Rancang Bangun Prototype PLTPH Menggunakan Turbin Open Flume

dokumen-dokumen yang mirip
IHFAZH NURDIN EKA NUGRAHA, WALUYO, SYAHRIAL Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Bandung

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

SNETE 2015 Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro 2015

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HYDRO DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN ULIR

BAB III METODE PEMBAHASAN

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Kaji Eksperimental Turbin Air Tipe Undershot Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air Dipasang Secara Seri Pada Saluran Irigasi

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen Fluks Aksial Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin Untuk Penerangan Lampu Jalan

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

Generator Magnet Permanen Sebagai Pembangkit Listrik Putaran Rendah

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO OVERLAP SUDU TERHADAP UNJUK KERJA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SKRIPSI

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

Jurnal Ilmiah TEKNIK DESAIN MEKANIKA Vol. 6 No. 3, Juli 2017 ( )

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

PENGARUH SUDUT PUNTIR SUDU PADA SAVONIUS HORIZONTAL AXIS WATER TURBINE SEMICIRCULAR BLADE APLIKASI ALIRAN DALAM PIPA

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Perancangan Generator Magnet Permanen dengan Arah Fluks Aksial untuk Aplikasi Pembangkit Listrik

Pengaruh Pitch Terhadap Perputaran Pada Turbin Screw 3 Lilitan

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Picohydro (PLTPh) Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI SUDUT GUIDE VANE

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 1kW BERBANTUAN SIMULINK MATLAB

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

TUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TURBIN AIR KAPLAN SEBAGAI PEMBANGKIT LITRIK TENAGA MIKROHIDRO (BERTITIK BERAT PADA DIMENSI GUIDE VANE)

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

LAPORAN TUGAS SARJANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DRAFT PATEN (HKI) Judul Invensi: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABLE. Inventor : Dr. Ramadoni Syahputra, S.T.,M.T. Syahrial Shaddiq, S.T.

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Aspek Perancangan Generator Magnet Permanen Fluks Aksial 1 Fasa Untuk Mengakomodir Kecepatan Putar RPM

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMENTAL EFEK JUMLAH SUDU PADA TURBIN AIR BERSUMBU HORISONTAL TIPE DRAG TERHADAP PEMBANGKITAN TENAGA PADA ALIRAN AIR DALAM PIPA

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

KMT-2. Munandar Sai Sohar 1, Danang Sudira 2, Agus Artadi 3, Paulus Wendi Saputra 4

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

Transkripsi:

