BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VIII H DI SMP NEGERI I KABILA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan. hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

Orientasi pada kinerja Individu dalam dunia kerja, 2) justifikasi khusus pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan nasional dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. situasi kelas yang termotivasi menurut Brown(1994) pengajar hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. Rupert Evan merumuskan tujuan Pendidikan Kejuruan (SMK) : 1) memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. yang dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan Nasional (UU No. 20/2003),menyatakan: Manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan dalam bertindak, sedangkan sifat tanggung jawab diperlihatkan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa. kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa terhadap materi agar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, menyebabkan semakin derasnya arus informasi dan

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta mempelajari masalah-masalah yang ada di dalamnya. Mata

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini telah mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

ABSTRAK. Kata Kunci: minat belajar, hasil belajar, Dasar Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru siswa, kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. maupun Rohani semakin meningkat dalam usaha menyesuaikan diri dengan

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar siswa dengan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses yang memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi salah satu materi yang dianggap penting. Bahkan di Perguruan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang pendidikan dan pengajaran. Pemerintah dewasa ini khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar bisa hidup lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap. 1 Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat perencanaan, 1 Oemar Hamalik, Proses Pembelajaran (Bandung: Bumi Aksara, 2001),48. 1

2 pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama dan pengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik sepagai pusat pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan. Sekolah dasar sebagai salah satu lembaga pendidikan juga sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang dihasilkan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha kearah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan menjadikan sekolah yang berkualitas. Namun pada kenyataannya, usaha yang di lakukan pihak sekolah belum cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya prestasi belajar yang dimiliki siswa. Dalam proses belajar mengajar, rata-rata siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Mereka lebih mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara sendiri dan mengganggu teman-teman yang di dekatnya. Hal itu tentu sangat mengganggu dan tidak memungkinkan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal. Dalam kondisi yang demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi, maka sangat mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah satu indikator keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan yang baik. Berbagai permasalahan pembelajaran yang mengakibatkan menurunnya

3 prestasi belajar siswa tersebut, salah satunya terjadi pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo adalah sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Alasan pemilihan sekolah tersebut adalah karena sedikit banyak, telah dipahami karakateristik dan permasalahan yang terjadi pada siswa di sekolah tersebut. Pemahaman ini didapatkan dari hasil pembelajaran PKN yang dilakukan pada PPL II di sekolah tersebut, beberapa waktu yang lalu. Selain itu, sekolah tersebut merupakan sekolah swasta yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang proses belajar mengajar. Kelas IV adalah kelas yang dipilih karena saat PPL II, telah bekerja sama dengan rekan PPL untuk mengajar secara rutin di kelas IV dan. Hasil pengamatan pada materi system pemerintahan pusat menyimpulkan bahwa siswa kelas IV SD Darul ulum Bungurasih Sidoarjo memiliki motivasi belajar dalam menguasai materi yang rendah. Dari 17 siswa, hanya 6 siswa (44,68%) yang berhasil mencapai KKM 75 sedangkan 11 siswa (55,31%) masih belum tuntas. Sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam memahami materi mengenal sisitem pemerintahan pusat, dibutuhkan suatu model pembelajaran dan metode

4 yang efektif serta memberikan pengalaman belajar yang bermakna terhadap pribadi siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini, direncanakan dan dilaksanakan inovasi pembelajaran yang bermakna pada materi pembelajaran PKN di kelas IV, yakni menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching Dimana dalam pembelajaran ini, siswa diharapkan lebih aktif dalam proses pemelajaran yang menggunankan metode pemelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa. SD Darul Ulum Bungurasih tempat penelitian ini dilaksanakan, Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan masih cenderung berorientasi pada transfer pengetahuan semata dengan metode yang monoton. Hal inilah yang mengakibatkan kegagalan prestasi belajar siswa. Selain itu pembelajaran yang digunakan masih menganut perspektif pembelajaran metode ceramah, yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang mempunyai karakter beragam memerlukan sentuhan-sentuhan khusus dari guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap informasi yang diterima. Untuk itu guru harus mampu menjadikan mereka semua terlibat dan merasa senang selama proses pembelajaran. Melihat dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat

5 seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. 2 Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih mengaktifkan dan memunculkan prestasi belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Quantum Teaching. Strategi ini dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan diketahui siswa dengan membagikan bahan ajar yang lengkap Salah satu pakar pendidikan berhasil menciptakan cara baru dan praktis untuk mempengaruhi keadaan mental pelajar yang dilakukan oleh guru. Semua itu terangkum dalam Quantum Teaching yang berarti pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching, yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa yang ada pada siswanya. Begitu juga harus ada kerjasama yang solid antara guru dan siswa, bila guru berusaha membimbing dan mengarahkan siswanya, maka diharapkan siswa juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Sedangkan belajar itu sendiri adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena 2 Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 43.

