BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan satu di antara makhluk Allah SWT yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

Bab I. Pendahuluan. semua manusia, sebuah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi bagi

BAB I A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005, Cet. 2, hlm. 132.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan Individu, Masyarakat dan Pendidikan, Rajawali Pres, Jakarta, 2011, hlm. 266.

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan. bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian. Tesis ini berjudul Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam. Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 2 Adiluwih yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. (DSI-PK) merupakan suatu model desain pembelajaran untuk menunjang. implementasi kurikulum berorientasi pada kompetensi.

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk terus mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman banyak orang terhadap kata tersebut berbeda - beda. Kata media

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah orang yang kerjanya mengajar. 1 Dalam masyarakat. Jawa, guru dilacak melalui akronim gu dan ru. Gu diartikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2001), hlm Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Melalui pendidikan kepribadian siswa dibentuk dan diarahkan sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008), hlm Winata Putra Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas. Terbuka, 2001), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sumber utama pendidikan. Islam sebagai disiplin ilmu adalah kitab suci al-qur an dan Sunnah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat signifikasi terhadap berbagai jenis dimensi kehidupan baik. dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang. sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali, yang berasal dari luar maupun dari dalam. Tujuan. pembangunan sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. muda untuk memperoleh serta meningkatkan pengetahuannya. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi disegala bidang kehidupan masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri adalah usaha sadar dan terencana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Kontek Penelitian Manusia merupakan satu di antara makhluk Allah SWT yang sangat misterius, karena masalah kehidupannya dalam berbagai sudut pandang selalu dibicarakan oleh mereka sendiri dengan menggunakan potensi akal (kretifitas) yang dimilikinya. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk yang lain, karena Allah menganugerahkan beberapa keistimewaan dan kelebihan, yaitu berupa akal, perasaan, kehendak dan kemampuan mengendalikan hawa nafsu. Unsur-unsur yang dimiliki manusia inilah yang membedakannya dengan binatang yang hanya dianugerahi naluri (instink). Berdasarkan unsur-unsur yang dimiliki inilah, maka manusia menilai, merasakan dan menghendaki adanya kebutuhan akan pendidikan. Bila pendidikan tidak ada atau tidak dibutuhkan, sulit digambarkan adanya masyarakat yang bermoral dan berilmu pengetahuan, sulit dibayangkan perkembangan manusia dan sulit adanya kedamaian di bumi ini. Hal ini berarti, fungsi pendidikan adalah untuk menstransfer ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) yang di dalamnya terkandung unsur culture dan value, agent of social change (agen perubahan masyarakat) dan agent of marketing (agen pemenuhan kebutuhan pasar), dalam hal ini kebutuhan para pengguna jasa pendidikan. 1

2 Pendidikan Islam merupakan usaha sadar yang dirangsang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan pandangan hidup, sikap hidup maupun keterampilan yang berorientasi pada terbentuknya kepribadian. Dari ungkapan ini dapat dipahami bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki anak didik dan bagaimana membentuk kepribadiannya. 1 Pendidikan akan berguna bila ia dapat tampil tegar sebagai penyebab terjadinya perubahan positif, perubahan yang direncanakan, pembaharuan yang mendasar, perubahan yang mendidik serta lahirnya bangsa yang terdidik. Oleh karena itu, dalam keterikatan diwujudkan dalam satu sistem pendidikan sebagai sub-sistem dari kehidupan sosial pada umumnya. 2 Pendidikan dewasa ini merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia, sebuah kebutuhan pokok yang wajib di penuhi bagi seseorang. Dalam era globalisasi ini ilmu pengetahuan semakin berkembang dengtan menawarkan berbagai solusi masalah sesuai dengan metode- metode yang ada dalam ilmu tersebut. apabila setiap ilmu yang ada dibangun dengan tidak dilandasi menggunakan ilmu agama, maka manusia akan semakin sulit mengenal agama yang dianutnya. Khususnya para siswa akan mencari pemecahan permasalahan yang mereka hadapi sesuai dengan solusi dari ilmu yang mereka pelajari. Seharusnya pendidikan diarahkan kejalan yang benar yang didasari dengan 1 Amin Syukur dkk., Metode Studi Islam, (Semarang: Gunung Jati, 1998), hlm. 195. 2 Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru, 1991), hlm.2.