Rancang Bangun Prototype PLTPH Menggunakan Turbin Open Flume Afryantima Siregar, Mahdi Syukri, Ira Devi Sara, Syahrizal, dan Mansur Gapy Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Banda Aceh 23111 e-mail: yanti050493@yahoo.com Abstrak Aceh memiliki banyak aliran sungai yang mempunyai tinggi jatuh dan debit air yang bervariasi dimana pemanfaatannya belum optimal. Tugas akhir ini bertujuan untuk memanfaatkan energi air sehingga mampu menghasilkan sebuah prototipe pembangkit energi listrik piko hidro. Perancangan PLTPH ini dimulai dari pengukuran potensi air, merancang turbin dan generator, selanjutnya mengamati sistem kerja PLTPH dan memperkirakan daya listrik yang akan dihasilkan oleh PLTPH tersebut. Dari lokasi yang dipilih, diketahui debit air sebesar 0.0054 m3/s dan memiliki tinggi jatuh air sebesar 3 m. Data ini digunakan untuk menghitung dan merancang turbin, pemilihan bak penampungan, pipa hisap (draft tube), dan perancangan generator. Hasil penelitian didapatkan rancang bangun prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) dengan menggunakan turbin open flume dan generator magnet permanent 24 kutub. Turbin open flume memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan pada tinggi jatuh air antara 3-6 meter serta debit air yang rendah sehingga penggunaan turbin open flume untuk pembangkit listrik tenaga piko hidro yang akan digunakan pada aliran sungai yang memiliki tinggi jatuh air dan debit air yang rendah sangat tepat. Dengan kecepatan putaran generator 261,9 rpm, PLTPH ini mampu menghasilkan tegangan sebesar 13,37 V dan arus 3,11 A sehingga daya yang diperoleh adalah 41,6 watt. Kata kunci: Energi Air, PLTPH, Open Flume Abstract Most of rivers in Aceh have different flow rates and head of water. Utilizing rivers with low head of water for generating electricity is still limited. This paper aims to harness the potential energy from the river with low head of water to produce electricity by developing a prototype of pico-hydro power plant (PHPP). For designing the generation system, the flow rate of the river was measured. This data was used to design the propeller of the water turbine and the generator. The selected location has water with the flow rate of 0.0054 m3/s and the head of 3 m. The type of the turbine used in the design is the open flume which can accommodate the low flow rate of water. The generator is designed with 24 poles permanent magnets and rotation speed of 261.9 rpm. The prototype of Picohydro power plant is capable to produce voltage at 13.37 V and current at 3.11 A. The total power generated is 41,6 Watts. Keywords: Hydro Power, PLTPH, Open Flume I. Pendahuluan Teknologi air sebagai pembangkit tenaga air skala kecil merupakan salah satu teknologi yang pemanfaatan energinya handal dengan biaya yang relatif murah, serta penyediaan energi yang ramah lingkungan. Energi potensial air (Hydropower) merupakan salah satu energi yang paling banyak di gunakan sebagai pembangkit energi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH). Turbin air merupakan alat pengubah energi potensial air menjadi energi mekanik yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak generator (Lubis, 2007). Pembangkit listrik tenaga piko hidro menggunakan turbin propeller open flume merupakan suatu pembangkit yang memanfaatkan aliran sungai yang memiliki head yang rendah sebagai tenaga penggeraknya. Piko hidro dengan menggunakan turbin propeller open flume tidak memerlukan pipa penstok dan konstruksi rumah pembangkit (Nugraha, 2013). Turbin propoller open flume merupakan turbin reaksi yang beroperasi pada head rendah yaitu kurang dari 6 meter. Turbin propeller open flume memiliki konstruksi yang sederhana dan harga yang relatif murah (Paisey, 2010). Aceh merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi tenaga air dan diperkirakan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1482,5 MW, sementara pemanfaatannya belum begitu optimal. Potensi air di Aceh menyebar dihampir seluruh wilayah Kabupaten atau Kota, hal ini didukung oleh adanya sungai besar dan anak sungai maupun percabangan sungai yang memiliki debit dan head yang beraneka ragam. Seperti pada salah satu sungai yang berlokasi di Mata Ie, Aceh Besar merupakan sungai pembuangan dari pintu air yang memiliki head yang rendah yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Untuk daerah yang mempunyai sumber energi air sangatlah menguntungkan apabila memanfaatkan teknologi turbin air. Dengan adanya perancangan 66

