BAB I PENDAHULUAN. akan meningkat sehingga akan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. garis besar kegiatan belajar-mengajar dikatakan berhasil dan sukses dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan, diajarkan mulai dari sekolah dasar

I. PENDAHULUAN. kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di tingkat dasar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

I. PENDAHULUAN. Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, para guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan yang penting dan. efektif dalam membina sumber daya manusia yang berkualitas, karena

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. Misalnya perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pembaharuan kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

PENERAPAN MODEL CLUSTERING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARRATIVE

BAB I PENDAHULUAN. dipahami orang lain, seseorang perlu memiliki kosakata ( vocabulary ) dan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan, di jenjang SLTA (SMA dan MA) ilmu ekonomi dipelajari sebagai

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut semua aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan dibutuhkan dalam masa pembangunan yang sedang berlangsung. Melalui pendidikan sekolah berbagai aspek pendidikan dapat dikembangkan, agar menghasilkan tenaga- tenaga manusia yang berkualitas dan bermutu. Sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu diharapkan dapat menghadapi tantangan globalisasi yang sedang terjadi. Perubahan global yang terjadi akan berpengaruh pada tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan tersebut menuntut adanya perbaikan yang berkaitan dengan sistem pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran disekolah. Dengan adanya perbaikan sistem pembelajaran disekolah, diharapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran akan meningkat sehingga akan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia merupakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989. Dalam undang-undang itu telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional sebagai suatu cita-cita bagi segenap bangsa Indonesia. Intisari dari tujuan pendidikan nasional itu adalah untuk membentuk manusia Indonesia yang paripurna dalam arti selaras, serasi, dan seimbang dalam pengembangan jasmani dan rohani. Itulah potret manusia Indonesia seutuhnya, manusia Indonesia yang Pancasialis. Tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan itu berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945

sebagai landasan konstitusional. Dalam UUD 1945 Bab XIII, pasal 31 disebutkan bahwa (1) Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran; (2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan Undang-undang.Pendidikan saat ini sangat dituntut untuk dapat menggunakan teknologi dalam pembelajaran/pendidikan, teknologi memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, dikarenakan teknologi tersebut sangat membantu atau menunjang dunia pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran, media pembelajaran, atau segala bahan atau materi yang mendukung proses belajar mengajar dikelas/sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Walaupun demikian, penggunaan dan pemakaian teknologi tersebut tidak terlepas daripada bahasa, yakni Bahasa Inggris. Bukan hanya teknologi, tetapi masyarakat Indonesia juga saat ini ditantang dengan direncanakannya pasar global, yakni penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi wacana dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris disekolah diarahkan agar sipelajar dapat mengembangkan keempat skill yang dimaksud dalam kehidupannya. Pengajaran Bahasa Inggris berlandaskan pada empat komponen, yaitu speaking, listening, reading dan writing. Di antara keempat komponen tersebut, writing(menulis) memiliki implikasi yang paling berkompeten dalam membentuk siswa menjadi pelajar yang berilmu pengetahuan dan menguasai teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pelajar atau masyarakat untuk gemar menulis, dengan menulis pelajar akan memperoleh informasi dan pengetahuan yang sekaligus dapat mengembangkan daya imajinasi dan daya pikir.

