Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

dokumen-dokumen yang mirip
performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari

Presentasi P3 Tugas Akhir Lb Laboratorium Marine Power Plant

ABSTRAK. Kata kunci : Mesin diesel, minyak solar, Palm Methyl Ester, simulasi. 1. Pendahuluan

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR BATUBARA CAIR BERBASIS PADA SIMULASI

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

PENGARUH EXHAUST GAS RECIRCULATION (EGR) TERHADAP PERFORMA DAN EMISI JELAGA MESIN DIESEL DIRECT INJECTION

OLEH: Nama : DAYANG NRP :

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

M.Mujib Saifulloh, Bambang Sudarmanta Lab. TPBB Jurusan Teknik Mesin FTI - ITS Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

ANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

EFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS

KARAKTERISASI UNJUK KERJA MESIN DIAMOND TYPE Di 800 DENGAN SISTEM INJEKSI BERTINGKAT MENGGUNAKAN BIODIESEL B-20

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

PENGARUH COLD EGR TERHADAP BRAKE POWER PADA MESIN DIESEL DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR DAN JATROPHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

STUDI EKSPERIMENTAL EGT DAN SMOKE OPACITY PADA MESIN DIESEL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN JATROPHA DENGAN SISTEM COLD EGR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN:

Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN TORAK 4 LANGKAH 1 SILINDER HONDA SUPRA-X 125 CC

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISASI PERFORMA MESIN DIESEL DUAL FUEL SOLAR-CNG TIPE LPIG DENGAN PENGATURAN START OF INJECTION DAN DURASI INJEKSI

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Makassar 2

STUDI SIMULASI KONVERSI MOTOR BAKAR OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CNG DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO DAN IGNITION TIMING

SKRIPSI MOTOR BAKAR. Disusun Oleh: HERMANTO J. SIANTURI NIM:

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I-1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

OPTIMALISASI PENGOPERASIAN KECEPATAN KAPAL UNTUK MENGURANGI KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI CO 2

BAB I PENDAHULUAN.

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

KAJIAN EKSPRIMENTAL PENGARUH BAHAN ADITIF OCTANE BOSTER TERHADAP EMISI GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

Analisa PerfomaMotor Diesel Berbahan Bakar Komposisi Campuran Antara Minyak Tuak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Spesifikasi Bahan dan alat :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

Analisis Perbandingan Performa dan Emisi NOx Motor Diesel Menggunakan Bahan Bakar Biodiesel Minyak Jelantah (Waste Cooking Oil) dengan Bio Solar

TINJAUAN TEKNIS EKONOMIS PEMAKAIAN DUAL FUEL PADA TUG BOAT PT. PELABUHAN INDONESIA II

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

KAJIAN EKSPERIMENTAL UNJUK KERJA DUAL FUEL ENGINE HASIL MODIFIKASI DARI DIESEL ENGINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR PENGUJIAN GAS BUANG PADA MESIN BAJAJ BER BAHAN BAKAR GAS ALAM DAN KONVENSIONAL (PREMIUM/BENSIN)

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

BAB III METODE PENELITIAN. Daya motor dapat diketahui dari persamaan (2.5) Torsi dapat diketahui melalui persamaan (2.6)

ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN ENGINE

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

SKRIPSI UNJUK KERJA KENDARAAN RODA DUA TRANSMISI MANUAL YANG MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LNG. Oleh : GANJAR KUSMANEGARA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BIODIESEL BIJI NYAMPLUNG PADA MESIN DIESEL MULTI INJEKSI DENGAN VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BIODIESEL DAN BIOSOLAR

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

Gambar 1.1 Statistik Energi total Indonesia (sumber:bppt, Outlook Energi Indonesia. 2013)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD 01 SOLAR KE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KARAKTERISTIK EMISI JELAGA MESIN DISEL MENGGUNAKAN VENTURI SCRUBBER EGR DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI KINERJA MOTOR DIESEL DENGAN SISTEM PEMANASAN BAHAN BAKAR