3 pondasi agama, sehingga dapat membentuk sebuah karakter yang tercermin dari kepribadian mereka sehari- hari. Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua perbuatan atau usaha dari generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda. Pendidikan sering juga diartikan sebagai suatu usaha manusia untuk membimbing anak yang belum dewasa ke tingkat kedewasaan dan mampu memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya dan dapat berdiri diatas kaki sendiri. 3 Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks karena banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor antara lain adalah guru. Guru merupakan komponen penting dan utama bagi keberhasilan proses belajar-mengajar. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. 4 Dalam pembelajaran, guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Untuk itu guru seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, strategi pengajaran, metodologi pengajaran, 3 Zuhairini, dkk, FilsafatPendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 92 4 Usman, Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu. (Jakarta : Ciputat Press, 2002). hlm. 1

4 sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.salah satu komponen pengajaran yang membantu guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan komunikatif adalah metodologi pengajaran. Metode dan teknik digunakan guru dalam melakukan interaksi dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa. Siswa diharapkan dapat menguasai tujuan pembelajaran. Dalam metodologi pengajaran adadua aspek yang menonjol yaitu metode pengajaran dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. 5 Kedua aspek tersebut saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan siswa setelah pegajaran berlangsung dan karakteristik siswa. Jika salah sedikit saja dalam menentukan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan, makaproses pembelajaran tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu untuk menghindari hal tersebut, seorang guru sebagai pendidik harus paham betul mengenai masing-masing fungsi media pembelajaran, sehingga pemilihan media pembelajaran nantinya dapat sesuai dengan metode yang digunakan. 6 Media pengajaran sendiri merupakan suatu alat yang sangat penting, untuk mempermudah dan menunjang guru dalam memecahkan persoalan-persoalan 5 http://sahdanberbagi.blogspot.com/2009/11/penggunaan-media-dalam-pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015 6 http://fimelrizqi.blogspot.com/2012/04/nilai-fungsi-dan-manfaat-media.html, Diakses pada tanggal 28 Mei 2015

5 pembelajaran. Dengan berbagai metode, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi lebih tinggi. Namun, kesadaran para guru dan lembaga pendidikan sekarang ini dalam menggunakan media pembelajaran masih dirasa kurang. Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak atau belum mempergunakan media sesuaidengan bahan atau materi yang diajarkan. Dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam, misalnya banyak guru yang menggunakan media sederhana yaitu buku bacaan, dan dengan menggunkan metode ceramah. Fenomena ini menyebabkan materi PAI bagi siswa dianggap kurang menyenangkan, karena guru dalam mengajar di kelas bersifat monoton. Siswa merasa bosan dan jenuh terhadap materi PAI serta mengalami kesulitan dalam menyerap dan memahami pengajaran. Kurangnya penggunaan media ini dipengaruhi oleh beberapa factor. diantara faktor tersebut adalah minimnya pengetahuan tentang pentingnya media, sulitnya mendapatkan media, keterbatasan dana, pribadi guru yang kurang berminat dan kemampuan dalam menggunakan media dan situasi yang kurang mendukung. Dalam pembelajaran PAI penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan sebagai alat untuk membantu seorang guru dalam memberikan suatu penjelasan, baik itu bersifat kongkrit maupun abstrak, akan tetapi dalam penggunaan media ini diperlukan suatu keterampilan, kekreatifan yang dituntut pada seorang guru untuk menggunakan berbagai media terutama sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah serta pemanfaatan lingkungan sebagai media dalam proses pembelajaran di sekolah.

6 Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seharusnya semakin mendorong para guru khususnya guru PAI untuk melakukan pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana, disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Dengan melihat argumen-argumen tersebut, penggunaan media pengajaran sangat penting dan dapat membantu guru mempermudah proses memahamkan siswa terhadap materi pelajaran. Selain itu sarana pembelajaran yang disiapkan guru untuk memfasilitasi para siswanya belajar, menjadi suatu yang sangat signifikan penyediaannya oleh para guru agar proses pembelajaran semakin efektif, dan kualitas hasil belajar akan semakin meningkat. Terkait dengan itu, guru harus kreatif dalam mempersiapkan media dan sarana pembelajaran, sehingga mampu mengantarkan para siswanya menjadi manusiamanusia cerdas, kreatif, serta memiliki integritas keberagamaan yang kuat. 7 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis berupaya untuk mengkaji lebih dalam terhadap permasalahan tersebut dan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Kreatifitas Guru Pendidiikan Agama Islam 7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 2

7 Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek. B. Fokus Penelitian Berdasarkan pada latar belakang diatas muncul permasalahan pokok yang akan dicari jawabannya lebih lanjut. Permasalahan-permasalahan itu adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam memilih media pembelajaran di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek? 2. Bagaimana kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menggunakan media pembelajaran di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang diangkat, maka tujuan penulisan skripsi ini sesuai pembatasan dan perumusan masalah skripsi yaitu : 1. Untuk mengetahui kreatifitas guru PAI dalam memilih media pembelajaran di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek. 2. Untuk mengetahui kreatifitas guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek. D. Kegunaan Penelitian Dalam penulisan karya ilmiah (skripsi) ini yang berjudul Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek berguna baik secara teoritis maupun praktis.

