Kesalahan Akibat Integrasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium

dokumen-dokumen yang mirip
Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

Perilaku Kesalahan Puncak Spektrum Akibat Penggunaan Fungsi Jendela Kotak, Hanning, dan Flattop pada Sinyal Sinus Waktu Kontinu

Penggunaan Jerk untuk Deteksi Dini Kerusakan Bantalan Gelinding dan Pemantauan Kondisi Pelumasan

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Analisis Numerik Integral Lipat Dua Fungsi Trigonometri Menggunakan Metode Romberg

PENGUKURAN FUNGSI RESPON FREKUENSI (FRF) PADA SISTEM POROS-ROTOR

Bab IV Pengujian dan Analisis

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

PEMICU 1 29 SEPT 2015

PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK

BAB IV Pengujian. Gambar 4.1 Skema pengujian perangkat keras

BAB 5 SIMULASI INVERTER PWM LIMA-FASA

Kajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai dengan Metode Modal Analisis

PENGEMBANGAN METODE UNTUK MEMINIMALISASI KESALAHAN PENGUKURAN FRF DENGAN EKSITASI IMPAK DISERTASI

IDENTIFIKASI SECARA BUTA PADA SISTEM MIMO DALAM DOMAIN FREKUENSI BERDASARKAN STATISTIK ORDE YANG LEBIH TINGGI DARI DUA ABSTRAK

PEMODELAN DAN SIMULASI PENGONTROL VIBRASI AKTIF PADA SISTEM BANGUNAN BERTINGKAT ABSTRAK

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI PADA GEARBOX MENGGUNAKAN SINYAL GETARAN. SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

TESIS. Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung. Oleh YUHANAS NIM :

PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI.

BAB 4 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN. 3.2 Peralatan

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT DENGAN ANALISIS DINAMIK TIME HISTORY MENGGUNAKAN ETABS STUDI KASUS : HOTEL DI KARANGANYAR SKRIPSI

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

PERSOALAN OPTIMASI FAKTOR KEAMANAN MINIMUM DALAM ANALISIS KESTABILAN LERENG DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN MATLAB

ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

SIMULASI PENGARUH PENGGUNAAN FILTER BUTTERWORTH PADA MASUKAN SINYAL GETARAN ACAK TERHADAP NILAI RATA-RATA MAGNITUDO

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

PENGARUH PERUBAHAN NILAI PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDE 3

PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier

SIMULASI NUMERIK BENTURAN DUA STRUKTUR TIGA DIMENSI DIBAWAH BEBAN DINAMIK TESIS MAGISTER. oleh : SUDARMONO

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

BAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN

Kinerja Sistem Komunikasi Satelit Non-Linier BPSK Dengan Adanya Interferensi Cochannel.

PENGGUNAAN GELOMBANG AKUSTIK PADA PROSES PEMISAHAN PARTIKEL PENGOTOR DALAM AIR DENGAN MENGGUNAKAN TABUNG RESONANSI

PERMODELAN PERPINDAHAN MASSA PADA PROSES PENGERINGAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA DI DALAM TRAY DRYER

Deret Fourier untuk Sinyal Periodik

Case study-1 FOURIER TRANSFM, FFT WITH MATLAB.. Simulasi system Massa Pegas dengan Variasi kekakuan dan Jarak Massa dengan Matlab (fft)

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA

Pengukuran Waktu Tunda (Time Delay) pada Dua Sinyal dengan Cross Correlation Function (CCF)

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR...

Tuning Mass-Spring Damper Pada Rekayasa Follower Rest Untuk Meningkatkan Batas Stabilitas Proses Bubut Slender Bar

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

Simulasi Pelacakan Target Tunggal Untuk Mengetahui Jarak, Sudut Azimuth, Sudut elevasi dan kecepatan target ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. resistor, kapasitor ataupun op-amp untuk menghasilkan rangkaian filter. Filter analog

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010

ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST

SIMULASI PENGARUH PENGGUNAAN FILTER CHEBYSHEV TIPE II PADA MASUKAN SINYAL GETARAN ACAK TERHADAP NILAI RATA-RATA MAGNITUDO

