MONITORING TENGAH TAHUN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 (DATA TRIWULAN II LAPORAN K/L BERDASARKAN PP 39/2006)

dokumen-dokumen yang mirip
REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR TAHUN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

REPUBLIK INDONESIA EVALUASI AKHIR RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 (BERDASARKAN DATA TRIWULAN IV LAPORAN PP 39/2006)

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum, Wr. Wb.

MENTERI KEUANGAN R I

PENGHEMATAN ANGGARAN JILID II

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JADWAL PENAJAMAN INPRES NO. 10 TAHUN 2016

TABEL 4 * JUMLAH TENAGA PENGADAAN BERSERTIFIKAT DI PUSAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

REKAPITULASI TARGET PNBP KEMENTERIAN/LEMBAGA TA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN ANGGARAN 2018 SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING DAK JAKARTA, APRIL 2017

PAGU RKAKL/DIPA DAN REALISASI TA 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

TABEL 2 RINGKASAN APBN, (miliar rupiah)

SIARAN PERS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

I. UMUM. Saldo...

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN-P 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

DATA POKOK APBN

DATA POKOK APBN-P 2007 DAN APBN 2008 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

PEMAPARAN HASIL STUDY DAN DISKUSI PUBLIK RKA-DIPA, Masihkan Rahasia?

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2007 MENURUT BAGIAN ANGGARAN, UNIT ORGANISASI DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PEMANTAUAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN TA 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA POKOK APBN-P 2006 DAN APBN 2007 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

DATA POKOK APBN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

Menteri Keuangan RI KLASIFIKASI MENURUT ORGANISASI

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS

NOTA DINAS Nomor : ND 6/D4/1/2017 Tanggal : 16 Januari 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

PENYEMPURNAAN ARSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KERJA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

2016, No Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TENTANG PEMBAGIAN TUGAS DI KEDEPUTIAN BADAN PENGAW

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 166 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

KEBIJAKAN UMUM DAN ALOKASI DAK TA 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

Multilateral Meeting II dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 PN REFORMASI FISKAL

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Rapat dibuka pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Akuntabilitas Kinerja. Laporan. Laporan. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN DESEMBER TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KONFIGURASI KEANGGOTAAN DPR 560 ANGGOTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

Transkripsi:

MONITORING TENGAH TAHUN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011 (DATA TRIWULAN II LAPORAN K/L BERDASARKAN PP 39/2006) DIREKTORAT EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN SEKTORAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 2011

KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010-2014 sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional. Sebagai penjabaran dari RPJMN 2010-2014, dan dengan memperhatikan realisasi pembangunan tahun 2009 dan perkiraan pencapaian tahun 2010, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi tahun 2011, maka pembangunan tahun 2011 dilaksanakan dengan tema: Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Didukung oleh Pemantatapan tata Kelola dan Sinergi Pusat dan Daerah. Untuk mewujudkan tema tersebut ditetapkan 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas Lainnya: (1) Prioritas 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; (2) Prioritas 2: Program Aksi Bidang Pendidikan; (3) Prioritas 3: Program Aksi Bidang Kesehatan; (4) Prioritas 4: Program Aksi Bidang Penanggulangan Kemisikinan; (5) Prioritas 5: Program Aksi di Bidang Pangan; (6) Prioritas 6: Program Aksi di Bidang Infrastruktur; (7) Prioritas 7: Program Aksi Bidang Iklim Investasi dan Iklim Usaha; (8) Prioritas 8: Program Aksi Bidang Energi; (9) Prioritas 9: Program Aksi Di Bidang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; (10) Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; (11) Prioritas 11: Program Aksi Bidang Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi; (12) Prioritas Lainnya: Program Aksi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; (13) Prioritas Lainnya: Bidang Perekonomian; (14) Prioritas Lainnya: Program Aksi Bidang Kesejahteraan rakyat. Guna mengetahui perkembangan pencapaian sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RKP tahun 2011, maka dilakukan Monitoring Tengah Tahun RKP 2011. Hasil Monitoring ini selain berguna sebagai laporan pelaksanaan RKP, juga dapat dipergunakan sebagai early warning bagi pencapaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011. Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 dilaksanakan dengan memanfaatkan Laporan Triwulan II K/L berdasarkan PP 39/2006. Secara umum, analisis yang dilakukan terhadap kegiatan pada masing-masing K/L menunjukkan hasil yang cukup baik, meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki dalam rangka mencapai target pembangunan tahun 2011. ii

Akhirnya, diharapkan laporan Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 ini dapat memberikan gambaran secara keseluruhan mengenai kinerja K/L, sehingga hasil tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan dalam penyusunan RKP yang akan datang. Jakarta, Oktober 2011 Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Pembangunan Sektoral Dr. Yohandarwati Arifiyatno, MA iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... ii iv v vi Bab I. Pendahuluan... 1 Bab II. Data dan Cara Analisis... 3 Bab III. Analisis Capaian Pelaksanaan Pembangunan 2011... 8 Bab IV. Kesimpulan... 20 Lampiran iv

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Status Penyampaian Laporan PP 39 Tahun 2006 Triwulan II Tahun 2011... 8 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Kategori K/L Berdasarkan Besaran Pagu Anggaran Definitif TA 2011... 9 Kategori K/L Berdasarkan Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan... 10 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan... 11 Perkembangan Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2010 dan Tahun 2011... 12 Tabel 3.6 Kategori K/L Berdasarkan Anggaran... 13 Tabel 3.7 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Anggaran... 14 Tabel 3.8 Perkembangan Anggaran Tahun 2010 dan Tahun 2011... 15 Tabel 3.9 Daftar K/L Berdasarkan Fisik dan Anggaran... 17 Tabel 3.10 Kinerja Program Per K/L Berdasarkan Kondisi Fisik dan Anggaran... 19 v

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan.. 2 Gambar 3.1 Perkembangan Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011... 12 Gambar 3.2 Perkembangan Anggaran per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011... 15 Gambar 3.3 Sebaran K/L Berdasarkan Kondisi Fisik dan Anggaran... 16 Gambar 3.4 Kinerja Program Berdasarkan Fisik dan Anggaran... 18 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011 merupakan rencana kerja tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Seperti telah diketahui, dokumen RKP merupakan pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya merupakan acuan dalam penyusunan APBN, dan merupakan pedoman pembangunan baik bagi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Sasaran pembangunan yang akan dicapai dalam RKP 2011 antara lain: (1) Bidang Perekonomian menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, pengangguran terbuka 7,0 % dan tingkat kemiskinan 11,5-12,5%; (2) Bidang Pendidikan adalah menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas 5,17%; meningkatnya APM SD/SDLB/ MI/Paket A 95,3%; meningkatnya APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 74,7%; meningkatnya APK SMA/SMK/ MA/Paket C 76,0%; (3) Bidang pangan dengan sasaran produksi Padi 68,8 juta ton GKG; produksi Jagung 22,0 juta ton, dan produksi Kedelai1,6 juta ton. Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam RKP 2011, kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan merupakan kelengkapan mutlak dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, seperti diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembanguan. Dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa monitoring dan evaluasi perlu dilakukan terhadap pelaksanaan pembangunan yang sedang berjalan, guna menjamin pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan rencana yang telah ditetapkan. 1.2 Tujuan Monitoring RKP 2011 Monitoring Tengah Tahun pelaksanaan RKP 2011 ditujukan untuk: 1) Menilai perkembangan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh K/L dalam Tahun Anggaran 2011, 2) Memperoleh gambaran pencapaian 1