Dalam upaya meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, masih diperlukan berbagai terobosan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran serta pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, teknik, metode serta strategi yang baru sehingga mendorong siswa untuk belajar bahas ainggris secara lebih optimal. Selain siswa guru juga dituntut untuk lebih berkreasi dan inovatif dalam penyi\ampaian bahan ajar/materi Bahasa Inggris tersebut, karena pada hakikatnya faktor guru dalam konteks pendidikan tetap memainkan peran utama dalam menjalankan aktivitas pembelajaran (Emosda, 2007:205) Teks narative adalah jenis teks yang memberitahu pembaca atau pendengar cerita. Tujuannya adalah untuk menyajikan pandangan dunia yang menghibur atau menginformasikan pembaca atau pendengar. Jadi, kemampuan menulis teks narative adalah kemampuan siswa untuk menulis cerita yang baik sesuai dengan struktur generik dan lexico gramatikal fitur yang biasanya digunakan dalam teks narative.mengetahui tentang teks narrative jelas akan meningkatkan pemahaman bahasa siswa. Pengajaran Bahasa Inggris khususnya dalam memahami narrative teks belum sepenuhnya peserta didik memahaminya, dan hal ini juga dapat dipengaruhi oleh jarangnya guru menggunakan bahasa Inggris didalam proses pembelajaran dikelas sehingga siswa tidak terbiasa mendengar Bahasa Inggris serta strategi pembelajaran yang dilaksanakan guru didalam kelas sifatnya monoton dan tidak bervariasi sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Selain daripada itu, minimnya penguasaan kosa kata (vocabularies) bahasa Inggris siswa, sehingga siswa kesulitan memahami

wacana bacaan dalam mengambil atau menyimpulkan main idea wacana tersebut. Meskipun Pelajaran bahasa Inggris ini telah ada dan melekat pada diri setiap anak, tapi dari hasil belajarnya tidak terlihat nilai-nilai yang dapat membanggakan. Pelaksanaan dan hasilbelajarnya masih cendrung biasa-biasa saja. Hal ini dapat dilihat dari data nilai siswa yang peneliti dapatkan dari melakukan pra penelitian di Kelas X SMA Negeri 6 Padangsidempuan. Data yang diperoleh dari Kantor Tata Usaha SMA Negeri 6 Padangsidempuan, dapat di lihat nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris relatif masih rendah seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini: TabeL 1.1. Nilaai rata-rata SMA Negeri 6 Padangsidempuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris dari tahun 2010-2014. KELAS NO TAHUN X 1 X 2 X 3 Sem I Sem II Sem I Sem II Sem I Sem II 1 2010/2011 6.26 6.35 6.78 7.25 6.46 7.35 2 2011/2012 7.00 6.15 6.70 7.25 7.20 7.15 3 2012/2013 6.30 6.98 7.70 7.20 6.90 7.00 4 2013/2014 6.90 7.60 6.98 6.35 6.38 6.76 Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar bahasa Inggris masih kurang memuaskan, kalaupun nilai tersebut mencukupi di sebabkan foktor-faktor lain yang dijadikan guru sebagai pendukung nilai siswa tersebut, misalnya kehadiran, kebersihan dan sikap-siswa itu sendiri tapi untuk tes-

biasanya nilainya masih jauh dari yang diharapkan. Biasanya pembelajaran berpusat kepada guru semata sedangkan siswa sebagai pendengar, penghafal dan menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan. Cara belajar seperti ini biasanya membuat murid jenuh dan bosan sehingga hanya mengikuti rutinitas pembelajaran yang di ajarkan saja. Pada akhirnya apa yang terjadi adalah membuat hasil belajar siswa tidak naik. Selain strategi pembelajaran yang memungkinkan tidak naiknya nilai bisa juga disebabkan dari faktor siswa sendiri, misalnya dari minat dan gaya belajarnya. Guru haruslah mengetahui tentang karakteristik dari siswa yang diajarnya, dengan demikian akan memudahkan guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas. Strategi pembelajaran adalah kombinasi yang berurutan dan dirancang agar peserta didik mencapai standar kompetensi. Secara ringkas prinsip pembelajaran saat ini adalah : 1) berpusat pada peserta didik, yaitu bagaimana peserta didik belajar 2) menggunakan berbagai strategi yang memudahkan peserta didik belajar 3) proses pembelajaran bersifat kontekstual 4) interaktif, inspiratif, menyenangkan, memotivasi, menantang dan dalam iklim yang kondusif 5) menekankan pada kemampuan dan kemauan bertanya dari peserta didik 6) dilakukan melalui kelompok belajar clan tutor sebaya dan 7) mengalokasikan waktu sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik.untuk memilih strategi mengajar yang digunakan memang memerlukan keahlian tersendiri. Seorang pendidik harus pandai memilih strategi mengajar yang akan dipergunakan, strategi pembelajaran yang diberikan haruslah melihat kepada karakteristik siswa

