TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE MONOMER DARI ETHYLENE, ACETIC ACID DAN OXYGEN KAPASITAS TON / TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE MONOMER DARI ETHYLENE, ACETIC ACID DAN OXYGEN KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.

PRARANCANGAN PABRIK ANILINE

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PRARANCANGAN PABRIK ETHYL CHLORIDE DARI ETHYLENE DAN HYDROGEN CHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPANOLAMIN DARI PROPILEN OKSIDA DAN AMONIAK KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PRARANC SKRIPSI. Pembimbingg II. Ir.

PRARANCANGAN PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER DENGAN PROSES PIROLISIS ETHYLENE DICHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, September Penyusun,

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : 1. Yulian Amin Rais I

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

PRARANCANGAN PABRIK METIL SALISILAT DARI METANOL DAN ASAM SALISILAT KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHYDE CONCENTRATE (UFC-85) DENGAN PROSES OKSIDASI METANOL HALDOR TOPSOE KAPASITAS 41.

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan pabrik isopropil asetat dari asam asetat dan propilen kapasitas ton / tahun

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS TON / TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK ETIL AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZENA DARI BENZENA DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTIL FTALAT DARI FTALAT ANHIDRIDA DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK NATRIUM DIFOSFAT HEPTAHIDRAT DARI NATRIUM KLORIDA DAN ASAM FOSFAT KAPASITAS TON / TAHUN

II. DESKRIPSI PROSES. Tahap-tahap reaksi formaldehid Du-Pont untuk memproduksi MEG sebagai

MAKALAH PENDADARAN PRARANCANGAN PABRIK CYCLOHEXANE DENGAN PROSES HYDROGENASI BENZENE KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK DIETIL ETER DARI ETANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN GLIKOL DARI PROPILEN OKSIDA DAN AIR DENGAN PROSES HIDRASI KAPASITAS TON PER TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

Prarancangan Pabrik Green Epichlorohydrin (ECH) dengan Bahan Baku Gliserol dari Produk Samping Pabrik Biodiesel Kapasitas 75.

PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID DENGAN PROSES VAPOR PHASE PRA RENCANA PABRIK. Oleh : MOHAMAD HAMDAN SULTONIK

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KLOROFORM DARI ASETON DAN KAPORIT KAPASITAS TON/TAHUN

SKRIPSI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK PERKLOROETILEN DARI PROPANA DAN KLORIN KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ALUMINIUM OKSIDA DARI BAUKSIT DENGAN PROSES BAYER KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

Prarancangan Pabrik Asam Asetat dari Metanol dan Karbon Monoksida Kapasitas Ton per Tahun BAB I PENDAHULUAN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Akrolein dari Propilen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembangunan industri kimia di Indonesia.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB II DESKRIPSI PROSES

TUGAS AKHIR HALAMAN JUDUL PRARANCANGAN PABRIK ASAM NITRAT DARI ASAM SULFAT DAN NATRIUM NITRAT KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK GAS PRODUSER DARI GASIFIKASI KAYU KALIANDRA KAPASITAS Nm 3 /TAHUN

KAPASITAS TON PER TAHUN

II. DESKRIPSI PROSES. MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan

Jurnal Tugas Akhir Teknik Kimia

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Maret 2012 Penyusun, iii

BAB II DISKRIPSI PROSES

LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLYETHYLENE PROSES FASE CAIR KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL BENZENA DARI PROPILENA DAN BENZENA DENGAN PROSES ALKILASI KAPASITAS TON/TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride Monomer dari Ethylene Dichloride dengan Kapasitas Ton/ Tahun. A.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Asetat Anhidrid dari Aseton dan Asam Asetat Kapasitas Ton/Tahun A. LATAR BELAKANG

PRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP :

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Ethyl Chloride dari Ethylene dan Hydrogen Chloride Kapasitas Ton/Tahun

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL METAKRILAT DARI ASAM METAKRILAT DAN BUTANOL DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA. Oleh :

1 Prarancangan Pabrik n-butil Metakrilat dari Asam Metakrilat dan Butanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas ton/tahun Pendahuluan

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul

Prarancangan Pabrik Propilen Glikol dari Proplilen Oksida dan Air dengan Proses Hidrasi Kapasitas Ton / Tahun BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE MONOMER DARI ETHYLENE, ACETIC ACID DAN OXYGEN KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh : FERRY SASMITA I 0506021 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2012 to user

digilib.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan kasih-nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer dari Ethylene, Acetic Acid dan Oxygen dengan kapasitas 100.000 ton/tahun. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa dukungan moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Sunu Herwi Pranolo. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Bapak Ir. Samun Triyoko dan Bapak Ir. Arif Jumari, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing dalam penyusunan tugas akhir. 3. Segenap Civitas Akademika, yang turut membantu dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Februari 2012 Penulis iii

digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... Intisari... xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik... 1 1.2 Kapasitas Perancangan... 2 1.2.1 Kebutuhan VAM di Dalam Negeri... 2 1.2.2 Kapasitas Pabrik yang sudah ada... 3 1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku... 4 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik...... 5 1.4 Tinjauan Pustaka... 9 1.4.1 Proses... 9 1.4.2 Alasan Pemilihan Proses... 11 1.4.3 Kegunaan Produk... 12 1.4.4 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk... 13 1.4.5 Tinjauan Proses... 19 BAB II DESKRIPSI PROSES... 20 iv

digilib.uns.ac.id 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk... 20 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku... 20 2.1.2 Spesifikasi Produk... 21 2.2 Konsep Proses... 21 2.2.1 Dasar Reaksi... 21 2.2.2 Mekanisme Reaksi... 22 2.2.3 Kondisi Operasi... 22 2.2.4 Tinjauan Termodinamika... 24 2.2.5 Tinjauan Kinetika... 27 2.3 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses... 28 2.3.1 Diagram Alir Proses... 28 2.3.2 Langkah Proses... 32 2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas... 34 2.4.1 Neraca Massa... 34 2.4.2 Neraca Panas... 39 2.5 Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses... 42 2.5.1 Lay Out Pabrik... 42 2.5.2 Lay Out Peralatan Proses... 45 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES... 48 3.1 Reaktor... 48 3.2 Separator... 49 3.3 Absorber... 50 3.4 Menara Distilasi... 51 v

digilib.uns.ac.id 3.5 Decanter... 52 3.6 Vaporizer... 53 3.7 Tangki Penyimpanan... 54 3.8 Akumulator... 56 3.9 Kondensor... 57 3.10 Reboiler... 60 3.11 Heat Exchanger... 62 3.12 Pompa... 66 3.13 Compressor... 69 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM... 70 4.1 Unit Pendukung Proses... 70 4.1.1 Unit Pengadaan Air... 71 4.1.1.1 Air Pendingin... 71 4.1.1.2 Air Umpan Boiler... 72 4.1.1.3 Air Konsumsi umum dan Sanitasi... 75 4.1.1.4 Pengolahan Air... 75 4.1.1.5 Kebutuhan Air... 79 4.1.2 Unit Pengadaan Steam... 80 4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan... 81 4.1.4 Unit Pengadaan Listrik... 82 4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar... 88 4.2 Laboratorium... 89 4.2.1 Laboratorium Fisik... 90 vi

digilib.uns.ac.id 4.2.2 Laboratorium Analitik... 91 4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan... 91 4.2.4 Analisa Air... 92 4.3 Unit Pengolahan Limbah... 93 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN... 95 5.1 Bentuk Perusahaan... 95 5.2 Struktur Organisasi... 97 5.3 Tugas dan Wewenang... 100 5.3.1 Pemegang Saham... 100 5.3.2 Dewan Komisaris... 100 5.3.3 Dewan Direksi... 101 5.3.4 Staf Ahli... 102 5.3.5 Penelitian dan Pengembangan... 103 5.3.6 Kepala Bagian... 103 5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan... 107 5.4.1 Karyawan Non Shift... 107 5.4.2 Karyawan Shift... 107 5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah... 110 5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji... 110 5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan... 113 5.8 Manajemen Perusahaan... 114 5.8.1 Perencanaan Produksi... 115 5.8.2 Pengendalian Produksi... 116 vii