RKP 2011, 3) Melihat kinerja K/L, dan 4) Mengidentifikasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan RKP 2011. 1.3 Dasar Hukum MTT RKP 2011 Ketentuan mengenai keharusan melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan atas pelaksanaan RKP, dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Pasal 10 menyebutkan bahwa Menteri menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan kementerian/lembaga dan laporan triwulanan Bappeda Provinsi untuk menilai kemajuan pelaksanaan rencana serta mengidentifikasi permasalahan yang memerlukan tindak lanjut. Pasal 14. Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan RKP periode sebelumnya berdasarkan laporan evaluasi pelaksanaan Renja-KL yang akan dipergunakan sebagai masukan dalam penyusunan rancangan RKP berikutnya. Dalam peraturan tersebut pelaksanaan evaluasi dilakukan secara berjenjang, dimulai pelaksanaan evaluasi Renja-KL oleh kementerian/lembaga, dilanjutkan Bappenas melakukan evaluasi RKP berdasarkan bahan yang disampiakan kementerian/lembaga, sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.1. Gambar 1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Menteri/ Kepala Lembaga Evaluasi Renja-KL Evaluasi Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja-KL Menteri Perencanaan 2 Bulan setelah anggaran berakhir RKP Evaluasi Evaluasi Laporan Evaluasi Pelaksanaan RKP 2

BAB II DATA DAN CARA ANALISIS 2.1 Sumber data Idealnya, yang menjadi dasar dari evaluasi RKP adalah hasil evaluasi Renja masing-masing Kementerian/Lembaga (Selanjutnya disebut K/L), sebagaimana peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar, yakni PP 39/2006, berikut ini: 1. Pimpinan Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL kepada Menteri paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir (Pasal 13 ayat 4). 2. Menteri melakukan evaluasi pelaksanaan RKP periode sebelumnya berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja-KL sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (1). Artinya, dengan asumsi semua K/L mematuhi tenggat waktu untuk mengumpulkan hasil evaluasi Renja masing-masing, evaluasi RKP paling cepat baru dapat dilaksanakan akhir Februari dan secepat-cepatnya tuntas dalam satu bulan (perkiraan optimis). Karenanya, evaluasi RKP baru akan selesai dilakukan pada akhir Maret. Padahal, jadwal penyusunan RKP 2 tahun berikutnya sudah dimulai pada Januari. Oleh karena itu, dengan semangat untuk mempercepat pelaksanaan, evaluasi RKP 2011 ini dicoba dilaksanakan dengan memanfaatkan laporan triwulan II sebagaimana diatur dalam PP 39/2006 berikut ini. 1. Pimpinan Kementerian/Lembaga melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-KL yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya (Pasal 4 ayat 1) 2. Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (4), dan ayat (5) disusun dalam bentuk laporan triwulanan (Pasal 4 ayat 7). 3. Pimpinan Kementerian/Lembaga Lembaga menyusun laporan triwulanan Kementerian/ Lembaga dengan menggunakan laporan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), laporan triwulanan SKPD Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2), dan laporan triwulanan SKPD Provinsi dalam rangka pelaksanaan tugas dekonsentrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) (Pasal 9 ayat 3). 3

4. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir kepada: a. Menteri; b. Menteri Anggaran; dan c. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. (Pasal 9 ayat 4). 2.2 Cara Analisis Analisis dilakukan terhadap capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011 yang mencakup analisis hasil keseluruhan K/L yang menyampaikan Laporan PP 39/2006. Fokus analisisnya meliputi: (1) fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan, (2) anggaran, dan (3) Kinerja K/L, dan (4) Kinerja Program per K/L. Selain itu, juga dilakukan analisis terhadap kesesuaian antara dokumen RKP dengan pelaksanaannya. Analisis capaian pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam langkahlangkah sebagai berikut: A. Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan 1. Menghitung rata-rata realisasi fisik yang sekaligus menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan atau kemampuan untuk melaksanakan dan atau menyelesaikan pembangunan. Angka realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan diperoleh dari data persentase realisasi fisik yang sudah ada dalam Laporan PP 39. Rata-rata realisasi fisik dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang (dengan pagu anggaran sebagai bobotnya). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut: Rata-rata Σ (Persentase Fisik K/Li x Total Pagu X = Anggaran K/Li) 100 Fisik Σ Total Pagu Anggaran K/Li i = 1,2..,40 2. Mengkategorikan K/L berdasarkan realisasi fisik/kapasitas pembangunan menjadi dua kelompok, yaitu (1) Kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata, dan (2) Kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata. 4

3. Menganalisis perkembangan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan untuk tahun 2010 dan 2010. K/L yang dapat dilihat perkembangannya adalah K/L yang menyampaikan laporan triwulan II pada tahun 2010 dan 2010. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan, atau tidak terdapat perubahan realisasi fisik/kapasitas. B. Anggaran 1. Menghitung rata-rata realisasi anggaran yang dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang (dengan pagu anggaran sebagai bobotnya). Formula yang digunakan adalah sebagai berikut: Rata-rata Σ (Persentase Anggaran K/Li x Total = Pagu Anggaran K/Li) Anggaran Σ Total Pagu Anggaran K/Li i = 1,2..,40 X 100 2. Mengkategorikan K/L berdasarkan realisasi anggaran menjadi dua kelompok, yaitu (1) Kelompok K/L dengan realisasi anggaran di atas rata-rata, dan (2) Kelompok K/L dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata. 3. Menganalisis perkembangan realisasi anggaran untuk tahun 2010 dan 2010. K/L yang dapat dilihat perkembangannya adalah K/L yang menyampaikan laporan triwulan II pada tahun 2010 dan 2010. Tipe perkembangannya meliputi peningkatan, penurunan, atau tidak terdapat perubahan realisasi anggaran. C. Kinerja K/L Kinerja K/L dilihat dari kombinasi antara realisasi fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4 (empat) kondisi sebagai berikut: Kondisi 1: Kondisi 2: Kondisi 3: K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata 5

