BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

MOTOR BAKAR TORAK. 3. Langkah Usaha/kerja (power stroke)

BAB II LANDASAN TEORI

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

FINONDANG JANUARIZKA L SIKLUS OTTO

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

Materi. Motor Bakar Turbin Uap Turbin Gas Generator Uap/Gas Siklus Termodinamika

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum bahan bakar ini terbakar didalam silinder terlebih dahulu dijadikan gas

LAPORAN PENELITIAN PENGARUH KETEBALAN RING (SHIM) PENYETEL TERHADAP TEKANAN PEMBUKAAN INJEKTOR PADA MOTOR DIESEL OLEH: AGUS SUDIBYO, M.T.

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI TEBAL SHIM PEGAS KATUP TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR PADA MOTOR 4 LANGKAH 4 SILINDER 1500 CC

BAB II LANDASAN TEORI

Variabel terikat Variabel kontrol Pengumpulan Data Peralatan Bahan Penelitian

ANALISIS SISTEM MEKANISME KATUP PADA TOYOTA KIJANG 5K

Denny Haryadhi N Motor Bakar / Tugas 2. Karakteristik Motor 2 Langkah dan 4 Langkah, Motor Wankle, serta Siklus Otto dan Diesel

BAB II LANDASAN TEORI

contoh makalah teknik mesin

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Makalah PENGGERAK MULA Oleh :Derry Esaputra Junaedi FAKULTAS TEKNIK UNNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB II DASAR TEORI. dipakai saat ini. Sedangkan mesin kalor adalah mesin yang menggunakan

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS MEKANISME KATUP, TROUBLE SHOOTING DAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA ISUZU C190

MOTOR OTTO 2 LANGKAH. Carburat or. Crank case MOTOR BAKAR. Ciri-ciri Motor Otto 2 langkah

MAKALAH THERMODINAMIKA DAN PENGGERAK AWAL PROSES SIKLUS DIESEL OLEH : NICOBEY SAHALA TUA NAIBAHO NPM : KK2 TEKNIK ELEKTRO

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGARUH VARIASI PENYETELAN CELAH KATUP MASUK TERHADAP EFISIENSI VOLUMETRIK RATA - RATA PADA MOTOR DIESEL ISUZU PANTHER C 223 T

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Di unduh dari : Bukupaket.com

BAB 1 DASAR MOTOR BAKAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. I. TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu memahami konstruksi motor bakar Mampu menjelaskan prinsip kerja motor bakar

BAB II. LANDASAN TEORI

Sumber: Susanto, Lampiran 1 General arrangement Kapal PSP Tangki bahan bakar 10. Rumah ABK dan ruang kemudi

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB II KAJIAN TEORI. luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta dapat mengatasi

ANALISIS DAYA BERKURANG PADA MOTOR BAKAR DIESEL DENGAN SUSUNAN SILINDER TIPE SEGARIS (IN-LINE)

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

SEJARAH MOTOR BAKAR : Alphones Beau De Rochas (Perancis) menemukan ide motor 4 tak

PENGARUH CELAH KATUP TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI PADA MOTOR MATIC ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

PENGARUH VARIASI UKURAN MAIN JET KARBURATOR DAN VARIASI PUTARAN MESIN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANALISIS PENGARUH BENTUK PERMUKAAN PISTON TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

Spark Ignition Engine

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Banda Aceh, Desember Penyusun

Mesin Diesel. Mesin Diesel

PERENCANAAN BATANG TORAK MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 100 CC

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir atau proses lain. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi dua golongan, yaitu : motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam. 2.1.1. Motor pembakaran luar ( Eksternal Combustion Engine ), yaitu proses pembakaran terjadi di ruang bakar yang terpisah dari ruang fluida kerja. Panas yang dihasilkan ditransfer melalui dinding pemisah ke fluida kerja. Gas hasil pembakaran dan fluida kerja merupakan dua fluida yang berbeda, contoh : mesin nuklir turbin, mesin nuklir, mesin uap dan mesin turbin uap. 7

2.1.2. Motor pembakaran dalam ( Internal Combustion Engine ), yaitu proses pembakaran terjadi didalam mesin itu sendiri dan langsung digunakan untuk melakukan kerja mekanik. Gas hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara adalah sekaligus merupakan fluida kerja, contoh : mesin bensin, mesin diesel, mesin gas turbin, mesin roket, mesin jet dan mesin gas. Motor jenis ini banyak digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakan kendaraan darat, laut maupun udara. Motor pembakaran dalam jika dilihat dari siklus kerjanya dibagi menjadi dua yaitu, motor dua langkah dan motor empat langkah. Motor empat langkah paling banyak digunakan karena lebih efisien jika dibandingkan dengan motor dua langkah. Prinsip kerja motor pembakaran dalam yaitu menghasilkan tenaga dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder. Pada saat langkah kompresi campuran bahan bakar dan udara dibatasi oleh dinding silinder dan torak, sehingga walaupun gas itu ingin mengembang tetapi karena ruanganya dibatasi maka menyebabkan suhu dan tekanan di dalam silinder akan naik. Pada kondisi tersebut bunga api dipercikkan oleh busi sehingga terjadi proses pembakaran. Pembakaran bahan bakar dan udara didalam silinder akan menyebabkan panas yang akan mempengaruhi gas yang ada dalam silinder untuk mengembang. Dari pembakaran tersebut terjadi tekanan ke dinding silindetr dan torak, karena dibuat tetap dan hanya torak yang bisa bergerak maka tekanan hasil pembakaran itu akan mendorong torak dan menghasilkan tenaga gerak. Tenaga gerak inilah yang digunakan untuk menggerakan motor. Gerakan pada piston berupa gerak translasi 8

yang kemudian dirubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crankshaft). 2.2 Sikulus 2-Langkah Motor 2 langkah adalah motor yang siklusnya (1 kali pembakaran) dalam 1 kali poros engkol. Proses ini lebih singkat, menghasilkan tenaga lebih cepat akan tetapi membutuhkan lebih banyak bahan bakar bila dibandingkan dengan motor 4 langkah. Proses kerja motor 2 langkah ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Siklus kerja motor dua langkah 2.2.1. Langkah Kompresi dan Hisap Dimulai dengan tertutupnya saluran masuk bahan bakar oleh piston saat bergerak menuju titik mati atas yang bergerak mengkompresi isi silinder. Pada langkah ini engkol akan berputar menarik udara masuk ke dalam crankcase. Pada saat piston mendekti TMA proses pembakaran dimulai dan berlangsung setelah piston mendekati Titik Mati Atas. 9

2.2.2. Langkah Kerja Atau Ekspansi dan Buang Sesaat setelah piston bergerak, saluran akan terbuka dan ikut bagian masuk terbuka. Sebagai besar gas hasil pembakaran akan keluar dari silinder dalam proses blowdown pembuangan. Ketika bagian masuk terbuka, udara baru yang sudah tertekan dalam crankcase mengalir masuk kedalam silinder. Piston dan bagian-bagiannya secara umum mempunyai bentuk yang memudahkan pembelokan aliran udara baru dari bagian masuk langsung menuju bagian buang untuk mencapai pembilasan atau scavenging yang baik dari gas sisa. 2.3 Siklus Motor 4-Langkah Suatu motor bakar disebut motor empat langkah (four-stroke engine) karena dalam satu proses kerja atau menghasilkan tenagamemerlukan empat kali langkah torak dalam dua kali putaran porosengkol. Empat langkah torak yaitu langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Motor 4 langkah bekerja berdasarkan siklus Otto. Siklus Mesin 4 Langkah ( Siklus Otto ) Gambar 2.2 siklus mesin 4 langkah 10

Keterangan: a. Langkah isap (0-1) b. Langkah kompresi (1-2) c. Proses pembakaran (2-3) d. Langkah kerja (3-4) e. Proses pembuangan (4-1) f. langkah buang (1-0) Pada motor 4 langkah terdapat mekanisme katup yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya fluida pembakaran pada silinder. Siklus 4 langkah terdiri dari: 2.3.1 Langkah Hisap (Intake Stroke) Langkah hisap adalah langkah dimana campuran bahan bakar dan udara dihisap ke dalam silinder. Proses yang terjadi pada langkah hisap adalah posisi katup hisap terbuka sedangkan katupbuang tertutup, torak bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Gerakan torak menyebabkan ruang didalamsilinder menjadi vakum, sehingga campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder. Gambar 2.3 Langkah Hisap Motor 4 Langkah 11

2.3.2. Langkah Kompresi (Compression Stroke) Langkah kompresi adalah langkah dimana campuran bahan bakar dan udara dikompresikan atau ditekan di dalam silinder. Proses yang terjadi pada langkah hisap adalah posisi kedua katup yaitu katup hisap dan katup buang tertutup, torak bergerak dari Titik Mati Bawah (TMB) menuju ke Titik Mati Atas (TMA). Karena gerakan torak volume ruang bakar mengecil sehingga membuat terkanan dan temperatur campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder naik. Poros engkol sudah berputar satu kali saat torak mencapai TMA. Gambar 2.4 Langkah Kompresi Pada Motor 4 Langkah 2.3.3. Langkah Kerja (Power Stroke) Langkah kerja adalah langkah dihasilkanya kerja dari energi pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Posisi kedua katup tertutup, beberapa saat sebelum torak mencapai TMA busi memercikan bunga api pada campuran bahan bakar dan udara yang telah dikompresi dan terjadi pembakaran. Terjadinya pembakaran menyebabkan gas didalam silinder mengembang, tekanan dan temperatur naik. Tekanan pembakaran mendorong torak bergerak ke TMB, gerakan inilah yang menjadi tenaga motor. 12

Gambar 2.5 Langkah Kerja Pada Motor 4 Langkah 2.3.4. Langkah Buang (Exhause Stroke) Langkah buang adalah langkah dimana gas sisa pembakaran dikeluarkan dari silinder. Katup hisap tertutup dan katup buang terbuka, torak bergerak dari TMB menuju ke TMA, gas sisa hasil pembakaran akan terdorong ke luar dari dalam silinder melalui katup buang. Saat torak sudah mencapai TMA poros engkol sudah berputar dua kali. Gambar 2.6 Langkah Buang Pada Motor 4 Langkah 13

2.4 Mekanisme Katup Pada Motor 4 langkah Mekanisme katup adalah sebuah sistem yang mengatur saat membukanya katup masuk dan menutupnya katup buang sesuai siklus 4 langkah. Saat membuka dan menutupnya katup hisap dan buang diatur oleh poros nok dan dapat digambarkan dengan diagram pembukaan dan penutupan katup. Dalam kenyataan saat mulai membukanya katup hisap tidaklah pada saat torak berada tepat di TMA melainkan beberapa saat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah buang dan menutup beberapa saat setelah torak mencapai TMB dan akan bergerak ke TMA. Begitu juga dengan katup buang, katup buang sudah mulai dibuka beberapa saat sebelum piston mencapai TMB pada saat akhir langkah kerja dan menutup beberapa saat setelah torak melewati TMA. Hal ini dimaksudkan supaya dapat memaksimalkan fluida pembakaran yang masuk dan keluar silinder. Gambar 2.7 Diagram Pembukaan dan Penutupan katup 14

Membuka dan menutupnya katup duiatur oleh poros nok. Saat poros engkol berputar poros nok juga ikut berputar. Poros nok menekan tapet kemudian gerakan menekan tapet diteruskan oleh batang penekan menuju pelatuk. Pelatuk yang ditekan oleh batang penekan akan bergerak menekan batang katup sehingga katup bergerak membuka. Katup akan menutup kembali karena gaya balik dari pegas katup. a. Katup Menutup Pegas plunyer selalu menekan plunyer kecepatan atas, maka celah katup selalu nol. Oli yang bertekanan juga mendorong chek ball terhadap chek ball spring dan mengalir ruang dalam filter. b. Katup Membuka Saat camshaft berputar dan cam mendorong lifter body, maka tekanan oli didalam working chamber naik sehingga chek ball menutup saluran oli. Selanjutnya cam berputar, maka lifter oli terdorong kecepatan atas dengan plunyer, dan katup membuka dengan adanya gerakan rockerarm melalui push rod. Bila lifter didorong kecepatan atas, maka sedikit oli didalam working chamber keluar melalui celah antara body dan plunyer. Kemudian saat cam berputar dan menutup katup, maka oli akan mendorong chek ball dan masuk kembali kecepatan working chamber, dan menjaga celah katup pada posisi nol. 15

2.5. Komponen dan Penggerak Katup 2.5.1 Katup Hisap Katup hisap adalah katup yang menjadi pintu masuknya campuran bahan bakar dan udara baru ke dalam silinder. Katup hisap ukurannya lebih besar daripada katup buang. Hal ini karena campuran udara dan bahan bakar yang masuk melewati katup hisap tekananya lebih kecil jika dibandingkan dengan gas hasil pembakaran yang keluar melalui katup buang. Katup hisap yang ukuranya lebih besar dimaksudkan agar campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder lebih banyak sehingga efisiensi pemasukan bisa maksimal. 2.5.2. Katup Buang Katup buang adalah katup yang berfungsi sebagai pintu keluar gas sisa pembakaran dari dalam silinder yang selanjutnya dikeluarkan melalui saluran pembuangan (knalpot). Katup buang mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan katup hisap hal ini dimaksudkan karena gas sisa pembakaran yang melewati katup buang mempunyai tekanan dan suhu yang lebih tinggi daripada gas yang masuk melewati katup hisap. 16

Gambar 2.8Katup buang 2.5.3. Poros Bubungan atau nok (camshaft) Poros nok fungsinya sangat penting sekali pada motor 4 langkah. Poros nok mengatur saat membuka dan menutupnya katup semaksimal mungkin sesuai dengan kegunaan motor itu. Poros nok bentuknya berupa poros dan mempunyai beberapa tonjolan yang berfungsi untuk mendorong dan mengatur saat membuka dan menutupnya katup. Poros nok bergerak karena diputar oleh poros engkol. Poros nok berputar 1 kali saat poros engkol berputar 2 kali. Gambar 2.9 Poros cam 17

2.5.4. Rocker Arm Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan keatas oleh batang penekan (pushrod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan sekrup dan pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup. Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidraulis tidak dilengkapi dengan sekrup dan mur penyetelan. Gambar. 2.10 Rocker arm 2.5.5. Pegas Katup (valve spring) Pada mekanisme katup pegas katup yang digunakan berbentuk spiral. Dan jumlah lilitanya berbeda antara jenis motor satu dengan yang lainya sesuai dengan perencanaan pembuat motor itu. Pegas katup berfungsi menutup katup pada saat poros nok bebas. Apabila pegas katup lemah maka kecepatan penutupan katup akan lambat dan akan menyebabkan kelembaman pegas katup. Oleh karena itu bahan pegas katup harus memiliki tahanan tinggi terhadap kelelahan. Pada motor bakar ada yang dilengkapi dengan 2 buah pegas katup untuk tiap katupnya atau 18

pegas katup ganda. Ada juga yang hanya memakai 1 pegas katup pada tiap katupnya. Gambar 2.11 Pegas katup 2.5.6. Penghantar Katup Penghantar katup diletakkan secara presisi atau tepat pada katup sehingga gerakan bolak balik (gerakan geser) pada waktu pembuka dan penutup katup. Penghantar katup terbuat dari besi tuang dan ditempatkan pada kepala silinder.lubang untuk penghantar katup di reamer atau diperluas hanya pada celah diameter antara batang katup dan penghantar untuk pelumasan untuk mencegah katup terjepit atau patah. Jika pemakaian telah usang, penghantar katup bisa dikeluarkan dari tempatnya, diameter harus diperbesar guna mencegah batang katup over size. 19

Gambar. 2.12 Penghantar katup dan bagian-bagiannya 2.5.7. Seal Katup Seal katup adalah sebuah ring yang bekerja mencegah terjadi kebocoran oli ke dalam ruang bakar, jika hal itu terjadi maka mengakibatkan pembakaran tidak sempurna dan terjadi kebocoran pada kompresi pada katup, seal katup ini berperan penting pada katup karena dapat mencegah kebocoran oli yang dapat menimbulkan pembakaran tidak sempurna yang mengakibatkan gas buang pada kendaraan menjadi hitam. Seperti terlihat gambar dibawah ini. Gambar. 2.13 Gambar Seal katup 20

2.5.8. Dudukan Katup Dudukan katup befungsi sebagai tempat duduknya kepala katup. Antara kepala katup dengan dudukan katup harus sama sama membuat persinggungan yang sama rapat agar tidak terjadi kebocoran pada persinggunganya. Bahan dari dudukan katup biasanya sama dengan bahan dari blok silinder motor. Gambar 2.14 Dudukan katup 2.5.9. Shim Pegas Katup Shim pegas katup berfungsi untuk mengganjal pegas katup pada saat pegas katup terpasang dalam silinder head motor. Pegas katup jika diganjal pada saat terpasang pada dudukannya maka gaya pegas katup itu akan menjadi lebih besar. Dengan gaya pegas yang bertambah besar maka pada saat menutup katup kecepatan menutup katup juga bertambah. Sehingga kerugian akibat gaya pegas katup pada saat katup menutup dapat dikurangi. Karena kerugian adanya gaya pegas katup berkurang maka katup dalam sampai dengan menutup akan lebih tepat sesuai dengan nok. 21

Pembukaan dan penutupan katup yang tepat akan meningkatkan efisiensi motor. Karena efisiensi motor meningkat maka percepatan motor juga meningkat. Gambar 2.15 Shim pegas katup yang terpasang pada katup 22