BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM DI SMP MUHAMMADIYAH 7 BAJANG MLARAK PONOROGO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Membaca pada dasarnya adalah mengubah lambang-lambang tertulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. prosespembentukan karakter manusia. Pendidikan juga bisa dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

ا د ب ن ر ب أ ح س ن ت أ د ب

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan


BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

SMPN 3 Baradatu Way Kanan-Silabus PAI kelas /2011

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan masalah yang sangat dominan bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. di terangkan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( TARBIYAH ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi 1. Carl Hovland, Janis dan Kelley mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak) 2. Pada proses pembelajaran, komunikasi diwujudkan melalui penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh guru (komunikator) kepada siswa (khalayak/komunikan) 3. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan dipahami oleh siswa dengan baik, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses belajar-mengajar. Agar komunikasi tidak menimbulkan salah konsep, maka dalam proses komunikasi diperlukan sarana atau alat bantu komunikasi. Adapun sarana yang digunakan untuk memperlancar komunikasi dalam proses belajar-mengajar disebut media pembelajaran 4. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar-mengajar karena media pembelajaran memiliki kaitan yang erat dengan metode pengajaran. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan salah satu 1 R. Rahardjo, Media Pembelajaran, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia, ed. Yusufhadi Miarso (Jakarta: 1984), hal. 47. 2 Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: 2009), hal. 1-2. 3 Daryanto, Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, (cet. II; Yogyakarta: 2013), hal. 6. 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (cet. XIII; Jakarta: 2010), hal. 4. 1

fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru 5. R. Rahardjo mengemukakan lebih lanjut fungsi lain dari media pembelajaran adalah sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa 6. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran 7. Sebagaimana pada pelajaran yang lain, pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga membutuhkan media sebagai alat bantu pembelajaran karena PAI berupaya untuk menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada seseorang atau sekelompok peserta didik. Muhaimin dalam hal ini menguraikan bahwa pendidikan ke-islaman atau pendidikan agama Islam, yakni upaya mendidikan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang 8. Amin Abdullah yang dikutip oleh Muhaimin lebih lanjut mengemukakan pentingnya penggunaan media pada pembelajaran PAI sebagai berikut: Pendidikan agama lebih banyak terkonsentrasi terhadap persoalan-persoalan teoritis keagamaan yang bersifat kognitif, dan kurang concern terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kognitif menjadi makna dan nilai yang perlu diinternalisasikan dalam diri peserta didik lewat berbagai cara, media dan forum 9. Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PAI idealnya berkonsentrasi tidak hanya pada internalisasi pengetahuan kognitif semata, namun juga pada penanaman nilai yang selanjutnya dilaksanakan dengan menggunakan media. 5 Ibid., hal. 15 6 R. Rahardjo, Op.Cit, hal. 51. 7 Nana Sudjana, Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (cet. IX; Bandung: 2010), hal. 3. 8 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, (cet. IV; Jakarta: 2010), hal. 7-8. 9 Ibid., hal. 23-24 2

Jenis media dalam Pendidikan Agama Islam ada dua yakni, media benda dan bukan benda. Contoh media benda seperti perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Media ini disebut juga dengan media peraga. Sedangkan contoh media bukan benda adalah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hukuman 10. Sebagai contoh penggunaan media benda yakni pada saat pemberian materi tentang pelaksanaan haji, materi ini akan lebih dipahami jika disajikan dalam bentuk demonstrasi melalui video atau film. Contoh lain pada materi membaca al-quran dengan menggunakan tape recorder yang memutarkan suara seseorang yang fasih membaca al-quran 11. Sedangkan contoh media bukan benda, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. dengan memperlihatkan dan memberi contoh perbuatan dan teladan yang baik 12. Hal ini dapat dilihat dalam al-qur an surah Al-Ahzab ayat 21: ل ق د كان ل ك م في ر س ول للا أ س و ة ح س ن ة ل م ه كان ي ر ج وا للا و ال ي و م ا ل خ ر و ذ ك ر للا ك ثيرا (۱۲) Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kamu (yaitu) orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah 13. Ayat di atas menjelaskan tentang sikap orang beriman yang meneladani Nabi Muhammad saw. Lebih lanjut dijelaskan, dalam konteks Perang Khandaq ini, banyak sekali perbuatan beliau yang perlu diteladani, seperti: keterlibatan beliau dalam perang dan pembuatan parit secara langsung, memberi semangat 10 Urgensi Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam tingkat SMP, diakses pada tanggal 15 Juni 2013 dari sumut.kemenag.go.idfilefileurgensiqgdw1333589730.pdf 11 Ibid. 12 M. Basyiruddin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran (Jakarta: 2002), hal. 115. 13 QS. Al-Ahzab [33]:21 3

dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan pujian kepada Allah, serta turut merasakan juga suka, duka, haus dan dahaga yang dialami oleh pasukan muslimin 14. Secara tidak langsung hal tersebut menggambarkan bahwa Nabi Muhammad saw. menjadikan perkataan dan perbuatannya sebagai media mengajarkan agama Islam kepada umatnya. Hal ini tentunya tidak jauh berbeda dengan pembelajaran PAI, dimana pembelajaran PAI juga menggunakan media pembelajaran sebagai salah satu komponen instruksional dalam mengajar. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran tentunya tidak terlepas dari materi PAI yang akan disampaiakan, termasuk mempertimbangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang termuat di dalamnya. Pada bagian Pengembangan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah menjelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam pada SMP memuat beberapa aspek, seperti: al-quran-hadits, aqidah, akhlak, fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 15. Masing-masing aspek memiliki penekanan substansi materi antara satu dengan yang lain berbeda. Begitu juga media yang digunakan dalam pembelajaran, tentunya harus disesuaikan dengan substansi materi pada masing-masing aspek dalam PAI. Media yang digunakan untuk pembelajaran memiliki peran, setidaknya dapat membantu terbentuknya motivasi belajar pada diri siswa. Sebagaimana dikemukakan oleh Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, bahwa penggunaan 14 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Qur an Edisi Kesebelas, (Jakarta: 2002), hal. 242-243. 15 Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah, diakses pada tanggal 10 Juni 2013 dari mapendajatim.files.wordpress.com...pengembanganstandarnasionalpai.pdf 4

media pembelajaran dapat merangsang siswa untuk belajar 16. Sama halnya yang dikemukakan oleh Azhar Arsyad yang mengutip pendapat Hamalik bahwa Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa 17. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa dalam belajar PAI. Di samping media pembelajaran yang sesuai dengan materi, maka sebaiknya guru dapat pula menumbuhkan motivasi pada diri siswa. Motivasi merupakan aspek penting dalam pembelajaran. Siswa yang tidak mempunyai motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Sedangkan siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan senang ke sekolah dan menyerap materi pembelajaran 18. Dengan adanya motivasi, siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar 19. Dengan demikian, guru perlu menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dengan berbagai cara dan salah satu cara menumbuhkan motivasi tersebut adalah dengan menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran PAI. Berangkat dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran dan Dampaknya terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa SMP Muhammadiyah VI Kabupaten 16 Usman,et al., Media Pembelajaran (Jakarta: 2002), hal. 14. 17 Arsyad, Op.Cit, hal. 15; Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (cet. V; Bandung: 1986), hal. 30. 18 John W. Santrock, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, (cet. IV; Jakarta: 2011), hal. 509. 19 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (cet. XII; Jakarta: 2012), hal. 91. 5

Malang. Hal ini dilatarbelakangi juga oleh pengalaman peneliti saat menjalani Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah II Malang, dimana peneliti mendapati guru menggunakan media pembelajaran berupa powerpoint yang di proyeksikan ke papan tulis namun masih kurang menarik dan kurang memotivasi siswa untuk belajar PAI. Setelah melakukan wawancara singkat dengan beberapa siswa, ternyata guru tersebut memang sering menggunakan media yang sama dalam menjelaskan beberapa materi pelajaran yang lain, bahkan tidak jarang guru tersebut tidak menggunakan media. Sedangkan siswa hanya memiliki pegangan berupa modul yang materi pelajarannya tidak selengkap buku pegangan guru, sehingga siswa diperintahkan mencatat materi yang tidak ada pada modul dengan mendengarkan penjelasan dari guru. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Media apa saja yang digunakan oleh guru PAI dalam pembelajaran di kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang? 2. Bagaimanakah kemampuan guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran di kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang? 3. Bagaimana dampak penggunaan media pembelajaran PAI terhadap peningkatan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang? 6