Kondisi 4: K/L dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata Penjelasan lebih rinci mengenai kinerja setiap K/L terdapat pada bagian lampiran. D. Kinerja Program per K/L Kinerja program per K/L dilihat dari kombinasi antara realisasi fisik dengan realisasi anggaran, yang menghasilkan 4 (empat) kondisi sebagai berikut: Kondisi 1: Kondisi 2: Kondisi 3: Kondisi 4: Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata E. Identifikasi kesesuaian RKP 2011 dengan dokumen pelaksanaannya Analisis kesesuaian dilakukan dengan melihat kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam Buku I RKP dengan kegiatan-kegiatan pembangunan yang terdapat dalam dokumen DIPA melalui Laporan PP 39/2006 yang disampaikan Kementerian/Lembaga. 1.3 Permasalahan dan Keterbatasan Dalam pelaksanaan MTT RKP Tahun 2010 dengan menggunakan Laporan PP 39 /2006 Kementerian/Lembaga ini, dijumpai lima kendala utama, sebagai berikut: a. Seluruh program dalam Laporan PP 39/2006 tidak memiliki indikator sehingga capaian outcome sulit diukur. b. Terdapat kegiatan-kegiatan dalam RKP 2010 yang tidak terdapat dalam Laporan PP 39/2006. c. Belum seluruh K/L menyampaikan Laporan PP 39/2006 dengan tertib dan tepat waktu. Hingga laporan ini disusun, baru 40 dari 77 K/L yang menyampaikan Laporan Triwulan II 2010. 6

d. Banyak kegiatan yang datanya dipertanyakan validitasnya (misalnya angka capaian fisik atau penyerapan anggarannya di atas 100%). e. Terdapat banyak indikator yang rumusannya bukan rumusan indikator melainkan target/sasaran, atau indikator yang tidak sesuai dengan tingkatan kebijakannya (misalnya: seharusnya indikator outcome, namun ditempatkan sebagai indikator output). 7

BAB III ANALISIS CAPAIAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN 2011 3.1 Pengantar Monitoring Tengah Tahun RKP 2011 dilakukan dengan mempergunakan data laporan PP 39 yang disampaikan oleh K/L. Hingga saat ini, dari 80 K/L yang ada, baru 37 K/L yang telah menyerahkan Laporan PP 39 ke Bappenas (Tabel 3.1). Seluruh laporan yang telah diserahkan ke Bappenas tersebut selanjutnya dicermati, diolah, dan dianalisis untuk mengetahui capaian pelaksanaan pembangunan tahun 2011. Tabel 3.1 Status Penyampaian Laporan PP 39 Tahun 2006 Triwulan II Tahun 2011 Status Penyampaian Laporan 2010 2011 K/L yang menyampaikan laporan lengkap 43 37 K/L yang tidak menyampaikan laporan 33 43 Jumlah 76 80 Dengan basis besaran pagu anggaran, 37 K/L yang telah menyampaikan Laporan PP 39/2006 ke Bappenas dikategorikan ke dalam tiga kelompok, sebagai berikut: (1) K/L dengan pagu anggaran sama atau lebih dari Rp 3 triiun - 9 K/L, (2) K/L dengan pagu anggaran antara Rp 1 triliun - Rp 3 triliun - 7 K/L, dan (3) K/L dengan pagu anggaran kurang dari Rp 1 triliun - 21 K/L. Pagu anggaran tertinggi adalah Kementerian Pekerjaan Umum, sebesar Rp 58,09 triliun, sedangkan pagu anggaran terendah, Badan Penanggulangan Lumpur Sidoardjo (BPLS) Rp 23,68 miliar. Lebih detail mengenai kategori K/L menurut urutan/rangking besarnya pagu anggaran, disajikan pada Tabel 3.2. 8

Tabel 3.2 Kategori K/L Berdasarkan Besaran Pagu Anggaran Definitif TA 2011 No Kode Kementerian/Lembaga Pagu Dana (000) K/L dengan pagu anggaran Rp 3 triliun atau lebih 1 033 Kementerian Pekerjaan Umum 58,099,951,796.00 2 012 Kementerian Pertahanan 25,707,340,365.00 3 025 Kementerian Agama 25,673,463,855.00 4 022 Kementerian Perhubungan 12,375,019,240.23 5 024 Kementerian Kesehatan 11,286,931,883.55 6 029 Kementerian Kehutanan 6,000,023,610.00 7 011 Kementerian Luar Negeri 5,665,862,547.00 8 013 Kementerian Hukum dan HAM 4,931,934,738.00 9 027 Kementerian Sosial 3,184,169,045.00 K/L dengan pagu anggaran antara Rp 1-3 triliun 1 005 Mahkamah Agung 2,855,117,706.90 2 091 Kementerian Perumahan Rakyat 2,759,490,000.00 3 019 Kementerian Perindustrian 2,227,254,042.00 4 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2,154,508,063.00 5 007 Sekretariat Negara 2,138,176,185.00 6 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1,883,558,900.00 7 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 1,317,341,148.00 K/L dengan pagu anggaran di bawah Rp 1 triliun 1 066 Badan Narkotika Nasional 963,610,000.00 2 043 Kementerian Lingkungan Hidup 863,319,067.00 3 044 Kementerian Koperasi dan UKM 728,793,100.00 4 089 BPKP 714,004,457.00 5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 624,016,418.00 6 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 601,567,769.00 7 055 Kementerian PPN/Bappenas 586,228,539.70 8 051 Lembaga Sandi Negara 550,000,000.00 9 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 426,184,200.00 10 034 Kementerian Koordinator Bidang Polkam 356,830,000.00 11 xxx Bakorkamla 356,830,000.00 12 077 Mahkamah Konstitusi RI 287,700,000.00 13 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 252,091,126.00 14 086 Lembaga Administrasi Negara 244,128,824.00 15 036 Kementerian Koordinator Kesra 233,819,024.00 16 106 LKPP 208,597,000.00 17 048 Kementerian PAN 153,900,000.00 18 047 Kementerian PP dan PA 151,494,160.00 19 087 Arsip Nasional RI 141,751,779.00 20 084 Badan Standardisasi Nasional 82,621,365.00 21 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 23,679,202.00 Sumber: : Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 9