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan rangkaian elektronika yang terdiri dari komponen-komponen seperti

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Simulasi Estimasi Arah Kedatangan Dua Dimensi Sinyal menggunakan Metode Propagator dengan Dua Sensor Array Paralel

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

Jony Sitepu/ ABSTRAK

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (1-7) ISSN:

William TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh

Simulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*

IDENTIFIKASI KANAL FIR SECARA BUTA UNTUK SISTEM DUA-MASUKAN-DUA-KELUARAN PADA DOMAIN FREKUENSI MENGGUNAKAN STATISTIK ORDE DUA ABSTRAK


PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

Laju Pengembangan Alam Semesta Berdasarkan Data Supernova Tipe Ia

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

KOMPRESI SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR MPEG-4

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN METODE PENDEKATAN SUBRUANG ABSTRAK

ISSN Cetak ISSN Online Analisis Perilaku Superkapasitor Susunan Sebagai Pengganti Baterai

DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA

Studi Komputasi Gerak Bouncing Ball pada Vibrasi Permukaan Pantul

PERBANDINGAN PENYELESAIAN SISTEM OREGONATOR DENGAN METODE ITERASI VARIASIONAL DAN METODE ITERASI VARIASIONAL TERMODIFIKASI

Pemodelan, Pengujian, dan Analisis Getaran Torsional dari Perangkat Uji Sistem Poros-Rotor

RESPON DINAMIK TENSION LEG PLATFORM AKIBAT BEBAN GEMPA TESIS MAGISTER. Oleh DENI IRDA MAZNI NIM :

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

REDUKSI HARMONISA DENGAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF SINGLE TUNE DAN FILTER MATRIX (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLASTIK) TESIS.

Pemodelan Sistem Pengatur Ketinggian Air pada Sebuah Tangki Tunggal

INVERSI 1-D PADA DATA MAGNETOTELLURIK DI LAPANGAN X MENGGUNAKAN METODE OCCAM DAN SIMULATED ANNEALING

SIGNAL AND NOISE IN COMMUNICATION SYSTEM

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

Simulasi Operasi Logika pada Dua Buah Sinyal Digital

Solusi Numerik Persamaan Logistik dengan Menggunakan Metode Dekomposisi Adomian Dan Metode Milne

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

DAFTAR ISI. i ABSTRACT. ii KATA PENGANTAR. viii DAFTAR GAMBAR

Simulasi Pengukuran Daya Listrik Sistem 1 Fasa menggunakan LabVIEW

Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

Pengkajian Metode Extended Runge Kutta dan Penerapannya pada Persamaan Diferensial Biasa

PEMISAHAN SINYAL SUARA MENGGUNAKAN METODE BLIND SOURCE SEPARATION ABSTRAK

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

Transkripsi:

