BAB I PENDAHULUAN. Landasan Program Perencanaan & Perancangan Arsitektur Tugas Akhir Periode 135

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MTs Al Munawaroh Kupu Sebagai Boarding School di Kabupaten Tegal BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FARMING DI PATI. Diajukan Oleh : Risdiana Fatimah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Batang

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pengembangan Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) kini tengah digencarkan oleh pemerintah tepatnya Kementerian

NAILA CHARISTIN Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Titien Woro Murtini, MSA Septana Bagus Pribadi, ST, MT TUGAS AKHIR JAFT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CONVENTION HALL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Karya Arata Isozaki

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Periode 135

SMK Pariwisata Bertaraf International di Semarang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

Rusunawa Buruh di Kawasan Industri Mangkang Semarang

UNIVERSITAS DIPONEGORO SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG TUGAS AKHIR PURDYAH AYU K. PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA

BALAI LATIHAN KERJA SEMARANG

UNIVERSITAS DIPONEGORO RUMAH SAKIT KANKER DI SEMARANG TUGAS AKHIR ALIFIA DIAN FARIZHA NIM FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Daya Tampung dan Peminat Kedkteran Gigi

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN

TA 91. golf side town house. di Semarang. s a n t y l u s i a n i l2b BAB I PENDAHULUAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

MUSEUM ASTRONOMI DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain RICHARD MEIER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BIRO IKLAN DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 SYAMSUL HADI /

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

CONDOMINUM DI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA SELATAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

MTs Al Munawaroh Kupu Sebagai Boarding School di Kabupaten Tegal DAFTAR ISI

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN I - 1

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Apartemen di Kawasan Bekasi Kota

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

RUMAH SUSUN MILIK DI JAKARTA DENGAN PENENKANAN DESAIN MODERN-GREEN Sevi Maulani, 2014 BAB I PENDAHULUAN

SMK Agrobisnis Semarang

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

WISMA TAMU UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai negara yang saat ini memiliki berkah demografi (jumlah penduduk dengan usia produktif terbesar di dunia), Indonesia mulai menyadari pentingnya peranan dan posisi strategis pendidikan vokasi di dalam menjawab tantangan globalisasi, khususnya di bidang ketenagakerjaan. Hal ini diwujudkan dengan kebijakan pemerintah dalam merubah komposisi jumlah pendidikan menengah kejuruan (SMK) terhadap pendidikan menengah umum (SMU) dari 40% : 60% menjadi 70% : 30%. Pendidikan vokasional pada dasarnya adalah pendidikan yang lebih berorientasi pada penerapan ilmu untuk menyelesaikan problem secara praktis namun sistematik dan terukur. Saat ini telah didirikan Vocational Development Centre (VDC), yang dirancang dan dikembangkan untuk menjadi rujukan bagi perkembangan pendidikan vokasi di Indonesia. VDC ini menyatukan entitas bisnis/ industri dengan pendidikan vokasi tingkat menengah/ kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi vokasi (sekolah vokasi dan politeknik) untuk menyelesaikan permasalahan bangsa (UGM, 2015). Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajad. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajad. Faktor pembeda antara SMA/MA dan SMK/ MAK adalah ketersediaan fasilitas unit produksi yang diakomodir di SMK sebagai aplikasi ilmu terapan atau pusat training skill siswa. Saat ini kuliner merupakan istilah yang populer di Indonesia. Kuliner di Indonesia berkembang pada tahun 1988 an saat Lembaga Kuliner Indonesia (LKI) didirikan di Jakarta (Soenardi, 2013). Di kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah juga dirasakan hal serupa. Satu dari sebelas SMK Negeri di Semarang yang salah satu program keahliannya menawarkan minat tata boga adalah SMK Negeri 6. Sedangkan lima dari 60 SMK swasta di kota Semarang yang juga menawarkan program keahlian tata boga di antaranya SMK Ibu Kartini, SMK Perintis 29 01, SMK Mataram, SMK Bagimu Negeriku, dan SMK Theresiana (Widyarsono, 2014). Untuk program keahlian tata boga di SMK Theresiana baru dibuka pada tahun 2010. SMK sendiri berperan sebagai sarana pendidikan yang memiliki kurikulum akademis dan vokasi. Di dunia pendidikan formal kejuruan, tata boga dikenal sebagai cabang dari bidang keahlian pariwisata. Tata boga sendiri merupakan program keahlian yang terdiri dari dua paket keahlian yakni jasa boga dan patiseri. Usia para peserta didik yang tercatat di SMK tata boga ini terbatas, selambat lambatnya berusia 21 tahun saat melakukan registrasi calon peserta didik. Di kota Semarang, rata rata anak yang bersekolah di jenjang menengah kejuruan berusia 15 19 tahun dan program waktu belajar tergantung dari masing masing kebijakan sekolah dengan kurikulum yang sama, bisa ditempuh selama 3 sampai 4 tahun (Permendikbud RI No. 70 th. 2013). Dari fenomena tersebut di atas, di kota Semarang dibutuhkan sebuah SMK tata boga. SMK yang direncanakan adalah SMK swasta yang mengacu pada peraturan pemerintah mengenai SMK tata boga. SMK tata boga ini ditunjang dengan Restoran dan Pusat Jajan Serba Ada (Pujasera) sebagai fasilitas unit produksi. Siswa tata boga di sini diajarkan seluk beluk kuliner secara intensif 1

