HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI TANDA GEJALA PERSALINAN PADA GRAVIDA TRIMESTER III DENGAN KESIAPAN PERSALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN JAMINAN PERSALINAN DENGAN MOTIVASI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAGLIK I YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL PENELITIAN. Mahakam Midwifery Journal, Vol 1 No. II, November 2016, hal Kode Pos

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Terhadap Persiapan Menjelang Persalinan Di Puskesmas Jambu Burung Kabupaten Banjar Tahun 2010

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

Kata Kunci: Hamil, Anemia

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan K4 di Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur Tahun

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan, Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Transkripsi:

PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI TANDA GEJALA PERSALINAN PADA GRAVIDA TRIMESTER III DENGAN KESIAPAN PERSALINAN Joko Sapto Pramono 1), Fara Imelda Patty 2), Theresia Oppy Purba 3), 1) Jurusan Keperawatan, 2) 3) Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kaltim Abstrak. Angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor tingginya AKI. Tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil sangat mempengaruhi proses kesiapan menghadapi persalinan. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari hubungan pengetahuan tentang deteksi dini tanda gejala persalinan pada ibu gravida trimester III dengan kesiapan persalinan di Puskesmas Bengkuring, Samarinda. Desain penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel secara Total Sampling pada 32 ibu-ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Bengkuring Samarinda pada tanggl 23 April s.d. 23 Mei 2012. Hasil uji statistik Chi Square didapat P value = 0.000 (α < 0,05). sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang deteksi dini tanda gejala persalinan pada ibu gravida trimester III dengan kesiapan persalinan Kata Kunci : gravida, pengetahuan tentang persalinan, kesiapan Abstract. Maternal and perinatal mortality in Indonesia is still very high. Unpreparedness to face childbirth mother became one of the factors it Maternal and perinatal mortality. The level of education and knowledge of pregnant women greatly affect the process of preparedness against labor. The purpose of the research was to study the relationship of knowledge about early detection of signs of labor symptoms in the mother gravida trimester III with the readiness of the delivery in the health center of Bengkuring, Samarinda. Design this research is analytic by approach cross sectional. The number of samples 32 mothers pregnant a trimester III who visit puskesmas Bengkuring Samarinda on April 23 to May 23 2012 taken in total sampling. Results test statistics with chi square obtained the result p -value = 0.000 (α < 0,05). So conclude that there is a significant relation between knowledge of early detection sign symptoms childbirth on the trimester III pregnant with readiness childbirth. Keywords: gravida, knowledge of births, readiness PENDAHULUAN Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi walaupun sebenarnya angka ini sudah jauh menurun dari angka pada tahun tahun sebelumnya. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (200), angka kematian ibu adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi yaitu 34 per 1000 kelahiran kidup, dan pada Kalimantan Timur, angka kematian ibu adalah 128 /100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi, dan eklamsia. Sesungguhnya kejadian ini dapat lebih 232

ditekan lagi apabila ibu hamil dapat lebih mempersiapkan proses persalinannya saat masih hamil khususnya pada trimester III kehamilannya. Derajat kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya tingkat angka kematian ibu dan kematian perinatal. Untuk itu diperlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi. Tingginya tingkat angka kematian ibu dan angka kematian perinatal tidak dapat dipisahkan dari profil wanita Indonesia. Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada saat sekitar persalinan, kira-kira 95% penyebab kematian itu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak diperkirakan sebelumnya, maka kebijakan departemen kesehatan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah mengupayakan agar, Pertama, setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan. Kedua, Pelayanan obstetri sedekat mungkin diberikan kepada semua ibu hamil (Saifuddin, 2001). Untuk itu, bidan sebagai tenaga kesehatan harus ikut mendukung upaya mempercepat penurunan AKI yaitu diperlukan suatu usaha yang salah satunya adalah pelayanan antenatal atau Antenatal Care (ANC). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam Safe Motherhood yang meru-pakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan. Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Bila saat persalinan ditemukan adanya komplikasi obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang dibutuhkan menjelang persalinan, maka ibu tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai dan tepat waktu sehingga terjadi tiga keterlambatan dalam rujukan, yaitu Pertama, Keterlambatan dalam pengambilan keputusan untuk merujuk, karena ketidakmampuan ibu/ keluarga untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan kemana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung pada suami, ketakutan akan biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan. Kedua, Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya. Ketiga, Keterlambatan dalam memperoleh pertolongan di fasilitas kesehatan, dipengaruhi oleh jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan, ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas kese-hatan. Dengan persiapan persalinan yang direncanakan bersama bidan atau tenaga kesehatan lainnya, diharapkan dapat menurunkan kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan dimana ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu (Depkes. RI, 2002 ). Dari prasurvey yang penulis lakukan diperoleh data bahwa jumlah kunjungan ibu bersalin pada Bidan Praktek Swawta (BPS) yang tercatat dalam laporan persalinan di tenaga kesehatan di Puskesmas Bengkuring, Samarinda sejak Januari-September 2011 sebanyak 55 orang. Jumlah Persalinan spontan normal sebanyak 31 orang dengan persiapan persalinan yang cukup memadai, dan terdapat 24 persalinan yang kurang memadai 233