digilib.uns.ac.id BAB VI ANALISIS EKONOMI... 118 6.1 Pensksiran Harga Peralatan... 118 6.2 Dasar Perhitungan... 120 6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)... 121 6.4 Hasil Perhitungan... 122 6.4.1 Fixed Capital Investment (FCI)... 122 6.4.2 Working Capital Investment (WCI)... 123 6.4.3 Total Capital Investment (TCI)... 123 6.4.4 Manufacturing Cost... 123 6.4.5 General Expense... 124 6.4.6 Analisa Kelayakan... 124 6.5 Kesimpulan... 132 Daftar Pustaka... xiii Lampiran viii

digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Impor Vinyl Acetate Monomer di Indonesia... 2 Tabel 1.2 Kapasitas Pabrik VAM Yang Sudah Berdiri... 4 Tabel 1.3 Kelebihan dan kekurangan pemilihan proses pembuatan vinyl acetate monomer... 11 Tabel 2.1 Harga H o f dan G 0 f masing-masing komponen... 24 Tabel 2.2 Nilai Konstanta Kinetika... 27 Tabel 2.3 Neraca Massa di Tee-01... 34 Tabel 2.4 Neraca Massa di Tee-02... 35 Tabel 2.5 Neraca Massa di Tee-03... 35 Tabel 2.6 Neraca Massa di Reaktor... 36 Tabel 2.7 Neraca Massa di Separator... 36 Tabel 2.8 Neraca Massa di Absorber 1... 37 Tabel 2.9 Neraca Massa di Absorber 2... 37 Tabel 2.10 Neraca Massa di Regenerator MEA... 38 Tabel 2.11 Neraca Massa di Menara Distilasi... 38 Tabel 2.12 Neraca Massa di Dekanter... 38 Tabel 2.13 Neraca Massa Total... 39 Tabel 2.14 Neraca Panas Reaktor... 39 Tabel 2.15 Neraca Panas Separator... 40 Tabel 2.16 Neraca Panas Absorber 1... 40 Tabel 2.17 Neraca Panas Absorber 2... 40 ix

digilib.uns.ac.id Tabel 2.18 Neraca Panas Menara Distilasi... 41 Tabel 2.19 Neraca Panas Regenerator MEA... 41 Tabel 2.20 Neraca Panas Dekanter... 41 Tabel 2.21 Neraca Panas Vaporizer... 42 Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor... 48 Tabel 3.2 Spesifikasi Separator... 49 Tabel 3.3 Spesifikasi Absorber... 50 Tabel 3.4 Spesifikasi Menara Distilasi... 51 Tabel 3.5 Spesifikasi Dekanter... 52 Tabel 3.6 Spesifikasi Vaporizer... 53 Tabel 3.7 Spesifikasi Tangki Penyimpan... 54 Tabel 3.8 Spesifikasi Akumulator... 56 Tabel 3.9 Spesifikasi Kondensor... 57 Tabel 3.10 Spesifikasi Reboiler... 60 Tabel 3.11 Spesifikasi Heat Exchanger... 62 Tabel 3.12 Spesifikasi Pompa... 66 Tabel 3.13 Spesifikasi Kompresor... 69 Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin... 79 Tabel 4.2 Kebutuhan Air Untuk Steam... 79 Tabel 4.3 Kebutuhan Air Konsumsi dan Sanitasi... 80 Tabel 4.4 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas... 83 Tabel 4.5 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan... 85 Tabel 4.6 Total Kebutuhan Listrik Pabrik... 87 x

digilib.uns.ac.id Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift... 108 Tabel 5.2 Jumlah Karyawan menurut Jabatannya...110 Tabel 5.3 Perincian Golongan dan Gaji Karyawan... 112 Tabel 6.1 Data Cost Index Chemical Plant... 119 Tabel 6.2 Fixed Capital Investment... 122 Tabel 6.3 Working Capital Investment... 123 Tabel 6.4 Manufacturing Cost... 123 Tabel 6.5 General Expense...124 Tabel 6.6 Analisis Kelayakan... 132 xi

digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Grafik Data Impor Vinyl Acetate monomer di Indonesia... 3 Gambar 1.2 Lokasi Pendirian Pabrik... 5 Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif... 29 Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif... 30 Gambar 2.3 Diagram Alir Proses... 31 Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air waduk... 76 Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Vinyl Acetate monomer... 99 Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index... 119 Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan... 131 xii

digilib.uns.ac.id INTISARI Ferry Sasmita, 2012, Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer dari Ethylene, Acetic Acid dan Oxygen, Kapasitas 100.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Vinyl acetate monomer merupakan salah satu jenis bahan kimia antara yang dipakai dalam pembuatan polyvinyl acetate, vinyl acetate copolymer dan polyvinyl alcohol.vinyl acetate monomer dihasilkan dari reaksi gas-gas antara ethylene, acetic acid dan oxygen. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dirancang pabrik vinyl acetate monomer dengan kapasitas 100.000 ton/tahun dengan bahan baku ethylene 36.675,53 ton/tahun, acetic acid 71.673,81 ton/tahun dan oxygen 32.474,65 ton/tahun. Dengan memperhatikan faktor ketersediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, dan utilitas, maka lokasi pabrik yang dipilih adalah di Cilegon, Banten. Peralatan utama untuk pabrik yang digunakan antara lain reaktor, separator, absorber, menara distilasi, regenerator, vaporizer dan decanter. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed multitube pada tekanan 10 atm dan suhu 150 0 C. Dari reaktor masuk ke dalam separator memisahkan condensable gas yang meliputi asam asetat, air, dan vinyl acetate monomer dari campuran gas keluar dari reaktor. Produk atas separator dialirkan ke absorber I untuk mengambil VAM yang masih terikut di fase gas. Hasil atas absorber I masuk ke absorber II untuk diambil gas karbondioksidanya sebelum di umpankan kembali ke reaktor. Hasil bawah dari separator dan absorber I dialirkan ke menara distilasi untuk memurnikan vinyl acetate monomer. Hasil atas menara distilasi dialirkan ke decanter untuk memurnikan produk sampai 99,9 % vinyl acetate monomer, dan hasil bawahnya berupa asam asetat dan air dialirkan ke vaporizer untuk di uapkan bersama umpan asam asetat fresh sebelum masuk reaktor. Sementara, fraksi berat dari decanter berupa air,asam asetat dan sedikit vam akan diproses di Unit Pengolahan Limbah. Utilitas terdiri dari unit penyediaan air untuk konsumsi sebanyak 1275 kg/jam, steam sebanyak 7798,96 kg/jam, air pendingin sebanyak 48.920,4 kg/jam, udara tekan sebanyak 100 m 3 /jam, tenaga listrik sebesar 1550 kw, bahan bakar batubara sebanyak 5152,13 kg/jam, dan unit pengolahan limbah. Terdapat tiga buah laboratorium, yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik, dan laboratorium penelitian dan pengembangan. Bentuk perusahaan adalah PT (Perseroan Terbatas), struktur organisasi adalah line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 200 orang. Hasil analisa ekonomi terhadap prarancangan pabrik vinyl acetate monomer diperoleh total investasi sebesar US$ 45.775.154,49 dan total biaya produksi US$ 120.392.663,61. Hasil analisa kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak 48,67% dan setelah pajak 36,50%. POT sebelum pajak 20 bulan dan setelah pajak 26 bulan, BEP 45,44%, SDP 29,75% dan DCF sebesar 34,02%. Berdasar analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik vinyl acetate monomer dengan kapasitas 100.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan commit pembangunannya. to user

