DASAR LAUT 1. Bentukan-bentukan dasar laut

dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai BATIMETRI. Oleh. Nama : NIM :

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

01. BATIMETRI. Adapun bentuk-bentuk dasar laut menurut Ross (1970) adalah :

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

Ringkasan Materi Pelajaran

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Batuan beku Batuan sediment Batuan metamorf

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

KARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO

BAB II TINJAUAN UMUM

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB I BENTUK MUKA BUMI

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Sedimen Laut dan Karakter Kimiawinya

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Gambar 2. Lokasi Penelitian Bekas TPA Pasir Impun Secara Administratif (

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB I PENDAHULUAN. The petroleum geologist. Geologi fisika Geologi sejarah Geologi struktur Paleontologi Stratigrafi

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

Besar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah skala Wentworth

GAMBARAN UMUM WILAYAH

FAKTOR PEMBENTUK TANAH

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

Geologi dan Studi Fasies Karbonat Gunung Sekerat, Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.1

III.1 Morfologi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pesisir merupakan daratan pinggir laut yang berbatasan langsung dengan

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

LITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

BAB 12 BATUAN DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Praktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN. Oleh

BAB II GEOLOGI REGIONAL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.4

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran

MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

Bentuk lahan Asal Proses Marine

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. PEMBETUKAN TANAH SUBUR DAN STRUKTUR BUMILATIHAN SOAL BAB 11. magma. kawah. lahar. lava

2. TINJAUAN PUSTAKA. hingga 11 15' LS, dan dari 94 45' BT hingga ' BT terletak di posisi

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perairan Laut Arafura di lokasi penelitian termasuk ke dalam kategori

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM

MENGENAL JENIS BATUAN DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO

BAB II TINJAUAN GEOLOGI REGIONAL

BAB II GEOLOGI REGIONAL

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera terletak di sepanjang tepi Barat Daya Paparan Sunda, pada perpanjangan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Selat Bali Bagian Selatan

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

BAB II TINJAUAN UMUM

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

BAB II GOLOGI REGIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI AGREGAT. Yang dimaksud agregat dalam hal ini adalah berupa batu pecah, krikil, pasir ataupun

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

TEORI TEKTONIK LEMPENG. 2. Geologi Indonesia

BAB IV STUDI SEDIMENTASI PADA FORMASI TAPAK BAGIAN ATAS

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

BAB IV DISTRIBUSI FASIES BATUGAMPING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sungai

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

ORGANISMA LAUT Laut sebagai ruang kehidupan (Bio Cyrcle) 1. Sistem Benthic

Transkripsi:

DASAR LAUT Pengetahuan kita mengenai topografi dasar laut bermula dari pemetaan-pemetaan yang sudah sejak lama dilakukan orang. Pada mulanya pengetahuan ini diperoleh dengan cara mengukur kedalaman laut dengan teknik yang sangat sederhana yakni dengan mengulurkan tali atau kabel yang diberi bandul pemberat ke dalam laut hingga menyentuh dasar (wiresounder). Tentu dengan teknik ini banyak kekurangan dan kelemahannya. Dengan cara ini pengukuran kedalaman laut memerlukan waktu lama, teknik ini baik digunakan untuk mengukur dasar laut dengan lereng-lereng yang curam. Pengukuran kedalaman laut yang lebih cepat dapat menggunakan alat-alat pemancar gema suara (echosounder). Dengan teknik ini pengukuran dapat dilakukan dengan cepat, karena kecepatan merambat suara pada air rata-rata 1.600 meter per detik. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik dapat diterjemahkan menjadi kedalaman laut ditempat itu. Dengan prinsif teknologi inilah pengetahuan tentang topografi dasar laut (peta batimetri) semakin disempurnakan 1. Bentukan-bentukan dasar laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan, gunung, lembah, parit, plato, dataran tinggi, dataran rendah, sedimentasi dam lain sebabainya. Trench atau trog. Trench yaitu dasar laut yang dalam, memanjang, sempit dengan lerengnya yang curam. Sedangkan trog yaitu dasar laut yang dalam, memanjang, lehih lebar dari trench dan lerengnya tidak terlalu curam. Ridge yaitu penggungan/pegunungan dasar laut dengan puncaknya sempit dan lerengnya curam. Rise yaitu punggungan/pegunungan dasar laut dengan puncaknya luas dan lerengnya tidak securam ridge. Swell yaitu punggungan, kalau tidak panjang lereng tidak curam. Dremple atau ambang yaitu punggungan yang tidak begitu panjang dan tidak begitu tinggi. Dremple biasanya yang batasi laut pedalaman/laut tengah dengan laut lepas/samudera.