seperti persalinan prematur, postmatur, dan beberapa diantaranya merupakan kasus yang terpaksa dirujuk seperti partus lama, dan retensio plasenta. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik yang dilaksanakan dengan jenis penelitian studi korelasi, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan 23 April 23 Mei tahun 2012 di Puskesmas Bengkuring Samarinda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Bengkuring Samarinda Tahun 2012, dengan rata-rata kunjungan perbulan 32 orang ibu hamil. pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan cara Wawancara melalui instrumen Kuesioner Analisa Univariat menggunakan distribusi frekuensi dengan aturan presentase Uji statistik bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Chi Square HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 32 responden, hampir sebagian yaitu 15 (46,9%) responden berjarak >1 kilometer antara rumah ke fasilitas kesehatan Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas Bengkuring Samarinda Tahun 2012 Karakteristik Jumlah Persentase Usia 1. < 20 th 2. 20-35 th 3. > 35 th Pengalaman Hamil 1. 1 kali 2. 2 kali 3. 3 kali Pendidikan 1. SD 2. SLTP 3. SMA 4. PT Fasilitas Kesehatan 1. Rumah Sakit 2. Puskesmas 3. Posyandu 4. Bidan Praktek 10 1 5 12 13 2 9 13 8 1 19 2 10 Jarak rumah dgn Fasilitas kesehatan 1. 100-500 m 5 2. 550-1000 m 9 3. 1-5 km 15 4. 5 10 km 3 Analisa Univariat 31,3% 53,1% 15,6% 3,5% 40,6% 21,9% 6,3% 28,1% 40,6% 25,0% 3,1% 59,4% 6,3% 31,3% 15,6% 28,1% 46,9% 9,4% Pengetahuan ibu gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan Tabel 2.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Gravida Trimester III Tentang Tanda Gejala Persalinan. Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Kurang Baik 25 8,1% 21,9% Total 32 100% Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat dari 32 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 (8,1%) responden, yang memiliki tingkat pengetahuan kurang (21,9%) responden 234