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Perkembangan industri kimia di Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan, baik industi yang menghasilkan produk jadi maupun industri antara. Salah satu diantaranya adalah vinyl asetat. Kebutuhan bahan ini dari tahun ke tahun terus meningkat. Vinyl asetat merupakan bahan kimia produk antara (intermediate product) yang dipakai dalam pembuatan polyvinyl acetate, vinyl acetate copolymer, polyvinyl alcohol dan vinyl chloride. Vinyl asetat dalam bentuk polimer sangat luas kegunaannya antara lain dalam induarti cat, sebagai adhesive, pelapis, lem, film, tinta, tekstil dan industri kertas. Sedangkan bentuk kopolimernya misalnya dengan acrylonitrile dipakai untuk industri acrylic fibers (Othmer,1992). Sampai saat ini kebutuhan vinyl asetat dan kopolimernya masih dipenuhi dengan impor. Oleh karena itu dengan didirikannya pabrik ini di Indonesia diharapkan dapat memberikan keuntungan antara lain: 1. Dapat mengurangi impor vinyl asetat sehingga kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi. 2. Membuka peluang didirikannya pabrik dengan bahan baku vinyl asetat antara lain dalam induarti cat, sebagai adhesive, pelapis, lem, film, tinta, tekstil dan industri kertas. 3. Membuka kesempatan kerja dengan menciptakan lapangan kerja baru. Bab I Pendahuluan 1

