ANALISIS PROKSIMAT TERHADAP KUALITAS BATUBARA DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROKSIMAT TERHADAP KUALITAS BATUBARA DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ANALISIS KIMIA PROKSIMAT BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Salah satu sumberdaya alam Indonesia dengan jumlah yang

PENGARUH LAMA WAKTU DAN TEMPERATUR TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA MUDA (LIGNIT) DENGAN MENGGUNAKAN OLI BEKAS DAN SOLAR SEBAGAI STABILISATOR

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

Analisis kadar abu contoh batubara

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

ANALISIS PEGARUH KOMPOSISI TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET BIOBATUBARA CAMPURAN AMPAS TEBU DAN OLI BEKAS

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN BIOSOLAR DAN MINYAK JELANTAH SERTA SUHU PEMANASAN TERHADAP PENINGKATAN MUTU BATUBARA LIGNIT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumberdaya batubara yang cukup melimpah, yaitu 105.2

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL ANALISIS SAMPEL BATUBARA

ANALISIS PENGARUH ANTARA CAMPURAN LOW SULFUR WAXY RESIDU DENGAN BATUBARA JAMBI DENGAN MENGGUNAKAN PROSES COATING

UPAYA PENINGKATAN MUTU BATUBARA LIGNIT MENGGUNAKAN MINYAK JELANTAH

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan)

BAB V PEMBAHASAN. Analisis dilakukan sejak batubara (raw coal) baru diterima dari supplier saat

METODE RAPID TEST PREPARATION

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

LAPORAN AKHIR PENGARUH VARIASI TEKANAN PADA PEMBUATAN BIOBRIKET DENGAN BAHAN BAKU DAUN PISANG DAN TEMPURUNG KELAPA

A. JUDUL KAJIAN TEKNIS TERHADAP SISTEM PENIMBUNAN BATUBARA PADA STOCKPILE DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT. GLOBALINDO INTI ENERGI KALIMANTAN TIMUR

ANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ANALISIS PERUBAHAN NILAI TOTAL MOISTURE

KARAKTERISASI SEMI KOKAS DAN ANALISA BILANGAN IODIN PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN AKTIVASI H 2 0

ANALISIS VARIASI NILAI KALOR BATUBARA DI PLTU TANJUNG JATI B TERHADAP ENERGI INPUT SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berhubungan dengan ilmu Geologi. terhadap infrastruktur, morfologi, kesampaian daerah, dan hal hal lainnya yang

LAMPIRAN I DATA ANALISIS. Tabel 7. Data Hasil Cangkang Biji Karet Setelah Dikarbonisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Atomik., 2016, 01 (2) hal 71-76

ANALISA PROKSIMAT TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN KULIT PISANG SEBAGAI BRIKET BIOARANG

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

LAPORAN AKHIR PEMBUATAN BRIKET BERKARBONISASI DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN BAMBU BETUNG DAN BUAH BINTARO

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan memahami kondisi geologi daerah penelitian.

UJICOBA PEMBAKARAN LIMBAH BATUBARA DENGAN PEMBAKAR SIKLON

Gambar 7.1 Sketsa Komponen Batubara

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

KUALITAS BRIKET ARANG DARI KOMBINASI KAYU BAKAU

Anatomi Sumber Daya Batubara Serta Asumsi Pemanfaatan Untuk PLTU di Indonesia

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

ANALISIS KUALITAS BRIKET ARANG DARI CAMPURAN KAYU AKASIA DAUN LEBAR

Dasar Teori Tambahan. Pengadukan sampel dilakukan dengan cara mengaduk sampel untuk mendapatkan sampel yang homogen.

BRIKET ARANG DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU MERANTI DAN ARANG KAYU GALAM

BAB VI PROSES MIXING DAN ANALISA HASIL MIXING MELALUI UJI PEMBAKARAN DENGAN PEMBUATAN BRIKET

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan bahan 3.3 Pengumpulan Data

Gambar 4.1 Grafik nilai densitas briket arang ampas tebu

TUGAS AKHIR PEMBUATAN BRIKET BIOCOAL DARI CAMPURAN BATUBARA LIGNIT, TONGKOL JAGUNG DAN TEMPURUNG BIJI KARET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

TUGAS AKHIR PEMBUATAN BIOCOAL DARI CAMPURAN BATUBARA LIGNIT, SEKAM PADI, DAN TEMPURUNG KELAPA (PENGARUH TEMPERATUR KARBONISASI DAN UKURAN MATERIAL)

TESIS. Oleh : SUJATMIKO NUGROHO

Briket dari Char Hasil Pirolisa Tempurung Kelapa (Coconut Shells)

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi. Salah satu pemanfaatan batubara adalah sebagai bahan

VALIDASI METODE RAPID TEST TERHADAP PENENTUAN PARAMETER TOTAL MOISTURE (AR), ASH CONTENT (AR) DAN CALORIFIC VALUE DI PT.

