BAB I PENDAHULUAN. kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga permainan dan banyak dikenal oleh semua orang. Salah satu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan jasmani setiap manusia. Setiap orang melakukan olahraga disamping menjaga

SKRIPSI. Disusun oleh : SEFI ASIS TRI CAHYANI NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

WISNU NUGROHO, 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN MOTOR EDUCABILITY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR TENIS LAPANGAN

lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND TENIS MEJA PESERTA EKSTRAKURIKULER SD NEGERI TUGUREJO KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB 1 PENDAHULUAN. luang untuk hiburan atau hanya sebagai rekreasi saja. Pada saat ini permainan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB I PENDAHULUAN. ditunjang oleh atlet yang berbakat dalam cabang olahraga tertentu maka

Oleh: Ganang Cipto Pramodho/ Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi/Fakultas Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tenis lapangan. Kegiatan olahraga tenis lapangan dapat dilakukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

1. PENDAHULUAN. Siswa SMP merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dibina dan. pertumbuhan dan perkembangan remaja.

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bambang Sugandi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Mahasaiswa Lulusan Program Studi Penjaskesrek Tahun 2013

TINGKAT KETERAMPILAN FOREHAND STROKE DAN BACKHAND STROKE SISWA KELAS VIII PESERTA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SMP N 1 PUNUNG KABUPATEN PACITAN

Indra Safari. Kata Kunci: teknik dasar, menggunakan net dan tanpa menggunakan net

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pencak silat dalam perkembangannya saat ini sudah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. lapangan mulai dari anak - anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenis meja juga merupakan olahraga yang popular di Indonesia, dari kota hingga desa hampir selalu ada sarana bermain tenis meja. Sekarang ini, perkembangan tenis meja makin pesat, sehingga persaingan prestasi makin bertambah ketat. Oleh karena itu, pemain tenis meja pada dasarnya membutuhkan kemampuan untuk melakukan berbagai macam pukulan dan keterampilan memainkan raket atau bed. Para pelatih diharapkan dapat memberikan latihan berbagai macam pukulan dasar yang ada dalam permainan tenis meja agar anak asuhnya dapat mencapai sukses dalam pertandingan. Komponen yang penting dalam mempersiapkan atletnya adalah program latihan teknik meliputi teknik pegangan, teknik pukulan dan teknik bermain. Latihan taktik meliputi taktik bermain tunggal dan ganda, cukupkan latihan mental dengan cara banyak melakukan uji tanding. Hal inilah yang disebut pendekatan ilmiah dalam pembinaan tenis meja. Pencapaian prestasi tenis meja dapat optimal jika latihan dilakukan sejak usia dini. Adanya waktu dan kesempatan berlatih yang lebih banyak maka diharapkan anak-anak tersebut tumbuh menjadi petenis meja yang baik yang dapat menguasai segala macam teknik dasar permainan tenis meja. Selain itu, untuk meningkatkan prestasi permainan tenis meja diperlukan organisasi yang baik dengan para pelatih yang berpengetahuan khusus dan mendasar untuk dapat melatih dan mengajar tenis meja. Latihan yang teratur, 1

dengan kemauan yang keras dan ulet serta mengikuti instruksi pelatih juga merupakan factor pencapaian prestasi tenis meja. Faktor lain yang dapat mengoptimalkan pencapaian prestasi dalam tenis meja yakni dengan diadakannya sekolah tenis meja ataupun diselenggarakan kegiatan ekstrakurikuler tenis meja dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, optimasi untuk pelajaran terkait, menyalurkan bakat dan minat, pengayaan serta lebih memantapkan kepribadian siswa. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah (Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003:4). Kegiatan ekstrakurikuler antara lain: kepramukaan, olahraga (catur, bola voli, tenis meja, sepak bola) dan lain-lain. Cukupkan kegiatan kokurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran yang bertujuan siswa agar lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang bertujuan siswa agar lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan dalam bentuk kegiatan, seperti mempelajari buku-buku tertentu, membuat berbagai makanan kecil, membatik dan lain-lain. Dalam bidang olahraga, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya pembinaan bagi siswa yang pada gilirannya akan ditingkatkan dengan 2

berbagai bentuk latihan khusus serta latihan uji coba atau latihan pertandingan antar pelajar sesuai dengan tingkat pendidikan. Hal ini sangat penting agar pembibitan dan pembinaan olahraga dikalangan pelajar akan terus meningkat sejalan dengan harapan dalam mencapai tujuan yang maksimal. Di daerah Kecamatan Turi terdapat beberapa Sekolah Dasar, dari beberapa sekolah dasar tersebut tidak semua melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu sekolah dasar yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler tersebut atas usulan dan dukungan dari wali murid, dewan sekolah dan guru yang bertujuan meningkatkan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakatnya diluar jam pendidikan sekolah atau akademik. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan di SD Negeri Donokerto ialah: pramuka, UKS dan olahraga prestasi. Ekstrakurikuler olahraga dalam hal ini adalah: tenis meja. Ekstrakurikuler olahraga bukan hanya bertujuan untuk mengembangkan bakat juga menggali bakat yang terpendam untuk dibina dalam kegiatan tersebut sehingga diharapkan dapat mencapai sebuah prestasi. Pada kegiatan ekstrakurikuler dalam cabang olahraga tenis meja, SD Negeri Donokerto telah memiliki beberapa alat dan fasilitas diantaranya: satu buah lapangan tenis meja beserta perlengkapannya, ruangan tempat berlatih dan seorang guru yang membina sekaligus melatih dalam ekstrakurikuler tersebut. 3