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 2 1.2 Kapasitas Perencanaan Di dalam menentukan kapasitas produksi pabrik vinyl asetat monomer yang akan didirikan ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, diantaranya yaitu: jumlah konsumsi produk (kebutuhan dalam negeri), kebutuhan impor, kapasitas pabrik yang sudah ada, pasokan bahan baku yang akan digunakan. Karena di Indonesia belum dibangun pabrik vinyl acetate monomer, maka kebutuhan akan bahan ini dipenuhi dengan impor. Untuk menyusun kapasitas perencanaan pabrik vinyl acetate dilakukan dengan data impor. 1.2.1 Kebutuhan Vinyl Asetat di Dalam Negeri Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia impor, kebutuhan vinyl asetat di Indonesia cukup besar. Dari tabel di bawah ini dapat diketahui kebutuhan vinyl asetat dalam negeri. Tabel 1-1 Data impor vinil asetat di Indonesia Tahun Impor vinil asetat (ton) 2004 28.775,030 2005 24.784,807 2006 26.889,462 2007 30.315,766 2008 30.382,311 2009 35.217,874 2010 42.003,992 (Sumber : Biro Pusat Statistik,2010) Dari data impor tabel 1.1 diatas, kemudian dilakukan regresi secara polinomial untuk mendapatkan commit tren kenaikan to user impor vinyl asetat dan untuk Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 3 memperkirakan impor vinyl asetat pada tahun 2015 di Indonesia. Data impor dan regresi secara polinomial untuk data impor ditunjukkan dalam gambar 1.1 Impor VAM, ton 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 y = 724.01x 2-2,903,883.39x + 2,911,779,920.98 R² = 0.95 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Tahun Gambar 1.1 Grafik Data Impor Vinyl Acetate Monomer di Indonesia Dengan membuat grafik kebutuhan vinyl asetat per tahun dapat diperoleh persamaan yang mengikuti persamaan garis polinomial yaitu: Impor = 724,01*tahun 2 2.903.883,39*tahun + 2.911.920.98 Pabrik vinyl asetat ini akan didirikan pada tahun 2015, dengan prediksi kebutuhan vinyl asetat pada tahun tersebut sekitar 93.118,52 ton. 1.2.2 Kapasitas Pabrik yang Sudah Ada Penentuan kapasitas minimal berdasar pada kapasitas pabrik yang telah berproduksi dan layak untuk didirikan. Berikut ini adalah tabel industri vinyl acetate monomer di berbagai negara dan kapasitas produksinya. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 4 Tabel 1-2 Kapasitas pabrik VAM yang sudah Berdiri Negara Perusahaan Kapasitas (ton/tahun) Amerika Serikat Celanese 285.000 Kanada Celanese 86.000 Meksiko Celanese 100.000 Amerika Serikat Du Pont 260.000 Amerika Serikat Union Carbide 325.000 Inggris BP Amoco 250.000 Jepang Showa Denko 120.000 (Olsen, 2001) 1.2.3 Ketersediaan Bahan Baku Persediaan bahan baku utama pembuatan vinyl acetate monomer yaitu etilena diperoleh dari PT Chandra Asri, Cilegon yang memiliki kapasitas 625.000 ton/tahun, asam asetat dipasok dari Celanese Chemical Co,Ltd., China dengan kapasitas total 600.000 ton/tahun dan oksigen dipasok dari PT Air Liquide, Cilegon dengan kapasitas 100.000 ton/tahun. Semua produk VAM yang dihasilkan akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka akan direncanakan pendirian pabrik vinyl acetate monomer. Dengan kapasitas produksi vinyl asetat monomer 100.000 ton/tahun, diperlukan bahan baku etilena kurang lebih sebanyak 36.000 ton/tahun, asam asetat sebanyak 71.500 ton/tahun, dan oksigen 32.500 ton/tahun. Pemilihan kapasitas tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan vinyl acetate monomer dalam negeri. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer perpustakaan.uns.ac.id 5 digilib.uns.ac.id 1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik Lokasi suatu pabrik akan sangat mempengaruhi dalam penentuan kelangsungan produksi serta laba yang diperoleh. Idealnya, lokasi yang dipilih harus dapat memberikan kemungkinan memperluas atau memperbesar pabrik dan memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi pabrik agar secara teknis dan ekonomis pabrik yang didirikan akan menguntungkan. Faktor tersebut antara lain: sumber bahan baku, pemasaran, penyediaan tenaga listrik, penyediaan air, jenis transportasi, kebutuhan tenaga kerja, tinggi rendahnya pajak, keadaan masyarakat, karakteristik lokasi, kebijaksanaan pemerintah. Pabrik vinyl asetat direncanakan akan didirikan di Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC), Banten. Pemilihan ini dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan secara teknis maupun ekonomis. Gambar 1.2 Lokasi pendirian pabrik Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 6 Adapun keuntungan dipilihnya lokasi di Cilegon adalah adanya faktorfaktor berikut: 1. Faktor Primer a. Bahan Baku Bahan baku pabrik vinyl asetat yaitu etilena (C 2 H 4 ) disuplai dari PT Chandra Asri Petrochemical Center ( PT CAPC), yang terletak di desa Sugih, Cilegon. Asam asetat diperoleh dengan cara impor dari Celanese Chemical Co., Ltd, yang terletak di Nanjing, China. Sedangkan oksigen diperoleh dari PT Air Liquide, Cilegon. Pabrik ini direncanakan didirikan di Kawasan Industri Cilegon mendekati bahan baku dan dekat dengan pelabuhan sehingga mempermudah proses transportasi bahan baku. Untuk meningkatkan efektifitas kerja dan menekan biaya produksi maka kota Cilegon sebagai lokasi pendirian pabrik adalah lokasi yang tepat. b. Pemasaran Cilegon berada di kawasan indusri Tangerang, Serang dan Merak yang padat dengan industri kimia sebagai pasar potensial. Mengingat bahan yang diproduksi merupakan bahan antara, yang merupakan bahan baku polimer, maka Cilegon dirasa merupakan tempat yang strategis. c. Utilitas Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan tenaga listrik, air dan bahan bakar. Karena daerah Cilegon merupakan kawasan industri maka kebutuhan utilatas dapat dipenuhi dengan mudah dan disediakan oleh kawasan. Air yang dibutuhkan diperoleh dari waduk Krenceng yang lokasinya tidak jauh dari commit pabrik to user untuk proses, sarana utilitas, dan Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 7 kebutuhan domestik. Dan apabila tidak mencukupi dapat menggunakan air dari pabrik penyedia air di kawasan industri yaitu PT Krakatau Tirta Industri. Untuk kebutuhan daya listrik, disuplai dari PT Krakatau Daya Listrik dan bila kurang memenuhi menggunakan daya tambahan dari PLN. Sedangkan untuk kebutuhan bahan bakar dipenuhi dari PT Pertamina depot Banten. d. Tenaga Kerja Tenaga kerja dapat dipenuhi dengan mudah dari daerah sekitar lokasi pabrik maupun luar lokasi pabrik sesuai dengan kebutuhan dan kriteria perusahaan. Saat ini banyak tenaga kerja terampil dan terdidik yang membutuhkan lapangan pekerjaan. Hal ini juga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada. e. Transportasi dan Telekomunikasi Sarana transportasi dan telekomunikasi sangat penting untuk proses penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Transportasi bahan baku menuju Cilegon cukup mudah karena adanya fasilitas jalan tol selain itu juga cukup dekat dengan pelabuhan sehingga arus transportasi juga lancar. Letak Cilegon dengan kawasan industri Merak dan Tangerang juga memudahkan dalam pemasaran produk. 