BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. b. Aspek Aqidah: Menjelaskan pengertian Malaikat, Menyebutkan namanama Malaikat, Menyebutkan tugas-tugas malaikat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Departemen Pendidikan Nasional RI, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h

Wayan Nurkancana, dkk. Evaluasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional 1982) hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

hlm Nana Sudjana, Cara Belajar Peserta didikaktif, (Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan lancar dan maksimal. Dan dalam proses pembelajaran tersebut seorang

BAB I PENDAHULUAN. kurang menyenangkan, duduk berjam-jam mendengarkan guru menyampaikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

BAB II PRESTASI BELAJAR SKI MELALUI STRATEGI READING ALOUD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ali Muhdi Amnur (ed.), Konfigurasi Politik Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008),hlm Ismail SM.M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL, 2009), hlm. 36.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas II Di MI Islamiyah Bulusari Sayung Demak. 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 2008), hlm Winata Putra Udin S., dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas. Terbuka, 2001), hlm.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

DAFTAR PUSTAKA. Achmadi, Islam Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2005.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB I PENDAHULUAN. situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 1. sangat penting artinya dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya, kecakapannya dan kemampuannya. 1 Mengajar adalah suatu proses mentransfer pengetahuan, nilai, dan ketrampilan, serta mengembangkan potensi anak. Di sini kegiatannya termasuk menciptakan situasi belajar, mengorganisasikan lingkungan, memunculkan kegiatan belajar, membimbing, mentransfer kebudayaan serta menanamkan nilai-nilai keutamaan. 2 Dalam konsep itu tersirat bahwa peran seorang guru adalah pemimpin belajar (Learning Manager) dan fasilitator proses membelajarkan siswa. 3 Dari hal ini, prosees belajar mengajar merupakan inti pendidikan dengan guru sebagai pemegang kendali utama, sehingga guru dituntut untuk mempunyai kompetensi memadai yang mampu mengelola proses belajar mengajar dengan baik. Dengan kata lain, keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Al Qur an Hadits sebagai unsur mata pelajaran agama Islam pada madrasah memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Al Qur an dan Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam. Di dalamnya menekankan 1 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1995), hlm. 28 2 Djamaluddin Darwis, Strategi Belajar Mengajar, dalam PBM PAI di Sekolah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 222. 3 Nana Sudjana, op.cit., hlm. 29. 1

2 keutuhan dan keterpaduan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 4 Pelajaran ini diberikan kepada siswa dalam rangka untuk mengarahkan pemahaman dan penghayatan isi yang terkandung di dalam sumber ajaran Islam tersebut, yang di harapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari hari yaitu dalam perilaku yang memancarkan iman dan takwa kepada Allah SWT sesuai dengan ketentuan Qur an dan Hadits. Al Qur an merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna, diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al Qur an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten. 5 Islam memberikan perhatian yang besar terhadap umatnya untuk membaca Al Qur an, sehingga tidak ada masyarakat jahiliyah modern. Dalam mendalami Islam tentunya harus memahami Al Qur an sebagai dasar pertamanya, yaitu membacanya. Melalui aktivitas membaca yang dimulai dengan membaca huruf per hurufnya, ayat per ayatnya, yang dikembangkan dengan memahami maknanya, maka seseorang dapat memetik petunjuk yang tersimpan didalamnya, sehingga mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran Qur an Hadits yang berlangsung di kelas VIII H MTs N 1 Semarang menunjukkan para pelajar muslim yang hingga usia dewasa belum mampu membaca Al Qur an dengan baik dan benar, apalagi mengetahui dan menghayati maknanya. Pembelajaran yang di lakukan banyak menggunakan metode ceramah tanpa didukung adanya variasi, sehingga terkesan monoton, kurang melibatkan siswa secara aktif. Proses pembelajaran semacam ini menimbulkan kecenderungan siswa pasif dalam belajar sehingga penguasaan materi pelajaran pun rendah. 4 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,,hlm. 51 5 Said Agil Husain Al Munawar, Al Qur an: Membangun Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat Press,2008), cet 3, hlm. 3.