6 adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, 3 dan berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada manusia untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, tanpa bantuan pihak lain untuk selanjutnya mampu membimbing dirinya sendiri. 4 Masalah-masalah sosial diharapkan dapat diatasi dengan mendidik generasi muda untuk mencegah penyakit-penyakit sosial seperti kejahatan, pengrusakan lingkungan, narkotika, pergaulan bebas dan sebagainya. Metode, Quantum Teaching merupakan sesuatu metode yang dudah tidak asing lagi bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia, namun masih jarang sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini dalam melaksanakan pembelajaran. Melihat latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian yang dilaksanakan pemilihan metode Quantum Teaching oleh peneliti sangat sesuai dengan kondisi dan situasi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa tidak ada metode yang terbaik namun yang ada adalah metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Berangkat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul "Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo." 3 Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), 1. 4 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Logos, 1999), 1.

7 B. Rumusan Masalah Fokus rumusan masalah penelitian ini adalah penggunaan Quantum Teaching pada pelajaran PKN di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dalam beberapa subfokus sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan Qantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo? 2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa melalui metode Quantum Teaching pada pembalajaran PKN pada siswa kelas IV di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo? 3. Hambatan apa sajakah yang dihadapi dalam penerapan metode Quantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran PKN di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo? C. Tujuan Penelitian Bertolak pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan Quantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada pembalajaran PKN pada siswa kelas IV di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi belajar melalui metode

8 Quantum Teaching pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui hambatan apa sajakah yang di hadapi dalam penerapan metode Quantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran PKN di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. D. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa bermafaat dan memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini dapat disimpulkan antara lain: 1. Guru Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan model pembelajaran metode Quantum Teaching untuk meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas IV SD Darul ulum Bungurasih Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi guru sebagai peneliti. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan akan pentingnya menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui inovasi dan kreasi pembelajaran. Terutama pada pembelajaran system pemerintahan yang sering dilalui dengan metode sederhana. Sehingga mengakibatkan siswa jenuh dan tidak memiliki minat yang tinggi terhadap kegiatan pembelajaran.

9 2. Siswa Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengalaman terhadap siswa tentang penerapan pembelajaran metode QuantumTeaching dalam pembelajaran PKN. Selain itu, pembelajaran yang bermakna dalam materi sistem pemerintahan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKN. 3. Sekolah Sebagai masukan dalam menemukan hambatan dan kelemahan dalam penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang sedang dihadapi di kelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa yang optimal demi kemajuan lembaga pendidikan (sekolah). 4. Masyarakat Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar mengenal system pemerintahan yang akan menjadikan mereka sebagai pribadi yang unggul. Banyaknya siswa yang unggul akan memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat disekitarnya. E. Hipotesa Penelitian Siswa kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo terdiri dari anak-anak yang berumur sepuluh tahun, jadi karakteristik anak-anak tersebut adalah anak-

10 anak yang masih senang bermain. Sedangkan metode Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching, yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Dalam pelaksanaan Quantum Teaching lebih menekankan pada emosional anak, sebagaimana prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Quantum Teaching yaitu: "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka". 5 Metode pengajaran dalam bentuk Quantum Teaching tampak lebih komprehensip dibandingkan dengan berbagai metode pengajaran yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain bahwa dalam Quantum Teaching terkandung berbagai macam-macam metode pengajaran yang diolah menjadi satu, seperti metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, karya wisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi, simulasi, eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit. Berbagai ini satu dan lainnya saling bersinergi membentuk Quantum Teaching. Maka dari itu pengajar dan peneliti merasa bahwa metoe Quantm Teaching sesuai untuk digunakan alam pembelajaran PKN di kelas IV SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. 5 Bobbi DePorter dkk, Quantum Teaching; Memperaktekkan Quantum Learning di dalam Kelas (Bandung: Kaifa 2000), 7.

11 Berdasar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp (sebuah program pemercepatan Quantum Learning yaitu perusahaan pendidikan nasional), pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan beberapa hasil daripada proses pembelajaran sebagai berikut: (1) 68 % meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) 73 % meningkatkan prestasi belajar siswa, (3) 81 % meningkatkan rasa percaya diri siswa, (4) 98 % melanjutkan penggunaan ketrampilan. Oleh karena itu, dengan diterapkannya metode Quantum Teaching pada siswa kelas IV Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo. Diharapkan akan memberi kontribusi dan motivasi kepada siswa sehingga yang dulunya sulit memahami dan menerapkan pelajaran PKN menjadi mudah, bahkan menjadi materi yang disukai. Dari uraian diatas peneliti dapat menarik suatu hipotesis: Jika metode Quantum Learning diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pada siswa kelas IV di SD Darul Ulum Bungurasih Sidoarjo, maka upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa akan tercapai. F. Ruang Lingkup Sesuai dengan judul skripsi ini, maka definisi rincian judul sebagai berikut : Peningkatan : Dari kata dasar tingkat, peningkatan adalah proses, cara perbuatan meningkatkan. 6 6 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), 1281.

12 Prestasi belajar :penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 7 Untuk meningkatkan prestasi yang di sesuaikan dengan yang di harapkan oleh sekolah. Pembelajaran PKN : upaya membelajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat kewarganegaraan itu sendiri. Dalam materi memahami system pemerintahan pusat. Model pembelajaran Quantum Teaching : konsep yang menguraikan cara-cara baru dalam memudahkan proses belajar mengajar, lewat pemaduan seni dalam pencapaian -pencapaian yang terarah apapun mata pelajaran yang diajarkan.kerja sama antar guru dan siswa Sehingga akan menimbulkan suasana pembelajaran menjadi meriah dan menyenangkan. 7 Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), 20-21.