2. Faktor Sekunder a. Buangan Pabrik Buangan limbah cair yang mengandung larutan kimia diolah terlebih dahulu di Water Waste Treatment sebelum dialirkan ke sungai. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 8 b. Kebijakan Pemerintah Saat ini pemerintah sedang giat-giatnya meningkatkan iklim investasi di Indonesia sehingga dengan pendirian pabrik ini akan membantu pemerintah dalam meningkatkan kondisi perindustrian di Indonesia. Oleh karena itu maka pendirian pabrik ini akan mendapat dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, sehingga fasilitas dan perijinan pendirian pabrik akan dipermudah. c. Tanah dan Iklim Di Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) telah disediakan tanah yang relatif cukup luas sehingga memungkinkan adanya perluasan pabrik di masa yang akan datang. Data menyebutkan masih tersedia lahan sebesar 200 hektar yang telah dipersiapkan untuk pembangunan pabrik baru. Lahan ini disebutkan dapat dibeli ataupun disewa dengan masa sewa minimal 20 tahun. Kondisi iklim di Cilegon seperti iklim di Indonesia pada umumnya dan tidak membawa pengaruh yang besar terhadap jalannya proses produksi. d. Keadaan Masyarakat Masyarakat di daerah industri akan terbiasa untuk menerima kehadiran suatu pabrik di daerahnya, selain itu masyarakat juga akan dapat mengambil keuntungan dengan pendirian pabrik ini, antara lain dengan adanya lapangan kerja yang baru maupun membuka usaha kecil di sekitar lokasi pabrik Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 9 1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam Proses lain: Ada beberapa kemungkinan jalannya proses pembuatan vinyl asetat antara a. Reaksi asam asetat dengan asetilen pada fase cair Reaksi: CH 3 CO 2 H + CH=CH CH 3 CO 2 CH=CH 2 H= -117 kj/mol Proses ini sudah lama tidak digunakan karena asetilen mahal sehingga cara ini dianggap kurang ekonomis. (Ullman s, 1989). b. Reaksi asam asetat dengan asetilen pada fase gas. Reaksi: CH 3 CO 2 H + CH =CH CH 3 CO 2 CH=CH 2 H= -117 kj/mol Reaksi terjadi dengan katalis zinc asetat pada activated charcoal pada suhu 160-210 0 C dan tekanan 40 KPa. Asetilen dipanaskan dan dicampur dengan uap asam asetat kemudian diumpankan ke dalam reaktor (reaktor pipa atau fixed bed). Hasil reaksi di quenching dan produk lain dipisahkan. Aliran keluar reaktor berupa vinyl asetat, asam asetat, asetilen, asetaldehid, crotonaldehid, aseton, metil asetat, ethylidene diacetat dan acetit anhidrit. Masing-masing komponen dipisahkan dengan menara distilasi. Proses ini digunakan sampai tahun 1968, setelah itu jarang digunakan bahkan hanya sekitar 20 % kapasitas dunia yang diproduksi dengan proses ini. Hal ini dikarenakan mahalnya asetilen serta diperlukan biaya yang Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 10 cukup besar untuk memisahkan hasil samping yang banyak (Ullman, 1989). c. Reaksi asam asetat dengan etilen dan oksigen pada fase cair Pembentukan vinyl asetat dari etilen dan asam asetat dengan adanya palladium chloride dan alkali asetat dalam asam asetat glasia dengan reaksi: C 2 H 4 + PdCl 2 + CH 3 CO 2 H CH 3 CO 2 CH=CH 2 + 2HCl + Pd Reaksi terjadi pada tekanan 3-4 MPa dan suhu 110-130 C. Proses ini sekarang sudah tidak digunakan. (Ullman s, 1989). d. Reaksi etilen dengan asam asetat dan oksigen pada fase gas Reaksi utama adalah reaksi oksidasi antara etilen dan asam asetat yang menghasilkan vinyl asetat dan air, dengan persamaan reksi sebagai berikut: C 2 H 4 + CH 3 CO 2 H + ½ O 2 C 2 H 3 OOCH=CH 2 + H 2 O...(1) Terjadi reaksi samping antara etilen dan oksigen menghasilkan carbon dioksida dan air dengan reaksi: C 2 H 4 + 3O 2 2CO 2 + 2H 2 O...(2) Reaksi pada fase gas tejadi pada 150-160 0 C dan tekanan 0,8-1,0 MPa, dengan katalis heterogen yang mengandung Palladium dengan lifetime 1-5 tahun. Tidak terbentuk asam asetat, produk samping berupa air, karbondioksida dan sedikit residu (etil asetat, ethylidene, diacetat dan glikol asetat) (Dimian & Bildea, 2008). Residu dipisahkan dengan menggunakan distilasi. Dengan ini diperoleh kemurnian vinyl asetat yang tinggi. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 11 Setelah tahun 1968, proses ini paling banyak digunakan bahkan sekitar 80% kapasitas dunia diproses dangan cara ini. Karena bahan baku etilen lebih murah sehingga proses ini dinilai lebih ekonomis. 1.4.2 Alasan Pemilihan Proses Dalam proses pembuatan vinyl acetate monomer dipilih proses dengan reaksi antara ethylene, acetic acid dan oxygen pada fase gas. Proses ini dipilih dengan alasan : 1. Tekanan operasi tidak terlalu tinggi antara 0,8 1,0 Mpa dan suhu operasi mulai 150 160 o C 2. Kemurnian produk yang dihasilkan cukup tinggi, mencapai 99,9 %. 3. Produk samping berupa air dan CO 2 Perbandingan proses-proses pembuatan n-butanol yang mencakup kelemahan dan kelebihan dapat dilihat pada Tabel 1.5 Tabel 1.3 Kelebihan dan kekurangan pemilihan proses pembuatan vinyl acetate monomer No. Macam Proses Kelebihan Kekurangan 1. Reaksi Asam asetat dengan asetilen pada fase cair reaksi berlangsung pada fase cair 1. Proses lama yang sudah tidak digunakan lagi 2. Harga bahan baku asetilen yang mahal 3. Kurang ekonomis Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 12 2. Reaksi Asam asetat dengan Asetilen pada fase gas 3. Reaksi Asam asetat dengan Oksigen dan Etilen fase cair Katalis yang digunakan mudah didapat dan murah Suhu operasi rendah antara 110-130 C 1. Harga Asetilen mahal 2. Biaya memurnikan produk mahal 3. Hasil samping terlalu banyak 1. Kemurnian Produk kurang tinggi 2. Proses sudah tidak digunakan lagi 3. Tekanan operasi sangat tinggi 3-4 Mpa 4. Reaksi Asam asetat dengan Oksigen dan Etilen fase gas* 1. Tekanan tidak terlalu tinggi 0,8-1,0 Mpa, Suhu antara 150 160 Celcius 2. Produk samping berupa air dan CO2 3. Diperoleh Kemurnian VAM yang tinggi Reaksi memerlukan katalis palladium dengan harga yang cukup mahal 1.4.3 Kegunaan Vinyl Asetat Vinyl asetat merupakan monomer yang sangat