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan media apa saja yang digunakan oleh guru PAI dalam pembelajaran di kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. 2. Untuk mendeskripsikan kemampuan guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran PAI di kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. 3. Untuk mendeskripsikan dampak penggunaan media PAI terhadap peningkatan motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi lembaga Dapat dijadikan sebagai wawasan pengetahuan atau bahan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran sangat penting bagi sekolah guna mencapai tujuan pengajaran. 2. Bagi guru PAI Dapat menjadi bahan informasi bagi guru bahwa penggunaan media pembelajaran dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran khususnya guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 7

3. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya Dapat memberi pengetahuan baru dan dapat memperkaya wawasan peneliti dalam kaitannya dengan media pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Sekaligus dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang membahas penelitian yang sama dengan penelitian ini. E. Definisi Operasional Definisi operasional dibuat dengan tujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan ketimpangan pemahaman yang terjadi pada pembaca terhadap judul yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu definisi operasional ini juga berguna bagi peneliti untuk membatasi objek penelitiannya agar terstruktur. Adapun definisi operasional dari judul yang diambil adalah sebagai berikut ini: 1. Penggunaan; adalah proses, perbuatan, cara mempergunakan (menggunakan) sesuatu; pemakaian (;proses, perbuatan, cara memakai; penggunaan) 20. Penggunaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara guru menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran PAI. 2. Media pembelajaran; adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa 21. Media pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang digunakan 20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: 1989), hal. 286. 21 Yusufhadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia, (Jakarta: 1984), hal. 48. 8

oleh guru PAI selama pembelajaran PAI kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kebupaten Malang. 3. Dampak; adalah benturan; pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif) 22. Dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh yang ditimbulkan setelah penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran PAI, yakni pengaruhnya terhadap motivasi belajar PAI siswa kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. 4. Peningkatan; proses, cara, perbuatan meningkatkan (;menaikan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi; memperhebat (produksi, dsb)) (usaha, kegiatan, dsb) 23. Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar PAI siswa kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang yang ditimbulkan oleh penggunaan media pembelajaran. 5. Motivasi belajar; adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai 24. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya penggerak yang dapat menimbulkan motivasi untuk belajar PAI pada diri siswa kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. 6. PAI (Pendidikan Agama Islam); Pedoman Pengembangan Stanadar Isi pada bagian Ketentuan Umum menjelaskan sebagai berikut: Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan 22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit, hal. 183. 23 Ibid, hal. 951 24 Sardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: 1994), hal. 75. 9

sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan 25. PAI (Pendidikan Agama Islam) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang SMP kelas VII. 7. Siswa; murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar (;anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa) 26. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang. 8. SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang; adalah sekolah menengah pertama yang lokasinya berada di Jl. Margo Basuki No. 48 Jetis, Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang 27. Sekolah ini terletak bersebelahan dengan SD Muhammadiyah VIII Kabupaten Malang. Akses menuju sekolah mudah ditempuh karena berada di perbatasan kota dan kabupaten yang dilewati oleh angkutan ke arah Kota Batu. F. Sistematika Penulisan Pembahasan pada skripsi ini terbagi ke dalam beberapa bab, antara lain: BAB I : adalah bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II : adalah bab tinjauan pustaka yang berisi tentang media pembelajaran dan ruang lingkupnya serta motivasi belajar dan 25 Pedoman Pengembangan Standar Isi Pendidikan Agama Islam, diakses pada tanggal 10 Juni 2013 dari mapendajatim.files.wordpress.com...pengembanganstandarnasionalpai.pdf 26 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit, hal. 849. 27 Profil Sekolah SMP Muhammadiyah 06 Dau, diakses pada tanggal 12 juni 2013 dari http://smpm06dau.blogspot.com/p/blog-page_5038.html 10

ruang lingkupnya BAB III : adalah bab metode penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan uji keabsahan data BAB IV : adalah bab hasil dan pembahasan yang berisi tentang latar belakang objek penelitian dan penyajian analisis data (media yang digunakan oleh guru PAI, kemampuan guru PAI dalam menggunakan media pembelajaran dan dampak penggunaan media terhadap motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah VI Kabupaten Malang) BAB V : adalah bab penutup yang berisi tentang saran dan kesimpulan 11