mulai dari persiapan, pengolahan, penyajian, serta pengemasan hingga sampai ke tangan konsumen. Restoran dan Pusat Jajan Serba Ada ini tidak terlepas dari proses industri untuk mengembangkan inovasi, kreatifitas, dan kualitas baik dari segi rasa, gizi, tingkat higienis, seni kuliner, serta pelayanan dari para siswa tata boga untuk konsumen. Restoran menjadi keunggulan dari SMK Tata Boga berperan sebagai etalase media pemasaran produk produk kuliner siswa sekaligus sebagai daya tarik bagi pengunjung. Pangan kini tidak sekedar sebagai pemenuhan kebutuhan primer manusia tetapi juga karena pengaruh trend. Pemenuhan aspek kebutuhan visual juga kini marak menjadi hobi di kalangan masyarakat. Sebagian dari mereka memanfaatkannya di setiap moment dengan cara mengabadikan gambar lalu diposting di sosial media dengan memanfaatkan background interior yang ada atau tampilan hidangan makanan/ minuman. Desain berkonsep green building mengutamakan bangunan yang ramah lingkungan sehingga tidak hanya memberi pada kenyamanan penghuni di dalamnya namun juga berkontribusi dalam penerapan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Desain juga mengarah kepada aspek yang kontekstual terhadap lingkungan sekitarnya (adaptable). Rencana blok massa dibuat bangunan yang tidak terpisah pisah agar mudah dalam pengawasan keluarmasuk siswa. Tantangan desain terletak pada zoning edukasi dan penunjang restoran dengan pertimbangan agar fungsi kegiatan tidak saling mengganggu tetapi saling mendukung. Dengan adanya fasilitas penunjang restoran diharapkan adanya peningkatan kualitas lulusan SMK tata boga, baik dari segi kompetensi atau keahliannya. Peningkatan kualitas diyakini akan berimplikasi positif pada peningkatan daya serap lapangan kerja terhadap lulusan SMK tata boga. 1.2 TUJUAN DAN SASARAN 1.2.1 TUJUAN Menggali, merumuskan, dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan suatu lembaga pendidikan formal SMK Tata Boga yang ditunjang dengan restoran dan pujasera. Menyusun hubungan pelaku kegiatan ruang SMK Tata Boga berdasarkan studi literatur dan studi preseden SMK dengan meninjau khusus hanya pada jurusan tata boga saja berdasarkan kurikulum, jumlah pelaku kegiatan, fasilitas ruang, serta kegiatannya. 1.2.2 SASARAN Tersusunnya dan Perancangan Arsitektur Tugas Akhir berupa design guide line aspect. Mahasiswa mampu mengembangkan, berkreasi, dan berinovasi desain Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tata boga yang ditunjang dengan restoran dan Pujasera yang menjadi kesatuan fungsi sebagai lembaga pendidikan vokasi dengan program intensif berkualitas. 1.3 MANFAAT 1.3.1 MANFAAT SUBJEKTIF Sebagai salah satu persyaratan untuk melanjutkan ke studio grafis Tugas Akhir. Memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang. Sebagai karya literatur melalui proses ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. 2

