PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

ISOAMIL ASETAT ISOAMYL ACETATE

MINYAK JARAK CASTOR OIL

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

RHODAMIN B RHODAMINE B

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

BENDIOKARB BENDIOCARB

N - Heptana. N - heptane

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

Polietilen Tereftalat (PET)

KALSIUM KARBONAT CALCIUM CARBONATE

Asam Maleat MALEIC ACID

ASAM ANTRANILAT ANTHRANILIC ACID

AMMONIUM IODIDA AMMONIUM IODIDE

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

T-BUTIL ALKOHOL T-BUTYL ALCOHOL

ASAM ADIPAT ADIPIC ACID

BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE

ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

DISODIUM OXALATE. Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,8) Ethanedioic acid, disodium salt; Oxalic acids, disodium salt; Disodium Sodium oxalate.

KALIUM HIDROKSIDA POTASSIUM HYDROXIDE

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PIRIDIN PYRIDINE. 2. Sifat Fisika Kimia (1,4,5,6) Nama Bahan Piridin Deskripsi

LEMBAR DATA KESELAMATAN

SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

MELAMIN MELAMINE (1, 2, 3, 5, 6, 8)

Material Safety Data Sheet

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet Alumunium Sulfat

SODIUM HIPOKLORIT SODIUM HYPOCHLORITE

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Material Safety Data Sheet. : Asam Laurat

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

Lembaran Data Keselamatan Bahan

ASAM BORAT BORIC ACID

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

VINIL ASETAT VINIYL ACETATE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

ALUMINIUM HIDROKSIDA ALUMINUM HYDROXIDE

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

PT. BINA KARYA KUSUMA

MATERIAL SAFETY DATA SHEET ANILINE 99%

DIETILTOLUAMIDA N,N-DIETHYLTOLUAMIDE

LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Material Safety Data Sheet. : Minyak Turpentin

2,3,7,8 TETRAKLORODIBENZO P - DIOKSIN 2,3,7,8 TETRACHLORODIBENZO P DIOXIN

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

PT. BINA KARYA KUSUMA

ISOOKTANA ISOOCTANE. 2. PENGGUNAAN Digunakan dalam menentukan bilangan oktan bahan bakar, sebagai pelarut. (2)

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PT. BINA KARYA KUSUMA

MENTOL MENTHOL. 1. N a m a Golongan Alisiklik, Alkohol (1).

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lenkote Alkali Resisting Primer

Lembaran Data Keselamatan Bahan

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

AMONIUM NITRAT AMMONIUM NITRATE

Material Safety Data Sheet Asam Stearat

Transkripsi:

PIPERONAL PIPERONAL 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik Sinonim / Nama Dagang (1,2,5,7) 1,3 Benzodioxole-5-carboxaldehyde; 3,4-Dimethylenedioxybenzaldehyde; 5- Formylbenzodioxole; Geliotropin; Heliotropin; Heliotropine; 3,4- (Methylenedioxy)benzaldehyde; Piperonaldehyde; Piperonylaldehyde; Benzaldehyde; 3,4-(methylenedioxy)-; Protocatechuic aldehyde methylene ether; C 8 H 6 O 3. Nomor Identifikasi Nomor CAS : 120-57-0 (1,2,5,7,9) Nomor EC (EINECS) : 204-409-7 (1,2,7) RTECS : TO1575000 (2,5,9) 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Piperonal Deskripsi (1,2,5,8) Bentuk kristal padat, berkilau, tidak berwarna sampai berwarna putih; dapat berubah warna bila terpapar cahaya; berbau bunga; bercita rasa pahit; Rumus molekul C 8 H 6 O 3 ; Berat molekul 150,13; Titik didih sekitar 505 507 F (263-264 o C); Titik leleh 97-99 F (36-37 o C); Titik nyala > 113 o C wadah tertutup; Titik nyala > 230 F (110 o C); Tekanan uap 1 mmhg pada suhu 87 o C; Kerapatan uap (uap air = 1) 5,2; Log Pow 1.05; Kelarutan dalam air < 0,2% dalam air panas; Penguapan 0%; Kecepatan penguapan 0 (butil asetat = 1); Larut dalam: Alkohol, eter, propilen glikol, minyak, aseton. Sedikit larut dalam gliserol. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (5) : Kesehatan 2 = Tingkat keparahan tinggi

Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 1 = Sedikit reaktif Klasifikasi EC (2,4,5) : Xi = Iritan R 36 = Menyebabkan iritasi mata R 38 = Menyebabkan iritasi pada kulit R 52/53 = Berbahaya bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang merugikan jangka panjang di lingkungan perairan. S 24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata S 61 = Hindari / cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan pada lembar data Keamanan / Instruksi Khusus. 3. Penggunaan Sebagai bahan aditif anti-inflamasi dalam pembuatan produk kosmetik dan obatobatan, misalnya produk kosmetik untuk perawatan rambut dan perawatan kulit atau produk obat untuk dioleskan atau obat internal (6). Karena memiliki aroma yang menyerupai vanila atau beraroma seperti bunga, maka piperonal digunakan sebagai parfum (7). Digunakan dalam pembuatan repellent antinyamuk; sebagai flavoring agent pada minuman non alkohol, es krim, permen, permen karet, puding, gelatin; sebagai bahan pengharum pada produk sabun mandi, detergen, lotion dan krim (8). 4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Berbahaya jika terkena mata (iritasi), tertelan, atau terhirup (3). Organ sasaran: Sistem saraf pusat (9). Paparan jangka pendek Terhirup (1,8) Iritasi, gejala mabuk, batuk, tachypnea, bersin. Kontak dengan kulit (1,5,8) Iritasi, kemungkinan menimbulkan bengkak, kemerahan, dan nyeri.

Kontak dengan mata (1) Iritasi Tertelan (5) Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, yang ditandai rasa gembira, diikuti sakit kepala, pusing, mengantuk, dan mual. Stadium lanjut dapat menyebabkan pingsan, koma dan kemungkinan kematian akibat gagal napas. Paparan jangka panjang Terhirup Iritasi (3) Kontak dengan kulit Iritasi (3), permeator. Kontak dengan mata Iritasi (3) Tertelan Iritasi (3) 5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal (1). Kondisi yang harus : Panas, nyala, percikan, sumber api lain, dan dihindarkan bahan-bahan yang tidak tercampurkan (1). Tidak tercampurkan : Basa, bahan pengoksidasi (1). Piperonal + Basa kuat : Tidak tercampurkan (1). Piperonal + oksidator kuat : Bahaya terbakar dan ledakan (1). Bahaya dekomposisi : Produk hasil dekomposisi akibat panas: oksida karbon (1) yaitu karbon monoksida dan karbon dioksida (5). Polimerisasi : Tidak akan terjadi (1,5). 6. Penyimpanan Simpan sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku (1). Simpan dalam wadah tertutup rapat (1,3,5). Simpan di tempat gelap (1).

Simpan terpisah dari bahan yang tidak tercampurkan (1,3). Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (1,3). Perhatikan semua peringatan dan tindakan pencegahan yang tercantum dalam label produk. Material yang mudah terbakar jauhi penyimpanan dari suhu tinggi dan oksidator kuat. (3) 7. Toksikologi Toksisitas Data Iritasi : 100% kulit manusia (5) Kemungkinan dosis letal oral pada manusia 0,5-5 gram/kg (8). Data pada hewan Data iritasi (5) : Iritasi sedang: Kulit marmut 0,25 mg/kg selama 48 jam. Iritasi ringan: Mata kelinci selama 48 jam. Data toksisitas (1,4,7) : LD 50 oral tikus 2700 mg/kg; LD 50 kulit-tikus > 5 mg/kg; LDL o intraperitoneal-tikus 1500 mg/kg; LD 50 intraperitoneal-mencit 480 mg/kg. Data pada manusia Keracunan moderat : paparan secara tertelan Data Mutagenik (1,2,5) Pertukaran pasangan kromatida limfosit manusis 120 µg/l; Pertukaran pasangan kromatida embrio ayam 2 mg. Data Karsinogenik IARC : Tidak ada komponen produk yang kadarnya lebih dari sama dengan 0,1% yang diidentifikasi sebagai kemungkinan, dapat, atau terkonfirmasi merupakan bersifat karsinogenik terhadap manusia (2). Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau OSHA (4). Data Ekologi Produk Biodegradasi : Tidak ada kemungkinan bahaya jangka pendek untuk produk hasil degradasi. Walaupun demikian, dalam jangka panjang dapat terjadi degradasi produk.