Kesiapan Persalinan Tabel 3.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kesiapan Persalinan di Puskesmas Bengkuring Samarinda Tahun 2012 Kesiapan Frekuensi Persentase Siap Kurang Siap 25 8,1% 21,9% Total 32 100% Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa dari 32 responden, sebanyak 25 orang (8,1%) siap, dan (21,9%) responden kurang siap. Analisa Bivariat Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Pada penelitian ini, variabel bebasnya adalah pengetahuan ibu gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan sedangkan variabel terikatnya adalah kesiapan persalinan. Setelah melewati proses pengolahan data dan analisis data dilakukan uji statistik menggunakan metode Chi Square (x 2 ) dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan data lampiran dibuat tabel silang pada tabel 4 beserta interpretasi. Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat dari 32 responden, 24 res-ponden (5%) memiliki pengetahuan baik dengan kesiapan persalinan baik, 1 (3,1%) responden memiliki pengetahuan baik dengan persiapan persalinan kurang siap, 1 responden (3,1%) pengetahuan kurang baik dengan kesiapan persalinan siap, dan 6 responden (18,8%) pengetahuan kurang baik dengan kesiapan persalinan kurang siap. Hasil uji statistik dengan menggunakan metode Chi Square (x 2 ) maka diperoleh P value = 0.000, sedangkan nilai α = 0.05 dan derajat kebebasan (df) = (k-1)(b-1) = 1 dengan harga dari chi square (X 2 ) hitung = 6, sedangkan dalam Chi Square tabel (X 2 ) tabel = 3,481, maka dapat dilihat bahwa P value < α (0.000 < 0.05) dan (X 2 ) hitung lebih besar daripada (X 2 ) tabel, dengan sendirinya hipotesa nol ditolak dan menerima hipotesa alternatif yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan dengan kesiapan persalinan. Kemudian dari hasil analisis juga didapatkan nilai OR (Odds Ratio)=144,000 yang artinya ibu gravida trimester III di Puskesmas Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Gravida Trimester III tentang Tanda Gejala Persalinan dengan Kesiapan Persalinan Pengetahuan Baik Kurang Baik Total Kesiapan Persalinan Siap Kurang Siap 24 (5,0%) E=19,5 1 (3,1%) E=5,5 25 (8,1%) 1 (3,1%) E=5,5 6 (18,8%) E=1,53 (21,9%) Total 25 (8,1%) (21,9%) 32 (100%) P Value Df=1 X 2 Hit X 2 Tab 0,000 6 3,481 235

Bengkuring Samarinda yang memiliki pengetahuan baik tentang tanda gejala persalinan mempunyai peluang 144 kali lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu gravida trimester III yang pengetahuan tentang tanda gejala persalinannya kurang. PEMBAHASAN Setelah melakukan analisa univariat dan bivariat, maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut: Pengetahuan Ibu Gravida Trimester III Tentang Tanda Gejala Persalinan Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda tentang tanda dan gejala persalinan, hal ini dilihat dari 32 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 (8,1%) responden, yang memiliki tingkat pengetahuan kurang (21,9%) tentang tanda gejala persalinan. Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu trimester III di wilayah Puskesmas Bengkuring memiliki tingkat pengetahuan baik. Pengetahuan atau kognitif merupakan hasil dari ranah tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pe-ngetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku atau tindakan. Berawal dari pengetahuan, akan muncul respon dalam bentuk sikap terhadap objek yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya, kemudian dari respon sikap ini akan terbentuk perilaku. (Notoadmojo,2005) Pengetahuan ini dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal dari responden. Faktor internal misalnya usia, pendidikan, pengalaman hamil, serta jumlah kunjungan ibu ke fasilitas kesehatan, dimana ibu gravida trimester III di sebagian berusia 20-35 tahun (53,1%), pendidikan SMA (40,6%), dan jumlah kunjungan lebih dari 2 kali (100%), dimana ibu yang berusia lebih dari 20 tahun akan memliki fokus yang lebih untuk mempersiapkan masamasa hamil dan persalinan. Sedangkan pada ibu gravida yang memiliki usia dibawah 20 tahun memiliki kecenderungan belum siap untuk proses persalinan apalagi jika belum pernah mengalami proses persalinan. Nursalam (2003) mengatakan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2003) tingkat pendidikan menentukan rendah tidaknya seseorang menyerap dan memakai pengetahuan. Hasil analisa peneliti dalam penelitian ini yaitu berbeda-bedanya tingkat pengetahuan ibu gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan di Puskesmas Bengkuring dikarenakan kurangnya sosialisasi pengetahuan tentang tanda dan gejala persalinan, ibu-ibu hanya mengetahui saat melakukan pemeriksaan yang terpenting adalah bagaimana hasil pemeriksaan, apakah kondisi janinnya normal atau tidak. Kesiapan Persalinan Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang kesiapan persalinan dengan kategori siap yaitu 25 orang (8,1%) dan yang kesiapan persalinan dengan kategori kurang siap yaitu 236

orang (21,9%). Kesiapan persalinan dengan ketegori siap ini jika ibu mengisi lembaran kuesioner sesuai dengan penjelasan peneliti, lalu peneliti mengklasifikasi berdasarkan isian dari responden kedalam kategori siap dan kurang siap sesuai standar yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil analisa peneliti yang terlihat pada grafik dalam penelitian ini yaitu banyak faktor yang membuat ibu siap dan tidak siap dalam persalinan. Beberapa faktor yang berperan besar antara lain umur, dan pengalaman hamil sebelumnya. Ibu yang berusia 20-35 tahun cenderung lebih siap untuk bersalin. Pengalaman merupakan salah satu sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu (Notoatmodjo, 2008). Selain itu juga, berawal dari pengetahuan, akan muncul respon dalam bentuk sikap terhadap objek yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya, kemudian dari respon sikap ini akan terbentuk perilaku (Notoadmojo,2005). Menurut Yusuf (2002) terdapat tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu : (1) Aspek Pemahaman, yaitu pengalaman seseorang terhadap kejadian yang akan dialaminya. Sejauh mana seseorang mengerti dan mengetahui akan kejadian yang dialaminya juga bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa dia akan merasa siap menghadapi hal-hal yang terjadi. (2) Aspek Penghayatan, dimana sebuah kondisi psikologis seseorang merasa siap secara alami bahwa hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang adalah sesuatu yang wajar, normal dan tidak perlu dikhawatirkan. (3) Aspek Kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis dimana seseorang sanggup atau rela untuk berbuat sesuatu seperti kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan dan perilaku yang harus dijaga. Berkaitan dengan persalinan, sebuah kesiapan memang sangat diperlukan untuk menghadapinya. Hal ini dikarenakan proses persalinan merupakan peristiwa yang sangat penting bagi seorang perempuan yang akan bertransformasi menjadi seorang ibu dan tidak semua perempuan dapat meresponnya secara positif, bahkan ada yang menganggap sebagai suatu pengalaman traumatis yang berdampak pada perilaku maupun psikologisnya contoh Post Partum Blues. Hubungan Pengetahuan Gravida Trimester III Dengan Kesiapan Persalinan Berdasarkan tabel 4 mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan menghadapi persalinan menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik dan siap menghadapi persalinan adalah sejumlah 24 responden (5%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan metode Chi Square (x 2 ) diperoleh P value = 0.000, sedangkan nilai α = 0.05 dan derajat kebebasan (df) = (k-1)(b-1) = 1 dengan harga dari Chi Square (X 2 ) hitung = 6, sedangkan dalam Chi Square tabel (X 2 ) tabel = 3,481, maka dapat dilihat bahwa P value < α (0.000 < 0.05) dan (X 2 ) hitung lebih besar daripada (X 2 ) tabel, dengan sendirinya hipotesa nol ditolak dan menerima hipotesa alternatif yang menyatakan terdapat hubungan yang 23