1.3.2 MANFAT OBJEKTIF Sebagai usulan perencanaan dan perancangan SMK tata boga yang diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berarti bagi Pemerintah Daerah Kota Semarang. Meningkatkan minat dan keingintahuan masyarakat kota Semarang mengenai dunia kuliner yang dapat diperdalam melalui lembaga formal SMK tata boga selama 3 tahun. Meningkatkan selera makan dengan fasilitas penunjang sekolah seperti restoran dan Pusat Jajan Serba Ada (Pujasera) dari segi desain bangunan. 1.4 RUANG LINGKUP 1.4.1 RUANG LINGKUP SUBSTANSIAL Perencanaan dan Perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga merupakan salah satu bangunan bermassa baik itu massa tunggal maupun jamak yang fungsi utamanya sebagai sarana pendidikan. Lingkup pembahasan dibatasi dengan hal hal yang terkait dengan disiplin ilmu arsitektur seperti manusia aktivitas ruang. 1.4.2 RUANG LINGKUP SPASIAL Kota Semarang belum memiliki pendidikan kejuruan tata boga yang representatif. Sarana pendidikan dan penunjang restoran yang menjadi satu kesatuan dapat memberi nilai tambah tersendiri, yakni untuk memajukan industri di kota Semarang berhubungan dengan kualitas pendidikan vokasi. Rencana tapak berada di kota Semarang di bagian zona yang baik untuk pendirian bangunan pendidikan dan posisi restoran yang strategis menyatu dengan lingkungan sekolah dengan fungsi komersialnya. 1.5 METODE PEMBAHASAN Dalam penyusunan dan Perancangan Arsitektur Tugas Akhir ini penulis menggunakan tiga metode pembahasan, yakni: 1.5.1 METODE DESKRIPTIF Adalah metode pengumpulan data sesuai dengan tema bahasan yang terkait melalui studi literatur maupun browsing. Data yang yang telah difilter kemudian dideskripsikan atau dijabarkan. 1.5.2 METODE DOKUMENTATIF Adalah melakukan observasi secara langsung di lapangan seperti pengambilan gambar dan wawancara. Data yang ada kemudian diterjemahkan sebagai penguat studi kasus. 1.5.3 METODE KOMPARATIF Adalah studi literatur maupun dokumentasi mengenai objek sebagai studi banding seperti pengambilan data berupa struktur organisasi SMK, pelaku SMK, fasilitas SMK, kegiatan yang ada, dan wawancara dengan narasumber yang berpengalaman di program keahlian tata boga. Pada pembuatan karya tulis ini metode komparatif diterapkan melalui observasi langsung di lapangan. 3

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Menjabarkan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjabarkan tinjauan umum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga, tinjauan penekanan desain, dan studi komparasi. Tinjauan umum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga meliputi definisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tinjauan program keahlian tata boga pendidikan kejuruan, pengertian kuliner, sejarah kuliner, dan manfaat menggeluti kuliner, jenis Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan peminatan bidang keahlian kejuruan, pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga, aktivitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga, fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga, dan organisasi ruang. Tinjauan penekanan desain meliputi pengertian dan karakteristik green building. Studi komparasi meliputi SMK N 6 Semarang, SMK Theresiana Semarang, dan SMK Ibu Kartini Semarang. BAB III TINJAUAN LOKASI Menjabarkan tinjauan umum lokasi dan tinjauan khusus lokasi. Tinjauan umum lokasi meliputi tinjauan kota Semarang, perkembangan banyaknya siswa tertampung dan belum tertampung di kota Semarang menurut kelompok usia sekolah 15 19 tahun, persebaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga dan kebutuhan Sekolah Menengah di kota Semarang. Tinjauan khusus lokasi meliputi kriteria lokasi perencanaan dan tinjauan lokasi perencanaan. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menjabarkan pendekatan aspek fungsional, pendekatan aspek kontekstual, pendekatan aspek kinerja, pendekatan aspek teknis, dan pendekatan aspek visual arsitektural. Pendekatan aspek fungsional meliputi pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan kapasitas pelaku kegiatan, pendekatan kebutuhan ruang, pendekatan persyaratan ruang, pendekatan hubungan ruang, program ruang, dan pendekatan sirkulasi. Pendekatan aspek kontekstual meliputi pemilihan lokasi dan pemilihan tapak. Pendekatan aspek kinerja meliputi sistem pencahayaan, sistem penghawaan, sistem jaringan air bersih, sistem pembuangan air kotor, sistem jaringan listrik, sistem pembuangan sampah, sistem pencegah kebakaran, sistem komunikasi, sistem penangkal petir, sistem keamanan, dan sistem sirkulasi horisontal dan vertikal. Pendekatan aspek teknis meliputi sistem struktur dan sistem modul SMK Tata Boga di Semarang. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Menjabarkan konsep dasar program perencanaan dan konsep dasar program perancangan. Konsep dasar program perencanaan meliputi program ruang dan tapak terpilih. Konsep dasar program perancangan meliputi aspek kinerja, aspek teknis, dan aspek visual arsitektural. 4

1.7 ALUR PIKIR Gambar 1.1 Skema Alur Pikir Bagian 1 (Sumber: Analisa Penyusun, 2016) 5

Gambar 1.2 Skema Alur Pikir Bagian 2 (Sumber: Analisa Penyusun, 2016) 6