STAD pada kompetensi dasar mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Sampel penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok eksperimen 1 ( metode NHT ) adalah kelas XI IPS 2, kelompok eksperimen 2 (metode STAD ) adalah kelas XI IPS 3, dan kelompok kontrol ( metode ceramah ) adalah kelas XI IPS 4. Sampel yang digunakan merupakan sampel kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Dapat dikatakan simple ( sederhana ) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: dokumentasi, wawancara, observasi dan test. Teknik pengumpulan data hasil belajar 4

menggunakan teknik tes dalam bentuk soal objektif pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava satu jalan dan uji lanjut pasca anava dengan taraf signifikansi 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui hasil belajar dapat dilakukan tes kognitif pretest dan posttest terdiri dari 46 butir soal objektif pada kompetensi dasar mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan. Deskripsi statistik nilai pretest posttest kelompok eksperimen NHT di kelas XI IPS 2 dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 1. Data statistik Pretest dan Posttest Metode NHT Metode Nilai Nilai N Mean SD Pembelajaran NHT Minimal Maksimal Pretest 32 68,03 8,67 46 83 Posttest 32 82,69 4,98 74 93 Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 Berdasarkan tabel 1 dapat dinyatakan bahwa nilai terendah pretest sebesar 46, nilai tertinggi pretest sebesar 83, nilai rata rata sebesar 68,03 dengan standar deviasi sebesar 8, 67 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Nilai terendah posttest sebesar 74, nilai tertinggi posttest sebesar 93, nilai rata rata sebesar 82, 69 dengan standar deviasi sebesar 4, 98 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Berdasarkan rerata antara pretest dan posttest menunjukkan terjadi kenaikan rerata sebesar 14,66. Hal ini menunjukan bahwa rerata nilai posttest lebih tinggi dibandingkan dengan pretest setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran NHT di kelas XI IPS 2. Distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen metode pembelajaran NHT dapat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest-Posttest Kelompok NHT Interval Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest 41-50 1 0 3% 0% 51-60 5 0 16% 0% 61-70 14 0 44% 0% 71-80 11 12 34% 38% 81-90 1 19 3% 59% 91-100 0 1 0% 3% Jumlah 32 32 100% 100% Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 5

Frekuensi Berdasarkan tabel 2. distribusi frekuensi pretest posttest kelompok NHT dapat dinyatakan bahwa frekuensi pretest terbanyak pada interval nilai 61-70 sebanyak 14 peserta didik dengan persentase 44%. Frekuensi posttest terbanyak pada interval nilai 81-90 sebanyak 19 peserta didik dengan persentase 59%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan / tindakan pembelajaran metode NHT, persentase jumlah nilai posttes mengalami peningkatan pada nilai 81-90. Tabel distribusi frekuensi tersebut dapat diperjelas dengan histogram pada gambar 1 berikut ini : Histogram Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran NHT 20 15 10 5 0 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest Interval Nilai Gambar 1. Histogram Nilai Pretest Posttest Metode Pembelajaran NHT Deskripsi statistik nilai pretest posttest kelompok eksperimen STAD di kelas XI IPS 3 dapat disajikan pada tabel berikut : Tabel 3. Data Statistik Pretest Dan Posttest Metode STAD Metode Nilai Pembelajaran N Mean SD Minimal STAD Nilai Maksimal Pretest 32 66,97 7,86 52 80 Posttest 32 79,88 5,57 70 91 Berdasarkan data statistik tabel 3 dapat dinyatakan bahwa nilai terendah pretest sebesar 52, nilai tertinggi pretest sebesar 80, nilai rata rata sebesar 66,97 dengan standar deviasi sebesar 7,86 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Nilai terendah posttest sebesar 70, nilai tertinggi posttest sebesar 91, nilai rata rata sebesar 79,88 dengan standar deviasi sebesar 5,5 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Berdasarkan rerata antara pretest dan posttest menunjukkan terjadi kenaikan rerata sebesar 12,91. Hal ini menunjukan bahwa rerata nilai posttest lebih tinggi dibandingkan 6

Frekuensi dengan pretest setelah peserta didik diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran STAD di kelas XI IPS 3. Distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen metode pembelajaran NHT dapat disajikan dalam tabel 4. berikut : Tabel 4 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest kelompok STAD Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest 41-50 0 0 0% 0% 51-60 6 0 19% 0% 61-70 16 1 50% 3% 71-80 10 17 31% 53% 81-90 0 13 0% 41% 91-100 0 1 0% 3% Jumlah 32 32 100% 100% Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 Berdasarkan tabel 4. distribusi frekuensi pretest posttest kelompok STAD dapat dinyatakan bahwa frekuensi pretest terbanyak pada interval nilai 61-70 sebanyak 16 peserta didik dengan persentase 50%. Frekuensi posttest terbanyak pada interval nilai 71-80 sebanyak 17 peserta didik dengan persentase 53%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan tindakan pembelajaran metode STAD, persentase jumlah nilai posttes mengalami peningkatan pada interval nilai 71-80. Tabel distribusi frekuensi tersebut dapat diperjelas dengan histogram pada gambar 2 berikut ini : 20 15 10 5 0 Histogram Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran STAD 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Interval Nilai Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest Gambar 2. Histogram Nilai Pretest Posttest Metode Pembelajaran STAD 7

