PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 2 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588), mengenai Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan perlu diatur dalam Peraturan Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1920); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan perundangundangan (Lembaran perundang-undangan Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun - 303 -
- 304-2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan tentang Kelurahan. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT dan BUPATI KOTAWARINGIN BARAT MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN, PENGGABUNGAN DAN PENGHAPUSAN KELURAHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 4. Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;
- 305-5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah Kabupaten; 6. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan; 7. Pembentukan Kelurahan adalah penggabungan beberapa Kelurahan, atau bagian Kelurahan yang bersandingan, atau pemekaran dari satu Kelurahan menjadi dua Kelurahan atau lebih, atau pembentukan Kelurahan di luar Kelurahan yang telah ada; 8. Penggabungan Kelurahan adalah tindakan penggabungan 2 (dua) kelurahan atau lebih menjadi 1 (satu) kelurahan baru; 9. Penghapusan Kelurahan adalah tindakan meniadakan kelurahan yang telah ada; 10. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara. Kesatuan Republik Indonesia yang berada di Kabupaten Kotawaringin Barat BAB II PEMBENTUKAN KELURAHAN Bagian Pertama Tujuan Pembentukan Kelurahan Pasal 2 Kelurahan dibentuk untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, melaksanakan fungsi pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat Pasal 3 (1) Kelurahan dibentuk di kawasan perkotaan dan atau di wilayah ibukota Kabupaten/Kota dan Kecamatan. (2) Pembentukan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : a. Penggabungan beberapa Kelurahan atau bagian Kelurahan yang bersandingan; b. Pemekaran dari 1 (satu) kelurahan menjadi 2 (dua) Kelurahan atau lebih; c. Perubahan status Desa menjadi Kelurahan. Pasal 4 Pemekaran dari 1 (satu) Kelurahan menjadi 2 (dua) Kelurahan atau lebih dapat dilakukan setelah mencapai paling sedikit 5 (lima) tahun penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan
- 306 - Bagian Kedua Syarat-syarat Pembentukan Kelurahan Pasal 5 Pembentukan Kelurahan sekurang-kurangnya memenuhi syarat a. jumlah penduduk; b. luas wilayah; c. bagian wilayah kerja; dan d. sarana dan prasarana pemerintahan. Pasal 6 (1) Jumlah penduduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a paling sedikit 2000 jiwa atau 400 kepala keluarga (KK). (2) Luas wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b paling sedikit 7 kilometer persegi (km'). (3) Bagian wilayah kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c adalah wilayah yang dapat dijangkau dalam meningkatkan pelayanan dan pembinaan masyarakat. (4) Sarana dan prasarana pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf d yaitu : a. memiliki kantor pemerintahan; b. memiliki jaringan perhubungan yang lancar; c. sarana komunikasi yang memadai; d. fasilitas umum yang memadai. Bagian Ketiga Mekanisme Pembentukan Kelurahan Pasal 7 (1) Pembentukan Kelurahan yang berasal dari pemekaran dan atau penggabungan Kelurahan diusulkan oleh Lurah setelah mendapat persetujuan dari hasil musyawarah masyarakat Kelurahan kepada Bupati melalui Camat. (2) Pembentukan Kelurahan yang berasal dari perubahan status Desa menjadi Kelurahan diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri. Usulan Lurah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan dalam bentuk proposal yang dilampiri : a. Daftar nama Kelurahan dan peta wilayah Kelurahan; b. Peta wilayah Kelurahan Induk; c. Data jumlah penduduk dan luas wilayah Kelurahan; dan d. Keputusan Lurah.