Berbagai macam sarana dan alat tersebut diharapkan kegiatan ekstrakurikuler tenis meja dapat berjalan dengan baik, sehingga pelatih tidak mengalami hambatan dalam melaksanakan program latihannya. Dengan begitu kegiatan ekstra di SD Negeri Donokerto dapat menghasilkan atlet tenis meja salah satu cabang yang diminati siswa terbukti ada 17 siswa putra dan putri yang mengikuti kegiatan ekstra tersebut. Kegiatan ekstra tenis meja dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pukul 14.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB yang bertempat di salah satu ruangan SD Negeri Donokerto. Dan selalu mengirimkan atletnya ke Pekan Olahraga dan Seni serta Pekan Olaharaga Usia Dini yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman melalui seleksi ditingkat Kecamatan. Hal tersebut merupakan bukti bahwa dengan adanya kegiatan ekstra tenis meja di SD Negeri Donokerto dapat meningkatkan prestasi olahraga khususnya cabang tenis meja serta sekaligus sebagai pembibitan atlet di wilayah Kecamatan Turi yang masih sedikit sekali pemain pemula cabang tenis meja. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat terus ditingkatkan yang nantinya dapat melahirkan atlet-atlet berbakat sampai tingkat propinsi bahkan nasional. Berbagai macam bentuk latihan teknik dasar permainan tenis meja yang dilakukan pelatih pada siswanya untuk dapat bermain dengan baik dan berprestasi secara optimal, salah satunya adalah latihan teknik Stroke (pukulan). Pukulan (stroke) dalam permainan tenis meja ada berbagai teknik menurut Alex Kertamanah (1993:26) antara lain: 1. Drive, 2. Push, 3. Block, 4. Smash, 5. Service, 6. Service Return, 7. Half Volley, 8. Side Slip Shot, 9. 4

Loop, 10. Flick, 11. Drop Shot, 12. Short Cut, 13. Long Cut, 14. Lobbing. Tiap-tiap teknik memiliki peran yang sangat penting dalam perrnainan tenis meja, bila pemain memiliki pukulan yang baik, namun tidak didukung oleh gerakan kaki yang baik, maka seorang pemain akan menemui hambatan dalam permainannya. Oleh karena itu, atlet perlu mendapat pematangan dalam menguasai teknik-teknik latihan yang diberikan guru atau pelatihnya. Dalam kegiatan ekstrakurikuler tenis meja di SD Negeri Donokerto latihan teknik dasar pukulan tersebut terus-menerus dilakukan oleh pelatih pada atletnya agar memiliki kemampuan teknik forehand (pukulan) yang baik, sehingga tidak banyak menemui kesulitan dalam melakukan pukulan saat bermain dalam suatu pertandingan. Diantara beberapa jenis pukulan dasar teknik forehand yang berikan pada latihan ekstrakurikuler tersebut adalah teknik forehand. Teknik ini perlu dikuasai oleh atlet bahkan menjadi satu teknik wajib yang harus dimiliki. Kemampuan forehand berhubungan erat dengan kematangan dan frekuensi latihan, artinya untuk menguasai teknik forehand yang baik, seorang atlet harus berlatih dengan intensif dan terprogram secara matang. Dalam permainan tenis meja teknik forehand merupakan penentu bagi kelanjutan keberhasilan bermain tenis meja. Menurut Peter Simpson (2007:25), pemain tenis meja kaliber dunia dengan segala macam teknik yang tinggi tetap harus mampu menyerang dengan pukulan forehand yang sederhana sekali. Jangan membuat kesalahan bahwa teknik forehand hanya untuk pemain pemula. Pada beberapa pertandingan tingkat nasional maupun 5

internasional jenis pukulan ini selalu tetap digunakan. Oleh sebab itu, teknik dasar forehand harus dikuasai, dipelajari dan dipraktikkan dengan benar, sehingga seorang atlet dapat memiliki kemampuan untuk menyerang. Mengingat pentingnya kemampuan pukulan forehand dalam bermain tenis meja, maka penelitian ini diarahkan untuk mengetahui tingkat kemampuan pukulan forehand pada siswa kelas V yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga tenis meja di Sekolah Dasar Negeri Donokerto. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan ekstrakurikuler tenis meja hanya terbatas pada siswa tertentu. 2. Belum adanya data tentang prestasi olahraga tenis meja di Kecamatan Turi. 3. Belum diketahui kemampuan pukulan forehand dalam tenis meja sebagai modal bermain tenis meja terutama siswa kelas V di SD Negeri Donokerto, Turi. C. Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dilakukan untuk membatasi permasalahan yang terlalu luas. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini difokuskan pada kemampuan pukulan forehand kelas V Sekolah Dasar Negeri Donokerto yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga permainan tenis meja. D. Rumusan Masalah 6

Berdasarkan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa tingkat kemampuan forehand siswa kelas V yang mengikuti ekstrakurikuler permainan tenis meja di SD Negeri Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui tingkat kemampuan forehand siswa kelas V yang mengikuti ekstrakurikuler tenis meja di SD Negeri Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis, diantaranya: 1. Manfaat teoritis a. Menambah bahan pustaka bagi mahasiswa UNY pada umumnya dan mahasiswa Program Studi PPKHB pada khususnya. b. Dapat menjadi acuan bagi yang berniat untuk mengadakan penelitian dengan factor-faktor yang lain. 2. Manfaat praktis a. Bagi guru atau pelatih Akan memberikan informasi tentang kemampuan anak didiknya dalam melakukan pukulan Forehand pada permainan tenis meja b. Bagi siswa 7

Dapat mengukur kemampuan masing-masing siswa pada pukulan forehand, sehingga diharapkan untuk lebih termotivasi untuk lebih keras berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. c. Bagi sekolah Menjadi sumber informasi akan kemampuan tenis meja siswa sehingga diharapkan akan mudah mencari atlet berbakat yang dapat membela sekolah. 8