3.2 Capaian Pelaksanaan Pembangunan Pencapaian pelaksanaan pembangunan Triwulan II TA 2011 dilakukan dengan menganalisis realisasi fisik, realisasi anggaran, kinerja K/L dan kinerja program. 3.2.1 Fisik / Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan Berdasarkan Laporan Triwulan II tahun 2011, rata-rata realisasi fisik dari 37 K/L adalah 31.88%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 35.18%. fisik menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan, pengukurannya dilakukan dengan melihat seberapa besar kemampuan K/L dalam menyelesaikan atau melaksanakan kegiatan pembangunan. Dengan demikian, besarnya kapasitas pelaksanaan pembangunan akan sama dengan besarnya capaian yang dihasilkan dari suatu pelaksanaan kegiatan pembangunan (realisasi fisik). Semakin besar nilai realisasi fisik menunjukkan semakin baiknya kapasitas K/L yang bersangkutan. Kategori K/L berdasarkan realisasi fisik/kapasitas pembangunan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata dan kelompok K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata. Dari hasil analisis terhadap realisasi fisik pada Triwulan II tahun 2011, 14 K/L (37.84%) memiliki kapasitas pelaksanaan pembangunan di atas rata-rata dan 23 K/L (62.16%) di bawah rata-rata (Tabel 3.3). Hal tersebut menggambarkan adanya penurunan kapasitas pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh K/L dibandingkan dengan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2010, dimana K/L dengan realisasi fisik realisasi fisik di atas rata-rata 39,02% dan dibawah rata rata sebesar 60.98%. Tabel 3.3 Kategori K/L Berdasarkan Fisik/ Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan 2010 2011 Jumlah % Jumlah % fisik/kapasitas K/L di atas rata-rata 16 39.02 14 37.84 fisik/kapasitas K/L di bawah rata-rata 25 60.98 23 62.16 Jumlah 41 100 37 100 Daftar K/L berdasarkan pembagian kelompok kategori tersebut untuk Triwulan II TA 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.4. 10

Tabel 3.4 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan No Kode Kementerian/Lembaga Fisik K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata 1 086 Lembaga Administrasi Negara 50.25 2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.15 3 012 Kementerian Pertahanan 42.12 4 077 Mahkamah Konstitusi RI 41.17 5 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 41.12 6 029 Kementerian Kehutanan 41.06 7 089 BPKP 40.19 8 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 39.97 9 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 37.76 10 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80 11 007 Sekretariat Negara 35.08 12 084 Badan Standardisasi Nasional 33.63 13 033 Kementerian Pekerjaan Umum 33.17 14 019 Kementerian Perindustrian 32.14 K/L dengan realisasi fisik/kapasitas di bawah rata-rata 1 025 Kementerian Agama 30.99 2 027 Kementerian Sosial 30.33 3 048 Kementerian PAN 29.95 4 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 29.56 5 011 Kementerian Luar Negeri 29.28 6 022 Kementerian Perhubungan 29.17 7 087 Arsip Nasional RI 28.31 8 044 Kementerian Koperasi dan UKM 27.67 9 005 Mahkamah Agung 25.86 10 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 24.27 11 055 Kementerian PPN/Bappenas 20.71 12 051 Lembaga Sandi Negara 18.45 13 066 Badan Narkotika Nasional 18.03 14 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.01 15 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 17.73 16 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 16.33 17 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10 18 024 Kementerian Kesehatan 13.73 19 091 Kementerian Perumahan Rakyat 13.31 20 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 10.21 21 xxx Bakorkamla 10.21 22 043 Kementerian Lingkungan Hidup 8.37 23 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 3.37 Rata-rata Fisik/Kapasitas TW II 2011 31.88 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 11

Dari hasil analisis terhadapa perkembangan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan RKP 2011, dari 37 K/L yang menyampaikan Laporan PP 39/2006 Triwulan II TA 2011, hanya 25 K/L yang dapat diperbandingkan dengan tahun 2010. Dari 25 K/L tersebut, 11 K/L menunjukkan peningkatan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan dibandingkan tahun 2010. Sedangkan 14 K/L lainnya menunjukkan penurunan realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan dari tahun 2010 (Tabel 3.5). Tabel 3.5 Perkembangan Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2010 dan Tahun 2011 Perkembangan Fisik/Kapasitas Jumlah K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011 Sama 0 Meningkat 11 Menurun 14 Jumlah 25 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2010 dan Tahun 2011 Gambar 3.1 memperlihatkan perkembangan 25 K/L dalam hal realisasi fisik/kapasitas pelaksanaan pembangunan selama dua TA, 2010 dan 2011. Gambar 3.1 Perkembangan Fisik/Kapasitas Pelaksanaan Pembangunan per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011 007 SETNEG 011 KEMENLU 012 KEMENHAN 013 KEMENHUKHAM 019 KEMENPERIN 022 KEMENHUB 024 KEMENKES 027 KEMENSOS 029 KEMENHUT 033 KEMEN PU 034 MENKO POLHUKHANKAM 035 MENKO PEREKONOMIAN 040 KEMENBUDPAR 044 KEMEN KUKM 047 KEMEN PP DAN PA 066 BNN 075 BMKG 077 MK RI 079 LIPI 080 BATAN 087 ANRI 106 LKPP 025 KEMENAG 065 BKPM 091 KEMENPERA 0 10 20 30 40 50 60 Fisik TW II 2010 Fisik TW II 2011 Fisik TW II 2010 Fisik TW II 2011 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 12

3.2.2 Anggaran Berdasarkan Laporan Triwulan II TA 2011, rata-rata realisasi anggaran untuk melaksanakan pembangunan oleh 37 K/L yang telah menyampaikan laporannya adalah 29.48%, lebih rendah dari tahun 2010 (32.18%). Kategori K/L berdasarkan realisasi anggaran terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok K/L dengan realisasi anggaran di atas rata-rata dan kelompok K/L dengan realisasi anggaran di bawah rata-rata. Pada tahun Triwulan II 2011, 11 K/L (29.73%) memiliki realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan di atas rata-rata dan 26 K/L (70.27%) di bawah rata-rata (Tabel 3.6). Tabel 3.6 Kategori K/L Berdasarkan Anggaran 2010 2011 Jumlah % Jumlah % K/L dengan realisasi Anggaran di atas rata-rata 14 34.15 11 29.73 K/L dengan realisasi Anggaran di bawah rata-rata 27 65.85 26 70.27 Jumlah 41 100 37 100 Kementerian/Lembaga dengan realisasi anggaran terbesar adalah Badan Standarisasi Nasional 46.50%, Kementerian Hukum dan HAM 45,12%, Kementerian Pertahanan 41.66%, Lembaga Adminsitrasi Negara 41.54%, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 36.03%, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80%. Sedangkan kementerian/lembaga yang mempunyai daya serap anggaran terendah adalah Lembaga Sandi Negara realisasinya sebesar 6.80%, Kementerian Perumahan Rakyat 7.65%, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 7.65, Badan Koordinasi Keamanan Laut 10.19, Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan 10.19, dan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dengan realisasi anggaran sebesar 11.44%. Secara lebih rinci daftar K/L berdasarkan realisasi anggaran pada Triwulan II TA 2011 dapat dilihat pada Tabel 3.7. 13

Tabel 3.7 Daftar K/L Berdasarkan Kategori Anggaran No Kode Kementerian/Lembaga Anggaran K/L dengan realisasi Anggaran di atas rata-rata 1 084 Badan Standardisasi Nasional 46.50 2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.12 3 012 Kementerian Pertahanan 41.66 4 086 Lembaga Administrasi Negara 41.54 5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 36.03 6 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80 7 089 BPKP 34.64 8 029 Kementerian Kehutanan 33.14 9 005 Mahkamah Agung 31.30 10 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 30.33 11 025 Kementerian Agama 29.99 K/L dengan realisasi Anggaran di bawah rata-rata 1 033 Kementerian Pekerjaan Umum 28.57 2 022 Kementerian Perhubungan 28.46 3 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 28.31 4 044 Kementerian Koperasi dan UKM 26.58 5 027 Kementerian Sosial 24.98 6 087 Arsip Nasional RI 24.20 7 011 Kementerian Luar Negeri 23.87 8 055 Kementerian PPN/Bappenas 22.73 9 077 Mahkamah Konstitusi RI 22.60 10 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 21.62 11 007 Sekretariat Negara 21.50 12 024 Kementerian Kesehatan 20.53 13 019 Kementerian Perindustrian 20.04 14 048 Kementerian PAN 19.40 15 043 Kementerian Lingkungan Hidup 19.20 16 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 18.44 17 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.00 18 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10 19 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 13.88 20 066 Badan Narkotika Nasional 13.36 21 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 11.44 22 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 10.19 23 Xxx Bakorkamla 10.19 24 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 9.24 25 091 Kementerian Perumahan Rakyat 7.65 26 051 Lembaga Sandi Negara 6.80 Anggaran 29.48 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 14

Dari sisi perkembangan realisasi anggaran per K/L, dari 25 K/L yang dapat dibandingkan dengan tahun 2010, 7 K/L menunjukkan peningkatan realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan. Sedangkan 18 K/L lainnya menunjukkan penurunan realisasi anggaran dari tahun 2010 (Tabel 3.8). Tabel 3.8 Perkembangan Anggaran Tahun 2010 dan Tahun 2011 Perkembangan Anggaran Jumlah K/L Tahun 2010 dan Tahun 2010 Sama 0 Meningkat 7 Menurun 18 Jumlah 25 Gambar 3.2 memperlihatkan perkembangan realisasi fisik dan realisasi anggaran 25 K/L selama dua tahun anggaran, 2010 dan 2011. Gambar 3.2 Perkembangan Anggaran per K/L Tahun 2010 dan Tahun 2011 007 SETNEG 011 KEMENLU 012 KEMENHAN 013 KEMENHUKHAM 019 KEMENPERIN 022 KEMENHUB 024 KEMENKES 027 KEMENSOS 029 KEMENHUT 033 KEMEN PU 034 MENKO POLHUKHANKAM 035 MENKO PEREKONOMIAN 040 KEMENBUDPAR 044 KEMEN KUKM 047 KEMEN PP DAN PA 066 BNN 075 BMKG 077 MK RI 079 LIPI 080 BATAN 087 ANRI 106 LKPP 025 KEMENAG 065 BKPM 091 KEMENPERA 0 10 20 30 40 50 60 Anggaran TW II 2010 Anggaran TW II 2011 Anggaran TW II 2010 Anggaran TW II 2011 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2010 dan Tahun 2011 15

3.2.3 Kinerja K/L (Kondisi Fisik dan Anggaran) Penilaian kinerja K/L diukur dengan melihat kombinasi pencapaian realisasi fisik dan realisasi keuangan yang digambarkan dalam kuadran yang menggambar kondisi capaian kinerja K/L. Kuadran I menggambarkan kondisi K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata. Kuadran II, kondisi K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata. Kuadran III, kondisi, K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah ratarata, dan Kuadran IV, kondisi 4, K/L dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata Dari hasil analisis terhadap kinerja K/L sebagaimana pada Gambar 3.3 menunjukkan sebaran K/L berdasarkan 4 (empat) kondisi kombinasi antara realisasi fisik dan realisasi anggaran. K/L yang kinerjanya sesuai dengan harapan sejumlah 8 K/L (21.62%), yaitu yang berada pada kondisi 1. K/L yang kinerjanya masih membutuhkan perhatian adalah K/L pada kondisi 3, yaitu sejumlah 20 K/L (54.05%), secara lebih terinci dapat dilihat pada Tabel 3.9. Gambar 3.3 Sebaran K/L Berdasarkan Kondisi Fisik dan Anggaran Fisik Di Bawah A nggaran Di atas/sama dengan Fisik Di Atas/Sama dengan A nggaran Di A tas/sama dengan II 3 K/L (8.11%) Kemen PP dan PA M A Kemenhub Kemen KUKM Kemensos ANRI Kemenlu Bappenas Kemenkes Kemenakert rans Kemen PAN KLH BM KG Kemenko Ekonomi BPLS Bakorkamla Kemenbudpar Kemenpera Kemenko Kesra BNN Lemsaneg Kemenag BSN Kemenhukham Kemenhan LAN BKPM LIPI BPKP Kemenhut Kemen PU Batan Setneg M K RI Kemenperin LKPP 8 K/L (21.62%) I R at a- Rat a Fisik 3 1.8 8 III 20 K/L (54.05%) Fisik Di Bawah Anggaran Di Bawah R at a- R at a Anggaran 2 9.4 8 6 K/L (16.22%) IV Fisik Di Atas/Sama dengan A nggaran Di Bawah 16

Tabel 3.9 Daftar K/L Berdasarkan Kondisi Fisik dan Anggaran No Kode Kementerian/Lembaga Fisik Anggaran Kondisi K/L dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 1) 1 012 Kementerian Pertahanan 42.12 41.66 1 2 013 Kementerian Hukum dan HAM 45.15 45.12 1 3 029 Kementerian Kehutanan 41.06 33.14 1 4 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 35.80 35.80 1 5 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 37.76 36.03 1 6 084 Badan Standardisasi Nasional 33.63 46.50 1 7 086 Lembaga Administrasi Negara 50.25 41.54 1 8 089 BPKP 40.19 34.64 1 K/L dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 2) 1 005 Mahkamah Agung 25.86 31.30 2 2 025 Kementerian Agama 30.99 29.99 2 3 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan PA 16.33 30.33 2 K/L dengan realisasi fisik dan realisasi Anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 3) 1 011 Kementerian Luar Negeri 29.28 23.87 3 2 022 Kementerian Perhubungan 29.17 28.46 3 3 024 Kementerian Kesehatan 13.73 20.53 3 4 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 24.27 21.62 3 5 027 Kementerian Sosial 30.33 24.98 3 6 034 Kementerian Koordinator Bidang Polhukam 10.21 10.19 3 7 035 Kementerian Koordinator Perekonomian 29.56 18.44 3 8 036 Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat 17.73 13.88 3 9 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 15.10 15.10 3 10 043 Kementerian Lingkungan Hidup 8.37 19.20 3 11 044 Kementerian Koperasi dan UKM 27.67 26.58 3 12 048 Kementerian PAN 29.95 19.40 3 13 051 Lembaga Sandi Negara 18.45 6.80 3 14 055 Kementerian PPN/Bappenas 20.71 22.73 3 15 066 Badan Narkotika Nasional 18.03 13.36 3 16 075 Badan Meteorologi dan Geofisika 18.01 18.00 3 17 087 Arsip Nasional RI 28.31 24.20 3 18 091 Kementerian Perumahan Rakyat 13.31 7.65 3 19 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 3.37 11.44 3 20 xxx Bakorkamla 10.21 10.19 3 K/L dengan realisasi di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 4) 1 007 Sekretariat Negara 35.08 21.50 4 2 019 Kementerian Perindustrian 32.14 20.04 4 3 033 Kementerian Pekerjaan Umum 33.17 28.57 4 4 077 Mahkamah Konstitusi RI 41.17 22.60 4 5 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 39.97 28.31 4 6 106 LKPP 41.12 9.24 4 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 17

3.2.4 Kinerja Program (Kondisi Fisik dan Anggaran) Hasil analisis terhadap 222 program pembangunan yang terdapat pada 37 K/L, menunjukkan bahwa 91 program (40,99%) mempunyai kinerja yang memuaskan dimana program mempunyai realisasi fisik dan anggaran di atas rata-rata (Kondisi 1), 22 program (9,91%) realisasi fisik di bawah ratarata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (Kondisi 2), 90 program (40,54%) realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 3), dan 19 program (8,56%) realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (Kondisi 4). (Gambar 3.4) Gambar 3.4 Kinerja Program Berdasarkan Fisik dan Anggaran 19 Program 8,56% 90 Program 40,54% 91 Program 40,99% 22 Program 9,91% Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3 Kondisi 4 Hasil analisis kinerja program per K/L, menunjukkan dari 37 K/L yang dievaluasi terdapat 20 K/L mempunyai 50% kinerja programnya menunjukkan pencapaian yang sudah baik, yaitu berada pada kondisi 1 dimana realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata. Sedangkan 16 K/L kinerja programnya masih memerlukan perhatian lebih lanjut dimana, lebih dari 50% kinerja programnya mempunyai capaian realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata. Analisis terhadap seluruh K/L secara rinci dapat dilihat dalam Tabel 3.10. 18

Tabel 3.10 Kinerja Program per K/L Berdasarkan Kondisi Fisik dan Anggaran No Kementerian/Lembaga Persentase Program Pada Kondisi Total Program 1 2 3 4 1 Mahkamah Agung 50.00% 0.00% 25.00% 25.00% 8 2 Sekretariat Negara 17.65% 17.65% 47.06% 17.65% 17 3 Kementerian Luar Negeri 63.64% 9.09% 18.18% 9.09% 11 4 Kementerian Pertahanan 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 26 5 Kementerian Hukum dan HAM 14.29% 0.00% 85.71% 0.00% 14 6 Kementerian Perindustrian 54.55% 18.18% 27.27% 0.00% 11 7 Kementerian Perhubungan 14.29% 0.00% 57.14% 28.57% 7 8 Kementerian Agama 54.55% 9.09% 36.36% 0.00% 11 9 Kementerian Kesehatan 12.50% 25.00% 12.50% 50.00% 8 10 Kementerian Tenaga Kerja dan 66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 9 Transmigrasi 11 Kementerian Sosial 50.00% 16.67% 16.67% 16.67% 6 12 Kementerian Kehutanan 25.00% 25.00% 50.00% 0.00% 8 13 Kementerian Pekerjaan Umum 50.00% 11.11% 38.89% 0.00% 18 14 Kemenko Polhukkam 100.0% 0.00% 0.00% 0.00% 1 15 Kemenko Perekonomian 0.00% 33.33% 66.67% 0.00% 3 16 Kemenko Kesra 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 17 Kementerian Kebudayaan dan 75.00% 0.00% 25.00% 0.00% 8 Pariwisata 18 Kementerian Lingkungan Hidup 0.00% 33.33% 33.33% 33.33% 3 19 Kementerian Koperasi dan UKM 66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 3 20 Kementerian Pemberdayaan 0.00% 33.33% 0.00% 66.67% 3 Perempuan dan PA 21 Kementerian PAN 33.33% 0.00% 33.33% 33.33% 3 22 Lembaga Sandi Negara 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 23 Kementerian PPN/Bappenas 25.00% 25.00% 50.00% 0.00% 4 24 BKPM 66.67% 0.00% 33.33% 0.00% 3 25 Badan Narkotika Nasional 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 26 Badan Meteorologi dan Geofisika 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 27 Mahkamah Konstitusi RI 75.00% 0.00% 25.00% 0.00% 4 28 LIPI 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 29 Badan Tenaga Nuklir Nasional 50.00% 0.00% 50.00% 0.00% 2 30 Badan Standardisasi Nasional 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3 31 Lembaga Administrasi Negara 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3 32 Arsip Nasional RI 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3 33 BPKP 33.33% 0.00% 66.67% 0.00% 3 34 Kementerian Perumahan Rakyat 33.33% 33.33% 33.33% 0.00% 3 35 Badan Penanggulangan Lumpur 0.00% 50.00% 0.00% 50.00% 2 Sidoarjo 36 LKPP 0.00% 66.67% 0.00% 33.33% 3 37 Bakorkamla 100.0% 0.00% 0.00% 0.00% 1 Persentase 40.99% 9.91% 40.54% 8.56% 222 Sumber: : Diolah dari Laporan Kementerian/Lembaga Triwulan II Tahun 2011 19

