I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang

I. PENDAHULUAN. dihadapkan terhadap hal baik ekonomi, sosial, budaya maupun politik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

I. PENDAHULUAN. dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

I. PENDAHULUAN. Karakterisktik siswa yang beragam selalu dihadapkan guru dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan mempunyai tiga lingkungan, yakni lingkungan keluarga,

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. diperlukan modal intelektual, modal sosial dan kredibilitas bangsa sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan karena pendidikan merupakan pengaruh, penentu, sekaligus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I. manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Keberhasilan sektor pendidikan merupakan dasar perkembangan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dan perkembangan suatu negara sangat bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari setiap individu serta sifatnya mutlak, baik dalam

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peserta didik yang berkualitas, baik dilihat dari prestasi bidang

I. PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas guna membangun bangsa yang maju. Kesuksesan di bidang pendidikan merupkan awal bangsa yang maju.

I. PENDAHULUAN. mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya, perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu,

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk yang dinamis yang mempunyai cita cita, serta

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut. A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa adanya pendidikan sangat mustahil suatu kelompok dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan formal ataupun informal. Lembaga pendidikan formal dan informal adalah salah satu tempat bagi peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yang memiliki bekal ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan penting dalam usaha mengembangkan dan membina potensi yang dimiliki siswa. Sekolah juga menyediakan berbagai kesempatan bagi siswa untuk melakukan berbagai

2 kegiatan belajar mengajar, sehingga para siswa memperoleh pengalaman pendidikan. SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan adalah salah satu sekolah menengah pertama yang beralamat di Jalan Negara Ratu, Kelurahan Merak Batin, Kabupaten Lampung Selatan Kecamatan Natar. Maksud dan tujuan SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan ini adalah turut serta berusaha dan menunjang upaya-upaya pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan dalam rangka mencerdaskan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat dan bangsa. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Untuk itu, hasil belajar siswa SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan harus selalu ditingkatkan guna tercapainya tujuan SMP Bina Utama yang diinginkan. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan sangat tergantung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan siswa sebagai peserta didik. Keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar itu terlihat dari penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa yang diperoleh selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Ada beberapa mata pelajaran yang memiliki hasil belajar yang rendah yang dipelajari oleh siswa kelas VIII pada semester satu yang lalu, salah satunya adalah mata pelajaran IPS Terpadu. Untuk itu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan dan keterangan dari guru bidang studi, hasil IPS Terpadu

3 siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 kurang optimal dan masih belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal), sebagaimana terlihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Belajar Ulangan Harian Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 No Nilai Frekuensi % 1 65-100 8 23,53 2 00-64 26 76,47 Jumlah 34 100 Sumber: Daftar nilai ulangan harian siswa mata pelajaran IPS Terpadu semester ganjil pada guru IPS kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan. Berdasarkan Tabel 1 di atas, hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII masih tergolong rendah karena siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 8 siswa dari 34 siswa atau sebesar 23,53% sedangkan 76,47% atau sebanyak 26 siswa belum mampu mencapai ketuntasan. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah (2000: 18) apabila pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar menunjukkan bahwa tujuan pendidikan belum tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa. Melalui penelitian ini akan dikaji tiga

4 faktor yang diduga kuat mempengaruhi hasil belajar yaitu keadaan ekonomi orang tua, minat belajar dan aktivitas belajar. Keadaan ekonomi orang tua dapat dilihat dari jumlah pendapatan dan pengeluaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk mencapai hasil belajar yang baik, setiap orang tua dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan belajar anaknya, dan semua itu memerlukan dukungan ekonomi yang cukup. Dengan ekonomi yang cukup, setiap orang tua mampu memberikan fasilitas tambahan untuk menunjang pendidikan anaknya sehingga kesempatan untuk memperoleh hasil belajar yang baik semakin terbuka. Slameto (2002: 63) berpendapat bahwa keadaan ekonomi keluarga erat kaitannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar akan terpenuhi jika Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan dapat dijelaskan bahwa kondisi ekonomi orang tua siswa terbilang sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan pekerjaan orang tua siswa yang rata-rata hanya sebagai petani dan buruh. Penghasilan yang didapat juga tidak menentu, rata-rata perbulannya kurang lebih Rp 600.000, sementara jumlah tanggungan orang tua lebih dari satu anak. Hal ini juga yang mendasari ketersediaan sarana belajar anaknya menjadi tidak terpenuhi. Minat belajar dikatakan penting dalam kegiatan pembelajaran karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil belajar. Siswa yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu akan mempelajari mata pelajaran tersebut dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti mata pelajaran