sehingga dapat memotivasi serta memberikan kepuasan bagi anak didiknya seperti hasil atau prestasi belajar siswa akan semakin meningkat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa untuk memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang mampu untuk membuat siswa tertarik dan mengkondisikan pembelajaran itu berpusat padanya (student centered) dalam proses pembelajaran tersebut. Strategi pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) adalah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa di dalam suatu kelompok, agar siswa dapat bekerjasama berbagi pengetahuan sesuai dengan karakteristik siswa masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan sebagian siswa di SMA Negeri 6 padangsidimpuan menyampaikan bahwa siswa sangat kesulitan dalam pembelajaran bahasa Inggris, terutama dalam hal memahami teks wacana dan listening, dan jika diperhatikan bentuk-bentuk soal UN (Ujian Nasional) Bahasa Inggris setiap tahunnya ± 75 % soal tersebut dalam bentuk Reading Comprehension (memahami teks bacaan) dan ± 25% dalam bentuk listening. Kemampuan siswa dalam memahami teks yang masih sangat rendah itu berimplikasi kepada nilai perolehan siswa rendah dalam ujian nasional dan ketika dilakukan wawancara dengan salah seorang guru Bahasa Inggris di sekolah tersebut, beliau menjawab bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan siswa sangat kesulitan dalam memahami teks bacaan Bahasa Inggris, kesulitan memahami teks wacana dikarenakan penguasaan kosa kata (Vocabularies) siswa yang masih relatif rendah sehingga sulit mengartikan kalimat-kalimat dalam

wacana tersebut. Dan guru bahasa Inggris tersebut menambahkan pada prinsipnya saya sudah memotivasi siswa untuk senantiasa menghafal kosa kata karena penguasaan kosa kata merupakan dasar utama dalam memahami teks wacana tetapi hanya sebagian kecil siswa yang mampu merealisasikan motivasi tersebut, sehingga siswa mendapatkan nilai rendah baik dalam ujian nasional maupun dalam pembelajaran sehari-hari ini dibuktikan dengan nilai siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni dibawah 65 (enam puluh lima) sebanyak 75 %, dan kecerdasan linguistic siswa yang belum terbangun. Menurut Hodgson ( 1960 : 43) dalam henry, Membaca adalah sutu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana denganbaik. Sebenarnya ada persamaan antara teknik membaca dalam bahasa indonesia dengan teknik membca dalam bahasa inggris. Seorang pembaca dalam bahsa Indonesia sering disarankan bahwa agar berhasil dan efesien dalam membaca bisa dilakukan skimming guessing in context, reading betwwen the lines dan sebagainya. Ikni tidak jauh berbeda jika kkta ingin membaca cepat tapi juang mengrti apa yang dibaca. Walupun tentu dalam membaca bahasa inggris tidak hanya sekedar mapping process seperti dalam bahasa Indonesia. Dalam pelajaran