Lampiran I Data Pengamatan. 1.1 Data Hasil Pengamatan Bahan Baku Tabel 6. Hasil Analisa Bahan Baku

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR ANALISA KUALITAS BATUBARA

ANALISA PROKSIMAT BRIKET BIOARANG CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai densitas pada briket arang Ampas Tebu. Nilai Densitas Pada Masing-masing Variasi Tekanan Pembriketan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUHU PADA PROSES HYDROTHERMAL TERHADAP KARAKTERISTIK BATUBARA

KAJIAN PENINGKATAN NILAI KALOR BATUBARA KUALITAS RENDAH DENGAN PROSES SOLVENISASI SKRIPSI OLEH : SILFI NURUL HIKMAH NPM :

STUDI PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS MINYAK BUMI PADA LAPANGAN MINYAK TIAKA

SNI Standar Nasional Indonesia. Air dan air limbah Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri

UJI ULTIMAT DAN PROKSIMAT SAMPAH KOTA UNTUK SUMBER ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 38 % dan sisanya tersebar di wilayah lain (Sugiyono Agus).

SILIKA GEL DARI ABU TERBANG (FLY ASH) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) (Menentukan Waktu Optimum Untuk Mendapatkan Hasil yang Terbaik )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

BAB III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PE ELITIA

STUDI PENENTUAN KUALITAS DAN KUANTITAS MINYAK BUMI PADA LAPANGAN MINYAK TIAKA

MEKANIKA 21 Volume 14 Nomor 1, September 2015

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun yang menjadi tempat pada penelitian adalah Laboratorium Teknik

1. MOISTURE BATUBARA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Laporan Tetap Praktikum Penetapan Kadar Abu

PENENTUAN NILAI KALORI DETRITUS HUTAN MANGROVE DENGAN MENGGUNAKAN BOMB CALORIMETER. Pos Andi, Sugianto, Tengku Emrinaldi

JURNAL TEKNIK POMITS 1

PENGARUH VARIASI JUMLAH CAMPURAN PEREKAT TAPIOKA DAN SEMEN TERHADAP PEMBUATAN BIOBRIKET AMPAS TEBU

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

*) KPP Energi Fosil, PMG, Jl. Soekarno Hattta No. 444, Bandung.

PENGARUH KOMPOSISI PEREKAT TEPUNG PADA BIOBRIKET LIMBAH BAGLOG JAMUR

Daun Jati Dan Daun Kakao Sebagai Sumber Energi Alternatif

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET

ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN KUALITAS BATUBARA DI PIT J, DAERAH PINANG, SANGATTA, KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

SIMULASI BLENDING BATUBARA DI BAWAH STANDAR KONTRAK DALAM BLENDING DUA JENIS GRADE BEDA KUALITAS PADA PT AMANAH ANUGERAH ADI MULIA SITE KINTAP

KATA PENGANTAR. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

PENGARUH VARIASI WAKTU DAN SUHU PROSES PIROLISIS PADA AMPAS BATANG TEBU DAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR BRIKET BIOARANG

PENGARUH KOMPOSISI BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DAUN CENGKEH SISA DESTILASI MINYAK ATSIRI

Kinerja Pengeringan Chip Ubi Kayu

ANALISIS PROKSIMAT DAN NILAI KALOR PADA PELLET BIOSOLID YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN BIOMASSA LIMBAH BAMBU

Transkripsi:

