Mobilitas Penduduk II

dokumen-dokumen yang mirip
Ruang Lingkup dan Fungsi Dasar Mempelajari Ilmu Kependudukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan

MIGRASI. Oleh : CHOTIB Donovan Bustami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ITB Central Library, penduduk (population) adalah

Mortalitas (Kematian)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. lengkap dari pada sumber-sumber data yang lain karena kemungkinan tercecernya

Mobilitas Penduduk I. Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

Penyusunan Publikasi Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja, 2017

Kompilasi Data Profil Migran, 2014

BAB I ABSTRAK. Wali Aya Rumbia, Hubungan antara Pendidikan dan Pendapatan Migran. Kembali di Kecamatan Wolio Kota Bau-Bau.

BAB I PENDAHULUAN. dianggap dapat memberikan harapan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengukuran dalam Demografi

Penyusunan Publikasi Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi

Surat Kabar Harian KEDAULATAN RAKYAT, terbit di Yogyakarta, Edisi: 22 November 1991

BAB II TEORI DAN PEMBAHASAN

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

MOBILITAS PENDUDUK Pertemuan ke 1,2,3,4 MIGRASI. Drs. CHOTIB, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

Penyusunan Publikasi Statistik Mobilitas Penduduk dan Tenaga Kerja, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan

peran menghabiskan sumber daya ekonomi yang tersedia.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. untukditeliti dan pengetahuan mengenai fenomena ini sangat berguna dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

Penyusunan Publikasi Statistik Migrasi Hasil SUPAS, 2016

BAB 2 LANDASAN TEORI

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.1

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRAN BERMIGRASI KE KECAMATAN BANTARGEBANG KO TA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. secara selektif mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada berbagai. dari tahun ke tahun, hal tersebut menimbulkan berbagai masalah bagi

MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di negara-negara sedang

KARAKTERISTIK DAN PELUANG TENAGA KERJA WANITA PADA SEKTOR INFORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Pernikahan dini banyak terjadi pada kelompok masyarakat miskin yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Teori teori yang akan diuraikan berkaitan dengan variabel variabel yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. kerja (juta) (2009 est) 3 Angka pengangguran (%) Produk Domestik Bruto 1,918 7,033 35,163 42,421

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB I PENDAHULUAN. mengenai faktor-faktor yang tidak hanya berasal dari faktor demografi saja

Universitas Gadjah Mada

PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN PENDUDUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Katalog BPS: Katalog BPS:

2. SUMBER DATA DEMOGRAFI

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA

SEKAPUR SIRIH. Tanjungpinang, Agustus 2010 Kepala BPS Kota Tanjungpinang. Ir. ABRIANSYAH MULLER NIP

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada migrasi ulang-alik. Jika mereka memilih untuk tinggal (biasa

BAB I PENDAHULUAN. bahwa distribusi kesempatan (kemakmuran) yang tidak merata merupakan faktor

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan Lembaga. kepada Presiden. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi penduduk atau population geography merupakan cabang ilmu geografi.

Indonesia - Survei Penduduk Antar Sensus 2005

Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia terjadi akibat. ketidakseimbangan antara pertumbuhan angkatan kerja dengan

Penyusunan Analisis Mobilitas Tenaga Kerja Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, 2015

Metode Etnografi. Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS ULANG ALIK PENDUDUK KECAMATAN TAMBAN MENUJU KOTA BANJARMASIN

ANALISIS DORONG TARIK MIGRASI SIRKULER DI KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah penduduk di kota-kota besar khususnya di DKI

STATISTIK KEPENDUDUKAN KALIMANTAN TENGAH 2013


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal

PERTEMUAN 5 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERTEMUAN 4 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

Jumlah RW RT. Luas Area (Km²) %Terhadap Luas Kota. Kecamatan. Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Kor, 1998

I. PENDAHULUAN. di Indonesia tersebut, pada hakekatnya digolongkan menjadi dua yaitu laju

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas penduduk tentunya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan

V. DESKRIPSI PERKEMBANGAN MIGRASI, PASAR KERJA DAN PEREKONOMIAN INDONESIA. penting untuk diteliti secara khusus karena adanya kepadatan dan distribusi

Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun

BAB II METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pembangunan yang berkembang disekitar kita antara lain konsep

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NON PERMANEN

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MOBILITAS TENAGA KERJA KE MALAYSIA SERTA SUMBANGAN REMITAN TERHADAP EKONOMI KELUARGA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