Kesalahan Akibat Integrasi pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Euler dan Trapesium Zainal Abidin dan Fandi Purnama Laboratorium Dinamika, Pusat Rekayasa Industri (PAU), ITB, Bandung Email: za@dynamic.pauir.itb.ac.id ; fan_d11@yahoo.com ABSTRAK Dalam pengukuran getaran, proses integrasi sering dilakukan terhadap sinyal percepatan maupun kecepatan getaran. Proses integrasi ini biasanya dilakukan secara numerik dalam DSA (Dynamic Signal Analyzer) sehingga hasil integrasi memiliki penyimpangan terhadap nilai sebenarnya (teoritik). Mengingat seringnya proses ini dilakukan dalam praktek, pada makalah ini disajikan analisis mengenai kesalahan akibat integrasi numerik. Analisis ini menghasilkan suatu persamaan teoritik yang dapat digunakan untuk menentukan besar kesalahan akibat integrasi numerik. Untuk mengindikasikan keabsahan persamaan yang diperoleh, nilai dari persamaan tersebut dicek kebenarannya dengan hasil simulasi numerik. Berdasarkan hasil simulasi ini, dapat diindikasikan bahwa persamaan yang telah diperoleh sudah benar. Kata kunci: Metode numerik, integrasi numerik, metode Euler, metode trapesium. ABSTRACT In vibration measurements, integration process is often performed to acceleration as well as velocity signals. This integration process is usually done numerically in DSA (Dynamic Signal Analyzer) so that the result of integration has error with respect to the true (theoretical) value. Therefore, analyses of error due to numerical integration process is presented in this paper. The error analyses produces an equation which can determine the error value due to numerical integration process. Furthermore, the equations are validated with the simulation results. Based on the validation results, it can be concluded that the equation which have been derived are correct. Keywords: Numerical method, numerical integration, Euler method, trapezoidal method. PENDAHULUAN Dalam pengukuran getaran, terdapat tiga besaran yang dapat diukur yaitu simpangan, kecepatan, dan percepatan getaran. Secara matematik, ketiga besaran tersebut memiliki hubungan yang sederhana antara satu besaran dengan yang lainnya. Simpangan adalah integral terhadap waktu dari kecepatan dan kecepatan adalah integral terhadap waktu dari percepatan. Dalam pengukuran getaran, sering dilakukan proses integrasi dari sinyal pengukuran getaran. Proses integrasi ini dilakukan secara numerik dalam DSA (Dynamic Signal Analyzer) sehingga hasil integrasi yang diperoleh memiliki penyimpangan (kesalahan) terhadap nilai sebenarnya (teoritik) karena metode numerik merupakan metode pendekatan. Kajian mengenai pengaruh masing-masing sumber kesalahan terhadap hasil integrasi sinyal pengukuran sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya [1,2,3]. Kajian tersebut masih berupa penelitian dari hasil pengujian dan simulasi pada kasus-kasus tertentu sehingga hasilnya dikuatirkan bersifat kasuistis. Sampai saat ini belum ada penelitian teoritik yang mempelajari pengaruh parameter dalam integrasi terhadap besar kesalahan hasil integrasi. Bertolak dari permasalahan tersebut, pada makalah ini disajikan analisis secara teoritik terhadap kesalahan akibat proses integrasi numerik pada hasil yang diperoleh. Dalam makalah ini, analisis mengenai kesalahan akibat integrasi numerik dibatasi hanya pada integrasi lipat satu. Integrasi numerik dilakukan dengan menggunakan metode Euler dan trapesium. Selain itu, analisis yang dilakukan dibatasi hanya untuk sinyal sinusoidal karena berdasarkan deret Fourier fungsi yang lain merupakan kombinasi dari beberapa fungsi sinusoidal. METODE PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah yang terjadi yaitu kesalahan hasil integrasi sinyal akibat proses integrasi numerik. Langkah selanjutnya adalah studi literatur mengenai integrasi sinyal serta literatur lain yang mendukung penulisan analisis penelitian. Tahap selanjutnya adalah analisis mengenai kesalahan hasil integrasi numerik. Analisis ini menghasilkan suatu persamaan matematik yang dapat digunakan untuk menentukan kesalahan hasil integrasi numerik. Untuk meyakinkan bahwa persamaan matematik yang diturunkan sudah benar, 19