ANALISIS PROKSIMAT TERHADAP KUALITAS BATUBARA DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Abd Razak Kadir¹, Sri Widodo², Anshariah 1* 1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia 2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin Email: Anshariahhafram@gmail.com SARI Salah satu dampak merugikan pada pemakaian batubara dalam industri adalah tingginya kandungan pengotor yang terdapat dalam batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase hasil analisis proksimatpada batubaradan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai pada batubara. Dilakukan dengan cara mengambil sampel batubara yang akan dianalisis, dari sampel yang ada kemudian dipreparasi untuk menghasilkan sampel siap uji. Dari hasil uji analisis proksimat yang dilakukan dari lima sampel persentase yang didapatkan pada sampel pertama adalah kandungan air15,82%, abu2,90%, zat terbang 42,85%, karbon padat 38,6%dengan nilai 5683 Kcal/kg, sampel kedua kandungan air 18,65%, abu 3,65%, zat terbang 41,76, karbon padat 36,1% dengan nilai 5380 Kcal/kg, sampel ketiga kandungan air 16,89%, abu 2,90%, zat terbang 42,06, karbon padat 38,1% dengan nilai 5635 Kcal/kg, sampel keempat kandungan air 18,48%,abu 3,65%, zat terbang 41,40, karbon padat 36,4% dengan nilai 5380 Kcal/kg dan sampel kelima dengan kandungan air 15,82%, abu 3,09% zat terbang 42,91%, karbon padat 38,1% dengan nilai 5643 Kcal/kg. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan airdan abumaka nilai pada batubara akan semakin turun, dan pengaruh zat terbang menunjukan bahwa kadungan zat terbang yang rendah memiliki nilai yang rendah. Sedangkan pengaruh karbon menunjukan bahwa semakin rendah kandungan karbon maka nilai batubara Kata kunci : Batubara,kandunganabu, zat terbang, karbon padat, Kalori. ABSTRACT One of the adverse impacts on the coal consumption in industry is that the impurity content which is contained in coal is high. This research aimed to discover the percentage of the proximate analysis results in the coal and to discover its effect on the calorific value of the coal. It was conducted by obtaining the coal samples to be analyzed, and the samples were then processed to produce the samples ready for testing. The test results of proximate analysis conducted on the five samples showed that the percentage obtained in the first sample was water content of 15.82%, ash 2.90%, fly ash 42.85%, solid carbon 38.6% with a calorific value of 5683 Kcal/kg, in the second sample was the water content of 18.65%, ash 3.65%, fly ash 41.76%, solid carbon 63.1% with a calorific value of 5380 Kcal/kg, in the third sample was the water content of 16.89%, ash 2.90%, fly ash 42.06%, solid carbon 38.1% with a calorific value of 5635 Kcal/kg, in the four sample was the water content of 18.48%, ash 3.65%, fly ash 41.40%, solid carbon 36.4%, with a calorific value of 5380 Kcal/kg and in the fifth sample was the water content of 15.82%, ash 3.09%, fly ash 42.91%, solid carbon 38.1% with a calorific value of 5643 Kcal/kg. In conclusion, the higher the water content and ash are, the more decreased the calorific value of the coal will be, and the effect of the flying substance showed that the low content flying substance has a low caloric value. While the effect of carbon showed that the lower the carbon content is,the more decreased the calorific value of coal is. Keywords: Coal, Ash, fly ash, Solid carbon, calory. 118