penting, kegunaan ini antara lain: a. Merupakan produk antara untuk pembuatan polyvinyl asetat dan kopolimer vinyl asetat serta polyvinyl alcohol. b. Merupakan bahan pendukung dalam pembuatan cat, adhesive, dan industri kertas serta tekstil. c. Bentuk kopolimernya dengan acrilonitrile dipakai untuk industry acrylic fiber. (Othmer, 1992) Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 13 1.4.4 Sifat Fisik dan Kimia a. Bahan Baku Etilen Sifat Fisik - Rumus molekul : CH 2 =CH 2 - Berat molekul : 28,05 gr/mol - Titik Didih : -103,9 0 C - Titik kritis : 169 0 C - Mudah terbakar - Bentuk gas yang tidak berwarna (Chandra Asri PC) Sifat Kimia Reaksi-reaksi etilen - Polimerisasi Etilen murni (>99,9%) bereaksi pada kondisi dan tekanan tertentu dengan bantuan katalis membentuk polyetilen. CH 2 =CH 2 + 0,5O 2 -(-CH 2 -CH 2 -)-n Reaksi eksotermik - Oksidasi Oksidasi etilen membentuk etilen oxide dengan reaksi: CH 2 =CH 2 + 0,5O 2 CH2 - CH2 O Reaksi berlangsung pada 250-300 0 C dan tekanan 1-2 MPa dengan katalis metallic silver. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 14 Oksida etilen denagn bantuan asam asetat membentuk vinyl asetat dengan katalis palladium pada karbon, alumina atau silika alumina pada suhu 175-200 0 C dan tekanan 0,4-1,0 MPa. Reaksi: CH 2 =CH 2 + CH 2 CO 2 H + 1/2 O 2 CH 3 CO 2 CH=CH 2 + H 2 O - Halogenasi Halogenasi etilen membentuk etilen dichloride, etilen dibromide ethyl chloride dan sebagainya. Pembentuk etilen dichloride, dengan reaksi: CH 2 =CH 2 + HCl ClCH 2 - CH 2 Cl + H 2 O.( 1 ) CH 2 =CH 2 + O 2 + 4 HCl 2ClCH 2 - CH 2 Cl + H 2 O...( 2 ) Untuk pembentukan ethyl chloride sebagai berikut : ClCH 2 CH 2 Cl + HCl CH 3 CH 2 Cl Reaksi tersebut terjadi pada fase cair ( T = 30-90 0 C ) dan pada fase gas ( T = 130 250 0 C ) dengan tekanan 300 500 KPa dan katalis AlCl 3 atau FeCl 3 - Alkilasi Reaksi antara etilen dan benzene menghasilkan ethyl benzene dengan katalis AlCl 3, BF 3 atau FeCl 3 - Hidrasi Hidrasi etilen menghasilkan etanol ClCH 2 CH 2 Cl + H 2 O C 2 H 5 OH Reaksi terjadi pada suhu 300 0 C dan tekanan 7 MPa dengan katalis H 3 PO 4 -SiO 2. ( Othmer, 1992 ) Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 15 Asam Asetat Sifat fisik - Rumus molekul : CH3COOH - Berat molekul : 60,05 gr/mol - Titik didih : 111,1 0 C - Titik leleh : 16, 7 0 C - Berupa cairan tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat - Mudah larut dalam air maupun pelarut organic lain Sifat kimia Reaksi pada asam asetat: - Esterifikasi ( Celanese China ) Hampir 93 % asam asetat digunakan untuk memproduksi ester asetat, reaksi esterifikasi atau olefin, baik dengan asam asetat dalam bentuk cair maupun gas. Dengan reaksi: ROH + CH 3 COOH R-CH 2 COOH + H 2 O - Dehidrasi Reaksi dehidrasi sangat penting untuk sintesa selulosa asetat dengan rayon Reaksi : CH 3 COOH CH 2 = CO + CO - Klorinasi Reaksi klorinasi merupakan reaksi antara asam asetat anhidrid dengan gas klor dengan menggunakan katalis asetil klorida pada titik didih Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 16 campuran. Reaksi ini akan menghasilkan monoklor asam asetat sebagai hasil samping. Reaksi : CH 3 COOH + Cl 2 ClCH 2 COOH + Cl 2 ClCH 2 COOH + HCl Cl 2 CH COOH + HCl - Adisi Asam asetat ditambahkan dengan asetilen membentuk vinyl asetat Reaksi : CH 3 COOH + CH=CH CH 3 COOCH=CH 2 ( Othmer, 1992) Oksigen Sifat fisik - Rumus molekul : O 2 - Berat molekul : 32,0 gr/mol - Titik didih : -183,0 0 C ( Air Liquide ) Sifat kimia Bereaksi hampir dengan semua zat, apabila reaksi melibatkan panas disebut reaksi pembakaran. Merupakan penyusun udara bersama nitrogen. Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 17 b. Produk Vinyl asetat Sifat fisik - Rumus molekul : C 4 H 6 O 2 - Berat molekul : 86,09 gr/mol - Titik didih : 72,3 0 C - Titik leleh : < -60 0 C - Berupa cairan tidak berwarna dengan bau yang khas ( Perry, 1999 ) Sifat kimia Reaksi pada vinyl asetat : - Polimerisasi Merupakan reaksi terpenting pada vinyl asetat sebagai monomer, salah satunya adalah pembentukan polyvinyl asetat. Reaksi : nch 3 CO 2 CH=CH 2 -(-CH 2 CH -) n O C CH 3 O - Hidrolisa Vinyl asetat terhidrolisa dengan katalis asam atau basa membentuk vinyl alcohol tidak stabil, kemudian membentuk asetaldehid. Reaksi : CH 3 CO 2 CH=CH 2 CH 2 OH commit CH 3 to OH user CH 2 CHOH Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 18 - Halogenasi Penambahan chloride dan bromidepada vinyl asetat akan membentuk 1,2 dikloro etil asetat yang dapat didistilasi tanpa terdekomposisi dalam kondisi vakum. - Hidrogenasi Asam asetat dan ethylidene diasetat akan terbentuk jika hydrogen ditambahkan pada vinyl asetat pada suhu 82 0 C dengan adanya 10 % platinum, sedangkan pada 53 0 C dengan 5 % platinum akan menghasilkan etil asetat - Hidroalkilasi katalitik Hydrogen peroksida akan bereaksi dengan vinyl asetat pada 0 0C, dengan menggunakan katalis ossanium tetra oksida menghasilkan glikoaldehid dengan yield 50%. Reaksi: CH 2 =CHOOCH 3 + H 2 O 2 CH 2 CH = COOCH 3 OH OH Karbon dioksida Sifat fisik - Rumus molekul : CO 2 - Berat molekul : 44,01 gr/mol - Titik didih : -56,6 0 C - Titik leleh : subl -78,5 0 C ( Perry, 1999 ) Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 19 Sifat kimia Stabil pada suhu normal, di dalam air akan membentuk asam karbonat (H 2 CO 3 ). Bereaksi membentuk carbon monoksida ( CO ) pada suhu diatas 1700 0 C 2CO 2 2CO + C 2 Karbon dioksida bereaksi dengan ammonia pada stage pertama pada proses produksi urea menghasilkan ammonium karbonat CO 2 + 2NH 3 NH 2 COONH 4 ( Othmer, 1992 ) 1.4.5 Tinjauan Proses Secara Umum Vinyl asetat dapat dihasilkan dari reaksi oksidasi antara etilen, asam asetat dan oksigen dengan katalis palladium. Etilena direaksikan secara eksotermik dengan asam asetat dan oksigen dalam reaktor fixed bed multitube berkatalis, menghasilkan vinyl asetat dan air. Reaksi terjadi pada fase gas berlangsung pada 150-160 0 C dan tekanan 0,8-1,0 MPa, dengan katalis heterogen yang mengandung Palladium dengan lifetime 1-5 tahun. Tidak terbentuk asam asetat, produk samping berupa air, karbondioksida dan sedikit residu (etil asetat, ethylidene, diacetat dan glikol asetat). Tidak ada asetaldehid yang terbentuk meskipun asam asetat sebagai bahan baku yang mengandung air. Residu dipisahkan dengan menggunakan distilasi. Dengan ini diperoleh kemurnian vinyl asetat yang tinggi. Yield yang diperoleh adalah 94 % berdasarkan etilena dan 98 99 % berdasarkan asam asetat (Dimian commit & to Bildea, user 2008). Bab I Pendahuluan