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 11, No. 1, April 2009: 19 24 maka nilai dari persamaan tersebut divalidasi dengan hasil simulasi. Di sini, simulasi dilakukan dengan bantuan program komputer yang dibuat pada program M-file yang tersedia pada perangkat lunak MATLAB. HASIL DAN PEMBAHASAN FRF dari Fungsi Integrasi Teoritik dan Analisis kesalahan akibat integrasi numerik dimulai dari penurunan persamaan FRF yang diperoleh dari fungsi integrasi teoritik dan numerik. Berdasarkan kedua persamaan yang diturunkan, selanjutnya dapat diketahui hubungan antara masukan dan keluaran baik pada fungsi integrasi teoritik maupun numerik. Dari hubungan ini, kemudian dapat diturunkan persamaan kesalahan akibat integrasi numerik. Besar (magnitude) dan fasa FRF dari integrasi teoritik dinyatakan dalam persamaan dan di mana menyatakan besar dan menyatakan fasa FRF dari integrasi teoritik. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1, yang dinyatakan dalam db memiliki hubungan linear terhadap ω bila digambarkan dalam skala semilog. Sementara itu, pada Gambar 2 ditunjukkan bahwa fasa besarnya adalah konstan untuk semua nilai ω. (1) (2) Gambar 2. Hubungan antara Iteo(jω) dan ω Besar dan fasa FRF dari integrasi numerik yang dilakukan dengan metode Euler dinyatakan dalam persamaan dan di mana menyatakan besar dan menyatakan fasa FRF dari integrasi numerik yang dilakukan dengan metode Euler serta menyatakan frekuensi cuplik. Sementara itu, besar dan fasa FRF dari integrasi numerik yang dilakukan dengan metode trapesium dinyatakan dalam persamaan dan di mana menyatakan besar dan menyatakan fasa FRF dari integrasi numerik yang dilakukan dengan metode trapesium. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3, FRF dari fungsi integrasi numerik dengan metode Euler memiliki besar yang lebih tinggi dibanding dengan besar FRF dari fungsi integrasi numerik dengan metode trapesium. Sementara itu, pada Gambar 4 ditunjukkan bahwa fasa FRF dari fungsi integrasi numerik dengan metode Euler memiliki hubungan yang linear terhadap sedangkan fasa FRF dari fungsi integrasi numerik dengan metode trapesium besarnya adalah konstan untuk semua nilai. (3) (4) (5) (6) Gambar 1. Hubungan antara Iteo(jω) dan ω 20

Abidin, Kesalahan Akibat Integrasi pada Sinyal Pengukuran Getaran (10) Pada Gambar 5 ditunjukkan bahwa kesalahan maksimum pada integrasi numerik dengan metode Euler memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan kesalahan maksimum pada integrasi numerik dengan metode trapesium. Selain itu, dapat diungkapkan bahwa baik metode Euler maupun metode trapesium menghasilkan kesalahan maksimum yang semakin besar nilainya dengan bertambahnya nilai r. Gambar 3. Hubungan antara Inum(jη) ωs dan ω/ωs Kesalahan Maksimum dari Fungsi Integrasi Pada penelitian ini, kesalahan maksimum yang terjadi pada integrasi numerik didefinisikan sebagai nilai maksimum dari perbedaan (selisih) antara keluaran integrasi teoritik dalam bentuk diskrit (vteo(kt)) dan keluaran integrasi numerik (vnum(kt)), dibagi dengan amplitudo keluaran integrasi teoritik (Vteo). Secara matematik, kesalahan maksimum ini dinyatakan dalam persamaan Gambar 5. Hubungan antara Kesalahan Maksimum Integrasi dan r Kesalahan Amplitudo dari Fungsi Integrasi Gambar 4. Hubungan antara Inum(jη) dan ω/ωs Berdasarkan Persamaan (7) kesalahan maksimum dari fungsi integrasi numerik dengan metode Euler dinyatakan dalam bentuk persamaan sedangkan kesalahan maksimum dari fungsi integrasi numerik dengan metode trapesium dinyatakan dalam bentuk persamaan di mana (7) (8) (9) Selain dinyatakan dalam bentuk kesalahan maksimum, kesalahan integrasi numerik juga dapat dinyatakan dalam bentuk kesalahan amplitudo yang terjadi pada integrasi numerik. Kesalahan amplitudo yang dimaksud didefinisikan sebagai perbedaan (selisih) antara amplitudo keluaran dari integrasi teoritik (Vteo) dan amplitudo keluaran dari integrasi numerik (Vnum), dibagi dengan amplitudo keluaran dari integrasi teoritik. Secara matematik, kesalahan amplitudo ini dinyatakan dalam persamaan (11) Berdasarkan Persamaan (11) kesalahan amplitudo dari fungsi integrasi numerik dengan metode Euler dinyatakan dalam bentuk persamaan (12) sedangkan kesalahan amplitudo dari fungsi integrasi numerik dengan metode trapesium dinyatakan dalam bentuk persamaan (13) Pada Gambar 6 ditunjukkan bahwa kesalahan amplitudo pada integrasi numerik dengan metode trapesium memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan kesalahan amplitudo pada integrasi numerik 21

