KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

dokumen-dokumen yang mirip
VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

THE RELATIONSHIP OF WORK, TRAINING AND SOURCES OF INFORMATION WITH KNOWLEDGE Of MIDWIVES ABOUT HYPNOBIRTHING IN MASS HEALTH CENTER OF BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

HUBUNGAN SENAM YOGA DENGAN KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KELAS ANTEPARTUM GENTLE YOGA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/mdgs) yang ditetapkan

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

A ALISIS FAKTOR-FAKTOR YA G MEMPE GARUHI KECEMASA IBU DALAM ME GHADAPI PERSALI A KALA I DI RUMAH BERSALI MARDI RAHAYU SEMARA G

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI POLI KIA PKM TUMINTING

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

PERBEDAAN LAMA PERSALINAN MENGGUNAKAN TEKNIK HYPNOBIRTHING

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

ABSTRACT Based on the survey early third trimester pregnant women in the village of Karang Mangu District of Sarang, Rembang of 10 respondents (100%)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH) EFEKTIVITAS HYPNOBRITHING PRENATAL CLASS TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

GAMBARAN GEJALA POSTPARTUM BLUES PADA IBU PASCA BERSALIN DI KLINIK SUMIARIANI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

EVIDENCE BASED PADA PERSALINAN KALA I OLEH: MERI KURNIATI NIM :

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

KESIAPAN SUAMI SEBAGAI PENDAMPING PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBERIAN ENDORPHIN MASSAGE MEMPENGARUHI KESIAPAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TM III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI BPM NWB KINTAMANI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN YANG AKAN MENGHADAPI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU ABSTRAK

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN KELAS IBU HAMIL TM III DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

PENURUNAN KECEMASAN IBU NIFAS MENGGUNAKAN TOTOK WAJAH DI FASILITAS PELAYANAN PERSALINAN. Keywords: Full-Blooded Face, Anxiety, Mother Postpartum.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN LAMA PERSALINAN KALA I-KALA II PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MARDI RAHAYU SEMARANG

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Transkripsi:

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING Henik Istikhomah, Dyah Ayu Putri Mumpuni Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan Abstract: Psychological Readiness Pregnancy Trimester III, Post-Relaxation Hypnobirthing. A number of fear seen in pregnant women during the third trimester. Unpreparedness to face the birth mother to be one of the causes of high maternal mortality rate. Mother began to feel fear of pain and the physical dangers that will arise at the time of delivery. Because they were, the mother must make themselves maintain the harmony of mind and body through relaxation. Hypnobirthing techniques can help relax the muscles so that mothers avoid the anxiety and may help mothers more calm in the face of labor. The purpose of this study to describe the psychological readiness of third trimester pregnant women in childbirth after relaxation hypnobirthing. Quantitative descriptive research. The population in this study is the third trimester pregnant women who have followed the relaxation hypnobirthing 4 times in BPM and BPM Yessi Yosi Trihana Aprilia Klaten. Saturated sampling technique is sampling as many as 0 third trimester pregnant women who had attended relaxation hypnobirthing 4 times as respondents. Of the 0 respondents third trimester pregnant women who attended 4 times showed 19 respondents (6.0%) declared ready psychologically to face childbirth after following the relaxation of hypnobirthing 4 times. And 11 respondents (6.70%) are not ready psychologically to face the post-relaxation hypnobirthing childbirth 4 times. Most of the third trimester pregnant women are better prepared psychologically to face childbirth after following the relaxation of hypnobirthing 4 times in BPM and BPM Yessi Yosi Trihana Aprilia Klaten. Keywords: Psychological Readiness Pregnancy Trimester III, Post-Relaxation Hypnobirthing. Abstrak: Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III, Pasca Relaksasi Hypnobirthing. Sejumlah ketakutan terlihat pada ibu hamil selama trimester ketiga. Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan menjadi salah satu penyebab tingginya AKI. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Kerena itu, ibu harus menyempatkan diri memelihara keselarasan pikiran dan tubuh lewat relaksasi. Teknik hypnobirthing dapat membantu merilekskan otot-otot sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kesiapan psikologis ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang sudah mengikuti relaksasi hypnobirthing 4 kali di BPM Yosi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten. Teknik sampling adalah sampling jenuh yaitu sebanyak 0 ibu hamil trimester III yang pernah mengikuti relaksasi hypnobirthing 4 kali sebagai 28

29 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1-99 responden. Dari 0 responden ibu hamil trimester III yang pernah mengikuti 4 kali didapatkan hasil 19 responden (6,0%) dinyatakan siap psikologisnya dalam menghadapi persalinan setelah mengikuti relaksasi hypnobirthing 4 kali. Dan 11 responden (6,70%) tidak siap psikologisnya dalam menghadapi persalinan pasca relaksasi hypnobirthing 4 kali. Sebagian besar ibu hamil trimester III lebih siap secara psikologis dalam menghadapi persalinannya setelah mengikuti relaksasi hypnobirthing 4 kali di BPM Yosi Klaten. Kata Kunci: Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III, Pasca Relaksasi Hypnobirthing. PENDAHULUAN Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2011, Angka Kematian Ibu 228/100.000 kelahiran hidup dan terakhir pada tahun 2012 angka itu naik menjadi 59/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu mulai menjadi sorotan terkait sulitnya mencapai target MDGs (Millennium Development Goals) yang tinggal 2 Tahun lagi yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas (WHO, 2011). Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 AKI di Jawa Tengah meningkat menjadi 116,4/100.00 KH. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan menjadi salah satu penyebab tingginya AKI. Persiapan persalinan meliputi persiapan psikologi, persiapan fisik, persiapan dana, dan rencana persalinan yang meliputi rencana tempat persalinan, memilih tenaga kesesahatan, pendamping saat persalinan, pembuat keputusan, transport, dan calon donor. (Depkes RI, 2002 dalam Rahmaningrum, 2012). Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Perubahan fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi (Mansur, 2009: 14). Menurut hasil penelitian Astria (2009) sejak saat hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Pada ibu hamil trimester III umumnya mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan (52.5%) dan sisanya tidak mengalami kecemasan (47.5%). Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Kusmiyati, 2008: 7). Saat hamil kondisi hormon cenderung menciptakan ketidakstabilan tubuh dan pikiran sehingga ibu menjadi lebih mudah panik, mudah tersinggung, jauh lebih sensitif, mudah terpengaruh, cepat marah, menjadi tidak rasional, dan sebagainya. Kerena itu, ibu harus

Henik Istikhomah, Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester 0 menyempatkan diri memelihara keselarasan pikiran dan tubuh lewat relaksasi (Ilmiasih, 2009). Relaksasi untuk persalinan saat ini telah dikenal luas dengan nama Hypnobrirthing. Teknik relaksasi semacam ini sangat bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit dan tekanan emosi selama persalinan, tanpa perlu menggunakan obat bius (Andriana, 2007: 1). Hypnobirthing adalah metode yang dilakukan oleh ibu yang mengandung dan yang akan melahirkan, dengan bantuan tenaga medis untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu saat akan melahirkan. Stres yang berkepanjangan pada ibu yang mengandung akan mempengaruhi kehamilan dan mempersulit proses melahirkan maka dengan melakukan latihan Hypnobirthing diharapkan mampu mengurangi stres dan membantu proses persalinan menjadi lancar (Dwi, 2010). Teknik hypnobirthing dapat membantu merilekskan otot-otot sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Teknik hypnobirthing merupakan salah satu cara yang dapat di aplikasikan oleh ibu hamil untuk memperoleh ketenangan saat menghadapi kehamilan dan persalinan (Ilmiasih, 2010). Berdasarkan hasil penelitian Ilmiasih (2010) menunjukkan Tingkat kecemasan ibu hamil sebelum dilaksanakan latihan relaksasi hypnobirthing 6 % tingkat kecemasan ringan dan 12% mengalami cemas, sedangkan hasil prosentase kecemasan ibu hamil sesudah dilakukan latihan relaksasi hipnobirthing adalah 56% tidak cemas dan 8% tingkat kecemasan ringan. Hal ini menunjukkan penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil setelah dilakukan latihan relaksasi hypnobirthing. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di BPM Yosi pada tanggal 1 Maret 2014 di peroleh data jumlah ibu hamil trimester ketiga yang pernah mengikuti relaksasi hypnobirthing menimal 4 kali sebanyak 0 ibu hamil, dan dari wawancara yang peneliti lakukan di peroleh data dari jumlah 10 ibu hamil, ada 8 ibu yang mengatakan setelah relaksasi hypnobirthing ibu merasa lebih nyaman dalam menjalani kehamilannya, rileks, dan lebih tenang dalam menghadapi persalinan setelah mengikuti relaksasi hypnobirthing. Dari latar belakang dan studi pendahuluan yang peneliti lakukan penulis tertarik untuk mengetahui Gambaran kesiapan psikologis ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing di BPM Yosi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang pernah mengikuti relaksasi hypnobirthing minimal 4 kali sampai bulan april tahun 2014 di BPM Yosi Klaten terdapat 0 ibu hamil. Teknik Pengambilan sampel dengan teknik sampel jenuh. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden a. Umur Tabel 1 Distribusi frekuensi umur ibu hamil trimester III di BPM Yossi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten No Umur Jumlah Prosentase 1 2 < 20 tahun 20-5 tahun > 5 tahun Sumber : Data Primer 2014 b. Pendidikan 2 4 (%) 10,00 76,70 1,0