3 Peneliti memilih kelas VIII H MTs N 1 Semarang karena, hasil belajar pada mata pelajaran Qur an Hadits dan keaktifan siswa pada kelas VIII H terhitung rendah dibanding dengan kelas yang lain. Dalam dinamika semacam itu, berbagai pendekatan metode perlu diupayakan sebagai alternatif pemecahan. Posisi ini berhadapan dengan universal ajaran Islam yang selalu bisa mengimbangi perkembangan zaman, sehingga peneliti memandang pentingnya metode alternatif untuk menanamkan nilai- nilai pendidikan Islam. Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan dimana pengajaran berlangsung. 6 Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran Qur an Hadits di MTs N 1 Semarang yaitu melalui penerapan metode reading aloud. Metode reading aloud merupakan suatu strategi yang efektif untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. Metode ini bertujuan untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu. 7 Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk mengkajinya dalam bentuk penelitian skripsi yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Qur an Hadits Melalui Penerapan Metode Reading Aloud pada Kelas VIII H MTsN 1 Semarang. B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran pada istilahistilah dalam judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Qur an Hadits Melalui Penerapan Metode Reading Aloud pada Kelas VIII H MTsN 1 Semarang, maka perlu adanya penegasan istilah atau arti dari judul tersebut, adapun istilah yang perlu ditegaskan antara lain: 1. Upaya Peningkatan 6 Basyirudin Usman, Metodologi pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 32. 7 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL Media Group, 2008), hlm. 76.

4 Upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan maksud akal, ikhtiar atau melakukan sesuatu untuk mencari jalan, dan peningkatan adalah menaikkan (derajat, taraf, dsb) mempertinggi, memperhebat (produksi dsb). 8 Adapun dalam penelitian ini Upaya Peningkatan akan diartikan berupa usaha dalam rangka meningkatkan hasil belajar qur an hadits. 2. Hasil Belajar Menurut Robert Gagne, sebagaimana yang dikutip Margaret E. Beell Gradler, mengatakan bahwa hasil belajar adalah kapabilitas internal yang dicerminkan dalam perbuatan tertentu untuk setiap jenis belajar. 9 Hasil belajar merupakan hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, simbol maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Dalam penelitian ini, hasil belajar dinyatakan dalam bentuk angka (nilai), selain itu ditunjukkan pula dengan kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. 3. Qur an Hadist Pelajaran Quran Hadits adalah salah satu mata pelajaran PAI pada Madrasah (MI, MTs, MA), yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al Qur an dan Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. 10 4. Metode Reading Aloud Metode Reading Aloud merupakan strategi membaca dengan keras, yang mana strategi ini dapat membantu peserta didik untuk memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan serta 8 Hasan Alwi, et.al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet 3, hlm 1060 dan hlm. 1109. 9 Margaret E. Bell Gradler, Belajar dan Membelajarkan, terj. Munandir, (Jakarta: CV. Rajawali, 1991), hlm. 231. 10 CD KTSP ( Kerjasama Dinas Pendidikan Nasional dan Depag RI, 2007).

5 merangsang minat untuk diskusi, strategi ini mempunyai efek pada pemusatan perhatian dan membuat suatu kelompok kohesif (saling berhubungan), adapun prosedur asli dari strategi ini adalah sebagai berikut: a) Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan suara keras, misalnya tentang qurban, guru hendaknya membatasi dengan pilihan teks yang kurang dari 500 kata. b) Guru menjelaskan teks tersebut pada siswa secara singkat dan hanya menjelaskan poin-poin penting atau masalah-masalah pokok yang sedang diangkat. c) Guru membagi teks tersebut dengan alenia-alenia atau beberapa cara lain, guru meminta sukarelawan untuk membacakan teks tersebut dengan suara keras. d) Ketika bacaan tersebut berjalan, guru berhak menghentikan diberbagai kalimat untuk menekankan beberapa poin tertentu dan diakhiri dengan pemberian kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut oleh guru. 11 C. Rumusan Masalah Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan metode Reading Aloud pada pelajaran Qur an Hadits kelas VIII H di MTs N 1 Semarang? 2. Bagaimana hasil belajar Qur an Hadits dengan menerapkan metode Reading Aloud di kelas VIII H MTs N 1 Semarang? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian dalam judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Qur an Hadits kelas VIII H di MTs N 1 semarang melalui penerapan metode Reading Aloud. Adalah sebagai berikut: 11 Ismail SM, loc. cit.