Deskripsi statistik nilai pretest posttest kelompok kontrol Ceramah di kelas XI IPS 4 dapat disajikan pada tabel 5 berikut : Tabel 5. Data Statistik Pretest dan Posttest Metode Ceramah Metode Pembelajaran Ceramah N Mean SD Nilai Minimal Pretest 32 64,16 7,45 49 80 Posttest 32 73,91 5,17 64 84 Nilai Maksimal Berdasarkan data statistik tabel 5 dapat dinyatakan bahwa nilai terendah pretest sebesar 49, nilai tertinggi pretest sebesar 80, nilai rata rata sebesar 64,16 dengan standar deviasi sebesar 7,45 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Nilai terendah posttest sebesar 64, nilai tertinggi posttest sebesar 84, nilai rata rata sebesar 73,91 dengan standar deviasi sebesar 5,17 dengan jumlah responden ( N ) sebesar 32 peserta didik. Berdasarkan rerata antara pretest dan posttest menunjukkan terjadi kenaikan rerata sebesar 9,75. Distribusi frekuensi nilai pretest dan posttest kelompok kontrol metode pembelajaran ceramah dapat disajikan dalam tabel 6 berikut : Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest kelompok Ceramah Interval Frekuensi Persentase Frekuensi Nilai Pretest Posttest Pretest Posttest 41-50 1 0 3% 0% 51-60 9 0 16% 0% 61-70 15 7 44% 22% 71-80 7 21 34% 66% 81-90 0 4 3% 13% 91-100 0 0 0% 0% Jumlah 32 32 100% 100% Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 Berdasarkan tabel 6 distribusi frekuensi pretest posttest kelompok ceramah dapat dinyatakan bahwa frekuensi pretest terbanyak pada interval nilai 61-70 sebanyak 15 peserta didik dengan persentase 44%. Frekuensi posttest terbanyak pada interval nilai 71-80 sebanyak 21 peserta didik dengan persentase 66%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setelah diberikan perlakuan tindakan pembelajaran metode ceramah, persentase jumlah 8

Frekuensi nilai posttest mengalami peningkatan pada interval nilai 71-80. Tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperjelas dengan histogram pada gambar 3 berikut ini: 25 20 15 10 5 0 Nilai Pretest dan Posttest Metode Pembelajaran Ceramah 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Interval Nilai Frekuensi Pretest Frekuensi Posttest Gambar 3. Histogram Nilai Pretest- Posttest Metode Pembelajaran ceramah Untuk mengetahui keefektifan ketiga metode pembelajaran dilakukan uji anava ( analisis varian ) satu arah berdasarkan hasil posttest yang telah dilakukan. Anava digunakan untuk menguji perbandingan tiga atau lebih rata rata kelompok sampel yang independen dengan satu arah. Keputusan uji: Ho ditolak apabila F obs > Fα ; Ho diterima apabila F obs < F α.. Tabel 7. Rangkuman hasil perhitungan anava satu arah ANAVA Sumber Varian JK dk RK F obs F α Metode 1286,896 2 643,448 23,384 3,095 Galat 2559,094 93 27,517 Total 3845,990 95 Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 Berdasarkan tabel 7 menjelaskan tentang hasil uji analisis variansi satu arah dengan sel yang sama. Untuk menentukan keputusan uji cukup melihat nilai F obs dibandingkan dengan nilai Fα. Nilai F obs sebesar 23, 384 sedangkan nilai Fα sebesar 3, 095. Hal ini dapat dilakukan keputusan uji H 0 ditolak apabila F obs > Fα ( 23,384 > 3,095 ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat beda skor yang signifikan ( ketiga metode pembelajaran yaitu NHT, STAD, dan ceramah memberikan satu rerata hasil belajar yang tidak sama ). 9