Bab 4 Data dan Analisis Hasil Pengujian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL

UJI PERFORMANSI MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR LPG DENGAN MODIFIKASI SISTEM PEMBAKARAN DAN MENGGUNAKAN KONVERTER KIT SEDERHANA

KARAKTERISASI BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL DIESEL FUEL CHARACTERIZATION

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL B20 TERHADAP PERFORMANSI ENGINE VOLVO D9B 380

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6111 E-mail: yustinussetiawan@yahoo.com, semin@its.ac.id Abstrak Permasalahan dasar dalam pengoperasian mesin diesel diantaranya adalah ketersediaan dan biaya yang diperlukan untuk memenuhi konsumsi bahan bakar. Berawal dari hal tersebut, muncul pemikiran untuk menggunakan (compressed natural gas) sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak karena ketersediaannya melimpah dan harganya lebih murah. Sehingga perlu diadakan analisa lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penggunaan terhadap mesin diesel. Skripsi ini menganalisa penggunaan sebagai pengganti solar terhadap mesin diesel mulai dari daya yang dihasilkan, torsi, dan tingkat emisi yang ditimbulkan. Proses analisa dilakukan melalui simulasi menggunakan software. Dari analisa yang dilakukan, performa yang dihasilkan bahan bakar untuk daya menurun 9.53%, daya maksimal yang dihasilkan sebesar 56.9 kw pada RPM 25. Untuk torsi yang dihasilkan menurun 11.14%, dimana torsi maksimal sebesar 22.11 Nm pada RPM 2. Namun, mampu menurunkan emisi gas buang sebesar 65.97% untuk brake spesifik dan 28.94% untuk konsentrasi serta menurunkan emisi gas buang untuk jelaga hingga 1%. Kata kunci:, emisi, mesin diesel, performa, simulasi,solar PENDAHULUAN Perkembangan mesin diesel di dunia saat ini telah membantu manusia dalam pekerjaan seperti pembangunan, industri, transportasi, dll. Disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif dimana salah satunya berupa pencemaran udara. Gas buang pada mesin diesel menghasilkan unsur polutan berupa Nitrogen Oksida (Nox), Sulfur Osida (Sox), Particulate Matter (PM), Karbon Monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC), yang berpotensi mencemari lingkungan sekitar dalam bentuk polusi udara. Semakin tinggi penggunaan bahan bakar menyebabkan gas buang yang dihasilkan juga semakin banyak. Oleh sebab itu, perlu dilakukan solusi yang tepat untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Banyak sumber yang sedang diteliti sebagai bahan bakar alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah penggunaan bahan bakar untuk mesin diesel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat polusi akibat gas buang yang terjadi selama ini. Penulisan skripsi ini membahas tentang perbandingan kualitas gas buang yang ditimbulkan oleh bahan bakar solar dan pada mesin diesel MERCEDES BENZ OM314. METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode berbasis simulasi. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut : Identifikasi dan Perumusan Masalah Penulisan skripsi ini dimulai dengan mengidentifikasi dan merumuskan masalah mengenai pengerjaan yang akan dilakukan dan juga batasan masalahnya. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan masalah sehingga memudahkan pengerjaan dan penyelesaian penulisan skripsi ini. Studi Literatur Pengumpulan bahan pustaka yang menunjang kegiatan penelitian ini yang bersumber dari buku, artikel, paper, tugas akhir dan internet. Tempat pencarian dilakukan dibeberapa tempat, diantaranya Perpustakaan Pusat ITS, Ruang Baca FTK, Ruang Baca Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, dan Laboratorium Mesin Kapal dan Getaran Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan untuk melakukan simulasi pada diesel engine, mulai data spesifikasi engine, properties bahan bakar yang digunakan dan data-data yang diperlukan demi menunjang pengerjaan skripsi. Menentukan Parameter Simulasi Parameter simulasi yang dibutuhkan adalah ukuran dari komponen mesin diesel yang diminta oleh software, mulai dari intake system sampai exhaust system. Input Data dan Membuat Pemodelan Pada Komputer Dilakukan input data untuk pemodelan pada diesel engine berbahan bakar solar maupun. Pada pemodelan ini, semua model didesain pada spesifikasi untuk engine dan pada keadaan full load. Jadi pada pemodelan ini, model mesin disimulasikan berdasarkan variasi RPM pada keadaan beban penuh. Input data dan pemodelan dilakukan mulai dari intake system, injector, cylinder system, sampai pada exhaust system.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 2 Running Simulasi Running simulasi dilakukan untuk mengetahui kinerja dari mesin diesel berbahan bakar solar dengan menggunakan model yang telah dibuat. Hasil dari running ini nantinya akan disamakan dengan kinerja dari engine yang digunakan. Jika sama, maka model sudah benar. Acuan yang digunakan untuk menyamakan hasil running adalah adalah max power dan max torsi dari engine manual book. Hasil yang akan dianalisa nantinya meliputi brake power, brake torque, brake specific fuel consumption, brake specific, concentration, brake specific soot, dan soot concentration. Selanjutnya adalah melakukan hal yang sama pada mesin diesel berbahan bakar untuk kemudian dilakukan perbandingan. Model Simulasi Pada Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar ANALISA DATA Model Simulasi Pada Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Gambar 4.2 Gambar model mesin diesel bahan bakar Gambar 4.2 Gambar model mesin diesel bahan bakar solar Tabel Hasil Simulasi Pada Mesin Diesel Bahan Bakar Tabel 4.1 Hasil simulasi pada mesin diesel bahan bakar solar No Engine Max Power Torque BSFC BSFC Speed Temperature (kw) (Nm) (kg/kj) (RPM) (K) 1 5 9.582 183. 248.25 13.19 268.34 2 1 22.33 213.19 231.29 15.37 217.53 3 15 35.97 228.98 22.65 16.51 2218.2 4 18 44.31 235.9 213.75 16.95 2231.96 5 2 48.93 233.64 212.43 16.84 2224.93 6 25 59.26 226.36 218.9 16.32 2268.25 7 28 63.31 215.92 234.25 15.57 2315.96 8 3 63.19 21.16 272.89 14.5 2344.62 Max Pressure (bar) 78.13 26.46 152.46 8.E-9 1.45E-5 81.28 27.94 246.98 3.9E-8 2.52E-6 82.87 31.18 611.13 9.3E-8 8.E-8 83.783 34.42 975.28 3.28E-6 9.3E-7 85.12 36.34 1161.43 1.48E-2 6.E-5 84.12 38.47 1245.65 1.38E-1 5.6E-1 82.31 38.38 138.98 2.61E-1 1.12E+ 81.24 37.15 754.89 3.25E-1 1.46E+

