BAB VI PENUTUP. peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Langkah-langkah dalam Proses Implementasi Metode Diskusi dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

BAB V PEMBAHASAN. 1. Bagaimana Langkah-langkah dalam Proses Implementasi metode diskusi. Tanggunggunung Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016

BAB V PENUTUP. 1. Strategi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Tsanawiyah Al- Ma arif Tulungagung, memiliki beberapa kecenderungan :

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya ini mengakibatkan ilmu pengetahuan memiliki. dampak positif dan negatif. Agar dapat mengikuti dan meningkatkan

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamiin merupakan konsekuensi logis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang- Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yang cerdas dan berkarakter dalam mengembangkan potensinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI STIMULUS ALAM SEKITAR DI SDN TERSANA BARU KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

BAB I PENDAHULUAN. Allah berfirman dalam Al-Qur an surat Al-Mujadilah ayat 11

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

I. PENDAHULUAN. teknologi, pergeseran kekuatan ekonomi dunia serta dimulainya perdagangan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikanlah peserta dapat memiliki kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas tinggi merupakan suatu bangsa yang akan mampu bersaing dan

PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathla ul Anwar merupakan salah satu. Madrasah Swasta yang di selenggarakan oleh Perguruan Mathla ul Anwar Kota

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perilaku hidup bersih dan sehat yang selanjutnya dalam penilitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. lain perkembangan dibidang sains, teknologi, sosial, budaya dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik. yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

BAB V PENUTUP. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa tidak terlepas dari kualitas sumber daya

kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, motivasi belajar adalah proses untuk mendorong siswa supaya dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sendiri dan besama-sama membangun bangsa. Salah satu upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lina Nurliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

2015 UPAYA ORANG TUA DALAM MEMBANTU PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SDN 02 PONCOL PEKALONGAN. dianalisis bahwa Implementasi kecerdasan verbal-linguistik dalam pembelajaran PAI

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

Transkripsi:

134 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, maka peneliti akan memberikan kesimpulan sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah peneliti kemukakan pada awal penulisan. Dan adapun kesimpulan yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Langkah-langkah dalam Proses Implementasi Metode Diskusi dalam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016. a) Tahap Persiapan Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung tahun ajaran 2015/2016 Merumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai, merumuskan permasalahan secara jelas dan benar disesuaikan dengan karakteristik anak, menyiapkan kerangka diskusi yang meliputi penentuan dan perumusan aspek-aspek masalah; penentuan garis besar bahan diskusi, mempersiapkan alat-alat atau media yang diperlukan, menyusun format penyusunan temapat, menentukan mengenai alur skenario metode diskusi dalam pembelajran PAI dan budi pekerti. b) Tahap Pelaksanaan Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung tahun ajaran 2015/2016

135 Implementasi dalam diskusi merupakan kegiatan dalam menyusun unsur-unsur yang relevan dengan tujuan-tujuan dan kemampuan serta ketrampilan guru untuk meramu bagian-bagian yang dapat menjamin kelangsungan belajar secara efektif dan efisien dengan adanya metode diskusi. Dalam pengimplementasian metode diskusi harus ditampilkan semenarik mungkin dan semenyenangkan mungkin, banyak variasi yang dilakukan oleh guru. pelaksanaan diskusi juga harus disesuaikan dengan keadaan atau kondisi masing-masing siswa untuk mengurangi kesenjangan antara yang pandai dan yang kurang pandai. Dalam pelaksanaan metode diskusi pada pembelajaran PAI, guru menyampaikan pokok-pokok yag akan didiskusikan, menjelaskan prosedur atau skenario diskusi, mengatur atau membentuk kelompok diskusi, dan melaksanakan diskusi dengan guru bertugas mengelilingi tiap kelompok dan memberikan dorongan serta bantuan sepenuhnya agar semua anggota dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan metode diskusi. c) Tahap Penutup sekaligus Penilaian Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung tahun ajaran 2015/2016 Pada tahap penutup ini, guru memberi kesempatan tiap kelompok dengan perwakilannya melaporkan hasil diskusi, memberi kesempatan kelompok lain untuk mencatat hasil maupun menanggapi hasil diskusi, serta guru memberikan kesimpulan untuk hasil diskusi.