BAB IV KESIMPULAN Analisis terhadap capaian pelaksanaan pembangunan RKP 2011 dilakukan dengan memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu: 1) Keterbatasan RKP 2010 seperti telah dijelaskan pada Bab 1, dan (2) Permasalahan dan keterbatasan Laporan PP 39 sebagai sumber data analisis seperti telah dijelaskan pada Bab 2. Berikut ini adalah kesimpulan atas hasil analisis berikut rekomendasi atau tindak lanjut. 5.1. Kesimpulan Hasil analisis terhadap 37 K/L yang menyampaikan laporan Triwulan II TA 2011 berdasarkan PP 39 tahun 2006, secara ringkas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Analisis realisasi fisik sekaligus menggambarkan kapasitas pelaksanaan pembangunan pada Triwulan II TA 2011, 31.88%. Kelompok K/L yang memiliki realisasi fisik/kapasitas di atas rata-rata 14 K/L (37,84%) sedangkan kelompok K/L yang di bawah rata-rata 23 K/L (62,16%). Hal ini menunjukkan bahwa pada Triwulan II TA 2011, sebagian besar K/L belum memiliki kapasitas pembangunan yang sesuai dengan harapan. 2. Hasil analisas terhadap realisasi anggaran dengan rata-rata 29,48%. Dari 37 K/L, 29,73% ( 11 K/L) realisasi anggaran di atas rata-rata dan 26 K/L (70,27%) berada di bawah rata-rata. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran belum dilaksanakan secara optimal. 3. Dari sisi kinerja K/L yang ditentukan berdasarkan kombinasi kondisi realisasi fisik dan realisasi anggaran pada Triwulan II TA 2011, menunjukkan hanya 8 K/L (21.62%) telah sesuai dengan harapan yaitu memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas atau sama dengan rata-rata. Sedangkan 20 K/L (54.05%) kinerjanya masih membutuhkan perhatian karena memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata. 4. Dari sisi kinerja program yang dilaksanakan oleh K/L, berdasarkan kombinasi kondisi realisasi fisik dan realisasi anggaran pada akhir TA 20

2011 menunjukkan, bahwa dari 222 program, 91 program (40,99%) mempunyai kinerja yang cukup baik dan 90 program (40,54%) kinerjanya belum memuaskan. Pada sisi K/L, sebanyak 20 K/L realisasi fisik dan anggaran cukup baik dimana lebih dari 50% program di atas atau sama dengan rata-rata. Sementara itu, terdapat 16 K/L yang memiliki realisasi fisik dan anggaran 50% dari kinerja program di bawah rata-rata. 21

LAMPIRAN 22

BAGIAN A KELOMPOK K/L DENGAN PAGU ANGGARAN DI ATAS 3 TRILIUN RUPIAH 23

A.1 Kementerian Pekerjaan Umum A.1.1 Analisis Umum Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar 58,09 triliun rupiah pada TA 2011. Berdasarkan Laporan Triwulan II yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan realisasi anggaran Kemen PU pada Triwulan II tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 105.03% dan 94.06% pada tahun 2010 menjadi 89.29% dan 86.79% pada tahun 2011 (Tabel A.1.1). Jika dibandingkan dengan rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran dari 40 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada Triwulan II TA 2011, yaitu masing-masing 86.27% dan 84.68%, Kemendiknas memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (kondisi 1). Tabel A.1.1 Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum 2010 2011 Pagu Anggaran (Rp) 35,136,595,315.00 8,099,951,796.00 Fisik /Kapasitas (%) 33.28 33.17 Anggaran (%) 27.65 28.57 A.1.2 Analisis Program Kemen PU terlibat dalam 4 Prioritas Nasional yakni Prioritas 3: Program Aksi Bidang Kesehatan, melalui 1 Program, yakni Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman; Prioritas 4: Program Aksi Bidang Penanggulangan Kemiskinan, melalui 1 Program, yakni Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman; Prioritas 5: Program Aksi Di Bidang Pangan, melalui 1 Program, yakni Program Pengelolaan Sumber Daya Ai; dan Prioritas 6: Program Aksi Di Bidang Infrastruktur, melalui 4 Program, yakni: (1) Program Penyelenggaraan Jalan, (2) Program Pengelolaan Sumber Daya Air, (3) Program Pembinaan Dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, Dan (4) Program Penyelenggaraan Penataan Ruang. Secara keseluruhan, Kemen PU melaporkan 18 (empat belas) Program. Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemen PU pada Triwulan II tahun 2011 (33.17% dan 28.57%), diperoleh 9 24

Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (50.00%), 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (11.11%), dan 7 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata (38.89%). (Gambar A.1.1) Gambar A.1.1 Sebaran Program Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Fisik dan Anggaran, Tahun 2011 Fisik Di Bawah Anggaran Di atas/sama dengan Fisik Di Atas/Sama dengan Anggaran Di Atas/Sama dengan II 2 Program 11.11% 45 40 35 9 Program 50.00% I 10 15 20 25 30 35 40 45 50 25 30 Fisik 33.17 20 III 7 Program 38.89% Fisik Di Bawah Anggaran Di B awah 15 10 Anggaran 28.57 IV 0 Program 0.00% Fisik Di A tas/sama dengan A nggaran Di B awah Selanjutnya, Tabel A.1.2 berikut ini menyajikan kinerja Program untuk 9 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 2 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, dan 7 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata. 25

No. Tabel A.1.2 Daftar Program Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Fisik dan Anggaran, Tahun 2011 Program Fisik (%) Anggaran (%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis 35.23 35.90 Lainnya Kementerian Pekerjaan Umum 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 35.13 28.83 Kementerian Pekerjaan Umum 3 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan 48.17 39.17 Umum (Pelayanan Umum Lainnya) 4 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur 33.94 32.84 Permukiman (Pelayanan Umum Lainnya) 5 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang (Pelayanan Umum 35.40 35.21 Lainnya) 6 Program Pengelolaan Sumber Daya Air (Pelayanan Umum 40.50 40.05 Lainnya) 7 Program Pengelolaan Sumber Daya Air (Pengairan) 39.35 30.24 8 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur 38.66 35.19 Permukiman (Penyediaan Air Minum) 9 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman (Perumahan dan Fasilitas Umum Lainnya) 33.34 30.56 II Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata 1 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan 31.93 31.21 Umum (Ekonomi Lainnya) 2 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur 28.53 37.05 Permukiman (Pemberdayaan Komunitas Permukiman) III Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah ratarata 1 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur 27.12 28.16 Permukiman (Lembaga Eksekutif dan Legislatif, Masalah Keuangan dan Fiskal, serta Urusan Luar Negeri) 2 Program Penyelenggaraan Jalan (Pelayanan Umum Lainnya) 13.74 13.73 3 Program Pembinaan Konstruksi 31.43 25.57 4 Program Penyelenggaraan Jalan (Transportasi) 31.09 26.38 5 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur 27.00 27.13 Kementerian Pekerjaan Umum 6 Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur 30.92 26.35 Permukiman (Manajemen Limbah) 7 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang (Tata Ruang dan 25.14 23.83 Pertanahan) Kementerian 33.17 28.57 26