Plateau dataran tinggi dasar laut dengan bagian puncaknya yang relative datar dan disebut juga mesas. Bagian atasnya masih lebih dalam dari 200 meter (shelf). Island arc yaitu rangkaian pulau-pulau seperti rangkaian pulau-pulau di kepulauan Hawaii, kepulauan Marshall yang ada di samudera Pasifik. Guyote yaitu gunung api dasar laut dengan puncaknya yang datar. Basin yaitu laut dalam yang berbentuk cekungan yang dasarnya relative datar. Deep yaitu cekungan dalam basin dengan l;ereng yang tidak terlalu curam. Sea mounts yaitu gunung yang terdapat di laut seperti gunung Krakatau. Coral reef (terumbu karang) yaitu semacam timbunan yang terdiri dari karang, 2. Sedimentasi Dasar Laut Seluruh permukaan dasar laut ditutupi oleh partikel-partikel sediment yang telah diendapkan secara perlahan-lahan dalan jangka waktu berjuta-juta tahun. Ketebalan lapisan sediment yang terdapat dibanyak bagian laut berbeda-beda, dari sekitar 600 meter di samudera Pasifik, 500 1000 meter di samudera Atlantik, 4000 meter di Arctic. Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari hasil pecahan-pecahan batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka dari organisma laut. Sebagian besar laut yang dalam ditutupi oleh jenis partikel-partikel yang berukuran kecil. Sedangkan pada lautlaut dangkal didominasi oleh jenis-jenis partikel yang berukuran besar. Untuk mengklasifikasikan sedimen laut berdasarkan sumbernya adalah : 1). Sedimen Lithogenous (Sedimen Terigin) Jenis sedimen ini berasal dari hasil pengikisan batuan di darat. Batuan beku atau batuan sediment telah mengalami proses desintegrasi (proses pecahnya batuan secara mekanis menjadi batuan yang lebih kecil), maupun proses decomposisi (proses perubahan susunan kimiawi dari batuan sehungga lapuk akibat pengerjaan air maupun udara). Partikel-partikel dari hasil proses desintegrasi maupun proses decomposisi itu diangkut baik oleh air sungai, angin ke laut. Contoh bahan sediment dari proses desintegrasi; mineral kwarsa, mica, feldspar, pyroxenes, ampobol dan mineral berat lainnya. Sedangkan dari hasil proses decomposisi; clay (lempung), hidroksida besi yang bebas, alumina, colloidal silica, dll.

Sedimen asal darat ini diendapkan di sekitar pantai, dimulai dari endapan yang kasar (pasir) kemudian diikuti oleh partikel-partikel halus. Kecepatan tenggelam partikel-partikel ini telah dihitung, dimana partikel pasir hanya memerlukan waktu sekitar 1,8 hari untuk tenggelam ke dasar laut yang kedalamannya 4.000 meter, sedangkan partikel lumpur sekitar 185 hari dan partikel liat 51 tahun. Endapan lumpur dan tanah liat diangkut lebih jauh ke tengah laut dan kebanyakan akan mengendap pada daerah continental shelf. Partikel-partikel yang lebih halus diendapkan pada dasar laut yang dalam. 2) Sedimen Biogenous (sisa-sisa organisma) Sedimen marine yang banyak mengandung sisa-sisa organisma disebut lumpur organisma atau ooze/selut. Sedimen laut yang berasal dari organisma (binatang/ tumbuhan) ada yang mengandung kapur (tipe calcareous) dan silisium (tipe siliceous). a). Tipe Calcareous (Ooze/Selut Gampingan) (1). Golongan binatang yang mengandung kapur, terdiri dari: Globigerina Ooze (Selut/Lumpur globigerina) adalah lumpur dari organis ma yang bersel tunggal yang dikenal sebagai foraminifera dimana kulitnya mengandung kapur (CaCo 3 ). Endapan ini membentuk ooze/selut yang menutupi 35 % dari endapan dasar laut yang banyak dijumpai di daerah tropis. Pteropod Ooze adalah golongan moluska yang bersifat sebagai plankton dengan tubuh yang mempunyai kulit (shell) yang mengandung kapur. Sedimen ini menutupi permukaan dasar laut sekitar 1 %. Jadi binatang yang mengandung kapur dapat berupa binatang pelagis (plankton), tulang, gigi binatang/ikan, juga binatang benthis seperti foraminifera, corals, cacing, bryozoans, brachiopoda, moluska, echinoderms, anthro poda dan vertebrata. (2). Golongan Tumbuhan yang mengandung kapur Plankton yang bersel satu yang termasuk cocoliths, rabdolit yang tersebar di lautlaut terbuka.

Algae yaitu ganggang yang mengandung kapur, terutama hidup subur di perairan yang hangat, dangkal dan di laut-laut daerah lintang rendah. Algae membentuk coral reef (gosong karang), calsium carbonat (Ca Co 3 ) sebagai hasil fotosintesis dari Co 2. b) Tipe Siliceous (1). Radiolaria Ooze adalah golongan protozoa bersel satu, menutupi 1 2 % dari permukaan dasar laut. (2). Diatom ooze adalah gologan tumbuhan yang bersel tunggal yang mempunyai kulit mengandung silica. Ooze yang terbentuk menutupi 9 % dari permukaan dasar laut dan banyak dijumpai di daerah yang lebih dingin dengan salinitas rendah seperti di samudera Hindia bagian Selatan. (3) Red Clay Ooze Ooze ini mempunyai kandungan yang tinggi dan banyak dijumpai di bagian Timur samudera Hindia. 3). Sedimen Hydrogenous (Hasil reaksi kimia dalam air laut) a). Manganese nodules (bongkahan mangan) berasal dari endapan oksida dan hidroksida besi dan mangan. b). Jenis logam-logam lainnya, seperti copper (tembaga), cobalt, nekel. Proses terjadinya sangat lambat, untuk membuat sebuah nodul yang besar diperlukan berjutajuta tahun dan akan berhenti setelah nodul-nodul terkubur di dalam sediment. Nodul-nodul ini banyak dijumpai di samudera Pasifik. 4). Sedimen marine yang bersumber dari Vulkanisme dan sedimen ekstraterestrial (dari luar angkasa seperti meteorit, debu kosmos). a). Sedimen asal vulkanisme (gunung api) Bahan vulkanisme dapat dilihat dari sifat-sifat fisik maupun susunan kimiawinya. Contoh; pecahan lava, gelas vulkanik, batu apung, butiran mineral. b). Sedimen ekstraterestrial (sedimen berasal dari angkasa luar) Benda-benda angkasa dengan berbagai ukuran yang jatuh ke bumi/ke laut setiap saat terus terjadi. Contoh endapannya; red clay (lempung merah), lapisan magnetis hitam,

kristal coklat, besi. Red clay banyak dijumpai pada samudera-samudera yang ada di bumi ini.