Hal ini membuktikan sesuai hipotesis pertama yang menyebutkan bahwa perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ), Student Team Achievement Division (STAD), dan ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui manakah dari perlakuan perlakuan itu yang secara signifikan berbeda dengan lain perlu dilakukan uji pasca anava dengan metode Scheffe. Tabel 8. Rangkuman Uji Pasca Anava Dengan Metode Scheffe Xi NHT NHT STAD Xj STAD Ceramah Ceramah Rata - rata Xi 82,688 82,688 79,875 Rata - rata Xj 79,875 73,906 73,906 N 32 32 32 Xi Xj 2 7,912 77,123 35,628 RKG ( 1 ni + 1 nj ) 1,719 1,719 1,719 F hitung 4,602 44,865 20,726 F tabel 3,095 3,095 3,095 Keputusan Uji Ho ditolak Ho ditolak Ho ditolak Kesimpulan Beda Beda Beda Sumber : Hasil Perhitungan Data 2014 ada Berdasarkan tabel 8. menjelaskan tentang hasil uji pasca analisis variansi satu arah dengan metode Scheffe. Untuk menentukan keputusan uji dalam pengujian hipotesis kedua cukup melihat nilai F obs dibandingkan dengan nilai Fα. Nilai F obs sebesar 4,602 sedangkan nilai Fα sebesar 3, 095. Hal ini dapat dilakukan keputusan uji H 0 ditolak dengan nilai F obs > Fα ( 4,602 >3,095). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat rerata hasil belajar metode NHT dan STAD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini membuktikan sesuai hipotesis kedua yang menyebutkan bahwa hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian 10

lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk menentukan keputusan uji dalam pengujian hipotesis ketiga cukup melihat nilai F obs dibandingkan dengan nilai Fα. Nilai F obs sebesar 44,865 sedangkan nilai Fα sebesar 3, 095. Hal ini dapat dilakukan keputusan uji H 0 ditolak dengan nilai F obs > Fα ( 44,865 >3,095). Dengan demikian dapat disimpulkan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat rerata hasil belajar metode NHT dan ceramah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti sejalan dengan hipotesis ketiga yang menyebutkan hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Untuk menentukan keputusan uji dalam pengujian hipotesis keempat cukup melihat nilai F obs dibandingkan dengan nilai Fα. Nilai F obs sebesar 20,726 sedangkan nilai Fα sebesar 3, 095. Hal ini dapat dilakukan keputusan uji H 0 ditolak dengan nilai F obs > Fα ( 20,726 >3,095 ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat rerata hasil belajar metode STAD dan ceramah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti sejalan dengan hipotesis keempat yang menyebutkan bahwa Hal tersebut berarti hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ) merupakan salah satu metode pembelajaran dalam cooperative learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan teman sekelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan materi yang terkait dengan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran NHT di kelas XI IPS. Ciri khas dalam pembelajaran menggunakan metode NHT adalah guru memberikan nomer pada setiap peserta didik. Setelah pemberian nomer (numbering), guru memberikan beberapa soal diskusi yang harus diselesaikan bersama dalam setiap kelompoknya. Soal diskusi yang diberikan guru terkait 11

dengan kompetensi dasar mendeskripsikan pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2013 / 2014. Masing masing peserta didik saling bekerjasama untuk menyelesaikan pemecahan masalah dalam diskusi tersebut. Setelah selesai mengerjakan soal diskusi, guru secara acak memanggil peserta didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap tiap kelompok. Selain bertanggung jawab terhadap terhadap kelompoknya, peserta didik juga bertanggungjawab untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Dengan demikian pembelajaran menggunakan metode NHT mampu meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik dalam memperdalam pemahaman materi pembelajaran. Pembelajaran menggunakan metode STAD pada dasarnya sama sama merupakan metode pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dengan kelompok dalam memecahkan permasalahan yang terkait dengan materi pelajaran. Dalam pembelajaran STAD peserta didik setiap akhir pertemuan diberikan kuis untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Pembelajaran menggunakan metode ceramah, guru hanya menyampaikan materi dengan bantuan slide powerpoint di depan kelas tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bersikap aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah, peserta didik kurang mendapatkan permasalahan permasalahan berkaitan dengan materi pelestarian lingkungan dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari hari. Kondisi kelas yang kurang kondusif menyebabkan peserta didik merasa bosan dalam memperhatikan penjelasan guru. Kesempatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran hanya diberikan setelah guru selesai menyampaikan materi. Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Peserta didik yang rajin mencatat materi yang telah disampaikan guru, mendengarkan dengan seksama diharapkan mampu menjawab pertanyaan tersebut. Sebaliknya apabila peserta didik malas untuk mencatat materi yang telah disampaikan guru, tidak memperhatikan secara seksama maka peserta didik tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut akan berdampak terhadap rendahnya hasil belajar Geografi peserta didik. 12

SIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, ada perbedaan hasil belajar Geografi antara menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together ( NHT ), Student Team Achievement Division ( STAD ), dan ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Kedua, hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Ketiga, hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Keempat, hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division ( STAD ) lebih baik daripada hasil belajar Geografi menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kompetensi dasar Mendeskripsikan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Lie, Anita. ( 2007 ). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo Masidjo. ( 1995 ). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius Roestiyah, N.K. ( 2001 ). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta Slavin, Robert E. ( 2009 ). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media Trianto. ( 2009 ). Mendesain Model pembelajaran Inovatif. Jakarta : Kencana 13