6 1. Mengetahui bagaimana penerapan metode Reading Aloud pada pembelajaran Qur an Hadits di kelas VIII H MTs N 1 Semarang. 2. Mengetahui apakah dengan metode Reading Aloud dapat meningkatkan hasil belajar Qur an Hadits siswa kelas VIII H MTs N 1 Semarang? E. Kajian Penelitian yang Relevan Untuk menghindari duplikasi dan pengulangan tentang penelitian ini, maka penting untuk dikemukakan dari hasil penelitian skripsi yang pernah dilakukan oleh salah seorang mahasiswa, yang ada kaitannya dengan judul yang akan peneliti angkat dalam skripsi. Skripsi yang berjudul: Pengaruh Kemampuan Membaca dan menulis Al Qur an terhadap prestasi belajar PAI di SMP Islam Siti Sulaehah Sayung Demak oleh Aris Bimono (3102237) tahun 2004. Dalam penelitian ini difokuskan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kemampuan membaca dan menulis Al Qur an terhadap prestasi belajar PAI. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Arab pada Mata Pelajaran Al Qur an Hadits dengan Menggunakan Teknik Modelling (Penelitian Tindakan di Kelas VII B MTs Darul Ulum Wates Ngaliyan Semarang oleh Ahmad Muammar (3104377) tahun 2009. Penelitian ini memfokuskan penelitian dengan menggunakan teknik modelling untuk meningkatkan kemampuan menulis teks arab. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Qur an Hadits Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun dan Tanwin dengan Metode Active Learning Tipe Jigsaw pada Kelas VII E Semester 2 MTs Al Asror Semarang oleh Jamaludin Malik (3104301) tahun 2009. Menyimpulkan bahwa dengan metode jigsaw dalam pembelajaran Qur an Hadits dapat membuat siswa lebih berprestasi dalam setiap pembelajaran. Penelitian ini memfokuskan penelitian dengan menggunakan metode active learning tipe jigsaw pada pelajaran Qur an Hadits. Dari beberapa judul penelitian diatas dapat diketahui bahwa skripsi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dimana skripsi ini lebih memfokuskan

7 pada upaya peningkatan hasil belajar Qur an hadits dengan menggunakan metode reading aloud. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas (classroom action research/car) pada pelajaran Qur an Hadits. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. 12 Ada beberapa langkah praktis dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, yaitu planning, acting, observing, reflecting. PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN? PENGAMATAN Prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah terdiri dari 4 tahap. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini sebagai berikut: 6, hlm. 104. 12 Suharsini Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet.

8 a. Perencanaan 1) Mengidentifikasi masalah 2) Mencarikan alternatif pemecahan 3) Membuat satuan tindakan b. Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan upaya meningkatkan hasil belajar Qur an Hadits dengan metode reading aloud c. Observasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui kondisi kelas terutama semangat dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini pengamatan kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru bidang study Qur an Hadits Bapak Suwarno untuk didiskusikan dan dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi dapat merefleksi tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Qur an Hadits. Dengan observasi, apakah dengan metode reading aloud yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Qur an Hadits. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran Qur an Hadits yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.

9 2. Fokus Penelitian Sesuai dengan obyek kajian skripsi ini, maka penelitian ini adalah memfokuskan pada penerapan metode reading aloud sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII H pelajaran Qur an Hadits semester 2 MTs N 1 Semarang. Peneliti memilih kelas VIII H karena berdasarkan observasi, tingkat keaktifan dan nilai rata- rata kelas VIII H masih rendah dan perlu adanya peningkatan. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka membahas dan memecahkan permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode-metode pengumpulan data sebagai berikut : a. Metode Observasi Observasi (Pengamatan) adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. 13 Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. 14 Pengamatan dilakukan pada tiap siklus untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa pelajaran Qur an Hadits dengan metode reading aloud. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah sekumpulan data yang berupa tulisan, dokumen, sertifikasi, buku, majalah, peraturan-peraturan, struktur organisasi, jumlah guru, jumlah siswa, kurikulum dan sebagainya. 15 13 Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), cet. 7, hlm 70. 14 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 158. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 230

10 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah siswa, guru, dan yang lainnya yang menjadi sampel dalam penelitian tindakan kelas ini. Tepatnya untuk mendapatkan hasil pembelajaran Qur an Hadits sebelum dan sesudah diadakan penelitian,yang akan dijadikan sebagai rujukan hasil penelitian selanjutnya. c. Metode Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan atau bakat pengetahuan inteligensi kemampuan individu atau kelompok. 16 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi (achievement test) untuk menilai hasil belajar siswa pada pelajaran Qur an Hadits setelah diterapkan metode reading aloud. 16 Ibid., hlm. 127