BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dahulunya daya saing lebih sering berada pada tingkatan perspektif perusahaan, industri, dan negara. Belakangan ini daya saing mulai mengalami pergeseran dan sudah banyak dikaitkan dengan banyak institusi, diantaranya adalah perguruan tinggi. Pada akhirnya daya saing ini mengalami banyak penyesuaian berdasarkan objek perspektifnya. Bahwa secara umum daya saing merupakan efisiensi dan efektivitas yang memiliki sasaran yang tepat dalam menentukan arah dan hasil sasaran yang ingin dicapai yang meliputi tujuan akhir dan proses pencapaian akhir dalam menghadapai persaingan. Daya saing universitas belakangan ini menjadi topik yang hangat untuk di perbincangkan. Kondisi ini didasari oleh keunggulan masing-masing lembagalembaga pendidikan. Orientasi persaingan antar perguruan tinggi secara internasional telah memunculkan konsep World Class University (WCU). Universitas yang ingin masuk dalam World Class University (WCU) harus memenuhi banyak indikator penilaian. Salah satunya adalah kualitas penelitian yang baik dan inovatif serta memiliki tema yang sangat spesifik. Hasil penelitian tersebut kemudian dipublikasi secara intensif, sehingga hasilnya akan disitasi oleh peneliti lainnya untuk mendukung pengembangan penelitian lain yang mungkin mempunyai kesamaan tema. Selain penelitian, universitas juga harus melakukan pengembangan pengetahuan tenaga pengajar, pusat kesenian, budaya, sains dan ilmu sosial. Perguruan tinggi bisa diposisikan memiliki daya saing ketika telah memenuhi indikator-indikator pencapaian tertentu yang dimulai dari input, proses dan output terhadap pengamalan nilai-nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Dalam pengamalan nilainilai Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut, keberadaan perpustakaan tidak hanya berperan sebatas pada tahapan implementasi pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar. Lebih dari itu yang sering terlupakan bahwa keberadaan perpustakaan juga sangat berdampak pada keseluruhan tahapan penyelenggaraan suatu
perguruan tinggi sehingga mampu memberi dampak signifikan terhadap pengukuran daya saing dari perguruan tinggi tersebut. Dalam hal penilaian suatu perguruan tinggi, pencapaian kualiatas tidak selalu berbanding lurus dengan daya saing ketika dihadapkan dengan pencapaian persaingan dalam era kompetisi global untuk menduduki pemeringkatan universitas atau yang lebih dikenal luas dengan world class university. Keberadaan perpustakaan merupakan sebuah sinergi yang sangat vital dalam pencapaian daya saing sebuah universitas melalui perantara penelusuran online. Indikator perpustakaan merupakan bagian penting dalam indikator penilaian daya saing sebuah universitas dalam pencapaian world class university. Keberadaan perpustakaan menjadi hal yang penting dalam penilaian pemeringkatan univeritas tersebut. Perpustakaan mampu bertindak sebagai episentrum pencapaian daya saing suatu perguruan tinggi dalam menapaki hasil pencapaian daya saing tersebut. Kondisi ini didasari kemampuan perpustakaan dalam meramu pencapaian keunggulan masing-masing perguruan tinggi melalui peranan perpustakaan dalam mendukung keberadaan suatu perguruan tinggi dalam hal mengolah dan menyebarluaskan informasi suatu perguruan tinggi. Akselerasi peningkatan daya saing perguruan tinggi semakin tinggi dengan keberadaan berbagai macam lembaga pemeringkat perguruan tinggi. Ada beberapa lembaga pemeringkat daya saing perguruan tinggi, dengan indikatorindikator penilaian berbeda, seperti Webometrics, Times Higher Education-QS, Academic Ranking of World Universities (ARWU) dan lembaga pemeringkat lainnya. Masing-masing lembaga tersebut memiliki indikator-indikator tersendiri. Secara umum indikator yang digunakan selalu tidak lepas dari dukungan perpustakaan terhadap kegiatan perguruan tinggi tempatnya bernaung. Ketika berbicara literatur secara keseluruhan, perguruan tinggi sangat sulit untuk bersaing dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi yang jauh lebih mapan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan strategi khusus oleh perpustakaan dalam pengembangan koleksinya, sehingga pada akhirnya bisa menghasilkan koleksi yang mampu menciptakan branding images dari perguruan tinggi tersebut. Branding images yang dibangun melalui koleksi perpustakaan tersebut mampu