PENDAHULUAN Batubara merupakan sumber energi alternatif yang sangat berperan dalam meningkatkan laju pembangunan dan pertumbuhanekonomi.dengan meningkatnya harga batubara di pasar domestik maupun mancanegara pada bebrapa tahun terakhir ini, maka berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengekploitasi dan memanfaatkan batubara yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu produksi dan komsumsi batubara di Indonesia akan terus ditingkatkan terutama sebagai bahan bakar. Batubara juga merupakan bahan galian strategis dan menempati posisi yang sangat penting dalam pembangunan nasional, maka posisi batubara sebagai bahan bakar alternatif yang sangat diharapkan dapat mengantisipasi krisis energidengan meningkatkan pemanfaatannya untuk keperluan domestik sebagai bahan bakar pada pembangkit tenaga listrik, industri maupun untuk kepentingan ekspor. Untuk keperluan ini dibutuhkan batubara yang mempunyai kualitas yang baik. Kualiatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh kandungan kandungan air, abu, zat terbang, karbon padat yang dapat menurunkan kualitas pada batubara. Maka dari itu penulis melakukan penelitian di salah satu perusahaan tambang batubara dengan tujuan mempelajari persentase kandungan air, abu, zat terbangdan karbon padatdan pengaruhnya terhadap nilai kualitas pada batubara. METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari laboratorium Teknik Pengambilan Data Adapun teknik pengambilan data penelitian yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut: Analisis Kandunganair 1. Menimbang berat cawan terlebih dahulu dan dicatat beratnya sebagai (M1). 2. Sampel batubara kemudian dimasukan ke dalam cawan lalu ditimbang dan dicatat berat sampel kurang lebih 1 gram sebagai (M2. 3. Sampel yang sudah ditimabang kemudian di masukan ke dalam oven. 4. Menambah suhu oven kurang lebih 105 0 C 5. Sampel batubara didiamkan di dalam oven kurang lebih 2 jam 6. Sampel dikeluarkan dari dalam oven yang sudah dipanaskan 7. Menutup sampel dengan menggunakan penutup cawan. 8. Sampel kemudian di masukan ke dalam desikator. 9. Sampel didinginkan di dalam desikator selama 15 menit. 10. Mengeluarkan sampel dan menimbang kembali sampel yang sudah didiginkan dan dicatat berat sample sebagai (M3). 11. Menghitung persentase kandugan moisture dengan menggunakan rumus: M = (M2 M3) x 100% (M2 M1) Analisis Kandungan Abu 1. Menimbang cawan ash pada neraca analitik dan dicatat beratnya sebagai M1. 2. Sampel kemudian di masukan ke dalam cawan dan ditimbang beratnya kurang lebih1 gram dan mencatat beratnya sebagai M2. 3. Sampel dimasukan ke dalam furnace menggunakan penjepit panjang. 4. Mengatur temperature Furnace pada 500 0 C dan didiamkan selama 60 menit, 5. Setelah 1 jam, suhu furnace dinaikan 750 0 C dan dibiarkan selama 120 menit. 6. Furnace dimatikan dan diamkan selama 15 menit dimana pintu furnace dalam keadaan terbuka. 7. Sampel kemudian di keluarkan dari furnace menggunakan penjepit panjang. 8. Menimbang sampel yang sudah di oven dan dicatat berat sampel sebagai M3. 9. Membersihkan cawan menggunakan kuas lalu ditimbang kembali sebagai M4. 119

10. Menghitung persentase ash content dengan menggunakan rumus. (M3 M4) % ASH (M2 M1) x 100 % terbang dan karbon padat serta mengetahui pengaruhnya terhadap nilai batubara. Pengaruh Kandungan Air Analisis Kandungan Zat Terbang 1. Berat cawandan penutupnya terlebih dahulu ditimbang pada neraca analitik dengan tingkat ketelitian dan dicatat beratnya sebagai M1. 2. Menuangkan 1 gram sampel kedalam cawan dan menutup cawan yang sudah di isi sampel, 3. Berat sampel kemudian dicatat sebagai M2. 4. Sampel lalu dimasukan ke dalam furnace menggunakan penjepit 5. Memastikan suhu furnace pada temperature 900 0 C. 6. Sampel di dalam furnace dipanaskan selama 7 menit. 7. Sampel dikeluarkan dalam furnace dan didinginkan selama 15 menit 8,. Menimbang kembali sampel yang telah di oven dicatat berat massanya sebagai M3. 9. Melakukan perhitungan volatoile matter dengan menggunkan rumus: %AVG = (M3 M4) 100 %V = AVG M (M2 M1) Analisis Kandungan Karbon Gambar 1. Kandungan air terhadap nilai Berdasarkan gambar yang ada di atas dapat dilihat bahwa, pada sampel kedua menunjukan persentase kandungan air yang tinggi sebesar 18,45% dengan nilai hanya 5380 Kcal/kg, persentase ini menunjukan bahwa nilai batubara rendah karena memiliki kandungan air yang tinggi.sedangkan pada sampel pertama menunjukan bahwa persentase kandungan airlebih rendahdengan persentase hanya 15,82% dengan nilai 5683 kcal/kg. ini menunjukan bahwa semakin tinggi kandungan air maka nilai akan Pengaruh Kandungan Abu Analisis fixed carbon merupakan bagian dari analisis proksimat dimana nilai fixed carbon didapatkan dari pengurangan hasil dari kandungan air, kandungan abu, dan zat terbang. Perhitungan kandungan carbon ini digunakan dengan menggunakan rumus: FC = 100 M ASH VM HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap hasil uji analisis proksimat pada batubara di laboratorium dari 5 sampel yang telah diuji maka didapatkanlah hasil persentase kandunganair, kandungan abu, zat Gambar2. Kandungan abu terhadap nilai Dari hasil analisis proksimat yang dilakukan pada lima sampel. Dapat di dilihat pada gambar grafikdi atas pada sampel kedua, persentase kandungan abusebesar 3,65% dengan nilai 5380 kcal/kg persentase ini menunjukan bahwa rendahnya nilai 120