membaca dikelas, guru bahasa Inggris tidak semudah mengajar kelas conversation. Dalm kelas conversation, para pelajar dapat memahami apa yang dibicarakan melalaui setting, body langguage, facial expression,gestures, intonation dan clue yang lainnya, tapi dalam pelajaran reading hal itu tidak akan terjadi (Rusmajadi 2010:252) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasilnya kemampuan membaca teks narrative siswa, seperti strategi pengajaran, motivasi siswa, fasilitas sekolah,beberapa upaya telah dilakukan oleh guru untuk membantu siswa mampu dalam menulis teks narative. Seperti memberikan kelas tambahan di sore hari dan memberikan motivasi yang tinggi kepada siswa, tetapi tidak ada kemajuan yang signifikan dalam hasil belajar siswa khususnya dalam menulis teks narative.strategi mengajar adalah hal yang paling penting untuk mempengaruhi masalah ini. Sebagian besar guru menggunakan strategi ceramah dalam mengajar. Kadang-kadang bisa membuat siswa merasa bosan untuk belajar dan tentu saja akan memberikan efek negatif terhadap hasil belajar mereka. Dalam hal ini, ada banyak strategi yang biasanya menggunakan dalam proses belajar mengajar, seperti STAD dan Ekspositori. Dengan melihat uraian kesulitan dan nilai siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dengan melihat strategi pembelajaran dan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa antara lain: 1). apakah proses pembelajaran Bahasa Inggris di SMA sudah sesuai dengan komponen pembelajaran pada teks bacaan? 2). bagaimana strategi pembelajaran yang diterapkan dikelas selama ini? 3). apakah strategi pembelajaran untuk Bahasa Inggris kurang menarik perhatian siswa? 4). apakah strategi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan karakteristik siswa? 5). strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk pembelajaran Bahasa Inggris? 6). bagaimanakah hubungan strategi pembelajaran STAD dengan kemampuan memahami teks wacana siswa? 7). apakah strategi pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris? 8). apakah strategi pembelajaran ekspositori dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris? 9). apakah ada perbedaan hasil belajar dengan penggunaan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi pembelajaran STAD? 10). apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang memiliki Motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang motivasi berprestasi rendah? 11). apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan motivasi berprestasi dalam mempengaruhi hasil belajar siswa? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas agar penelitian ini lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran, karekteristik siswa dan hasil belajar Bahas Inggris

1. Kemampuan memahami teks bacaan Bahasa Inggris dalam ranah kognitif dengan materi Narrative Text pada pelajaran Bahasa Inggris kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dipilah atas strategi pembelajaran STAD dan Ekspositori, karekteristik siswa dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi dibedakan atas motivasi berprestasi tinggi dan rendah. 3. Hasil belajar bahasa Inggris dibatasi berdasarkan dengan pembahasan belajar Bahasa Inggris. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah hasil belajar kemampuan memahami teks narrative yang diajar dengan strategi pembelajaran STAD lebih tinggi daripada pembelajaran yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kemampuan memahami teks narative siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah? 3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap kemampuan memahami teks narative pada pelajaran Bahasa Inggris? E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh aplikasi strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap kemampuan memahami teks bacaan Bahasa Inggris siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Mengetahui kemampuan memahami teks narrative siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran STADdibandingkan dengan strategi pembelajaran berbasis ekspositori. 2. Mengetahui perbedaan kemampuan memahami teks narrative siswa yang memiliki motivasi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. 3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap kemampuan memahami teks narative Bahasa Inggris. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini secara teoritis dan praktis. Secara teoritis manfaat penelitian adalah : 1. Untuk memperkaya wawasan ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Untuk memberikan ide baru dalam paradigma pembelajaran. Sedangkan secara praktis manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa a. Meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris b. Meningkatkan pemahaman konsep pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari secara mendalam

c. Mendapatkan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan berkualitas. 2. Bagi guru a. Alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Inggris b. Mengetahui strategi pembelajaran dalam pembelajaran terhadap hasil belejar Bahasa Inggris c. Meningkatkan profesionalitas guru dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran bahasa Inggris 3. Bagi sekolah a. Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu dan efektifitas mata pembelajaran Bahasa Inggris b. Hasil belajar bahasa Inggris siswa yang maksimal akan berdampak pada peningkatan kulitas sekolah 4. Bagi peneliti a. Mendapatkan pengalaman menerapkan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa Sekolsh menengah Atas (SMA) b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi penelitian selanjutnya.