mewakili nama perguruan tinggi dan mengarahkan pengguna untuk bisa langsung fokus dalam pencarian literaturnya. Salah satu pemeringkatan yang selama ini digunakan sebagai referensi dalam orientasi persaingan internasional adalah seperti yang dilakukan Webometrics. Penilaian versi Webometrics lebih menekankan visibility (jumlah tautan eksternal), size (jumlah halaman yang ditemukan dari mesin pencari), rich files (volume file dalam bentuk PDF, doc, ppt, ps), dan scholar (paper ilmiah dan kutipan). Syarat mutlak untuk masuk database Webometrics adalah situs suatu perguruan tinggi harus masuk mesin pencari (search engine). Dalam melakukan penelusuran online untuk mencari informasi yang dibutuhkan search engine akan mengarahkannya menuju situs universitas. Pemeringkatan website perguruan tinggi di Webometrics, yaitu pemeringkatan website perguruan tinggi itu sendiri dan pemeringkatan website repositori institusi. Pemeringkatan Webometrics tersebut bertujuan untuk menilai komitmen perguruan tinggi dalam mempublikasikan karya-karya di dunia maya dan aksesibilitas web perguruan tinggi. Selain hal di atas hal penting lainnya adalah impact website tersebut di mata masyarakat. Konsep penilaian dari Webometrics, dimana perguruan tinggi akan menduduki peringkat atas jika perguruan tinggi tersebut berbagi pengetahuan dan informasi melalui situs masing-masing perguruan tinggi. Dengan kata lain semakin banyak informasi yang ditampilkan dalam situs perguruan tinggi maka semakin besar kemungkinan akan masuk dalam peringkat atas versi Webometrics. Studi daya saing perguruan tinggi melalui kekhususan bidang literatur ilmu memungkinkan peringkat suatu perguruan tinggi tersebut menjadi pilihan pencari informasi dalam pemenuhan kebutuhan informasinya sehingga meningkatkan image dan kepercayaan masyarakat kepada universitas tersebut. Literatur batak dapat menjadi salah satu opsi dalam menciptakan branding images perguruan tinggi, dengan segala macam alasannya. Ketika hal tersebut dapat diwujudkan pengguna informasi tentang literatur batak yang selama ini belum mendapatkan kesimpulan kemana untuk mencari literatur batak, pada akhirnya akan tergiring untuk merujuk koleksi tersebut ke perguruan tinggi yang bersangkutan.
Literatur batak banyak terdapat di beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dalam pencarian literatur tersebut banyak pencari informasi yang biasa menggunakan search engine dikarenakan kurang mengertinya menemukan suatu tempat khusus dalam memenuhi kebutuhan informasi tentang literatur tersebut. Penggunaan search engine seperti google, yahoo, live search, exalead dan yang lainnya banyak digunakan pencari informasi dalam memenuhi kebutuhannya karena akan memberikan beberapa gambaran tentang dimana informasi tersebut dapat ditemukan. akan menjadi universitas peringkat atas versi webometrics dengan koleksi literatur khusus seperti literatur batak. Hal ini di mungkinkan karena memiliki koleksi literatur batak yang banyak karena disebabkan faktor yang mendukung seperti letak geografis yang berada pada daerah Sumatera Utara dan adanya jurusan yang khusus mengkaji khasanah ilmu tentang literatur batak pada. Sehubungan dengan hal di atas maka penulis merasa perlu meneliti dan mengetahui lebih lanjut tentang peringkat perguruan tinggi di Indonesia mengikuti versi peringkat Webometrics dalam penelusuran online terhadap literatur batak. Dalam hal ini penulis memilih judul: Analisis Tingkat Daya Saing Perguruan Tinggi di Indonesia Berdasarkan Webometrics dengan Tinjauan Literatur Batak sebagai Nilai Tambah Daya Saing Perguruan Tinggi dalam Penelusuran Online.
1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat daya saing suatu perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan Webometrics jika ditinjau dari hasil penelusuran online terhadap literatur batak?, maka dalam menjawab hal tersebut penulis merumuskan pertanyaaan-pertanyaan berikut: 1. Berapa banyak jumlah recall/ precision menggunakan query batak melalui penelusuran online pada search engine? 2. Berapa banyak koleksi literatur batak pada perguruan tinggi di Indonesia? 3. Bagaimana pemeringkatan website perguruan tinggi di Indonesia dengan indikator koleksi literatur batak? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: untuk menganalisa dan mengetahui tingkat daya saing perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan Webometrics jika ditinjau dari hasil penelusuran online terhadap literatur batak. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1. Perpustakaan, sebagai salah satu bahan masukan dalam mengambil kebijakan sehubungan dengan usaha meningkatkan koleksi literatur batak. 2. Peneliti, dapat dijadikan sebagai referensi dan perbandingan dalam penelitian lanjutan yang memfokuskan pada penelitian yang sama. 3. Penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman dalam pencarian informasi bidang literatur batak. 1.5. Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengenai peringkat daya saing perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan Webometrics jika ditinjau dari hasil penelusuran online terhadap literatur batak.