pembangkit energi listrik yang memanfaatkan energi air sebagai penggeraknya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. Untuk pembangkit listrik berskala kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH), penggunaan turbin propeller open flume sangatlah tepat untuk dioperasikan pada head yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi energi air yang terbatas sehingga mampu menghasilkan energi listrik melalui perancangan prototipe PLTPH menggunakan turbin propeller open flume. II. A. Potensi Energi Air Dasar Teori Potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya sangat berbeda jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga lain. Sumber tenaga air merupakan sumber yang dapat diperbaharui. Potensi secara keseluruhan tenaga air relatif kecil dibandingkan dengan jumlah sumber bahan bakar fosil. Untuk menetukan pemakaian suatu potensi sumber tenaga air, ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan yaitu jumlah air yang tersedia, tinggi jatuh air yang dimanfaatkan, dan jarak lokasi (Mahyuzal, 2013). B. PLTPH Sistem tenaga Pico-hydro merupakan pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan pembangkit listrik maksimum 5 kw dan biasanya ditemukan di daerah pedesaan dan perbukitan (Zainuddin and all,2009). Piko hidro memiliki 3 komponen utama,yaitu (Nugraha.dkk, 2013) : a. Aliran Air, merupakan komponen utama yang digunakan untuk menggerakkan turbin. b. Turbin, merupakan komponen yang mengubah energi potensial pada air menjadi daya mekanikal. c. Generator, merupakan suatu mesin yang mampu mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. C. Turbin Open Flume Turbin open flume merupakan salah satu jenis turbin reaksi (propeller), dimana perbedaan antara tekanan inlet dan outlet digunakan untuk mendapatkan daya poros. Prinsip kerja turbin open flume sangat sederhana. Air yang memiliki energi potensial masuk ke dalam ruang turbin melalui guide vane selanjutnya memutar propeller. Sehingga menghasilkan daya turbin. Daya turbin kemudian diteruskan oleh poros menuju alternator untuk diubah ke dalam energi listrik, air yang telah memutar propeller keluar melalui draft tube. Bagian-bagian turbin open flume dapat dilihat pada gambar 1. (Saeful, 2009). D. Generator Magnet Permanent Generator magnet permanen juga sama seperti generator sinkron umumnya, yaitu terdiri dari dua bagian utama rotor (bagian yang berputar) dan stator (bagian yang diam). Akan tetapi generator magnet permanen memiliki perbedaan utama dari generator sinkron umumnya yaitu pada cara pembangkitan (sistem eksitasi) fluks magnetik, yaitu pada generator sinkron magnet permanen fluks magnet pada rotor dibangkitkan oleh magnet permanen yang kekuatan dan spesifikasi tergantung pada material magnet yang digunakan. Sedangkan pada generator sinkron biasa fluks magnet pada rotor di bangkitkan oleh tegangan DC melalui cincip geser serta sikat dan diberikan ke kumparan medan. Hubungan antara kecepatan putar dengan frekuensi generator dapat dilihat pada Persamaan 1 berikut ini (Fitradhana, 2012), Keterangan, n = putaran (rpm) f = frekuensi (Hz) p = jumlah kutub n f = 120 () 1 p Tegangan induksi yang dibangkitkan oleh generator adalah dapat dilihat pada Persamaan 2 berikut ini (Fitradhana,2012), E rms Ns = 444,. N. f. θ max., ( 2) N Dimana, E rms = Tegangan induksi (volt) N = Jumlah lilitan per kumparan f = Frekuensi (Hz) θmax = Fluks Magnet (Wb) Ns = Jumlah Kumparan Nph = Jumlah Phasa ph III. Metodelogi Penelitian Gambar 1 Turbin Open Flume (Saeful, 2009) Penelitian ini dilakukan secara bertahap, berikut tahapan yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 2 : Tahap pemilihan lokasi merupakan tahapan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan dimana lokasi untuk pengambilan data yang akan diteliti. Setelah ditentukan lokasi yang akan digunakan maka tahapan 67

P = ρ g Q h η t () 3 2. Menghitung kecepatan spesifik turbin dengan menggunakan persamaan 4 (Harsarapama, 2012) : n s n p = ( 4) s/ 4 H 3. Menghitung diameter Sudu Jalan dengan menggunakan persamaan 5 (Harsarapama, 2012) : 4. Untuk perhitungan jarak antar sudu maka dapat digunakan persamaan 6 (Harsarapama, 2012) : Gambar 2 Diagram Alir Penelitian selanjutnya adalah mengukur parameter-parameter penting untuk dibuat prototipe PLTPH seperti debit air dan head efektif pada lokasi tersebut. Selanjutnya tahapan yang akan dilakukan yaitu mendesain rancangan prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH) yang sesuai dengan lokasi tempat pengambilan data. Setelah proses desain alat selesai, maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan segala kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan selama penelitian yang sesuai dengan hasil desain yang telah dibuat. Pada tahapan ini bahan awal yang harus dipersiapkan adalah turbin dan prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTPH), maka tahap selanjutnya adalah pembuatan generator magnet permanent yang sesuai dengan daya yang dihasilkan oleh turbin. Tahapan berikutnya yaitu menguji kinerja dari unit pembangkit yang telah selesai dibuat selama penelitian. Jika terjadi kegagalan maka unit pembangkit akan diperbaiki dan kembali pada proses pembuatan alat. Jika hasil perancangan telah berhasil maka akan dilanjutkan pada tahap analisa kinerja alat. Tahapan ini berfungsi menganalisa kinerja unit pembangkit dalam proses pengujian yang bertujuan untuk mengamati keberhasilan kinerja pembangkit. Setelah menghitung dimensi sudu jalan dari turbin, maka tahapan selanjutnya adalah mendesain sudu jalan tersebut dengan menggunakan software AutoCad. Berikut pada Gambar 3 dan Gambar 4 merupakan hasil desain dari sudu jalan. 5. Sudu Pengarah Untuk merancang sudu pengarah seperti yang terdapat pada Gambar 5, maka jumlah sudu pengarah dapat dihitung menggunaan persamaan 7 (Harsarapama, 2012) : 1 Z = D + 4 ( 7) 4 Gambar 3. Sudu Jalan Tampak Atas Turbin Baling-Baling Hasil Perancangan A. Menentukan Desain Prototipe PLTPH Desain turbin pada prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro berfungsi untuk mengubah air menjadi energi kinetik, dimana turbin ini terbuat dari besi. Untuk merancang turbin ini maka langkah awal perlu dilakukan analisa,yaitu : 1. Menghitung daya output turbin, yaitu dengan menggunakan persamaan 3 (Harsarapama, 2012): Gambar 4. Sudu Jalan Tampak Samping Turbin Baling-Baling Hasil Perancangan 68