A.2 Kementerian Perhubungan A.2.1 Analisis Umum Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendapatkan alokasi pagu anggaran sebesar 12.38 Triliun rupiah pada Triwulan II tahun 2011. Berdasarkan Laporan Triwulan II yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan realisasi anggaran Kemenhub pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 24.81% dan 22.59% pada tahun 2010 menjadi 29.17% dan 28.46% pada tahun 2011 (Tabel A.2.1). Jika dibandingkan dengan rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran, dari 37 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenhub memiliki realisasi fisik di bawah rata-rata dengan realisasi anggaran yang juga di bawah rata-rata (kondisi 3). Tabel A.2.1 Kinerja Kementerian Perhubungan 2010 2011 Pagu Anggaran (Rp) 12,045,459,430.05 12,375,019,240.23 Fisik /Kapasitas (%) 24.81 29.17 Anggaran (%) 22.59 28.46 A.2.2 Analisis Program Kemenhub terlibat dalam 3 Prioritas Nasional yakni Prioritas 6 Program Aksi Di Bidang Infrastruktur, melalui 4 Program, yakni: (1) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Darat; (2) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Perkeretaapian; (3) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara; dan (4) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, Prioritas 7: Program Aksi Di Bidang Iklim Investasi Dan Iklim Usaha, melalui 1 Program, yakni Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, dan Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 3 Program, yakni: 3 Program, yakni: (1) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Darat; (2) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Udara; dan (3) Program Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Transportasi Laut. 27

Secara keseluruhan, Kemenhub melaporkan 7 (tujuh) Program. Adapun 3 Program lainnya adalah: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan, (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perhubungan, (3) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Perhubungan. Gambar A.2.1 Sebaran Program Kementerian Perhubungan Berdasarkan Fisik dan Anggaran, Tahun 2011 Fisik Di Bawah Anggaran Di atas/sama dengan Fisik Di Atas/Sama dengan A nggaran Di Atas/Sama dengan II 0 Program 0.00% 40 35 20 1 Program 14.29% 30 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Fisik 25 29.17 I 15 III 4 Program 57.14% Fisik Di Bawah Anggaran Di B awah 10 5 Anggaran 28.46 IV 2 Program 28.57% Fisik Di Atas/Sama dengan A nggaran Di B awah Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhub pada Triwulan II tahun 2011 (29.17% dan 28.46%), diperoleh 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (14.29%), 4 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata (57.14%), dan 2 Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata (28.57%). (Gambar A.2.1). Selanjutnya, Tabel A.3.2 berikut ini menyajikan kinerja Program untuk 1 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, 4 Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata, dan 2 Program dengan realisasi 28

fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah ratarata. Tabel A.2.2 Daftar Program Kementerian Perhubungan Berdasarkan Anggaran dan Fisik, Tahun 2011 No. Program Fisik (%) Anggaran (%) I Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata 1 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut 31.96 31.17 II Program dengan realisasi fisik di bawah rata-rata dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 23.65 24.34 Teknis Lainnya Kementerian Perhubungan 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 17.46 16.04 Kementerian Perhubungan 3 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi 16.94 25.17 Udara 4 Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan 17.91 18.09 IV Program dengan realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata. 1 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas 36.69 24.82 Aparatur Kementerian Perhubungan 2 Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi 29.65 25.23 Perkeretaapian Kementerian Perhubungan 29.17 28.46 29

A.3 Kementerian Pertahanan A.3.1 Analisis Umum Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memiliki pagu sebesar 25.71 Triliun. Berdasarkan Laporan Triwulan yang masuk, rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhan pada tahun 2011 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu masing-masing 46.96% dan 46.23% pada tahun 2010 menjadi 42.12% dan 41.66% pada tahun 2011 (Tabel A.3.1). Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata realisasi fisik dan ratarata realisasi anggaran dari 40 K/L yang menyampaikan laporan PP 39 pada TW II tahun 2011, yaitu masing-masing 31.88% dan 29.48%, Kemenhan memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas rata-rata (kondisi 1). Tabel A.3.1. Kinerja Kementerian Pertahanan 2010 2011 Pagu Anggaran (Rp) 21,837,811,150.00 25,707,340,365.00 Fisik /Kapasitas (%) 46.96 42.12 Anggaran (%) 46.23 41.66 A.3.2 Analisis Program Kemenhan terlibat dalam 2 Prioritas Nasional yakni Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, Dan Pasca-Konflik melalui 2 Program, yakni: (1) Program Manajemen Pembangunan Sarana Prasarana Pertahanan, dan (2) Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif, dan Prioritas Lainnya Program Aksi Bidang Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan melalui 4 Program, yakni: (1) Program Penelitian Dan Pengembangan Dephan; (2) Program Pengembangan Teknologi Dan Industri Pertahanan; (3) Program Penggunaan Kekuatan Pertahanan Integratif; dan (4) Program Dukungan Kesiapan Matra Darat Secara keseluruhan, Kemenhan melaporkan 26 (dua puluh enam) Program. Adapun 22 Program lainnya adalah: (1) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur; (2) Program Profesionalisme Prajurit Integratif; (3) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Integratif; (4) Program Modernisasi Alutsista dan Non Alutsista/ Sarana dan Prasarana Matra Darat; (5) Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Darat; (6) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Darat; (7) Program Peningkatan Profesionalisme 30

Personel Matra Laut; (8) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Laut; (9) Program Dukungan Kesiapan Matra Udara; (10) Program Modernisasi Alutsista Dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas Dan Sarpras Matra Udara; (11) Program Peningkatan Profesionalisme Personel Matra Udara; (12) Program Penyelenggaraan Manajemen dan Operasional Matra Udara; (13) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya; (14) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur; (15) Program Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan/TNI; (16) Program Strategi Pertahanan; (17) Program Perencanaan Umum dan Penganggaran Pertahanan; (18) Program Potensi Pertahanan; (19) Program Kekuatan Pertahanan; (20) Program Modernisasi Alutsista/ Non-Alutsista/ Sarpras Integratif; (21) Program Dukungan Kesiapan Matra Laut; (22) Program Modernisasi Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) dan Non Alutsista Serta Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Matra Laut. Gambar A.3.1 Sebaran Program Kementerian Pertahanan Berdasarkan Fisik dan Anggaran, Tahun 2011 Fisik Di B awah Anggaran Di atas/sama dengan Fisik Di Atas/Sama dengan Anggaran Di Atas/Sama dengan II III 0 Program 0.00% 13 Program 50.00% 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40-5 10 15 20 25 30 35 3540 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 30 25 20 15 10 5 - Anggaran 41.66 13 Program 50.00% Fisik 42.12 IV 0 Program 0.00% I Fisik Di B awah Anggaran Di Bawah Fisik Di Atas/Sama dengan A nggaran Di B awah Berdasarkan nilai rata-rata realisasi fisik dan rata-rata realisasi anggaran Kemenhan pada tahun 2011 (42.12% dan 41.66%), diperoleh 13 Program dengan realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata (50.00%), dan 13 Program lainnya memiliki realisasi fisik dan realisasi anggaran dibawah rata-rata (50.00%) (Gambar A.3.1). 31