BAB I PENDAHULUAN. pada kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan yang terjadi karena adanya dinamika

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf

Transkripsi:

Mobilitas Penduduk II Kependudukan (Demografi) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Sumber Data Mobilitas Penduduk Sumber data mobilitas penduduk Sensus penduduk disini diperoleh data yang lengkap Namun kelemahannya data hanya meliputi mobilitas penduduk bersifat permanen Registrasi penduduk diperoleh data mobilitas permanen dan non permanen Sumber data dari registrasi kurang dapat dipercaya karena Tidak melaporkan kepergian ke pemerintah setempat (Lurah) Pihak keamanan tidak menanyakan surat keterangan jalan bagi yang bepergian Bagi yang datang ke suatu daerah tidak melapor Survei penduduk diperoleh data mobilitas permanen dan non permanen Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 2

Lanjutan Sensus Penduduk Di Indonesia sensus penduduk dibagi menjadi dua Sensus lengkap pencacahan seluruh penduduk dengan responden kepala rumah tangga Nama-nama anggota rumah tangga, hubungan dengan kepala rumah tangga, umur, jenis kelamin, status perkawinan Hal yang spesifik ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan ekonomi, pertanian dan mobilitas Sensus sampel pencacahan penduduk dilakukan di sejumlah wilayah cacah (wilcah) yang dipilih, kemudian di wilcah dipilih sejumlah rumah tangga Data migrasi penduduk tahun 1971 di Indonesia merupakan data migrasi terbaik di Asia Batas wilayah (space) yang diambil oleh BPS adalah Propinsi Batas waktu (time) ditetapkan enam bulan Jadi disini seseorang yang dikatakan melakukan migrasi apabila pindah dari satu propinsi ke propinsi lain dan lamanya berada di propinsi yang dituju enam bulan atau lebih Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 3

Lanjutan Kelemahan menentukan batas wilayah propinsi sebagai acuan terjadinya migrasi Luas masing-masing propinsi di Indonesia berbeda, sehingga pada propinsi yang luas wilayah kecil, akan banyak ditemukan mobilitas Di DKI dengan jarak 25 km orang sudah melewati batas propinsi Berdeda dengan di Irian Jaya jarak 600 km orang baru akan melewati batas propinsi Makin jauh suatu daerah dari daerah asal, makin sedikit migran menuju daerah tersebut Kelemahan menentukan batas waktu sebagai acuan terjadinya migrasi Migran melakukan mobilitas sosial yang kurang dari enam bulan tidak terdata padahal ini juga banyak dilakukan Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 4

Lanjutan Registrasi Mencatat kejadian-kejadian (event) kependudukan seperti mobilitas pendudukan (baik itu masuk atau keluar serta permanen maupun non permanen) Data mobilitas penduduk permanen yang lebih lengkap dibandingan dengan non permanen karena orang yang pindah domisili harus mempunyai surat pindah dari daerah asal surat tersebut diberikan ke kantor keluarahan/desa tempat menetap Sekarang yang terjadi adalah penduduk yang pergi ke daerah lain tidak lagi membutuhkan surat jalan Sehingga sulit mengetahui migran masuk dan keluar Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 5

Lanjutan Survei Penduduk Survei merupakan cara mendapatkan data mobilitas penduduk yang dilaksanakan di suatu wilayah Contohnya: Data mobilitas tenaga kerja dari Lombok menuju Malaysia Mobilitas sirkuler dari desa ke kota. Survei tentang mobilitas penduduk dilakukan oleh instansi, lembaga tertentu dan perorangan berskala mikro Yang sering diteliti adalah aspek-aspek ekonomi Proses mobilitas Dampak mobilitas terhadap tingkat ekonomi rumah tangga daerah asal Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 6

Variabel Sosilogi dalam Mobilitas Penduduk Pendapat Menno dan Alwi mengenai terjadinya migrasi ke kota disebabkan Motivasi ekonomi, keinginan untuk mencari nafkah, meningkatkan taraf hidup Motivasi pendidikan, keinginan untuk meningkatkan pengetahuan Motivasi kultural, dorongan untuk menghendar dari nilai-nilai atau norma-norma yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan kemajuan Motivasi politik, desakan dari penguasa atau tidak puas terhadap pemerintah Motivasi hukum, menghindar dari tuntutan karena melanggar hukum Motivasi rekreasi, datang ke kota untuk berekreasi (bersifat sementara) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 7

Terima Kasih Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 8