Gambar 5. Desain Sudu Pengarah Gambar 7 Tampilan Desain Sistem Dari PLPTH Menggunakan Turbin Open Flume Tabel 2. Spesifikasi Komponen Turbin Gambar 6. Desain Generator Magnet Permanent B. Pembuatan Generator Pembuatan generator ini disesuaikan dengan daya output turbin yang dihasilkan. Generator yang dibuat adalah generator magnet permanen dengan menggunakan 24 kutub. Tahapan selanjutnya mendesain generator magnet permanent tersebut seperti Gambar 6 dengan menggunakan software AutoCad. Setelah menentukan desain turbin dan generator magnet permanent maka didapatkan tampilan desain sistem dari PLTPH menggunakan turbin open flume seperti Gambar 7. A. Hasil Pengukuran Air IV. Hasil dan Pembahasan Data hasil pengamatan lapangan yaitu pengukuran ketinggian Head dan debit air yang mengalir per detik. Maka didapatkan nilai seperti Tabel 1 : Tabel 1 Hasil Pengukuran 1. Kecepatan Aliran Air (V) 0,9 m/s 2. Luas Penampang (A) 0,007 m 2 3. Debit Air (Q) 0,0063 m 3 /s 4. Head (H) 3 m B. Spesifikasi Komponen Turbin Berdasarkan hasil perencanaan dan perhitungan pada subbab 3 maka didapatkan spesifikasi komponen turbin seperti pada Tabel 2 : 1. Diameter Sudu Jalan 0,09 m 2. Jumlah Sudu 6 3. Jarak Antar Sudu 0,03 m 4. Jumlah Sudu Pengarah 5 C. Daya Air Air yang diputar oleh turbin berubah dari energi kinetik menjadi energi mekanis. Untuk mengetahui berapa besarnya daya air yang akan memutar turbin, maka dapat dihitung menggunakan persamaan : P = ρ g Q h ηt = 1000 981. 0. 0063 3 = 185. 2 Watt D. Daya Keluaran Turbin Daya keluaran turbin akan dikonversikan menjadi energi listrik. Berdasarkan referensi dari Williamson, turbin open flume yang memiliki head 3 meter dan draft tube maka didapatkan efisiensi turbin sebesar 63 %, sehingga diperoleh daya turbin adalah : E. Dimensi Generator P = ρ g Q h ηt = 1000 981. 0. 0063 3 0. 63 = 116. 68 Watt Berdasarkan hasil perencanaan pada bab 3 maka didapatkan dimensi dari generator magnet permanent seperti pada Tabel 3. F. Pengujian dan Pengukuran Generator Tanpa Beban Untuk mengukur kecepatan putar generator magnet permanen, maka telah diuji pada titik lokasi pengujian 69