5 tersebut bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Namun sebaliknya jika siswa tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu maka sulit bagi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Suryabrata (2001: 84) minat sangat besar pengaruhya terhadap proses dan hasil belajar. Jika seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka akan diharapkan hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan, minat belajar siswa dapat dikatakan rendah. Hal ini dapat terlihat selama proses belajar mengajar berlangsung, dimana hanya sebagian siswa yang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru yang bersangkutan. Siswa juga terlihat pasif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa juga sangat rendah. Selain faktor keadaan ekonomi orang tua siswa dan minat belajar, terdapat satu faktor yang diperkirakan ikut mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar diduga mempengaruhi hasil belajar karena dengan intensitas belajar siswa yang tinggi baik di rumah maupun di sekolah maka hasil belajarnya diduga akan lebih baik daripada siswa yang memiliki intensitas belajar yang rendah. Tujuan belajar tidak akan tercapai bila siswa tidak melakukan aktivitasnya dengan baik. Dalam proses belajar mengajar, siswa harus mempunyai dua aktivitas yaitu aktivitas mandiri dan aktivitas kelompok. Aktivitas mandiri adalah membaca atau mempelajari pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, serta mengerjakan soal-

6 soal secara mandiri, sedangkan aktivitas kelompok adalah dengan melakukan segala kegiatan atau tugas sekolah bersama kawan-kawannya seperti merangkum materi, belajar kelompok dan memecahkan masalah bersama-sama. Rausseau dalam Sardiman (2004:96-97) menjelaskan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Untuk itu, setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, karena tanpa adanya aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi yang pada akhirnya berpengaruh pada prestasi siswa. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan aktivitas belajar siswa juga tergolong rendah. Aktivitas belajar di sekolah dapat terlihat selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hanya sedikit siswa yang berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. Sebaliknya, aktivitas belajar di rumah siswa terbilang cukup baik karena apabila siswa diberikan pekerjaan rumah oleh guru, siswa tersebut dapat menyelesaikan dan mengumpulkannya tepat waktu. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul -Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pela B. Identifikasi Masalah

7 Berdasarkan uraian dalam latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang dapat menjadi identifikasi dalam penelitian ini adalah. 1. Masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 2. Rendahnya keadaan ekonomi orang tua siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Banyaknya orang tua siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 yang bekerja sebagai buruh. 4. Rendahnya pendapatan orang tua sehingga penyediaan sarana belajar anaknya menjadi tidak tercukupi. 5. Masih rendahnya minat belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 6. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 7. Kurangnya kreativitas siswa dalam mengatur waktu belajarnya 8. Penggunaan waktu belajar di rumah yang tidak optimal mempengaruhi prestasi belajar siswa. 9. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran. 10. Banyak siswa yang belajar hanya pada saat mendekati ulangan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah dan sesuai dengan dengan judulnya, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah keadaan ekonomi orang tua siswa (X1), minat belajar (X2), aktivitas belajar (X3) dan hasil

8 belajar IPS Terpadu (Y). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian ini lebih terarah, sehingga didapat gambaran yang lebih jelas dengan data yang akurat. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah. 1. Apakah ada pengaruh keadaan ekonomi orang tua siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011? 2. Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011? 3. Apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011? 4. Apakah ada pengaruh keadaan ekonomi orang tua siswa, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui. 1. Pengaruh keadaan ekonomi orang tua siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011.

9 2. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 3. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. 4. Pengaruh keadaan ekonomi orang tua siswa, minat belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011. F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain. 1. Manfaat Teoritis a. Merupakan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan dan memperkaya ilmu pengetahuan bagi peneliti pada khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi guru dan siswa dalam meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kearah yang lebih baik. b. Memberikan informasi kepada orang tua siswa bahwa dengan keadaan ekonomi yang tinggi diharapkan kebutuhan belajar anak akan tercukupi sehingga anak semangat dalam belajar dan hasil belajar anakpun meningkat.

10 c. Memberikan informasi bagi siswa tentang pentingnya minat belajar, waktu belajar yang rutin dan aktivitas belajar yang efektif agar siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. G. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan Tahun Ajaran 2010/2011. 2. Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian ini adalah keadaan ekonomi orang tua siswa, minat belajar, aktivitas belajar dan hasil belajar mata pelajaran IPS Terpadu siswa. 3. Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMP Bina Utama Natar Lampung Selatan. 4. Waktu Penelitian Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. 5. Ilmu Penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang studi IPS Terpadu.