BAB I PE DAHULUA. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang telah go

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi tersebut (APB Statement No. 4). Menurut Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya (going concern). Untuk itu tak sedikit dari perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

A. Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan banyak informasi tentang laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

BAB I PENDAHULUAN. keputusan investasi (Shukeri dan Sherliza, 2010 dalam Sumartini dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (timeliness) akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan posisi keuangan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan suatu informasi yang relevan. Kenley dan Stubus (1972) dalam Saleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

BAB I PENDAHUULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas. di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring semakin pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak diluar

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Laporan keuangan ini juga sebagai wahana untuk mempublikasikan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang go public wajib menerbitkan laporan keuangan.

Transkripsi:

BAB I PE DAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan sebuah alat penting bagi para pelaku dunia bisnis. laporan keuangan memuat catatan-catatan tentang kegiatan bisnis yang dilakukan oleh sebuah entitas dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan juga mempunyai peranan penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis. Sebagai sebuah alat komunikasi yang memiliki informasi penting bagi para pembuat keputusan ekonomi, laporan keuangan memiliki empat karakterisitik kualitatif (IAI, 2012) untuk membuat kualitas laporan keuangannya menjadi lebih baik. Relevan adalah salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan. relevan artinya bahwa informasi tersebut dapat membantu para pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Pembuatan keputusan ekonomi dilakukan dengan mengevaluasi peristiwa yang terjadi di masa lalu, saat sekarang maupun masa yang akan datang (IAI, 2012). Salah satu indikator dari relevansi itu adalah ketepatwaktuan (timeliness). Ketepatanwaktu (timeliness) adalah informasi yang ada siap untuk digunakan sebelum kehilangan makna oleh pemakai laporan keuangan serta kapasitasnya masih tersedia dalam pengambilan keputusan (IAI, 2012). Penyampaian informasi sedini mungkin sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan mencegah agar terlambatnya 1

2 pembuatan keputusan tersebut dapat diartikan sebagai tepat waktu (Rachmawati, 2008). Berangkat dari hal inilah maka perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus segera mungkin menyampaikan atau mempublikasikan laporan keuangannya. Mengenai aturan tentang penyampaian atau publikasi laporan keuanganperusahaan di Bursa Efek Indonesia ditentukan oleh badan pengawas pasar modal (BAPEPAM). Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan perusahaan publik di indonesia telah diatur dalam UU no.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Pada tahun 1996, BAPEPAM juga mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan audit independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat (120 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan. Kemudian diperketat dengan dikeluarkannya kep- 17/PM/2002 dan telah diperbaharui dengan peraturan BAPEPAM nomor X.K.2, lampiran keputusan ketua BAPEPAM nomor: kep-36/pm/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Penyempurnaan peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal. Perusahaanperusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan

3 ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM akan dikenakan sanksi administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai contoh pada tahun 2010 berkenaan dengan sanksi denda yang diberikan kepada dana pensiun, pada tahun 2010 BAPEPAM LK telah mengeluarkan surat sanksi denda kepada 40 pendiri dana pensiun dengan total denda dan bunga senilai Rp. 233.862.000. Pengenaan sanksi denda kepada pendiri dana pensiun disebabkan oleh adanya keterlambatan penyampaian laporan berkala dana pensiun tahun 2010 seperti laporan keuangan semesteran, laporan keuangan audit, laporan aktuaris, laporan investasi, dan laporan teknis dana pensiun. Dari total denda dan bunga yang ditetapkan di tahun 2010, sebanyak 55,29% atau senilai Rp. 129.300.000 telah diselesaikan oleh pendiri dana pensiun. Tingginya angka outstanding denda di dana pensiun terutama disebabkan oleh belum adanya dasar hukum untuk mekanisme penagihan dan pengalihan piutang macet yang berasal dari sanksi denda keterlambatan laporan keuangan dan laporan aktuaris ke direktorat jenderal kekayaan negara. Disamping itu, BAPEPAM-LK juga menetapkan 56 sanksi denda kepada perusahaan perasuransian dengan total denda sebesar Rp. 5.615.500.000 karena keterlambatan penyampaian laporan tahunan (BAPEPAM, 2010). Pada industri pasar modal, di tahun 2011 BAPEPAM-LK telah menetapkan 321 surat sanksi administratif berupa denda kepada emiten atau perusahaan publik dengan total denda sebesar Rp. 10.653.300.000. Sanksi administratif ini ditetapkan karena adanya beberapa pelanggaran atas ketentuan peraturan di pasar modal baik karena keterlambatan penyampaian laporan berkala