8 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sebagai sumbangan pemikiran penulis kedalam khazanah keilmuan sehingga dapar diketahui kreasi, inovasi guru PAI dalam mengembangkan media pembelajaran. 2. Secara Praktis Secara praktis, hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh : a. Bagi Penulis Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis dalam dunia pendidikan. Kususnya dalam hal media pembelajaran PAI. b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini bagi kepala sekolah dapat digunakan sebagai acuan dan strategi dalam meningkatakan Pelaksanaan Pembelajaran serta membekali guru PAI dalam praktik dilapangan khususnya terkait media pembelajran. c. Bagi Guru PAI Diharapakan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran melalului berbagai macam media pembelajaran, sehingga materi menjadi menarik dan mudah di fahami. d. Bagi Peneliti Selanjutnya

9 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk menambah wawasan dan memberikan pengalaman yang sangat penting dan berguna sebagai calon tenaga pendidik. E. Penegasan Istilah Untuk menghindari meluasnya permasalahan serta memberikan pengertian yang benar dan jelas, maka peneliti perlu menegaskan istilahistilah yang berkaitan dengan judul tersebut. 1. Penegasan Konseptual Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami istilah yang dipakai dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. a. Kreativitas Adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan atau menciptakan hal baru. atau juga disebut kegiatan menggali atau mencari sesuatu yang baru untuk di kemukakan. 8 b. Guru Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau, di rumah, dan sebagainya. Guru adalah orang yang pekerjaannya atau mata pencahariannya profesinya mengajar. 9 8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), hlm. 775. 9 Team Penyusun Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), hlm. 330.

10 c. Pendidikan Agama Islam (PAI) Menurut Zakiah Daradjat sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andayani mendefinisikan PAI sebagai suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh lalu menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 10 Menurut Mukhtar, pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan peserta didik yang dimiliki, menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan social terhadap lingkungannya. 11 d. Pengembangan Pengembangan berasal dari kata kembang mendapat imbuhan pe dan akhiran an, maksudnya yaitu suatu proses perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggidan meluas serta mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan. 12 10 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Jakarta : Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 130. 11 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), Cet. 2, hlm. 10 77. 12 H.M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Semarang: CV. Thoha Putra, 2001), hlm.

11 e. Media Pembelajaran Berasal dari kata Media dan Belajar; Yang pertama Pengertian Media.Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah ) perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada سائل و) penerima pesan. 13 Media merupakan sesuatu yang bersifat meyakinkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 14 Yang Kedua Pengertian Belajar Menurut tinjauan psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.pengertian lain belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 15 Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Oemar 13 Ibid, Azhar Arsyad, hlm. 3. 14 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 12. 15 Slameto,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm.2.

12 Hamalik menuturkan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 16 Jika diambil formasi pendapat diatas media pembelajaran adalah alat atau metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah. 17 2. Penegasan Operasional Dari definisi di atas yang dimaksud dengan judul Kreatifitas Guru Pendidiikan Agama Islam Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di Smk Budi Utomo Gandusari Trenggalek, adalah kreatifitas guru Pendidikan Agama Islam dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran. Adapun dalam penelitian ini deskripsi akan di fokuskan pada kreatifitas guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran di SMK Budi Utomo Gandusari Trenggalek. F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara sistematis tentang pokok pembahasan dalam penulisan skripsi, yaitu terdiri dari VI bab sebagai berikut : 16 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 183. 17 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 57.

13 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan tentang konteks penelitian permasalahan yang menimbulkan keinginan peneliti untuk mengadakan penelitian tentang Kreatifitas Guru Pendidiikan Agama Islam Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Di Smk Budi Utomo Gandusari Trenggalek. Dari konteks penelitian kemudian ditentukan fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, dan sistematika pembahasan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini mendeskripsikan tentang konsep atau teori kreativitas guru dalam pengembangan media pembelajaran, kemudian penelitian terdahulu, kerangka konseptual/kerangka berfikir peneliti. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tata cara yang digunakan dalam penelitian, meliputi : (a) Kerangka penelitian, (b) Kehadiran peneliti, (c), Lokasi penelitian, (d) Sumber data, (e) Teknik pengumpulan data, (f) Teknik analisisa data, (g) Pengecekan keabsahan temuan, (h) tahap-tahap penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini memaparkan hasil penelitian dan Temuan penelitian

14 BAB V : PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menginterpretasikan hasil temuan temuan penelitian yang di konfirmasikan dengan konsep yang ada. BAB VI : PENUTUP Dalam bab akhir ini berisi tentang penutup, kesimpulan dan saran. Bagian Akhir Dari Penulisan Skripsi Ini Meliputi: Daftar Rujukan, Lampiran-Lampiran.