karena memiliki kandungan abu yang tinggi. Sedangkan pada sampel pertama persentase kandungan abusebesar 2,90% dengan nilai 5680 kcal/kg. dari gambar yang ada di atas dapat diliat bahwa salah satu yang menyebabkan rendahnya nilai adalah karna tingginya kandungan abu. Pengaruh Zat Terbang pengaruh persentase kandungan karbon terhadap nilai batubara. Berdasarkan gambar 4 yang ada di atas pada sampel pertama menunjukan bahwa persentase kandungan karbon sebesar 38,6% dengan nilai sebesar 5683 kcal/kg. Kemudian pada sampel kedua menunjukan bahwa persentase kandungan karbon sebesar 36,1% dengan nilai 5380 kcal/kg. berdasarkan gambar 4 maka disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan karbon maka nilai semakin naik. KESIMPULAN DAN SARAN Gambar3. Pengaruh zat terbang terhadap nilai Dari hasil analisis proksimat yang dilakukan dari lima sampel yang diamati dapat dilihat berapa besar pengaruh persentase kandungan zat terbangpada gambar3, Pada sampel keempat persentase kandungan zat terbangsebesar 41,40% dengan nilai 5380 kcal/kg. Kemudian pada sampel kelima persentase kandungan zat terbangsebesar 42,91% dengan nilai 5643 kcal/kg, berdasarkan gambar grafik yang ada diatas maka disimpulkan semakin tinggi kandungan zat terbang maka nilai semakin naik. Pengaruh Karbon Padat Gambar4. Pengaruh karbon terhadap nilai Hasil analisis proksimat yang dilakukan dari lima sampel dapat dilihat berapa besar Dari hasil analisis uji proksimat yang dilakukan terhadap lima sampel maka disimpulkanlah bahwa semakin tinggi kandungan airdan kandungan abu maka nilai pada batubara akan semakin turun, dan pengaruh zat terbang menunjukan bahwa kadungan zat terbang yang rendah memiliki nilai yang rendah. Sedangkan pengaruh karbon menunjukan semakin rendah kandungan karbon batubara maka nilai batubara UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap Pimpinan dan Karyawan PT. Sucofindo atas kesempatan dan bimbingan yang telah diberikan untuk melaksanakan penelitian. Dan atas seluru bimbingan dosen dan staf Jurusan Teknik Pertambagan Universitas Muslim Indonesia serta temanteman yang membantu dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anggayana.1999.Genesa Batubara, Insitute Teknologi Bandung (ITB),Bandung. Kentucky. 2012. Classification And Rank Of Coal, Unversity Of Kentucky. Muchjidin. 2006. Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara, Insitute Teknologi Bandung (ITB), Bandung. Nuroniah. 2006. Pengkajian Karakteristik Batubara Indonesia, Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jendral Pertambangan Umum P3TM, Bandung. 121

PT. Sucofindo. 2009. SOP (Standart Operation Prosedur). Site Kideco, SBU, Kalimantan Timur. Rahardika. 2011. Geologi Regional Cekungan Kalimantan. Bandung : Institut Teknologi Bandung Satyana, A.H. dan Silitonga, P.D. 1994. Tectonic Reversal in East Barito Basin, South Kalimantan. Situmorang dan Yulianto. 1984. Stratigrafi Cekungan Barito, Kalimantan Timur. Stach. 1982. Stach s Textbook of Coal Petrology, Gebruder Borntraeger, Berlin. Sukandarrumidi. 2006. Batubara Dan Pemanfaatannya, (Pengantar Teknologi Batubara Menuju Lingkungan Bersih), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sukandarrumidi. 1995. Batubara Dan Gambut, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 122