4 dan laporan insidentil atau karena kasus lainnya, antara lain pelanggaran atas transaksi material dan hak memesan efek terlebih dahulu (BAPEPAM,2011). Penelitian mengenai ketepatan waktu pelaporan keuangan sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan antara lain adalah umur perusahaan. Seperti pada penelitian Putri (2011) dan Owusu Ansah (2000) yang menyatakan bahwa Umur Perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan perbankan ke publik, karena semakin tinggi umur perusahaan semakin banyak pula keterampilan perusahaan dalam mengolah laporan keuangannya Faktor yang berikutnya adalah kompleksitas operasi perusahaan, yang diproksi dengan jumlah anak cabang yang dimiliki perusahaan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010) yang menyatakan Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Tingkat kompleksitas operasi perusahaan yang tergantung pada jumlah anak perusahaannya cenderung mempengaruhi waktu auditor untuk menyelesaikan tugas auditnya, sehingga berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan oleh perusahaan. Faktor lain yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan pihak luar. Pada penelitian Sulistyo (2010) yang menyatakan dengan adanya konsentrasi kepemilikan publik maka pihak manajemen akan lebih mendapat tekanan dari pihak luar perusahaan atau shareholder untuk lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan tahunan perusahaan, karena pemegang saham dari pihak luar ingin dengan segera mengetahui informasi

5 perkembangan dan kondisi perusahaan. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanti (2010) dan Putri (2011) yang berhasil membuktikan bahwa kepemilikan pihak luar berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Selain faktor-faktor tersebut, faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan berikutnya adalah reputasi KAP. Penelitian yang dilakukan oleh sulistyo (2010) menyatakan bahwa Perusahaan yang memakai jasa kantor akuntan publik (KAP) besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Penelitian yang terkait dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan telah banyak dilakukan, akan tetapi masih terdapat ketidakkonsistenan atas hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Noviandi (2007) dan Ifada (2009) menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sementara penelitian Putri (2011) berhasil membuktikan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Noviandi (2007) menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sementara penelitian Sulistyo (2010) meembuktikan bahwa kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian selanjutnya oleh Ifada (2009) menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh antara kepemilikan pihak luar dengan ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Sulistyo (2010), Dwiyanti (2010) dan Putri (2011) membuktikan bahwa kepemilikan pihak luar berpengaruh

6 terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dwiyanty (2010) menjelaskan bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan penelitian Sulistyo (2010) yang membuktikan bahwa reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam hasilhasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini akan mengidentifikasi faktorfaktor tersebut. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan periode waktu dan objek penelitian yang belum pernah diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penulis tertarik untuk meneliti disektor property dan realestate dengan alasan untuk mencari apakah terdapat kesamaan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan antara sektor property dan realestate dengan sektor manufaktur dan sektor lainnya yang pernah diteliti dengan latar belakang yang berbeda di setiap sektor perusaan.

7 Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah umur perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, kepemilikan publik, dan reputasi kantor akuntan publik (KAP). Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Umur Perusahaan, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Kepemilikan Pihak Luar, Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property& Realestate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 2013). B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Umur Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 2) Apakah Kompleksitas Operasi Perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 3) Apakah Kepemilikan Publik berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan? 4) Apakah Reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan?

8 C. Tujuan Dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan khususnya untuk menganalisis: 1) Pengaruh Umur Perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2) Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3) Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4) Pengaruh Reputasi KAP terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Kontribusi Penelitian 1) Bagi Penulis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.di Indonesia. 2) Bagi Masyarakat Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan masyarakat akan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada masyarakat.

9 3) Bagi Praktisi Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan posisi keuangan perusahaan kepada publik. 4) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan.