STUDI DESKRIPTIF KESULITAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YOLANDA SEPTIMA NOZA A1A109019

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai Studi Deskriptif Kesulitan Guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2011: 18).

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO. Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

berkualitas adalah tenaga pendidik/guru yang sanggup dan terampil dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. guru-guru pada semua jenjang pendidikan, yang setiap harinya bersama-sama

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sainfik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara optimal supaya menghasilkan lulusan-lulusan yang

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifi Nurshifa Budiarti, 2016 Studi Implementasi Kurikulum 2013 PAUD di TK Negeri Pembina Se Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahmad Wahyudi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan, berbagai upaya dilakukan pemerintah diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 untuk kelas VII. SMP Negeri 6 Percut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah maju. Pendidikan mepunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia sangatlah penting diterapkan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau the study of the group behavior of human beings (Calhoun dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Standarisasi dan profesionalisme pendidikan yang sedang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD Langkahlangkah

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ISSN E-ISSN Volume 11 Nomor 2 (2017) UPAYA PENINGKATAN KOMPETESI PROFESIONALISME GURU IPS KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat telah menyebabkan berbagai perubahan pada semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat banyak. Tuntutan tersebut diantaranya adalah anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: Pendidikan adalah

Studi tentang pelaksanaan pengajaran geografi di sekolah standar nasional. Oleh : Siti Zahratul Hajar NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sekolah merupakan sarana untuk melaksanakan pendidikan. Kegiatan di

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. pergeseran paradigma pembangunan dari abad ke-20 menuju abad ke-21.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

I. PENDAHULUAN. Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. sebab telah berhasil memasuki semua aktivitas manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengintegrasikan disiplin ilmu-ilmu sosial ke dalam satu bidang studi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses Belajar Mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, faktor instrumental, faktor fisiologis, dan faktor psikologis. Keempat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari maupun dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB V KESIMPULAN. SMP di Kota Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sumber dan simbol kemajuan suatu bangsa. Kemajuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa

I. PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Banyak yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah menengah umum dan kejuruan sedikit ada. perbedaan, dimana Sekolah menengah umum lebih menekankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

I. PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Transkripsi:

STUDI DESKRIPTIF KESULITAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YOLANDA SEPTIMA NOZA A1A109019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2016

STUDI DESKRIPTIF KESULITAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi OLEH YOLANDA SEPTIMA NOZA A1A109019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2016

ABSTRAK Septima Noza, Yolanda. (A1A109019), 2016. Studi Deskriptif Kesulitan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Dr. H. Suratno, M.Pd., Pembimbing (II) Rosmiati, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci :Kesulitan Guru, Pelaksanaan Pembelajaran IPS Berkaitan dengan masalah kesulitan guru dalam mengajar mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diketahui bahwa yang menjadi penyebab kesulitan guru dalam mengajar mata pelajaran IPS di SMP N 7 Muaro Jambi diantaranya karena latar belakang guru yang mengajar merupakan guru dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda, belum ada guru yang mempunyai latar belakang sebagai guru IPS. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kesulitan yang dihadapi guru bidang studi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS serta upaya guru dalam meminimalkan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan studi deskriptif, dimana peneliti ingin mendiskripsikan tentang kesulitan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 7 Muaro Jambi. Adapun subyek penelitian ini adalah guru yang mengajar mata pelajaran IPS, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan siswa. data yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS, diantaranya : Kurangnya pemahaman guru bidang studi terhadap mata pelajaran IPS, guru IPS dbelum dapat menerapkan model team teaching, guru kesulitan dalam pemilihan buku sumber atau rujukan IPS, pemanfaatan media seperti infokus dan pemutar CD masih sangat minim, strategi mengajar yang kurang bervariasi, dan guru juga kesulitan dalam meningkatkan motivasi siswa. Adapun upaya yang dilakukan guru diantaranya : mengikuti berbagai kegiatan melalui forum MGMP, memanfaatkan handphone seluler (smarthone) dan warung internet (warnet) sebagai sumber belajar, Sedangkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu berupa yel-yel, melakukan pendekatan personal, dan terkadang guru juga memberikan hadiah, kemudian guru biasanya menanyakan kepada siswa mengenai cara belajar yang mereka sukai. Dari hasil penelitian di atas disarankan kepada guru IPS agar dapat memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar tidak hanya terfokus pada penggunaan buku teks dan ada baiknya guru lebih mengoptimalkan penggunaan media dan sarana yang telah ada sehingga proses KBM terasa lebih menyenangkan, Kemudian kepada instansi terkait agar lebih melengkapi fasilitas dan sarana yang dibutuhkan khususnya dalam pembelajaran IPS sehingga dapat membantu dalam meminimalkan kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam era yang penuh dengan perubahan lingkungan yang dihadapi oleh Sumber Daya Manusia sangatlah menantang, perubahan muncul dengan cepat dan meliputi masalah-masalah yang sangat luas. Oleh karena itu Sumber Daya Manusia yang berkualitas menjadi sesuatu yang sangat menentukan bagi keberhasilan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan. Kegagalan dalam membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan berdampak pada kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan. Pendidikan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang mendukung pelaksanaan pembangunan, salah satu upaya untuk mendukung hal tersebut adalah melaksanakan pendidikan yang bermutu, untuk itu perlu adanya perubahan yang mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru,sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Upaya tersebut adalah dengan pengembangan Kurikulum 2013. Pengembangan Kurikulum 2013 ini merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup bagian dari strategi meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan dan

pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan zaman (Mulyasa, 2013:60). Hidayat Sholeh (2013) memaparkan Mengapa kurikulum harus berubah adalah karena saat ini telah terjadi perubahan paradigma belajar. Abad ke-21 mengubah paradigma belajar didunia, yakni dari paradigma teachingmenjadi paradigma learning. Pada paradigma learning, justru siswa yang menjadi pusat dalam proses pembelajaran.dalam hal ini guru tidak lagi menjadi satu satunya sumber belajar, melainkan peran guru lebih ke fasilitatordalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan peruhan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and character based curriculum), yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan teknologi (Mulyasa, 2013:6). Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di sekolah dasar dan Menengah. Menurut Somantri (dalam Sapriya, 2009:11) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009:7). Sehingga kajian teori yang terlalu luas tersebut perlu untuk disederhanakan melalui perubahan kurikulum. Dalam penerapan kurikulum 2013 pelajaran IPS sudah benar-benar dipadukan antara geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi sehingga hampir tidak tampa lagi perbedaannya. Pembelajaran

IPS memiliki keunikan tersendiri dimana siswa diajarkan bagimana cara memahami baik itu kondisi lingkungan maupun lingkungan sosial di masa lalu maupun sekarang. Mata pelajaran IPS mestinya juga diikuti dengan perubahan dalam proses pembelajarannya, yaitu pembelajaran yang kondusif bagi pencapaian tujuan pendidikan IPS. Hal ini sejalan dengan perubahan orientasi kurikulum ke arah pencapaian kompetensi. Selain guru, sarana dan prasarana pendidikan juga turut berperan penting dalam proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana sebagai pelengkap kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sarana pendidikan akan dapat meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, dan hal ini dapat berimbas pada hasil belajar peserta didik itu sendiri. Proses belajar mengajar yang baik akan muncul dengan adanya sekolah yang baik pula. Sekolah dapat dikatakan baik apabila memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Selain dari sarana dan prasarana fisik yang memadai, sekolah juga harus ditunjang dengan lingkungan yang bersih, disiplin, relasi guru dengan siswa juga baik. Berkaitan dengan masalah kesulitan guru dalam mengajar mata pelajaran IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diketahui bahwa SMP Negeri 7 Muaro Jambi merupakan salah satu instansi sekolah yang telah menerapkan pembelajaran IPS. Sehingga dengan diterapkannya mata pelajaran IPS jenjang SMP tentu dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan tersendiri. Pendapat tersebut sesuai dengan hasil observasi dan kondisi di lapangan yang dalam pelaksanaannya masih terkendala, adapun beberapa kesulitan yang dihadapi guru IPS antara lain:

1. Guru-guru mata pelajaran IPS di sekolah sebagian besar memiliki latar belakang ke-ips-an yang monolitik, yaitu berasal dari lulusan pendidikan geografi, pendidikan sejarah, pendidikan ekonomi, dan pendidikan sosiologi. 2. Para guru IPS belum memiliki pengalaman yang cukup sebagai akibat pemberlakuan kurikulum sebelumnya 3. Terbatasnya jumlah guru dan minimnya jam mengajar IPS 4. Belum tersedianya buku IPS k13 baik buku guru maupun siswa. 5. Kurangnya ketersediaan sarana/fasilitas yang mendukung khususnya untuk Mata Pelajaran IPS. 6. Metode mengajar guru yang kurang bervariasi 7. Motivasi siswa mengikuti pelajaran IPS masih kurang Berdasarkan dari identifikasi yang disebutkan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Studi Deskriptif Kesulitan Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun fokus penelitian ini adalah sebagai berikut berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi? 2. Apa saja kesulitan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS dalam kurikulum 2013 di SMP Negeri 7 Muaro Jambi? 3. Bagaimana upaya guru untuk mengatasi/meminimalkan kesulitan dalam pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Kabupaten Muaro Jambi?

1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diteliti, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. 2. Untuk mendeskripsikan kesulitan guru dalam pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. 2. Untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mengatasi/meminimalkan kesulitan pembelajaran IPS di SMP N 7 Muaro Jambi. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan antara lain: 1. Secara Teori Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan wawasan khususnya mengenai kesulitan serta upaya guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP dan bagi para peneliti kependidikan diharapkan dapat digunakan sebagai literature dalam penelitian lebih lanjut yang relevan di masa datang. 2. Secara Praktek Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam rangka mengkaji atau meneliti lebih lanjut berkenaan dengan kesulitan guru serta tindakan atau langkah-langkah guru dalam mengatasi/meminimalkan permasalahan pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP.