BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat penelitian ini dilakukan yaitu di PT Provis Garuda Services.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yogyakata, yang di mana beroperasi dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODE PENELITIAN. dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah pedagang. dan kelompok acuan serta keputusan pembelian.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti melakukan penelitian di PT. Indocitra Anugerah Semesta. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB III METODE PENELITIAN. adalah di Jakarta Barat yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian ini dilakukan yaitu di PT Provis Garuda Services. Sementara itu, lama waktu penelitian ditetapkan selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan April sampai bulan Juni 2015. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksplanatif atau kausal yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana satu variabel mempengaruhi atau bertanggung-jawab atas perubahan-perubahan dalam variabel lainnya (Cooper dan Schindler, 2008). Metode survei adalah pengumpulan informasi berdasarkan pada kuesioner responden (Malhotra, 2007). Dengan demikian penelitian ini tergolong dalam metode survei dimana peneliti menggunakan instrumen kuesioner untuk memperoleh data ke subjek peneliti dalam jangka waktu yang relatif singkat. C.Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel Definisi operasional menjelaskan suatu konsep yang membuat suatu variabel terukur melalui dimensi sifatnya, aspek tertentu, atau atribut yang menempel pada sebuah konsep tersebut (Sekaran, 2003:176). 22

23 Sementara itu, variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang merupakan suatu konsep yang mempunyai variasi nilai yang dapat diidentifikasikan melalui kerangka dan model penelitian yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent variable), komitmen organisasi, dan kompensasi, dan satu variabel terikat (dependent variable) retensi karyawan. a. Komitmen Organisasi (X 1 ) Keadaan dimana karyawan mengikatkan dirinya kepada organisasi dan sasaran-sasarannya, serta berharap mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut (Meyer dan Allen dalam Luthans, 2006:249). Dimensi dari komitmen organisasi adalah komitmen kognitif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif. b. Kompensasi (X 2 ) Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa karyawan kepada perusahaan (Rivai, 2008). Dimensi dari kompensasi adalah kompensasi langsung dan tidak langsung. c. Retensi Karyawan (Y) Retensi Karyawan adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk mempertahankan karyawan potensial agar tetap loyal terhadap perusahaan (Mathis dan Jackson, 2006 dalam Prasetya dan Suryono, 2014). Dimensi dari retensi karyawan adalah komponen organisasional, peluang karir, penghargaan, rancangan tugas dan pekerjaan, serta hubungan antar karyawan.

24 2. Operasional Variabel Adapun pengukuran dari variabel komitmen organisasi, kompensasi, dan retensi karyawan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi Pengukuran Variabel No. Variabel Dimensi Indikator 1. 2. 3. Komitmen Organisasi (Meyer dan Allen dalam Luthans, 2006) Kompensasi (Rivai, 2008) Retensi Karyawan (Mathis dan Jackson, 2006 dalam Prasetya dan Suryono, 2014) Komitmen afektif Komitmen berkelanjutan Komitmen normatif Kompensasi langsung Kompensasi tidak langsung Komponen organisasional Peluang karier Penghargaan Rancangan tugas Hubungan karyawan 1. Memiliki makna yang mendalam secara pribadi 2. Rasa saling memiliki yang kuat dengan organisasi 3. Bangga memberitahukan hal tentang organisasi dengan orang lain 4. Terikat secara emosional dengan organisasi 5. Senang apabila dapat bekerja di organisasi sampai pensiun 6. Senang berdiskusi mengenai organisasi dengan orang lain di luar organisasi 7. Merasa rugi/kehilangan apabila keluar dari organisasi 8. Menganggap bekerja pada organisasi tersebut merupakan suatu kebutuhan 9. Tidak tertarik untuk melihat organisasi lain 10. Merasa berat untuk meninggalkan organisasi 11. Merasa bahwa bekerja pada organisasi tersebut merupakan kesempatan/peluang yang terbaik 12. Tidak tertarik pada tawaran organisasi lain yang mungkin lebih baik 13. Mempunyai rasa kesetiaan pada organisasi 14. Berkeinginan untuk menghabiskan sisa karirnya pada organisasi 15. Tidak keluar masuk pekerjaan/menjadi satu dengan organisasi 16. Menganggap bahwa loyalitas itu adalah penting 1. Gaji 2. Upah 3. Upah insentif 4. Asuransi 5. Fasilitas kantor 6. Tunjangan 1. Budaya dan nilai organisasional, 2. Strategi, 3. Peluang dan manajemen organisasional, 4. Kontinuitas dan keamanan kerja 5. Pengembangan karier 6. Perencanaan karier 7. Tunjangan kompetitif, 8. Bonus spesial, 9. Pengakuan 10. Fleksibilitas kerja 11. Keseimbangan kerja 12. Perilaku tidak adil, 13. Dukungan dari supervisor 14. Hubungan dengan rekan kerja Data Penelitian Ordinal (Skala Likert 1 5 ) Ordinal (Skala Likert 1 5 ) Ordinal (Skala Likert 1 5 )

25 Data ordinal menurut Simamora (2005:13) merupakan data yang memiliki kategorisasi variabel, dimana kategori-kategori tersebut dalam data ordinal dapat diurutkan. Sementara itu, alternatif jawaban dalam penelitian ini disesuaikan dengan skala likert yang dibuat menjadi 5 alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2009:86) skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial karena dalam skala likert melibatkan setiap item instrument yang memiliki gradasi yang sangat positif (sangat setuju) sampai sangat negatif (sangat tidak setuju). Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut Simamora (2005:23) skala likert disebut juga summated rating scale, yang mana skala ini banyak digunakan karena memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhada suatu pernyataan. Simamora (2005:23) juga menegaskan bahwa semakin banyak pilihannya, semakin mewakili jawaban responden. Namun, semakin banyak pilihan jawaban, semakin sulit mencari kata-kata yang dapat dipahami secara umum. Nilai total seluruh pertanyaan dihitung untuk setiap responden. Untuk setiap jawaban akan diberi skor 1-5 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS) b. Skor 4 untuk jawaban setuju (S) c. Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS) d. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS) e. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

26 D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang dibuat menjadi 5 alternatif jawaban. Menurut Sugiyono (2009:86) skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial karena dalam skala likert melibatkan setiap item instrument yang memiliki gradasi yang sangat positif (sangat setuju) sampai sangat negatif (sangat tidak setuju). Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menurut Simamora (2005:23) skala likert disebut juga summated rating scale, yang mana skala ini banyak digunakan karena memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan. Simamora (2005:23) juga menegaskan bahwa semakin banyak pilihannya, semakin mewakili jawaban responden. Namun, semakin banyak pilihan jawaban, semakin sulit mencari kata-kata yang dapat dipahami secara umum. E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang sejenis akan tetapi berbeda karena karakteristiknya (Supranto dan Limakrisna, 2013:22). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian ini adalah karyawan PT Provis Garuda Services yaitu berjumlah 150 orang.

27 Supranto dan Limakrisna (2013:22) menjelaskan bahwa sampel ialah sebagian elemen dari suatu populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi atau wakil populasi yang dipandang sebagai representatif dari obyek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2007:62), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi yang menjadi subyek penelitian dianggap homogen maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Umar, 2013) dengan rumus sebagai berikut: Dimana : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Prosentase(%),toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam pengambilan sampel.

28 Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus Slovin, diperoleh jumlah sampel proposional sebesar 109,09 dan dibulatkan menjadi 109 orang responden. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 109 responden yang merupakan karyawan PT Provis Garuda Services. F. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menyebarkan kuesioner tentang pengaruh komitmen organisasi dan kompensasi terhadap retensi karyawan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dimaksudkan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Dengan harapan responden akan memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam pengukurannya, masing masing responden diminta pendapatnya mengenai pertanyaan dengan menggunakan skala likert. G. Metode Analisis Untuk mengetahui apakah ada signifikansi pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen tersebut maka digunakan model regresi berganda (multiple linier regression method). Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

29 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian, terutama untuk melihat gambaran secara umum penilaian responden untuk masing-masing variabel penelitian. Untuk pengkategorian penilaian atau tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian. Untuk menentukan kategori tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu harus menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya, yaitu sebagai berikut (Sugiyono, 2008): a. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikalikan jumlah pertanyaan dikali jumlah responden. b. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikalikan jumlah pertanyaan dikali jumlah responden. c. Intervalnya adalah selisih antara nilai indeks minimum dengan nilai indeks maksimum. d. Jarak interval adalah interval dibagi jumlah jenjang yang diinginkan. Kemudian mencari perhitungan skor untuk masing-masing variabel berdasarkan setiap skala jawaban yang ada dengan cara sebagai berikut : 1) Memasukan nilai jawaban responden per-item pertanyaan berdasarkan skala jawaban masing-masing dan kemudian menjumlahkannya. 2) Mencari nilai skor nilai untuk setiap skala jawaban yang ada. 3) Menjumlahkan secara total, nilai setiap skala jawaban

30 Skala jawaban 5 4 3 2 1 Tabel 3.2 Skor Nilai Variabel/Sub Variabel Xn Skor nilai Variabel/Sub-variabel Xn Item 1 Item 2 Item n Sumber : Sugiyono (2008) Jumlah Jawaban Skor Kemudian setelah hasil dari perhitungan skor total sudah didapatkan, untuk selanjutnya hasil tersebut diinterprestasikan kedalam garis kontinum dibawah ini (Sugiyono, 2008). Gambar 3.1 Garis Kontinum Sangat tidak Setuju Tidak Setuju Ragu Setuju Sangat Setuju 2. Uji Instrumen a. Uji Validitas Azwar (2007:4) mengemukakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempuyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur/instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Tipe validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (validity construct) yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh masing-masing item yang dapat berupa pertanyaan

31 maupun pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran satistik. Bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkolerasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas (Supranto dan Limakrisna, 2013:4). Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus product moment sebagai berikut: Keterangan: r b = Koefisien korelasi pearson antara item instrumen yang akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan X = Skor item instrument yang akan digunakan Y = Skor semua item instrument dalam variabel tersebut n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifikan 5% adalah sebagai berikut: - Item pertanyaan atau pernyataan kuesioner penelitian dikatakan valid jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. - Item pertanyaan atau pernyataan kuesioner penelitian tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel. Hasil pengujian validitas item pertanyaan pada kuesioner untuk setiap variabel dengan r > 0,6 (Arikunto, 1996 dalam Supranto dan Limakrisna, 2013), maka menunjukan bahwa semua item mempunyai nilai korelasi yang lebih besar. Hal ini berarti semua item pertanyaan adalah valid.

32 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala dan alat ukur yang sama (Supranto dan Limakrisna, 2013). Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu. Reliable artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2002:154 dalam Supranto dan Limakrisna, 2013). Dalam menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut (Supranto dan Limakrisna, 2013). Keterangan : r11 = Reliabilitas Instrumen k = Banyaknya butir soal = Jumlah variabel butir = Varian total Uji reliabilitas dengan cronbach alpha, maka setiap variabel memperoleh nilai alpha> 0,7 (Supranto dan Limakrisna, 2013) artinya hasil instrumen dapat dikatakan reliabel.

33 3. Uji Asumsi Klasik Asumsi asumsi diperlukan dalam regresi linear berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh nilai penaksir atau nilai koefisien α dan β yang tidak bisa sehingga menjadi nilai yang terbaik. a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan regresi linear berganda, akan dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap normalitas data. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan uji Kolmogorov dan Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov- Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Pengambilan keputusan pada uji Kolmogrov-Smirnov didapatkan dari nilai Sig (Supranto dan Limakrisna, 2013). - Jika nilai Prob./Sig F > 5%, maka sebaran bersifat normal. - Jika nilai Prob. / Sig F < 5%, sebaran bersifat tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Merupakan situasi adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya, yang mana hubungan antara variabel bebas tersebut lebih tinggi dari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2006).

34 Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi multikolinearitas antara lain dengan metode Koutsoyiannis, mentransformasikan variabel-variabel dan memperoleh lebih banyak data. Berdasarkan metode ini, langkah awal yang dilakukan adalah regresi variabel terikat atas setiap variabel bebas yang terkandung dalam suatu model regresi yang sedang diuji. Kemudian dari hasil regresi ini, dipilih salah satu model regresi yang secara apriori dan statistik yang paling meyakinkan. Model regresi yang terpilih ini disebut regresi elementer (elementary regression). Selanjutnya dimasukkan satu persatu variabel bebas lainnya untuk diregresikan dalam kaitannya dengan variabel terikat yang telah ditentukan. Hasil regresi yang terjadi diteliti baik mengenai koefisien regresi, standard error yang berkaitan dengan koefisien regresi ini maupun R². Variabel bebas yang baru dimasukkan kedalam percobaan dapat diklasifikasikan sebagai variabel bebas yang berguna (useful), tidak perlu (superfluous) dan merusak hasil (detrimental). Penelitian ini akan digunakan metode VIF (Variance Inflation Factor) untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolieniritas. Analisis ini pada dasarnya dimaksudkan untuk mengetahui dan menunjukkan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Pengujian Multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai VIF dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Kriteria yang digunakan adalah (Supranto dan Limakrisna, 2013).

35 - Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau memiliki tolerance mendekati 1, maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi. - Jika koefisien korelasi antar variabel bebas kurang dari 0,5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki variance yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya (Kuncoro, 2006). Keadaan heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi jadi tidak efisien. Hasil taksiran dapat menjadi kurang dari semestinya, melebihi dari semestinya atau menyesatkan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah melalui uji Gletser. Dalam uji Gletser dilakukan regresi kesalahan penggangu terhadap setiap variabel bebas yang diduga. Dari hasil pengujian tersebut akan diambil keputusan, bila angka signifikansi > 0,05 (Alhusin, 2006) pada taraf kepercayaan 95%, maka tidak heteroskedastisitas terjadi. 4. Uji Regresi Berganda Menurut Sugiyono (2009:277) analisis regresi berganda digunakan apabila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

36 Lebih lanjut, Sugiyono (2009:27) menegaskan bahwa analisis regresi ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal 2 (dua). Sementara itu, analisis regresi dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada pengaruh antara variabel independen yaitu komitmen organisasi (X1) dan kompensasi (X2) terhadap variabel dependennya yaitu retensi karyawan (Y1) dapat menggunakan analisis regresi berganda. Hubungan antara variabel variabel independen dengan variabel dependen tersebut dapat digambarkan melalui persamaan regresi linear berganda berikut: Dimana : Y = Retensi Karyawan α = Konstanta β = Koefisien regresi X 1 = Komitmen Organisasi X 2 = Kompensasi ε = error (tingkat kesalahan) Y1 = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε Untuk membuktikan hipotesis tersebut ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: Uji Hipotesis dengan uji F danuji t (t-test). Penggunaan uji F dan uji t dalam penelitian ini dimaksudkan agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat jika dilakukan secara simultan. Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas signifikan atau tidak terhadap variabel terikat secara individual pada taraf kesalahan yang dipilih yaitu pada taraf 5% (α = 0,05).

37 5. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F adalah menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh komitmen organisasi dan kompensasi secara bersama-sama terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. Dengan membandingkan probabilitas (pada tabel Anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak, dan jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. Hipotesis uji F yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho1 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi dan kompensasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi dan kompensasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen (Komitmen Organisasi dan Kompensasi) secara terpisah (parsial) terhadap variabel dependennya (Retensi Karyawan). Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah:

38 Ho2 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services. Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi terhadap retensi karyawan PT Provis Garuda Services.