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 11, No. 1, April 2009: 19 24 dengan metode Euler. Selain itu, dapat diungkapkan bahwa baik metode Euler maupun metode trapesium menghasilkan kesalahan amplitudo yang semakin besar nilainya dengan bertambahnya nilai r. selisih yang diperoleh perlu terlebih dahulu dibagi dengan amplitudo sinyal hasil integrasi teoritik. Dalam simulasi ini terdapat tiga kasus yang dibedakan berdasarkan variasi nilai variabel r, yaitu 0,10, 0,29, dan 0,44, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1. Sinyal yang diintegrasikan berupa sinyal sinus dengan amplitudo (A) yang divariasikan pada beberapa nilai yaitu 6,28, 25,13 dan 131,95. Pada saat yang sama frekuensi sinyal (f) divariasikan untuk setiap nilai amplitudo yang dimaksud yaitu 1, 2 dan 7 Hz. Sebelum diintegrasikan sinyal sinus dicuplik dengan frekuensi pencuplikan (fs) sebagai berikut 10, 7 dan 16 Hz. Tabel 1. Nilai r, A, f, dan untuk Setiap Kasus Gambar 6. Hubungan antara Kesalahan Amplitudo Integrasi dan r Validasi Persamaan Kesalahan Maksimum dan Kesalahan Amplitudo dari Fungsi Integrasi Setelah dikembangkan persamaan kesalahan maksimum dan kesalahan amplitudo dari fungsi integrasi numerik untuk setiap metode, maka persamaan ini perlu divalidasi. Validasi yang dilakukan diperlukan untuk meyakinkan bahwa persamaan yang diturunkan sudah benar. Validasi ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai kesalahan yang didapat dari persamaan dengan nilai kesalahan yang didapat dari hasil simulasi. Simulasi dilakukan dengan cara memilih suatu sinyal diskrit dengan perbandingan frekuensi sinyal dan frekuensi cuplik yang berbeda-beda. Sinyal diskrit tersebut diintegrasikan baik secara teoritik maupun secara numerik. Selanjutnya ditentukan selisih antara sinyal yang diperoleh dari hasil integrasi numerik dan sinyal yang diperoleh dari hasil integrasi teoritik. Untuk mendapatkan kesalahan maksimum, selisih yang diperoleh perlu terlebih dahulu dibagi dengan amplitudo sinyal yang diperoleh dari hasil integrasi teoritik. Kemudian, dari hasil pembagian ini ditentukan nilai maksimum dari kesalahan pada integrasi numerik. Sementara itu, untuk mendapatkan kesalahan amplitudo yang terjadi pada integrasi numerik perlu terlebih dahulu ditentukan spektrum linier dari sinyal yang diperoleh baik dengan metode integrasi numerik maupun integrasi teoritik. Kemudian, berdasarkan spektrum yang diperoleh ditentukan amplitudo spektrum yang menyatakan amplitudo sinyal sinusoidal yang diperoleh dari kedua metode integrasi. Setelah diperoleh amplitudonya maka dapat ditentukan selisih antara amplitudo sinyal hasil integrasi numerik dan amplitudo sinyal hasil integrasi teoritik. Untuk mendapatkan kesalahan amplitudo, Kasus A f (Hz) (Hz) 1 0,10 6,280 1 10 2 0,29 25,130 2 7 3 0,44 131,950 7 16 Berikut ini disajikan hasil simulasi dari ketiga kasus di atas. Gambar 7, 11 dan 15 menunjukkan sinyal sebelum diintegrasikan yaitu sinyal kontinu a(t) dan sinyal diskrit a(kt). Sinyal a(kt) diperoleh dari pencuplikan sinyal kontinu dari masing-masing kasus. Gambar 8, 12 dan 16 menunjukkan sinyal hasil integrasi yang diperoleh baik secara numerik maupun secara teoritik. Selanjutnya, pada Tabel 2 ditunjukkan kesalahan yang terjadi pada tiap kasus baik yang diperoleh dari kesalahan maksimum maupun kesalahan amplitudo. Kesalahan maksimum diperoleh dengan cara menentukan nilai maksimum dari kesalahan yang ditunjukkan pada Gambar 9, 13 dan 17. Kesalahan amplitudo diperoleh berdasarkan amplitudo spektrum sinyal hasil integrasi teoritik dan amplitudo spektrum sinyal hasil integrasi numerik, yang masing-masing ditunjukkan pada Gambar 10, 14 dan 18. Gambar 7. Sinyal a(t) dan a(kt) pada Kasus 1 Gambar 8. Sinyal vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 1 22