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 20 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a. Ethylene o Bentuk o Berat molekul o Titik didih o Titik kritis : gas : 28,05 g/mol : -103,9 C : 169 C o Kemurnian : 99,99 % o Impuritas : Etana ( 80 ppm ) o Kelarutan : tidak larut dalam air b. Asam asetat o Bentuk o Berat molekul o Titik didih o Titik leleh : cairan tidak berwarna : 60,05 g/mol : 111,1 C : 16,7 C o Kemurnian : 99,85 % o Impuritas : H 2 O ( 0,15 % ) o Kelarutan : terlarut sempurna dalam air c. Oksigen o Bentuk Bab II Deskripsi Proses : gas 20

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 21 o Berat molekul o Titik didih : 32,01 g/mol : -183 C o Kemurnian : 100 % o Impuritas : - o Kelarutan : terlarut sempurna dalam air 2.1.2. Spesifikasi produk Vinil asetat monomer o Bentuk o Berat molekul o Titik didih o Titik leleh : cairan : 86,09 g/mol : 72,3 C : < -60 C o Kemurnian : 99,9 % o Impuritas : H 2 O ( 0,1% ) o Kelarutan : terlarut dalam asam asetat, dan sangat sedikit larut dalam air ( maks. 1%wt ) 2.2. Konsep Proses 2.2.1. Dasar Reaksi Reaksi utama adalah reaksi oksidasi antara etilena dan asam asetat yang menghasilkan vinyl asetat dan air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut: C 2 H 4 + CH 3 CO 2 H + ½ O 2 C 2 H 3 OOCH=CH 2 + H 2 O...(1) Terjadi reaksi samping antara etilena dan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air dengan reaksi: C 2 H 4 + 3O 2 2COcommit 2 + 2H to 2 user O...(2) Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 22 2.2.2. Mekanisme Reaksi Reaksi tersebut berjalan dengan mekanisme sebagai berikut. 2CH 3 COOH + ½ O 2 + Pd Pd-(CH 3 COOH) 2 + H 2 O..(3) Pd-(CH 3 COOH) 2 + CH 3 COO - Pd-(OCOCH 3 ) 3 -..(4) Pd-(OCOCH 3 ) 3 - +C 2 H 4 C 2 H 3 OOCH=CH 2 + CH 3 COOH +CH 3 COO - + Pd..(5) Reaksi samping : (Dimian,2008) CH 3 COOH + Pd Pd-OCOCH 3 - + H +..(6) Pd-OCOCH 3 - + 3O 2 + C 2 H 4 2Pd-CO 2 ed + CH 3 COO - + 2H 2 O..(7) 2Pd-CO 2 ed 2Pd + 2CO 2..(8) 2.2.3. Kondisi Operasi a. Temperatur Penentuan suhu operasi harus mempertimbangkan fase reaksi dan batasan reaksi serta tinjauan secara termodinamika.suhu operasi harus berada di bawah 200 o C karena pada suhu ini,katalis akan mengalami kerusakan. Selain itu, katalis Palladium baru teraktivasi pada suhu di atas 140 o C (Contreras,2008). Oleh karena itu, suhu operasi ditentukan pada 150 o C. Hal ini didasarkan pada suhu tersebut, reaktan berfase gas dan pada suhu tersebut didapatkan kecepatan reaksi yang optimum (Han et al,2005). Selain itu, katalis Palladium sudah teraktivasi dan dapat bekerja dengan maksimal. Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 23 b. Tekanan Tekanan yang umum digunakan adalah antara 5 atm sampai 12 atm. Tekanan operasi yang direkomendasi yaitu antara 8 atm sampai 10 atm, karena tekanan yang lebih tinggi memberikan produktivitas lebih tetapi berakibat buruk terhadap selektivitas adsorpsi etilena ke permukaan aktif katalis yang mengakibatkan terjadinya reaksi pembakaran yang tak diinginkan (Dimian,2008). Oleh karena itu, diambil tekanan operasi sebesar 10 atm. c. Perbandingan mol umpan Mol umpan yang dimasukkan ke reaktor terdiri dari umpan segar dan recycle. Etilena yang diumpankan lebih banyak dari asam asetat. Umpan dirancang dengan rincian 50% etilena, 16,67% asam asetat, 6% oksigen, 0,01% vinil asetat, 2% air dan 25,32% karbondioksida (%mol). Rasio mol reaktan harus menjamin excess etilen terhadap asam asetat dengan perbandingan 2 : 1 sampai 3 : 1. Konsentrasi oksigen dijaga di bawah 8% mol untuk menghindari terjadinya resiko ledakan (Dimian,2008). d. Pemakaian katalis Dalam reaksi heterogen gas-padat, meskipun katalis tidak berubah pada akhir reaksi, tetapi katalis tetap ikut aktif di dalam reaksi. Katalis dapat memperbesar kecepatan reaksi karena dimungkinkan terjadinya mekanisme alternatif di mana energi aktivasi tiap langkah reaksi akan lebih rendah dibandingkan tanpa katalis. Konversi kesetimbangan tidak dipengaruhi katalis, tetapi selektivitasnya dapat ditingkatkan dengan adanya katalis. Permukaan yang luas lebih baik Karena laju reaksi setara dengan luas permukaan yang ditempati, yaitu dengan adanya struktur porous, commit padatan to user terdiri dari banyak pori. Luas Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 24 permukaan yang besar disebabkan karena adanya pori (situs aktif) ini sehingga menaikkan kecepatan reaksi dan menyebabkan berkurangnya aktivasi sehingga kecepatan reaksi bertambah besar. Pada reaksi pembuatan vinyl asetat dari etilena dan asam asetat digunakan katalis Palladium yang merupakan katalis padat dengan diameter 5 mm. Katalis ditempatkan di dalam reaktor fixed bed di dalam sisi tubenya. Umur dari katalis Palladium adalah 3 tahun lebih (Rase,2000). 2.2.4. Tinjauan Termodinamika Tinjauan secara termodinamika ditujukan untuk mengetahui sifat reaksi (eksotermis/endotermis) dan arah reaksi (reversible /irreversible). Untuk menentukan reaksi eksotermis/endotermis panas reaksi dapat dihitung dengan perhitungan panas pembentukan standar ( Hf o ) pada P=1 atm dan T=25 o C. Tabel 2.1 Harga H o f dan G o f masing-masing komponen Komponen H o f, kj/mol G o f, kj/mol Ethylene 52,3 68,12 Acetic acid -434,84-376,69 Water -241,8-228,6 Vinyl acetate monomer -315,7-228,97 Carbondioxide -393,5-243 ( Sumber : Yaws, 1999 ) Perhitungannya adalah sebagai berikut : Reaksi 1 : C 2 H 4 + CH 3 CO 2 H + ½ O 2 C 2 H 3 OOCH=CH 2 + H 2 O Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 25 ΔH R o 1 = ΔHf o produk ΔHf o reaktan = ( ΔHf o VAM+ ΔHf o H2O) (ΔHf o C2H4+ ΔHf o AcOH) = (-315,7 241,8) (52,3 434,84) = -174,96 kj/mol o Karena H R reaksi 1 bernilai negatif maka reaksi bersifat eksotermis. Perubahan energi Gibbs dapat dihitung dengan persamaan : G 298 = -RT ln K ( Smith Van Ness,1987 ) Dimana : G 298 = Energi bebas Gibbs standar suatu reaksi pada 298 K ( kj/mol ) R = konstanta gas ( R = 8,314. kj/kmol.k ) T = temperatur ( K ) K = konstanta kesetimbangan G o (298 K) = G o produk - G o reaktan = ( ΔGf o VAM+ ΔGf o H2O) (ΔGf o C2H4+ ΔGf o AcOH) = -228,97 228,6 (68,12 376,69) = -149 kj/mol G o (298 K) = - R.T. ln K 298 K ln K = G R. T = ( 149000) 8,314.298 = 60,14 ln K = H 1 1 K R T T ln K ln K = 174960 1 8,314 423 1 298 ln K 60,14 = 20,87 Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 26 ln K = 81,01 K 423 K = 1,5212. 10 35 Karena harga konstanta kesetimbangan relatif besar, maka reaksi berlangsung searah ke arah kanan (irreversible). Reaksi 2 : C 2 H 4 + 3 O 2 2 CO 2 + 2 H 2 O ΔH R o 2 = ΔHf o produk ΔHf o reaktan = ( 2.ΔHf o CO2+ 2.ΔHf o H2o) (ΔHf o C2H4 ) = ((2.-393,5) +(2.-241,8) (52,3 ) = -1322,9 kj/mol o Karena H R reaksi 2 bernilai negatif maka reaksi bersifat eksotermis. G o (298 K) = G o produk - G o reaktan = ( 2. ΔGf o CO2+ 2. ΔGf o H2O) (ΔGf o C2H4 ) = ((2. -243)+(2. - 228,6 ) 68,12 = -1011,32 kj/mol G o (298 K) = - R.T. ln K 298 K ln K = G R. T = ( 1011320) 8,314.298 = 408,19 ln K = H 1 1 K R T T ln K ln K = 1322900 1 8,314 423 1 298 ln K 408,19 = 157,79 Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 27 ln K = 565,98 K 423 K = e 565,98 Karena harga konstanta kesetimbangan sangat besar, maka reaksi berlangsung searah ke arah kanan (irreversible). 2.2.5. Tinjauan Kinetika Reaksi pembentukan vinyl asetat dari asam asetat dan etilena dengan katalis Palladium merupakan reaksi heterogen dalam fase gas (pereaktan) dan fase padat (katalis). Persamaan kecepatan reaksi pembentukan vinyl asetat dapat dirumuskan sebagai berikut : Bab II Deskripsi Proses r = k. P. P Di mana P Et merupakan tekanan parsial dari etilen dan P Ox adalah tekanan parsial dari oksigen dan nilai k dapat didefinisi dengan : k = A. exp( E /RT) Nilai dari energi aktivasi E 1, A 1, α, β, dan E 1 dapat dilihat pada Tabel 2-2. Pada reaksi samping (2), kecepatan reaksinya hampir sama, yaitu : r = k. P. P k = A. exp( E /RT) Nilai dari energi aktivasi E 2, A 2, α, β, dan E 2 dapat dilihat pada Tabel 2-2. Tabel 2-2 Nilai konstanta kinetika Reaksi α Β A (molva/liter-cat/s) E (kj/mol) Utama (1) 0,36 0,20 9,7.10-3 15 Samping (2) -0,29 0,85 5,13.10-4 21 (Dimian, 2008)