signifikan antara tingkat pengetahuan ibu gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan dengan kesiapan persalinan. Kemudian dari hasil analisis juga didapatkan nilai OR (Odds Ratio) = 144,000 yang artinya ibu gravida trimester III di Puskesmas Bengkuring Samarinda yang memiliki pengetahuan baik tentang tanda gejala persalinan mempunyai peluang 144 kali lebih siap menghadapi persalinan Saat ini belum terdapat teori yang secara khusus membahas atau menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan deteksi dini tentang tanda gejala persalinan pada gravida trimester III dengan kesiapan persalinan, tetapi ada beberapa teori yang menunjukkan adanya keterkaitan akan hal tersebut. Menurut Bobak, Lowdermild, Jensen (2004) persiapan persalinan mempunyai beberapa hal, yaitu pengetahuan, fisik, psikologis, finansial dan kultural. Lalu menurut Matterson (2001), kesiapan persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur, pekerjaan, pendapatan, serta pendidikan. Menurut Matterson pendidikan tersebut terkait dengan pengetahuan ibu hamil terhadap bentukbentuk persiapan yang harus dilakukan menjelang persalinan. Selain itu ada pula teori yang diungkapkan oleh Kodyat (1999) ialah seseorang menyerap dan memahami pengetahuan tentang persiapan menghadapi persalinan yang mereka peroleh. Sejalan dengan teori yang diungkapkan, maka dalam hal ini peneliti tertarik untuk melihat aplikasi dari teori tersebut. Hasil ini didukung oleh penelitian Melisa (2010) terhadap ibu primigravida tentang persiapan persalinan di BPS Sekar Harum Gianyar - Bali yang melibatkan 30 responden menunjukkan bahwa pengetahuan ibu primigravida tentang persiapan persalinan dengan presentasi 55,9 % termasuk kategori positif. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa makin baik pengetahuan responden primigravida maka akan semakin siap responden tersebut untuk menghadapi persalinan. Dan dari hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Windi Yulya (200) terhadap 30 ibu hamil pertama trimester III di RSUD Kota Semarang, yag berjudul hubungan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dengan kesiapan persalinan. Dari hasil penelitian tersebut, tingginya tingkat kecemasan pada ibu primigravida sangat erat kaitannya dengan faktor pengetahuan dan pengalaman. Dimana ibu primigravida tersebut tidak memiliki rasa percaya diri dalam mempersiapkan persalinannya sehingga cenderung lebih mendengar tanggapan-tanggapan negatif terhadap proses persalinan dan menimbulkan rasa cemas yang berlebihan. Penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Dyah Sri Handayani, dkk (2004) pada ibu pasca bersalin dengan kurun waktu penelitian 6 bulan berjudul faktor faktor yang mempengaruhi ibu memilih tem-pat untuk bersalin di desa Sardonoharho, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman Jogjakarta. Dari hasil penelitian, didapat hasil bahwa ibu memilih tempat bersalin berdasarkan pendidikan, sikap dan status ekonomi. Hasil tersebut menunjukkan, hubungan bermakna antara pendidikan, sikap dan status ekonomi ketika jauh sebelum bersalin ibu telah memikirkan tempat untuk 238

bersalin dimana ini menunjukkan tingkat kesiapan ibu tersebut. SIMPULAN Dari hasil uji statistik didapatkan nilai X 2 hitung = 6 > X 2 tabel=3,481 dan P value<α (0,000<0,05). Yang menyatakan ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara tingkat pengetahuan ibu gravida trimester III tentang tanda gejala persalinan dengan kesi-apan persalinan di Puskesmas Bengkuring Samarinda tahun 2012. Nilai OR (Odds Ratio) = 144,000 yang artinya ibu gravida trimester III di Puskesmas Bengkuring Samarinda yang memiliki pengetahuan baik tentang tanda gejala persalinan mempunyai peluang 144 kali lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu gravida trimester III yang pengetahuan tentang tanda gejala persalinannya kurang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan tem-pat penelitian untuk dapat lebih peduli dan memperhatikan pentingnya pengetahuan tentang tanda dan gejala persalinan dan persiapan-persiapan yang harus dilakukan menjelang persalinan lebih dini. Peningkatan motivasi melalui penyuluhan kepada ibu gravida khususnya pada gravida trimester III pada saat ANC dan membuat jadwal rutin kelas-kelas ibu hamil. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, (2001). Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (Revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta Iovin, Vicky. (Terjemahan 2004). The Girlfriend Guide to Pregnancy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Ledewig, Patricia W. (2005). Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC Markoff, Heidi. (2006). Kehamilan, apa yang anda hadapi bulan per bulan. Jakarta: Arcan Mohamed, Dr. Ariza. (Terjemahan 2006). Soal Jawab Bakal Ibu. Bandung: Khansa Notoadmojo, (2005). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmojo, Soekidjo. (Revisi 2010). Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, (200). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Ross, Susan. (Terjemahan 2006). Birth Right. Jakarta: Transmedia Pustaka Saryono. (2008). Metedologi Penelitian Kesehatan, Penuntun Praktis Bagi Pemula. Mitra Cendikia : Jogjakarta Spiegel, Murray (Terjemahan, 2004). Statistik. Jakarta: Penerbit Erlangga Varney, Helen, J.M. Kriebs, dan C.L. Gegor, (2006). Asuhan Kebidanan Edisi 4 volume 2. EGC: Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa. (2004). Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta Pusat: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Wiknjosastro, Hanifa. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta Pusat: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 239