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 3 Tabel 4.2 Hasil simulasi pada mesin diesel bahan bakar No Engine Max Power Torque BSFC BSFC Speed Temperature (kw) (Nm) (kg/kj) (RPM) (K) 1 5 6.68 127.69 265.32 12.59 2279.66 2 1 19.46 185.91 253.99 14.7 238.39 3 15 32.91 29.59 238.51 15.81 2456.16 4 18 41.6 217.93 226.93 15.99 2431.73 5 2 46.8 22.11 225.15 15.86 2431.32 6 25 56.9 214.37 227.74 15.9 2384.17 7 28 56.2 191.16 244.9 14.17 2376.48 8 3 55.54 176.89 285.89 13.57 2358.27 Max Pressure (bar) 99.79 5.17 41.88 94.14 5.91 44.68 91.13 4.39 414.52 82.5 5.76 459.74 8.36 5.48 434.21 68.84 15.11 674.9 62.45 24.79 86.3 59.84 26.47 71.9 1. Perbandingan Brake Power (kw) Power [kw] 7 6 5 4 3 2 1 Gambar 4.7 Grafik brake power terhadap engine Gambar 4.7 menunjukkan bahwa pada diesel bahan bakar solar, power maksimal yang dihasilkan sebesar 63.31 kw pada kecepatan 28 RPM. Power rata - rata yang dihasilkan adalah 43.36 kw. Pada diesel dengan bahan bakar, power maksimal sebesar 56.9 kw pada kecepatan 25 RPM. Power rata- rata yang dihasilkan pada adalah 39.23 kw. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel dapat mereduksi power dari mesin hingga 9.53%. Penurunan daya pada mesin diesel berbahan bakar dipengaruhi oleh turunnya tekanan pembakaran dan kandungan energi dalam bahan bakar yang rendah. 2. Perbandingan Brake Torque (Nm) Torque [Nm] 25 2 15 1 Gambar 4.8 Grafik brake torque terhadap engine diesel bahan bakar solar menghasilkan torsi maksimal sebesar 235.9 Nm pada kecepatan 18 RPM. Nilai rata- rata torsi yang dihasilkan pada adalah 217.17 Nm. Pada mesin diesel bahan bakar, torsi maksimal yang dihasilkan sebesar 22.11 Nm ditunjukkan pada kecepatan 2 RPM. Nilai rata- rata torsi yang dihasilkan adalah 192.95 kw. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel dapat menurunkan torsi hingga 11.14%. 3. Perbandingan Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) BSFC [g/kw-h] 3 28 26 24 22 2 Gambar 4.9.a Grafik brake specific fuel consumption terhadap engine Gambar 4.9.a memberikan informasi bahwa konsumsi bahan bakar untuk mesin diesel dengan bahan bakar solar paling tinggi sebesar 272.89 g/kw-h pada kecepatan 3 RPM. Nilai rata- rata konsumsi bahan bakar pada diesel engine adalah 231.44 g/kwh. Pada mesin diesel dengan bahan bakar, konsumsi bahan bakar paling tinggi sebesar 285.89 g/kw-h pada kecepatan 3 RPM. Nilai rata- rata konsumsi bahan bakar pada engine adalah 246.5 g/kw-h. Dari keterangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel akan meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 2.26%.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 4 BSFC Energy [MJ/kg] 17 16 15 14 13 12 Gambar 4.9.b Grafik perbandingan kandungan energi bahan bakar pada mesin diesel berbahan bakar solar dan terhadap engine Gambar 4.9.b memberikan informasi mengenai konversi kandungan energi bahan bakar antara mesin diesel menggunakan bahan bakar solar dan. Pada mesin diesel dengan bahan bakar solar, kandungan energi untuk konsumsi bahan bakar tertinggi setara dengan 14.5 MJ/kg. Pada mesin diesel dengan bahan bakar, kandungan energi bahan bakar untuk konsumsi bahan bakar tertinggi setara dengan 13.57 MJ/kg. Dari keterangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat setara dengan performa mesin diesel berbahan bakar solar, mesin diesel berbahan bakar membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak karena energi bahan bakar lebih rendah dibandingkan dengan solar. Peningkatan konsumsi bahan bakar pada mesin diesel berbahan baakar disebabkan karena energi dalam bahan bakar yang rendah. 4. Brake Specific Brake Specific [g/kw-h] 45 36 27 18 9 Gambar 4.1 Grafik perbandingan brake specific terhadap engine Pada grafik 4.1 menunjukkan bahwa untuk mesin diesel berbahan bakar solar menghasilkan paling besar 38.47 g/kw-h pada kecepatan 25 RPM. Nilai rata- rata pada diesel engine adalah 34.179 g/kwh. Pada mesin diesel berbahan bakar, paling tinggi adalah sebesar 26.47 g/kw-h pada kecepatan 3 RPM. Nilai rata- rata pada engine adalah 11.64 g/kw-h. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel mampu mereduksi hingga 65.97%. 5. Concentration Concentration [ppm] 14 12 1 8 6 4 2 Gambar 4.11 Grafik concentration terhadap engine diesel berbahan bakar solar menghasilkan paling besar 1245.65 ppm pada kecepatan 25 RPM. Nilai rata- rata pada diesel engine adalah 773.35ppm. Pada engine, paling tinggi sebesar 86.3 ppm pada kecepatan 28 RPM. Nilai rata- rata pada engine adalah 549.54 ppm. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel akan mereduksi konsentrasi hingga 28.94%. 6. Brake Specific Brake Specific [g/kw-h] 4.E-1 3.5E-1 3.E-1 2.5E-1 2.E-1 1.5E-1 1.E-1 5.E-2.E+ Gambar 4.12 Grafik brake specific terhadap engine diesel berbahan bakar solar menghasilkan (jelaga) lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bahan bahan bakar. Nilai paling besar.325 g/kw-h pada kecepatan 3 RPM. Nilai rata- rata pada mesin diesel bahan bakar solar adalah.92 g/kwh. Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar, tidak ada soot yang dihasilkan. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel mampu mereduksi kandungan brake specific soot hingga 1%.

JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 5 7. Concentration Concentration [ppm] 1.6E+ 1.4E+ 1.2E+ 1.E+ 8.E-1 6.E-1 4.E-1 2.E-1.E+ Gambar 4.13 Grafik soot concentration terhadap engine diesel menggunakan bahan bakar solar menghasilkan (jelaga) lebih besar dibandingkan dengan menggunakan bahan bahan bakar. Nilai paling besar 1.46 ppm pada kecepatan 3 RPM. Nilai rata- rata pada mesin diesel bahan bakar solar adalah.39 ppm. Pada mesin diesel menggunakan bahan bakar, tidak ada soot yang dihasilkan. Jadi penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel mampu mereduksi kandungan soot concentration hingga 1%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan, yaitu: 1. Tingkat emisi yang ditimbulkan oleh bahan bakar solar untuk paling besar adalah 38.47 g/kw-h dan 1245 ppm pada kecepatan 25 RPM, sedangkan untuk jelaga (soot) paling besar adalah.325 g/kw-h dan 1.46 ppm pada kecepatan 3 RPM. Pada bahan bakar, tingkat emisi yang ditimbulkan untuk paling besar adalah 26.47 g/kw-h pada kecepatan 5 RPM, dan 86.3 ppm pada kecepatan 28 RPM, sedangkan untuk jelaga (soot) pada tidak ada emisi yang dihasilkan. 2. Penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel dapat menurunkan emisi gas buang untuk sebesar 65.97% yang ditinjau dari brake specific dan sebesar 28.94% yang ditinjau dari konsentrasi. Selain itu, penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel dapat menurunkan emisi gas buang untuk jelaga (soot) hingga 1% yang ditinjau dari brake specific soot maupun konsentrasi soot. 3. Penggunaan sebagai bahan bakar mesin diesel berpengaruh terhadap menurunnya peforma dari segi power hingga 9.53% dan mereduksi torsi torsi hingga 11.14%. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim 1. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. http://www.depkes.go.id/downloads/udara, 21. [2] Duffy. Modern Automotive Technology Fundamentals, Service, Diagnostics 1st English edition, Germany, 26. [3] Heywood, J. Internal Combustion Engine Fundamentals. McGraw Hill, 1988. [4] Kahn Ribeiro, Suzana, dkk. Transport and Its Insfrastructure. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA, 27. [5] Keputusan Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi nomor 3675 K/24/DJM, 26. [6] Lesmana, Faizal. Bahan Bakar dan Pembakaran Motor Diesel, 28. [7] Marpol 73/78 Annex VI. Regulations for the Prevention of Air Pollution from Ships, 25. [8] Narotama, Fajri. Analisa Performa Mesin Diesel Menjadi engine Berbasis Pada Simulasi, 21. [9] Taylor, D.A. Introduction to Marine Engineering, Elsevier Butterworth-Heinemann, Oxford, 199. [1] Tugaswati, Emisi Gas Buang dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, 21. [11] http://id.wikipedia.org/wiki/gas_alam_terkompresi, diakses pada 2 Juli 213.