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 28 ln k = ln A E RT ln k = ln 0,0097 15000 8,314. T ln k = 4,6356 1804,1857 T ln k = ln A E RT ln k = ln 0,000513 21000 8,314. T ln k = 7.5752 2525.8599 T 2.3. Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses 2.3.1. Diagram Alir Proses Diagram alir Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer yaitu : a. Diagram Alir Kualitatif ( Gambar 2.1 ) b. Diagram Alir Kuantitatif ( Gambar 2.2 ) c. Diagram Alir Proses ( Gambar 2.3 ) Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer 29 Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer 30 No KOMPONEN Laju Alir Massa Overall ( kg/jam ) Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7 Arus 8 Arus 9 Arus 10 Arus 11 Arus 12 Arus 13 Arus 14 Arus 15 Arus 16 Arus 17 Arus 18 Arus 19 Arus 20 Arus 21 Arus 22 Arus 23 1 C2H4 0,00 4630,75 0,00 46307,49 41676,74 41676,74 0,00 41676,74 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 41676,74 41676,74 0,00 0,00 0,00 2 CH3COOH 9036,15 0,00 0,00 33045,34 24222,23 2957,82 21264,41 2957,82 6392,55 27656,96 27443,91 213,04 6392,55 21051,37 30087,5146 0,00 0,00 0,00 2957,82 33045,34 0,00 0,00 213,04 3 O2 0,00 0,00 4100,96 6341,40 2245,91 2245,91 0,00 2245,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 5,47 0,00 0,00 2241,07 2241,07 5,47 0,00 0,00 4 VAM 0,00 0,00 0,00 28,43 12677,57 4060,85 8616,72 28,43 4032,43 12649,14 0,00 12649,14 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 28,43 28,43 0,00 12613,64 35,51 5 H2O 13,57 0,00 0,00 1189,63 4490,86 922,97 3567,90 922,97 76,86 3644,75 329,95 3314,80 76,86 253,09 266,666408 11602,63 11383,85 218,79 922,97 1189,63 218,79 12,63 3302,18 6 CO2 0,00 0,00 0,00 36810,24 38409,21 38409,21 0,00 38409,21 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 1614,96 15,99 0,00 36810,24 36810,24 1598,97 0,00 0,00 7 MEA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 4972,56 4972,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9049,72 4630,75 4100,96 123722,53 123722,53 90273,50 33449,02 86241,08 10501,83 43950,85 27773,86 16176,99 6469,40 21304,46 30354,181 18195,62 16372,39 218,79 84637,26 114991,44 1823,23 12626,26 3550,73 Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer 31 Laju Alir Massa Overall ( kg/jam ) No KOMPONEN Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7 Arus 8 Arus 9 Arus 10 Arus 11 Arus 12 Arus 13 Arus 14 Arus 15 Arus 16 Arus 17 Arus 18 Arus 19 Arus 20 Arus 21 Arus 22 Arus 23 Arus 24 Arus 25 1 C 2 H 4 0,000 0,000 0,000 4630,749 0,000 4630,749 41676,744 46307,494 41676,744 0,000 41676,744 0,000 0,000 41676,744 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00 41676,744 0,00 0,000 0,000 2 CH 3 COOH 9036,148 30087,515 30087,515 0,000 0,000 0,000 33045,336 33045,336 24222,231 21264,410 2957,821 6392,547 27656,957 2957,821 27443,914 6392,547 21051,366 213,044 0,000 0,000 0,00 2957,821 0,00 0,000 213,044 3 O 2 0,000 0,000 0,000 0,000 4100,959 0,000 2240,444 6341,403 2245,913 0,000 2245,913 0,000 0,000 2245,913 0,000 0,000 0,000 0,000 5,470 0,000 0,00 2240,444 5,47 0,000 0,000 4 VAM 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 28,425 28,425 12677,569 8616,718 4060,850 4032,425 12649,144 28,425 0,000 0,000 0,000 12649,144 0,000 0,000 0,00 28,425 0,00 12613,636 35,507 5 H 2 O 13,575 266,666 266,666 0,000 0,000 0,000 1189,632 1189,632 4490,861 3567,895 922,966 76,857 3644,752 922,966 329,948 76,857 253,092 3314,804 11602,633 11383,846 218,79 922,966 218,79 12,626 3302,177 6 CO 2 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 36810,239 36810,239 38409,210 0,000 38409,210 0,000 0,000 38409,210 0,000 0,000 0,000 0,000 1614,960 15,990 0,00 36810,239 1598,97 0,000 0,000 7 MEA 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 4972,557 4972,557 0,00 0,000 0,00 0,000 0,000 9049,723 30354,181 30354,181 4630,749 4100,959 4630,749 114990,82 123722,53 123722,53 33449,024 90273,505 10501,829 43950,853 86241,079 27773,862 6469,404 21304,458 16176,991 18195,621 16372,393 218,79 84636,639 1823,227 12626,263 3550,728 Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 32 2.3.2. Langkah Proses Reaksi pembentukan vinyl asetat dapat dilakukan pada fase cair dan fase gas. Namun, reaksi fasa gas lebih baik dari pada fase cair karena menghasilkan produk dengan kemurnian yang lebih baik dan tidak banyak masalah korosi pada proses (Dimian,2008). Pada proses pembuatan vinyl asetat, umpan berupa etilena, oksigen, dan asam asetat (99,85%wt) yang masing-masing disimpan di dalam tangki TT-01, TT-02 dan TT-03. Asam asetat fresh dicampur dengan asam asetat recycle kemudian diumpankan ke vaporizer (VP-01) untuk mengubah fase menjadi fase gas. Setelah itu, ketiga bahan baku dicampur dengan arus recycle gas. Pada pencampuran gas ini, konsentrasi oksigen dikontrol dengan mengatur aliran oksigen masuk. Hal ini dilakukan agar konsentrasi oksigen yang masuk ke dalam reaktor tidak melebihi 8% mol campuran untuk menghindari resiko ledakan. Rasio mol reaktan harus menjamin excess etilena terhadap asam asetat dengan perbandingan 2 : 1 sampai 3 : 1. Setelah itu, campuran gas etilena, asam asetat, dan oksigen dipanaskan dengan heater (E-102) sampai suhu 150 o C. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi operasi reaktor (R-01). Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed multitube, dengan menggunakan katalis Palladium. Reaktor ini beroperasi pada tekanan 10 atm dan 150 o C, dengan konversi per pass etilen sebesar 10%. Reaksi yang terjadi dalam reaktor : C 2 H 4 + CH 3 CO 2 H + ½ O 2 C 2 H 4 + 3O 2 C 2 H 3 OOCH=CH 2 + H 2 O 2CO 2 + 2H 2 O Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 33 Produk keluaran reaktor adalah etilena, oksigen, nitrogen, karbondioksida, vinyl asetat, asam asetat dan air. Selanjutnya, produk keluaran reaktor dialirkan ke unit pemisahan untuk pemurnian produk. Produk keluaran reaktor dialirkan dan didinginkan dengan heat exchanger (E-201) hingga temperatur 127 o C. Setelah didinginkan, produk terdiri atas 2 fase, yaitu fase gas (etilena, oksigen, karbondioksida) dan fase cair (vinyl asetat, asam asetat dan air). Campuran produk ini kemudian dialirkan ke separator (FG-01) untuk memisahkan fase gas dan fase cair. Produk atas dari FG-01 ini adalah etilena, oksigen, karbondioksida dan sedikit vinyl asetat, sedangkan produk bawahnya merupakan campuran vinyl asetat, asam asetat, dan air. Produk atas yang merupakan campuran gas etilena, oksigen, karbondioksida dan sedikit vinyl asetat dimasukkan absorber (T-101) untuk mengambil vinyl asetat yang masih terikut dalam fasa gas. Selanjutnya, campuran gas ini dimasukkan ke absorber (T-102) untuk mengambil sebagian jumlah gas karbondioksida agar tidak terjadi akumulasi di reaktor dan kemudian gas direcycle kembali. Produk bawah Separator (FG-01) dicampur dengan arus hasil absorber T- 101 yang kemudian dialirkan ke menara destilasi (T-201). Produk atas merupakan vinyl asetat, air dan sedikit asam asetat, sedangkan produk bawah merupakan asam asetat dengan sedikit campuran air. Asam asetat yang diperoleh sebagai produk bawah, direcycle kembali dan dicampurkan dengan asam asetat fresh. Produk atas kolom destilasi didinginkan dengan condensor (E-202). Kemudian dialirkan ke dalam decanter (FL-01) untuk dipisahkan dengan prinsip perbedaan massa jenis komponen. Produk commit atas keluaran to user decanter merupakan vinyl asetat Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 34 99,9%wt yang kemudian akan dialirkan ke tangki penyimpanan produk (TT-04). Produk bawah decanter (FL-01) merupakan campuran air dan sedikit asam asetat yang kemudian akan diolah di unit pengolahan limbah. 2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas Produk Kapasitas Satu tahun produksi : Vinil asetat monomer 99,9% berat : 100.000 ton/tahun : 330 hari Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam 2.4.1 Neraca Massa Basis perhitungan Satuan : 1 jam operasi : kg/jam a. Neraca massa di Tee-01 Tabel 2.3 Neraca Massa di Tee-01 Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 1 Arus 17 Arus 2 CH 3 COOH 9036,15 21051,37 30087,51 H 2 O 13,58 253,09 266,67 Total 9049,73 21304,46 30354,18 30354,18 30354,18 Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 35 b. Neraca massa di Tee-02 Tabel 2.4 Neraca Massa di Tee-02 Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 2 Arus 22 Arus 7 C 2 H 4-41676,74 41676,74 CH 3 COOH 30087,51 2957,82 33045,34 O 2-2240,44 2240,44 VAM - 28,43 28,43 H 2 O 266,67 922,97 1189,63 CO 2-36810,24 36810,24 Total 30354,18 84636,64 114990,82 114990,82 114990,82 c. Neraca massa di Tee-03 Tabel 2.5 Neraca Massa di Tee-03 Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 7 Arus 5 Arus 6 Arus 8 C 2 H 4 41676,74-4630,75 46307,49 CH 3 COOH 33045,34 - - 33045,23 O 2 2240,44 4100,96-6341,40 VAM 28,43 - - 28,43 H 2 O 1189,63 - - 1189,63 CO 2 36810,24 - - 36810,24 Total 114990,82 4100,96 4630,75 123722,53 123722,53 123722,53 Bab II Deskripsi Proses

Prarancangan Pabrik Vinyl Acetate Monomer digilib.uns.ac.id 36 d. Neraca massa di reaktor (R-01) Tabel 2.6 Neraca Massa di Reaktor Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 8 Arus 9 C 2 H 4 46307,49 41676,74 CH 3 COOH 33045,23 24222,23 O 2 6341,40 2245,91 VAM 28,43 12677,57 H 2 O 1189,632 4490,86 CO 2 36810,24 38409,21 Total 123722,53 123722,53 e. Neraca massa di Separator (FG-01) Tabel 2.7 Neraca Massa di Separator Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Arus 9 Arus 10 Arus 11 C 2 H 4 41676,74-41676,74 CH 3 COOH 24222,23 21264,41 2957,82 O 2 2245,91-2245,91 VAM 12677,57 8616,72 4060,85 H 2 O 4490,86 3567,90 922,97 CO 2 38409,21-38409,21 Total 123722,53 33449,02 90273,50 123722,53 123722,53 Bab II Deskripsi Proses