Tabel 3. Dimensi Generator Magnet Permanent Simbol Keterangan Satuan Z Diameter Rotor 270,16 mm R Lubang poros 20 mm Y Jari-jari Rotor 135,08 mm P Diameter Magnet Permanent 25 mm R1 Jari-jari stator 15 cm Tbl Tebal kumparan stator 1,5 cm U Diameter kawat 1 mm A Luas penampang kawat 0,785 mm 2 l Panjang kawat 214 cm R Tahanan kawat 4,74 ῼ Gambar 9. Grafik Hubungan Kecepatan Putar dan Tegangan Keluaran Generator Berbeban langsung dengan menggunakan turbin open flume sebagai penggerak generator tersebut. Dari hasil pengujian, maka didapatkan hasil seperti Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8, hasil pengukuran keluaran tegangan generator tanpa beban, pada kecepatan putar rotor sebesar 246,7 rpm maka dihasilkan tegangan sebesar 24,4 volt dan pada gambar 8 terlihat jelas bahwa semakin besar putaran rotor maka akan semakin besar pula tegangan yang dihasilkan oleh generator. G. Pengujian dan Pengukuran Generator Berbeban Pada saat pengujian generator diberikan beban dengan menggunakan 2 lampu yang dirangkai secara paralel dan masing-masing lampu memiliki daya 21 watt, tegangan dan arus yang dihasilkan oleh generator dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10. Kecepatan putaran turbin dan generator dianggap sama karena poros generator langsung terhubung pada turbin. Dengan kecepatan putaran sebesar 261,9 rpm, tegangan keluaran yang dibangkitkan oleh generator adalah 13,37 volt serta menghasilkan arus sebesar 3,11 volt. Pada Gambar 9 dapat dilihat perbedaan antara tegangan keluaran generator saat diberi beban dan pada saat tidak berbeban yang terdapat pada Gambar 8, dimana tegangan Gambar 10 Hubungan Kecepatan Putar Terhadap Arus Keluaran Generator yang dihasilkan lebih rendah ketika generator diberi beban dari pada ketika tidak berbeban. Setiap kenaikan kecepatan putaran generator maka tegangan akan terus meningkat ketika tidak diberi beban. Tetapi tegangan akan turun saat generator diberikan beban. Dengan nilai cosφ nya diasumsikan sebesar 1, maka daya aktif dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah ini : P = V I cosϕ = 13. 37 311. 1 = 41. 6 Watt. V. PENUTUP A. Kesimpulan Gambar 8. Grafik Hubungan Kecepatan Terhadap Tegangan Keluaran Generator Tanpa Beban Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan kecepatan aliran air sebesar 0.9 m/sdan debit air sebesar 0.0063 m 3 /s, maka didapatkan daya output turbin sebesar 116,68 Watt. 2. Pada saat pengujian generator tanpa beban dengan kecepatan putaran sebesar 246,7 rpm maka tegangan yang dihasilkan adalah 24,4 Volt. 3. Pada saat pengujian generator berbeban maka didapatkan kecepatan putaran sebesar 261,9 rpm maka tegangan dan arus yang dihasilkan sebesar 13,37 70

volt dan 3,11 ampere sehingga daya keluarannya adalah sebesar 41,6 watt. Jika kecepatan putaran rotor mencapai putaran nominal maka daya yang dihasilkan akan optimal. B. Saran Diharapkan sebaiknya penelitian ini dapat dilanjutkan kembali untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Referensi [1] Harsarapama, Prabu Anindiao. (2012). Turbin Mikrohidro Open Flume Dengan Hub Tip Ratio 0.4 Untuk Daerah Terpencil. Universitas Indonesia [2] Paisey, Fourys Y.S. Lemauk,John. (2010). Analisis Dimensi dan Geometri Kolam Turbin Propeller Open Flume. Universitras Negeri Papua. [3] Zainuddin, H and all. (2009). Investigation on Performance of Pico-hydro Generation System Using Consuming Water Distributed to Houses. Malaysia, Universiti Teknikal Malaysia Melaka. [4] Rahmat,Saeful. (2003). Prerancangan Simulasi dan Pemograman CNC untuk Pembuatan MOLD WAX PATTERN Pada Proses Investment Casting Sudu Turbin Propoller Open Flume. Institut Teknologi Bandung [5] Fitradhana, Adhi Edo. (2012). Studi Desain Rotor Generator Sinkron Magnet Permanen Fluks Aksial Jenis Cakram. Universitas Indonesia. [6] Nugraha, Ihfazh Nurdin Eka. (2013). Penerapan dan Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro dengan Turbin Propeller Open Flume TC 60 dan Generator Sinkron Satu Fasa 100 VA di UPI Bandung. Bandung, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik ITENAS. [7] Williamson, S.J and all. (2012). Low Head Pico Hydro Turbine Using a Multi Criteria Analysis. University of Bristol [8] Lubis, Abubakar. (2007). Energi Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan. Vol 8, No.2. Jurnal Tek.Ling [9] Mahyuzal. (2013). Rancang Bangun Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro Untuk Beban DC. Banda Aceh, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Unsyiah. 71