WALIKOTA TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 18 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDIDIKAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

.000 WALIKOTA BANJARBARU

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 1

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA TASIKMALAYA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI D

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 79 TAHUN 2001 SERI D.76 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 92 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 61 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-P TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

WALIKOTA TASIKMALAYA

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

WALIKOTA TASIKMALAYA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 34 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 35 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.M Tahun 2008

VISI Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Mojokerto adalah :

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 36 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 51 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LEBAK

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 39 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 38 TAHUN 2004 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 68 Tahun : 2016

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

SALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 31 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 1999 SERI D NO. 13

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 32 TAHUN 2004 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

Transkripsi:

WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Kota Tasikmalaya, maka perlu diatur lebih lanjut Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya; b. bahwa tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dimaksud pada huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 304) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890; 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya ( Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 90 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemberhentian dan Pemindahan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15); 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-445 Tahun 2002 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat ;

9. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Kota Tasikmalaya. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Kota Tasikmalaya ; 2. Walikota adalah Walikota Tasikmalaya; 3. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya ; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya ; 5. Dinas adalah Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya; 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya; 7. Unit adalah Unit Kerja yang tergambar dalam Struktur Organisasi Dinas; 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya yang melaksanakan tugas teknis operasional Dinas tertentu dilapangan yang selanjutnya disebut UPTD ; 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah jabatan teknis yang didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan yang tidak tercantum dalam struktur organisasi dinas, namun sangat diperlukan dalam melaksanakan sebagaimana tugas pokok dinas. BAB II TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA Bagian Pertama DINAS Pasal 2 (1) Dinas adalah Unit kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Peraturan Daerah; (2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Peraturan Daerah; (3) Tugas Pokok Dinas adalah melaksanakan kewenangan daerah di Bidang Pertanian; (4) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, Dinas Pertanian mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis pengembangan pertanian tanaman pangan, hortikultura, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan rakyat ; b. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan produksi padi, palawija, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan rakyat ; c. pelaksanaan pembinaan sumber daya dan sarana /prasarana ; d. penyelenggaraan pembinaan pengelolaan hasil panen dan pemasaran ; e. pelaksanaan kegiatan pembinaan usaha dibidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan ;

f. pelaksanaan pembinaan teknis pemeliharaan kesehatan hewan ; g. pemberian rekomendasi dan ijin dibidang pertanian ; h. pelaksanaan kegiatan pengelolaan ketatausahaan ; i. pelaksanaan fungsi lain yang ditetapkan oleh Walikota sesuai dengan bidangnya. Bagian Kedua KEPALA DINAS Pasal 3 (1) Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, memotivasi, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok Dinas; (2) Rincian Tugas Kepala Dinas Pertanian : a. menetapkan kebijaksanaan teknis operasional di Bidang Pertanian; b. memberikan saran dan pertimbangan kepada Walikota dalam penyelenggaraan tugas pembangunan dan tugas umum pemerintahan di Bidang Pertanian; c. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penyusunan program dinas; d. mengendalikan dan mengkaji semua kegiatan satuan organisasi dinas; e. melaksanakan koordinasi dengan Dinas/Lembaga Teknis atau unit kerja yang terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas dinas; f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dinas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota. Bagian Ketiga BAGIAN TATA USAHA Pasal 4 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan administratif, koordinasi dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan yang meliputi pengelolaan kepegawaian, keuangan dan umum. (2) Rincian Tugas Bagian Tata Usaha : a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bagian Tatausaha ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan untuk dijadikan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan program kerja dinas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Bagian Tata Usaha dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; e. menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; f. menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; g. menyelenggarakan pengumpulan dan penyusunan perencanaan; h. menyelenggarakan pembinaan kelembagaan di lingkungan dinas; i. menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan; j. menyelenggarakan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas; k. menyelenggarakan pengendalian administrasi pendapatan dan belanja dinas; l. menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas dan kearsipan; m. melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Bagian Tata Usaha;

n. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; o. melaksanakan tugas lain dengan perintah atasan. (3) Bagian Tata Usaha membawahkan: a. Subbagian Umum dan Perencanaan ; b. Subbagian Keuangan dan Kepegawaian. Pasal 5 (1) Subbagian Umum dan Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan, kearsipan, kelembagaan, ketatalaksanaan dan pendokumentasian serta penyusunan program ; (2) Rincian tugas Subbagian Umum dan Perencanaan : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan untuk dijadikan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan program kerja dinas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Subbagian Umum dan Perencanaan dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan serta pemeliharaan data di lingkungan dinas; e. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan dan pengumpulan rencana kerja di lingkungan dinas ; f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan ; g. melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana di lingkungan dinas ; i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatausahaan di lingkungan dinas; j. melaksanakan pengembangan sistem informasi manajemen umum ; k. melakukan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai ; l. melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Subbagian Umum dan Perencanaan ; m. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; n. melaksanakan tugas lain dengan perintah atasan. Pasal 6 (1) Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan. (2) Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian dan Keuangan : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Subbagian Kepegawaian dan Keuangan ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan untuk dijadikan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan program kerja dinas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Subbagian Kepegawaian dan Keuangan dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin serta pembangunan ; e. mempelajari peraturan perundang-undangan untuk dijadikan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan program kerja dinas; f. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan Keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan ; g. melaksanakan penyiapan bahan rencana kebutuhan pegawai, formasi dan pengusulan penunjukan dalam jabatan di lingkungan dinas;

h. melaksanakan persiapan bahan kenaikan pangkat, DP3, DUK, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai; i. melaksanakan persiapan rencana pegawai yang akan melaksanakan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan; j. melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti pendidikan, ujian dinas dan ijin / tugas belajar; k. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran ; l. melaksanakan perbendaharaan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan ; m. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi dan pembukuan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan ; n. melaksanakan penyiapan bahan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan, Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan ; o. melaksanakan penyiapan bahan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai ; p. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan dilingkungan dinas ; q. melaksanakan pengembangan sistem informasi manajemen keuangan dan kepegawaian ; r. melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan subbagian kepegawaian dan keuangan ; s. melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait; t. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Bagian Keempat BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA Pasal 7 (1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk teknis pengembangan produksi, pengembangan sumber daya serta pembinaan pengembangan usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; (2) Rincian tugas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura : a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja bidang tanaman pangan dan hortikultura ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas ; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas bidang tanaman pangan dan hortikultura dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. menyelenggarakan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan produksi, sumber daya serta bina usaha tanaman pangan dan hortikultura ; e. menyelenggarakan penyusunan bahan perencanaan dan pembinaan pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan ; f. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan teknologi budidaya dan pengelolaan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; g. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis dan pembinaan pengembangan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sarana/prasarana pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; h. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis dan pembinaan pemasaran, kelembagaan usaha ; i. menyelenggarakan penyusunan pedoman pemberian perijinan usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ;

j. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis dan pemantauan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang tanaman pangan dan hortikultura ; k. melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait ; l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. (3) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahkan ; a. Seksi Produksi ; b. Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha. Pasal 8 (1) Seksi Produksi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan penatausahaan dan penyelenggaraan fungsi produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; (2) Rincian tugas Seksi Produksi : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Produksi ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas ; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Produksi dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan sasaran produksi tanaman pangan dan hortikultura ; e. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan perbenihan tanaman pangan dan hortikultura ; f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis perlindungan tanaman pangan dan hortikultura ; g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penerapan teknologi produksi tanaman pangan dan hortikultura ; h. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan ; i. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan produksi tanaman pangan dan hortikultura ; j. melaksanakan pengelolaan data statistik produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; k. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Pasal 9 (1) Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan hasil panen dan pemasaran serta pengembangan usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; (2) Rincian tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Sumberdaya dan Bina Usaha dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pembinaan pengkajian iklim, dan pengembangan tata guna lahan dan tata guna air ;

e. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyiapan paket teknologi pasca panen dan pengelolaan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan sarana produksi dan mekanisasi pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan kebijaksanaan penyuluhan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; h. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pemberdayaan kelompok tani ; i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penumbuhan dan pengembangan unit-unit usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; j. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan manajemen usaha dan kemitraan usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; l. melaksanakan pengawasan dan pemberian ijin usaha pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; m. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan informasi pasar, promosi dan pemasaran hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura ; n. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan sumber daya dan bina usaha tanaman pangan dan hortikultura ; o. melaksanakan pengelolaan data statistik sumber daya dan bina usaha tanaman pangan dan hortikultura ; p. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; q. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Bagian Kelima BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Pasal 10 (1) Bidang Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk dan pembinaan teknis pengembangan produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, perlindungan dan konservasi ; (2) Rincian tugas Bidang Kehutanan dan Perkebunan : a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Kehutanan dan Perkebunan ; b. mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Bidang Kehutanan dan Perkebunan serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. menyelenggarakan dan menyusun petunjuk teknis pembinaan pengembangan produksi Kehutanan dan Perkebunan ; e. menyelengarakan dan menyusun petunjuk teknis pembinaan perlindungan tanaman Kehutanan dan Perkebunan serta konservasi ; f. menyelenggarakan dan menyusun petunjuk teknis pembinaan usaha Kehutanan dan Perkebunan ; g. menyelenggarakan rekomendasi dan pemberian izin ; h. menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan Bidang Kehutanan dan Perkebunan ; i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan.

(3) Bidang Kehutanan dan Perkebunan, membawahkan : a. Seksi Produksi dan Konservasi ; b. Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha. Pasal 11 (1) Seksi Produksi dan Konservasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan petunjuk teknis pengembangan produksi, penumbuhan sentra produksi perkebunan dan kehutanan, perbenihan, budidaya dan analisa data dan statistik pembinaan, pemantauan, pengamatan, peramalan, pengendalian, pemetaan OPT, PHT, bencana alam, kebakaran, penjarahan perkebunan dan kehutanan, penyelenggaraan dan pengelolaan kawasan hutan, taman hutan raya, hutan kota, peningkatan produktivitas lahan, rehabilitasi dan reklamasi hutan. (2) Rincian tugas Seksi Produksi dan Konservasi : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Produksi dan Konservasi ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Produksi dan Konservasi serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan dan pembangunan, pengelolaan serta pembinaan perbenihan perkebunan dan kehutanan ; e. melaksanakan penyusunan bahan rencana, pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan, pengembangan sistem informasi kegiatan rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi usaha tani perkebunan dan kehutanan di kota ; f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisis serta penyajian data dan informasi Kehutanan dan Perkebunan ; g. melaksanakan penyusunan bahan sistem informasi manajemen dan sistem informasi geografis perkebunan dan kehutanan ; h. melaksanakan penyusunan bahan penyelenggaraan hutan hak (hutan rakyat), pengelolaan perlebahan, pengelolaan persuteraan alam, penghijauan dan konservasi tanah dan air ; i. melaksanakan penyusunan bahan penyelenggaraan pembentukan wilayah dan pengelolaan taman hutan raya dan hutan kota ; j. melaksanakan penyusunan bahan pemantauan, pengamatan, peramalan dan penerapan teknologi pengendalian OPT, PHT, bencana alam, dan gangguan usaha perkebunan dan kehutanan dan penerapan teknologi pengendalian; k. melaksanakan penyusunan bahan penyelenggaraan dan pengelolaan tata batas kawasan hutan, pembentukan wilayah taman hutan raya, pengurusan lahan kritis, rehabilitasi dan reklamasi hutan, penyelenggaraan perburuan tradisional satwa liar, penyelenggaraan pengamanan dan penanggulangan bencana kebakaran; l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan ; Pasal 12 (1) Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengolahan dan pemasaran, perijinan usaha, perencanaan dan pengendalian pupuk, obat, mesin dan identifikasi SDM sektor perkebunan dan kehutanan (2) Rincian tugas Seksi Sumberdaya Bina Usaha :