Abidin, Kesalahan Akibat Integrasi pada Sinyal Pengukuran Getaran Gambar 9. Grafik Kesalahan Integrasi pada Kasus 1 Gambar 15. Sinyal a(t) dan a(kt) pada Kasus 3 Gambar 16. Sinyal vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 3 Gambar 10. Spektrum Linear vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 1 Gambar 17. Grafik Kesalahan Integrasi pada Kasus 3 Gambar 11 Sinyal a(t) dan a(kt) pada Kasus 2 Gambar 12. Sinyal vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 2 Gambar 13. Grafik Kesalahan Integrasi pada Kasus 2 Gambar 18. Spektrum Linear vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 3 Pada Tabel 3 ditunjukkan perbandingan antara kesalahan integrasi numerik yang didapat dari persamaan dan kesalahan integrasi numerik yang didapat dari simulasi. Kesalahan yang dibandingkan mencakup kesalahan maksimum dan kesalahan amplitudo. Hasil pembandingan menunjukkan bahwa kesalahan yang dihitung berdasarkan persamaan memiliki kesesuaian dengan kesalahan yang diperoleh dari hasil simulasi. Tabel 2. Nilai Kesalahan Maksimum dan Kesalahan Amplitudo Integrasi dari Hasil Simulasi Gambar 14. Spektrum Linear vteo(kt) dan vnum(kt) pada Kasus 2 Emax(%) EA (%) Kasus r Metode Simulasi Vteo Vnum Simulasi 1 0,10 Euler 31,420 0,99 1,670 Trapesium 3,150 0,98 0,95 3,310 2 0,29 Euler 93,200 2,00 15,180 Trapesium 27,710 1,74 1,24 28,420 3 0,44 Euler 154,790 3,98 40,500 Trapesium 72,660 2,83 0,77 72,660 23

JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 11, No. 1, April 2009: 19 24 Tabel 3. Perbandingan Antara Nilai Kesalahan Maksimum dan Kesalahan Amplitudo Integrasi dari Persamaan dan Hasil Simulasi Kasus r Metode Emax (%) EA (%) Sim Pers Sim Pers 1 0,10 Euler 31,420 31,590 1,670 1,660 Trapesium 3,150 3,310 3,310 3,310 2 0,29 Euler 93,200 94,150 15,180 15,310 Trapesium 27,710 28,420 28,420 29,330 3 0,44 Euler 154,790 155,470 40,500 40,130 Trapesium 72,660 72,660 72,660 72,660 KESIMPULAN Berdasarkan persamaan matematik yang dikembangkan dapat disimpulkan bahwa baik metode Euler maupun metode trapesium menghasilkan kesalahan maksimum dan kesalahan amplitudo yang semakin besar nilainya dengan bertambahnya nilai r. Selain itu, juga dapat disimpulkan bahwa kesalahan maksimum pada integrasi numerik dengan metode Euler memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan kesalahan maksimum pada integrasi numerik dengan metode trapesium. Sebaliknya, kesalahan amplitudo pada integrasi numerik dengan metode Euler memiliki nilai yang lebih kecil dibanding dengan kesalahan amplitudo pada integrasi numerik dengan metode trapesium. DAFTAR PUSTAKA 1. Avitabile, P. dan Hodgkins, J., Numerical Evaluation of Displacement and Acceleration for A Mass, Spring, Dashpot System. Proceedings of the 2004 American Society for Engineering Annual Conference & Exposition, 2004. 2. Avitabile, P. dan Zandt, T. V., Developing A Virtual Model of a Second Order System to Simulation Real Laboratory Measurement Problems. Proceeding of 2004 IMECE, Anaheim, CA, 2004. 3. Zandt, T. V., Numerical Integration and Differentiation Tutorial. University of Massachusetts Lowell, 2004. 24