136 Pemberian nilai pada siswa dalam pembelajaran PAI dan Budi pekerti dengan menggunakan metode diskusi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan mengamati sikap yang ditampilkan oleh siswa ketika di lingkungan sekolah, sikap yang ditampilkan saat pembelajaran berlangsung baik dalam kelompok maupun individu di kelas, selain itu juga melalui pengamatan guru mengenai hal-hal sikap spiritual atau religius yang ditampilkan saat berada di lingkungan sekolah, terakhir penilaian dilakukan dari hasil tes atau ujian siswa yang dilaksanakan oleh guru ataupun pihak sekolah. 2. Faktor penghambat dan pendukung dalam Implementasi Metode Diskusi dalam Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun Ajaran 2015/2016. Faktor pendukung dalam penggunaan metode diskusi pada pembelajaran PAI dan budi pekerti diantaranya ialah: tersedianya suasana kelas serta lingkungan sekolah yang nyaman, tenang dan menyenangkan atau tidak membosankan bagi siswa, tersedianya sumber-sumber belajar yang memadai, pelaksanaan metode yang penuh dengan variasi tergantung dari kreativitas guru dalam rangka membuat semenarik mungkin pembelajaran tersebut, serta persiapan diri dari para siswa yang sudah matang untuk mengikuti proses pembelajaran. Itu semua menjadi faktor pendukung untuk melancarkan jalannya pembelajaran PAI dengan metode diskusi tersebut. Sedangkan untuk hal yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan metode diskusi diantaranya ialah: kurangnya siswa dalam memahami kosa kata, kurangnya kepercaya dirian siswa saat menyampaikan

137 pendapat dan menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, minimnya kesadaran siswa untuk rajin membaca buku-buku atau referensi-referensi yang berkaitan dengan pelajaran disekolah serta adanya siswa yang kurang pandai (kurang aktif) hanya mengandalkan teman satu kelompoknya yang lebih pandai seakan-akan mereka hanya titip nama saja dan tidak mau aktif berbicara atau mengeluarkan pendapatnya. Semua faktor penghambat tersebut dapat diminimalisir dengan kreatifitas yang dimiliki guru dalam membuat diskusi menjadi lebih hidup dan menarik yang menggugah semangat belajar siswa terutama pada pembelajaran PAI. B. Saran-saran Berdasarkan butir-butir kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung. Hendaknya dapat terus meningkatkan pengawasan terhadap kinerja para guru sehingga guru termotivasi untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam bidang keguruan; maka sebaiknya guru sering diikutsertakan ke dalam program pendidikan dan pelatihan (diklat), seminar, lokakarya, study banding dan sebagainya. 2. Bagi Guru PAI di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung. Hendaknya meningkatkan mutu dan profesionalitasnya dalam melaksanakan pembelajaran, terutama dalam mata pelajaran PAI dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang aktif. Guru hendaknya senantiasa meng-update empat kompetensi guru (pedagogik, kepribadian, sosial, professional) melalui aktivitas mandiri dengan jalan rajin membaca sekaligus menelaah bahan bacaan ilmiah yang berkaitan dengan keguruan.

138 3. Bagi para siswa di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung. Hendaknya selalu mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran di Sekolah, membentuk kelompok belajar, memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik serta menjalin silaturrahim dengan kepala sekolah, para guru, staf sekolah secara baik. Bersungguh-sungguh dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI) mulai demi mendapat contoh teladan saat pembinaan tingkah laku manusia dalam kehidupan pribadi dan sosial yang terkait dengan karakter Islami seperti penegakan kejujuran, keadilan, kedisiplinan dan juga keberanian dalam kehidupannya sehari-hari. Hal itu dimaksudkan agar kelak menjadi generasi muda yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, spiritual yang tangguh untuk menyongsong masa depan sekaligus bersaing secara sehat dibidang kebaikan dan ketaqwaan. 4. Bagi peneliti yang akan datang Mengingat hasil penelitian ini masih memiliki kekurangan tertentu, sehingga agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan yang bermanfaat maka hendaknya lebih mengembangkan dan menspesifikkan penelitian tentang profesionalitas guru dalam menunjang keefektifan pembelajaran, khususnya mata pelajaran PAI secara mendalam. 5. Bagi IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Tulungagung Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi IAIN Tulungagung sebagai bahan masukan untuk mendidik calon guru khususnya dengan ketrampilan pengelolaan kelas sehingga ketika berada di lapangan, calon guru tersebut sudah berbekal materi dan pengetahuan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.