a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Produksi dan Konservasi ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Sumberdaya dan Bina Usaha mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyusunan bahan rencana pewilayahan, design, pengendalian lahan dan industri primer, program pembangunan Kehutanan dan Perkebunan ; e. melaksanakan penyusunan bahan pengujian, perhitungan, pengembangan, pemantauan jenis-jenis pupuk ; f. melaksanakan pengkajian, penyusunan rencana, pemantauan, pengembangan sistem informasi penggunaan dan peredaran obat dan mesin ; g. melaksanakan rekomendasi dan perijinan usaha Kehutanan dan Perkebunan ; h. melaksanakan penyusunan bahan pengembangan sumberdaya manusia ; i. melaksanakan program-program, pemantauan dan evaluasi ; n. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan ; Bagian Keenam BIDANG PETERNAKAN Pasal 13 (1) Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk teknis pengembangan produksi, penyelenggaraan dan pengawasan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan sumber daya, dan pembinaan pengembangan usaha peternakan ; (2) Rincian tugas Bidang Peternakan a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Peternakan ; b. mempelajari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Bidang Peternakan dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan, pengembangan, pengawasan produksi, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sumber daya, dan bina usaha peternakan ; e. menyelenggarakan penyusunan bahan perencanaan dan pembinaan pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan asal hewan ; f. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan pengembangan teknologi budidaya dan pengelolaan hasil peternakan ; g. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan pengembangan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sarana/ prasarana peternakan ; h. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan pemasaran, kelembagaan usaha dan perijinan usaha peternakan ; i. menyelenggarakan penyusunan bahan petunjuk teknis pemantauan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang peternakan ; j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja erkait ; k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. (3) Bidang Peternakan, membawahkan : a. Seksi Produksi dan Kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner ; b. Seksi Sumberdaya dan Bina Uasaha.

Pasal 14 (1) Seksi Produksi dan Kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan penatausahaan dan penyelenggaraan fungsi produksi, penyelengaraan dan pengawasan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner peternakan ; (2) Rincian tugas Seksi Produksi dan Kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner : a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Produksi dan Kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner; b. mempelajari peraturan perundang - undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Produksi dan Seksi Produksi dan Kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan sasaran produksi peternakan, pengembangan pembibitan ternak serta pemberian ijin, pengawasan pembibitan dan sertifikasi bibit ternak/hewan ; e. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan, bimbingan produksi, penggunaan dan pengawasan pakan, bahan baku konsentrat, pakan konsentrat dan benih hijauan pakan ternak serta penerapan teknologi produksi peternakan; f. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan asal hewan. ; g. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan produksi peternakan ; h. melaksanakan pengelolaan data statistik produksi peternakan ; i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan dan pengawasan sertifikasi kesehatan hewan ; j. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan dan pengawasan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner ; k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular dan penyakit zoonosis ; l. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penanggulangan wabah hama dan penyakit menular pada hewan dan ternak ; m. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan, pemberian ijin dan pengawasan laboratorium kesehatan hewan dan ternak, rumah sakit hewan/ternak dan pengujian mutu hasil ; n. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan pengawasan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan hewan/ternak ; o. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan, pemberian ijin dan pengawasan distribusi obat hewan/ ternak ; p. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan penetapan penutupan dan pembukaan kembali wilayah wabah ; q. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner ; r. Melaksanakan pengelolaan data statistik kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; s. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ;

t. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Pasal 15 (1) Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan sumber daya alam, sarana prasarana dan pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan pasca produksi dan pemasaran dan peternakan ; (2) Rincian tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha : a. melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Sumberdaya dan Bina Uasaha ; b. mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas ; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. Melaksanakan penyusunan bahan petunjuk teknis pembinaan penetapan pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya lahan, penetapan, pemanfaatan dan pengembangan lahan peternakan ; e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis serta penyelenggaraan pemberian ijin usaha peternakan dan penyiapan paket teknologi proses produksi dan pengelolaan hasil produksi, pasca panen dan pemasaran hasil peternakan serta pengembangan sarana produksi dan mekanisasi peternakan ; f. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pemberdayaan kelompok tani ; g. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan sumber daya, bina usaha dan peternakan ; h. melaksanakan pengelolaan data statistik sumber daya, bina usaha dan peternakan ; i. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; j. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Bagian Ketujuh BIDANG PERIKANAN Pasal 16 (1) Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok Bidang Perikanan Mempunyai tugas Pokok menyelenggarakan pembinaan teknis dan penyusunan petunjuk teknis pengembangan produksi, pengembangan sumber daya dan serta pembinaan pengembangan usaha perikanan ; (2) Rincian tugas Bidang Perikanan a. menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Peternakan ; b. mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Bidang Perikanan dan mencarikan alternatif pemecahannya; d. menyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan sasaran produksi perikanan ; e. menyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan perbenihan ikan ; f. meyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengawasan mutu pakan dan bahan baku pakan ;

g. menyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengendalian hama dan penyakit ikan ; h. menyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penerapan teknologi produksi perikanan. i. menyelenggarakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan asal ikan ; j. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan produksi perikanan ; k. menyelenggarakan penyusunan dan pengelolaan data statistik produksi perikanan ; l. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. (3) Bidang Perikanan, membawahkan : a. Seksi Produksi ; b. Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha. Pasal 17 (1) Seksi Produksi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan penatausahaan dan penyelenggaraan fungsi produksi perikanan. (2) Rincian Tugas Seksi Produksi a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Produksi ; b. mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas ; c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan sasaran produksi perikanan, pengembangan perbenihan ikan, pengawasan mutu pakan dan bahan baku pakan ; e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengendalian hama dan penyakit ikan ; f. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penerapan teknologi produksi perikanan ; g. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan agribisnis dan ketahanan pangan asal ikan ; h. melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan produksi perikanan ; i. melaksanakan pengelolaan data statistik produksi perikanan ; j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Pasal 18 (1) Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha mempunyai tugas pokok penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengelolaan sumberdaya alam, sarana prasarana dan pengembangan sumber daya manusia perikanan pengelolaan hasil panen dan pemasaran pengembangan usaha perikanan ; (2) Rincian Tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha a. melaksanakan penyusunan rencana program kerja Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha ; b. mempelajari peraturan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk kelancaran tugas ;

c. menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan tugas Seksi Sumberdaya dan Bina Usaha serta mencarikan alternatif pemecahannya; d. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pembinaan pengkajian iklim, dan pengembangan tata guna lahan dan tata guna air untuk keperluan perikanan ; e. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyiapan paket teknologi proses produksi dan pengelolaan hasil perikanan ; f. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan sarana produksi dan mekanisasi perikanan ; g. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penetapan kebijaksanaan perikanan ; h. melaksanakan penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pemberdayaan kelompok tani ; i. melaksanakan pengelolaan data statistik sumber daya dan perikanan ; j. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil perikanan ; k. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penumbuhan dan pengembangan unit-unit usaha perikanan ; l. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan mutu hasil perikanan ; m. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan manajemen usaha dan kemitraan usaha perikanan ; n. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengawasan dan pemberian ijin usaha perikanan ; o. melaksanakan pengawasan dan pemberian ijin usaha perikanan ; p. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengembangan jaringan informasi pasar, promosi dan pemasaran hasil perikanan ; q. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait ; r. melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 19 Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf g Peraturan Daerah, untuk pembentukan organisasi dan rincian tugasnya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Walikota sesuai dengan kebutuhan Dinas. Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 20 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf h Peraturan Daerah, rincian tugasnya ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.

BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini, akan diatur dan ditetapkan dalam Keputusan tersendiri kecuali yang menyangkut teknis pelaksanaan diatur dan ditetapkan oleh Kepala Dinas. Pasal 22 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya. Ditetapkan di Tasikmalaya Pada tanggal : 10 Nopember 2003 WALIKOTA TASIKMALAYA Ttd. Diundangkan di Tasikmalaya Pada tanggal : 11 Nopember 2003 H. BUBUN BUNYAMIN SEKRETARIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA Ttd. H. ADIL DARMAWAN Pembina Utama Muda NIP. 110 019 475