- 307 - (3) Dengan Memperhatikan dokumen usulan Lurah, Bupati menugaskan Tim Kabupaten bersama Tim Kecamatan untuk melakukan observasi ke Kelurahan yang akan dibentuk, yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi kepada Bupati. (4) Bila rekomendasi Tim Kabupaten menyatakan layak dibentuk Kelurahan baru, Bupati menugaskan Tim Kabupaten untuk menyiapkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan. (5) Penyiapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan sebagaimana dimaksud ayat (5), harus melibatkan pemerintah Kelurahan, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan, dan Unsur Masyarakat Kelurahan lainnya, agar dapat ditetapkan secara tepat batas-batas wilayah Kelurahan yang akan dibentuk. (6) Bupati mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan kepada DPRD dalam forum rapat Paripurna DPRD. (7) DPRD bersama Bupati melakukan pembahasan bersama atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan, dan bila diperlukan dapat mengikut sertakan Pemerintah Kelurahan, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dan unsur masyarakat Kelurahan lainnya. (8) Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Rancangan Kelurahan yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan Bupati disampaikan oleh pimpinan DPRD kepada Bupati untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah; (9) Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (9), disampaikan oleh Pimpinan DPRD paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama. (10) Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan sebagaimana dimaksud ayat (10), ditetapkan oleh Bupati paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak rancangan tersebut disetujui bersama. (11) Setelah ditetapkan pengesahan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan oleh Bupati, maka Sekretaris Daerah mengundangkan Peraturan Daerah tersebut dalam Lembaran Daerah. BAB III PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN Pasal 8 (1) Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dihapus atau digabung. (2) Penghapusan atau penggabungan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu dimusyawarahkan oleh pemerintah Kelurahan dengan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan dan dengan masyarakat Kelurahan masing-masing. (3) Hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Keputusan Bersama Lurah yang bersangkutan. (4) Keputusan Bersama Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh salah satu Lurah kepada Bupati melalui Camat; (5) Apabila tidak ada usul untuk penggabungan atau penghapusan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berdasarkan hasil penilaian Tim/Panitia Kabupaten bahwa
- 308 - Kelurahan tersebut tidak memenuhi persyaratan, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk menggabung atau menghapus kelurahan. (6) Hasil penggabungan atau penghapusan Kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 9 Hasil penggabungan atau penghapusan Kelurahan sebagaimana Pasal 8 ayat 6 berakibat dihapuskannya nama Desa yang bersangkutan dari Daftar Nama-nama Desa/Kelurahan dan Kode Desa di Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB IV BATAS WILAYAH KELURAHAN Pasal 10 (1) Batas wilayah Kelurahan, ditetapkan dengan Keputusan Lurah berdasarkan Kesepakatan dengan Kelurahan/ Desa lain yang berbatasan. (2) Keputusan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan Lurah kepada Bupati melalui Camat untuk mendapatkan pengesahan. (3) Batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berupa batas alam maupun batas buatan Pasal 11 (1) Gambar umum mengenai kondisi geografis wilayah Kelurahan secara lengkap disajikan dalam bentuk peta Kelurahan. (2) Peta Kelurahan sebagaimana tersebut pada ayat (1), merupakan lampiran Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kelurahan. Pasal 12 Dalam rangka mewujudkan tertib batas wilayah Kelurahan/Desa, Pemerintah Daerah dapat membentuk Tim Pembina Batas Wilayah Kelurahan/Desa. BAB V PEMBAGIAN WILAYAH KELURAHAN Pasal 13 (1) Dalam wilayah Kelurahan dapat dibentuk lingkungan, yang merupakan bagian dari wilayah dalam Kelurahan yang merupakan lingkungan kerja pelaksana Kelurahan. (2) Lingkungan dibentuk dengan syarat-syarat : a. jumlah penduduk minimal 1.000 jiwa atau 200 kepala keluarga (KK); b. luas wilayah yang terjangkau secara berdaya guna dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;
- 309 - c. sosial budaya menunjukkan ciri-ciri masyarakat majemuk dan dinamis. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 14 Pembiayaan Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan dibebankan kepada Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pembinaan dan Pengawasan pembentukan, penghapusan dan penggabungan Kelurahan dilakukan oleh Pemerintah Daerah. (2) Pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pemberian pedoman umum, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Nama dan batas Kelurahan yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini ditetapkan sebagai nama dan batas Kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 8 Tahun 2001 tentang Pedoman Pembentukan, Pemekaran, Penggabungan dan Penghapusan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2001 Nomor : 06, Seri : D) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
- 310 - Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 17 Juli 2007 BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Cap/ttd. H. UJANG ISKANDAR, ST Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 19 Juli 2007. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, Cap/ttd. Drs. KUSNAN ARIADY N. NIP. 010 072 420 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2007 NOMOR : 29