1 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1- Tabel 2 Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil trimester III di BPM Yossi Klaten. No Pendidikan Jumlah Prosenta se (%) 1 2 4 Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Perguruan tinggi 8 8 11 10,00 26,70 26,70 6,60 c. Pekerjaan Tabel Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil trimester III di BPM Yossi Klaten. No. Pekerjaan Jumlah Prosentas 1. Bekerja 17 56,70 2. Tidak bekerja 1 4,0 Sumber : Data Primer 2014 d. Graviditas Tabel 4 Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil trimester III di BPM Yossi Klaten No. Graviditas Jumlah Prosentase (%) 1. Primigravida 15 50,00 2. Multigravida 15 50,00 Sumber : Data Primer 2014 e. Kesiapan Psikologis ibu dalam menghadapi persalinan Tabel 5 Distribusi frekuensi kesiapan psikologis ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing di BPM Yosi Klaten No. Kesiapan Jumlah Prosentase (%) 1. Siap 19 6,0 2. Tidak siap 11 6,70 PEMBAHASAN Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas umur ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca mengikuti relaksasi hypnobirthing di BPM Yossi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten adalah umur 20-5 tahun sebanyak 2 responden (76,70%). Hal ini sesuai dengan teori menurut Hartanto (2002), yang menyatakan bahwa umur 20 5 tahun merupakan umur reproduksi sehat dan paling baik untuk mengandung dan melahirkan. Keadaan ini juga didukung dengan teori yang dikatakan Dedeh dalam penelitian Astria (2009), bahwa karakteristik pada ibu hamil berdasarkan umur sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda umur ibu maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu usia yang masih muda sistim reproduksi yang belum matang, sehingga akan berisiko terjadi gangguan selama kehamilan. Hal ini akan berdampak pada persiapan persalinan yang minim dan dapat berdampak buruk selama proses persalinan berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca mengikuti relaksasi hypnobirthing di BPM Yosi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten adalah perguruan tinggi sebanyak 11 responden (6,60%), ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu hamil yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi dalam mempersiapkan persalinannya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikatakan Kodyat dalam penelitian Astria (2009), bahwa Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang

Henik Istikhomah, Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester 2 menyerap dan memahami pengetahuan tentang persiapan menghadapi persalinan yang mereka peroleh dan Tingkat pendidikan turut menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai pengetahuan. Berdasarkan pekerjaan hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil trimester III dalam persiapan persalinan pasca relaksasi hypnobirthing di BPM Yosi Trihana dan BPM Yessi Aprillia Klaten adalah bekerja sebanyak 17 responden (56,70%), ini menunjukkan ibu hamil yang bekerja dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai persiapan menjelang persalinan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikatakan Astria (2009), bahwa pekerjaan ibu hamil tidak hanya menunjukkan tingkat sosial ekonomi, melainkan juga menunjukkan ada tidaknya interaksi ibu hamil dalam masyarakat yang luas dan keaktifan pada organisasi tertentu, dengan asumsi ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dan menerima informasi lebih cepat daripada ibu yang tidak bekerja. Berdasarkan graviditas hasil penelitian ditemukan terdapat ibu hamil primigravida dan multigravida memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing 15 responden (50,00%), dimana graviditas dapat mempengaruhi kesiapan ibu dalam menghadapi persalinannya. Keadaan ini sesuai dengan teori yang dikatakan Kartono dalam penelitian Astria (2009), bahwa Bagi primigravida, kehamilan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali, sehingga trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung merasa cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan. Sedangkan ibu yang pernah hamil sebelumnya (multigravida), mungkin kecemasan berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya. Ibu hamil khususnya pada trimester ketiga pada saat menjelang proses kelahiran, seorang wanita akan mengalami perasaan yang bercampur baur. Perasaan bahagia penuh harapan diiringi gelisah, takut dan ngeri pada proses persalinan. Dalam hal ini psikologis ibu hamil trimester ketiga yang siap dalam menghadapi persalinan pasca relaksasi hypnobirthing di BPM Yossi Klaten terdapat 19 responden (6,0%) ini menunjukkan ibu lebih tenang dan tidak takut dalam mengahadapi persalinannya setelah mengikuti relaksasi hypnobirthing. Hal ini sesuai dengan teori kusmiyati, et al (2008) yang mengatakan bahwa peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan fisiologis, tetapi juga terjadi perubahan psikologis yang memerlukan penyesuaian emosi, pola berfikir, dan prilaku yang berlanjut hingga bayi lahir. Keadaan tersebut juga sesuai dengan teori yang dinyatakan Batbual (2010), mengatakan bahwa Hypnobirthing merupakan salah satu alternatif bagi bidan atau petugas kesehatan untuk membantu ibu agar mampu beradaptasi terhadap perubahan psikologis yang dialami selama masa kehamilan. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa metode hypnobirthing sangat efektif mengatasi kecemasan ibu selama kehamilan dan membantu menyiapkan mental ibu untuk memasuki persalinan dengan lancar dan nyaman. Ibu dapat dilatih untuk melakukan self hypnosis, dengan memberikan sugesti-sugesti positif serta berkomunikasi dengan janin didalam kandungan. Dalam hal ini masih terdapat ibu hamil trimester ketiga yang tidak siap dalam menghadapi persalinannya pasca relaksasi hypnobirthing yaitu sejumlah 11 responden (6,70%) ini menunjukkan bahwa ibu masih takut

Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 1, No 1, Maret 2016, hlm 1- dalam menghadapi persalinannya karena memungkinkan ini terjadi karena ibu tidak dapat berlatih relaksasi dirumah dan memiliki kesulitan dalam mengikuti tehnik self hypnosis dalam relaksasi hypnobirthing, sehingga ibu tidak dapat rileks dan berimajinasi dalam mengikuti relaksasi hypnobirthing dan pikiran alam bawah sadar ibu tidak dapat menerima sugesti sugesti yang diberikan kepada ibu saat relaksasi hypnobirthing. Hal ini sesuai dengan teori menurut Batbual (2010), hypnosis diri (self-hypnosis) dan penanaman sugesti adalah prinsip dasar hypnobirthing, yang digunakan sebagai latihan selama masa kehamilan. Latihan hypnosis ini dapat dilakukan minimal 4x selama masa kehamilan, dan akan lebih efektif bila ibu melatih sendiri dirumah atau self hypnosis, agar sugesti positif dapat terekam dibawah sadar dan menjadi nyata dalam proses persalinan. Hal ini juga di perkuat dengan teori yang dikatakan Andriana (2007), bahwa apabila kita rajin berlatih relaksasi, makin lama kita akan terbiasa dan mudah untuk memulai latihan. Jika awalnya sulit untuk memasuki kondisi rileks, setelah beberapa kali latihan kita akan dapat merasakan bedanya. Karena itu, jangan berhenti berusaha karena makin kita terbiasa dengan kondisi rileks, makin mudah kita mencapai kondisi tersebut, sekalipun kita sedang berada dalam situasi genting DAFTAR RUJUKAN Andriana, E. 2007. Melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hypnobirthing. PT. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta. Astria, Y. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Di Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan Rsup Fatmawati Tahun 2009. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Batbual, B. 2010. Hypnosis Hypnobirthing nyeri persalinan dan berbagai metode penanganannya. Gosyen Publishing. Yogyakarta. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2012. Retrieved from http://www.dinkesjateng.org. Dwi, M. 2010. Stres Pada Saat Akan Melahirkan Antara Ibu Yang Melakukan Hypnobirthing Dan Yang Tidak Melakukan Hypnobirthing. Tesis. Fakultas psikologi Unika Soegijapranata. Hidayat, A.A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Cetakan ke empat. Salemba Medika. Jakarta. Ilmiasih, R. 2010 Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa Persiapan Menghadapi Persalinan. Disertai. Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah. Malang. Kusmiyati et al., 2008. Perawatan ibu hamil. Fitramaya. Yogyakarta. Mansur, H. 2009. Psikologi Ibu Dan Anak Untuk Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta. Rahmaningrum, F. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Trimester III Tentang Persiapan Persalinan. Kti. Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada. Surakarta.