Toksisitas produk terbiodegradasi: Produk hasil degradasi bersifat lebih toksik (3). 8. Efek Klinis (1) Keracunan akut Terhirup Dapat menyebabkan iritasi membran mukosa dan saluran napas bagian atas. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat (1). Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi kulit (1) Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi mata (1). Tertelan Iritasi pada saluran cerna Keracunan kronik Terhirup Tidak tersedia informasi (1) Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi (1). Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi (1). Tertelan Pada kadar 100 dan 10000 ppm dalam pakan tikus yang diberikan selama 28 dan 16 minggu berturut-turut, tidak menunjukkan adanya efek yang merugikan (1). 9. Pertolongan Pertama (1,3) Terhirup (1) Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area pemaparan. Bila diperlukan gunakan kantong masker berkatup atau alat yang serupa untuk melakukan pernapasan buatan. Jika tidak bernapas, beri nafas buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan melakukan resusitasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit (1)

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata (1) Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%) selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan (1,2,4) Jangan berikan apapun melalui mulut pada korban yang tidak sadarkan diri. Jika korban dalam keadaan sadar, bersihkan mulut dengan air lalu beri minum 2-4 cangkir air atau susu. Jika korban muntah, posisikan kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (9). Antidotum: 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB. Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. 11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan piperonal: Tidak tersedia informasi mengenai batas paparan di tempat kerja (1). Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Perlengkapan ventilasi harus tahan terhadap ledakan untuk mengantisipasi timbulnya konsentrasi bahan yang dapat meledak. Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah ditentukan (1). Ventilasi pembuangan lokal umumnya lebih disukai karena dapat mengontrol emisi kontaminan dari sumbernya, mencegah dispersi ke area kerja umum.

Proteksi mata: Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan atau kacamata yang disarankan oleh OSHA untuk melindungi mata dan wajah sesuai regulasi 29 CFR 1910 atau sesuai European Standard EN 166. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (1) Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia untuk mencegah paparan kulit (1). Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1). Respirator: Pada kondisi paparan berat atau penggunaan yang sering, kemungkinan diperlukan pelindung pernapasan (1). Gunakan respirator yang disarankan NIOSH/MSHA atau European Standard EN 149 respirator udara dengan penutup wajah penuh penuh dan dioperasikan dalam tekanan positif - modus tekanan dalam kombinasi dengan pasokan yang terpisah (4). Pelindung pernapasan diurutkan mulai dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan sifat peringatan sebelum penggunaan (1). Setiap respirator debu, kabut, dan uap (1). Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi (1). Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga, dilengkapi penyaring debu, kabut, dan uap (1). Setiap respirator pemurni udara yang bertenaga, dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi (1). Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan: Setiap respirator penyuplai udara yang dilengkapi masker seluruh wajah dan dioperasikan dengan tekanan atau modus tekanan positif lainnya berkombinasi dengan suplai escape yang terpisah (1). Setiap alat bantu pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker seluruh wajah (1). 12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran kecil. Campuran debu/udara dapat terbakar atau meledak (1). Dapat terbakar pada suhu tinggi. Produk Hasil Pembakaran : Oksida-oksida karbon (CO dan CO 2 ) Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air, busa kimia (1,9), busa tahan alkohol (2,9). Kebakaran kecil: Gunakan serbuk kimia kering (3). Kebakaran besar: Gunakan busa kimia atau basahi dengan semprotan air (1). Jangan gunakan water jet (3). Pemadaman kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah kebakaran jika hal itu dapat dilakukan tanpa menimbulkan risiko. Jangan menyebarkan tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Tampung untuk pembuangan selanjutnya. Gunakan bahan pemadam yang sesuai di sekeliling api. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah (1). 13. Manajemen Tumpahan (3) Tumpahan sedikit: Gunakan peralatan yang memadai untuk memasukkan tumpahan bahan ke dalam wadah pembuangan limbah yang tepat dan aman. Bersihkan dengan air bagian permukaan yang terkontaminasi bahan lalu buang sesuai dengan peraturan lokal dan regional. Tumpahan yang banyak: Jika produk dalam bentuk padat: gunakan sekop untuk memindahkan bahan ke dalam wadah pembuangan limbah yang aman. Jika produk dalam bentuk cair: serap dengan bahan inert dan tempatkan tumpahan bahan dalam pembuangan limbah. Akhiri pembersihan dengan menyebarkan air pada permukaan yang terkontaminasi dan evakuasi melalui sistem sanitasi. 14. Daftar Pustaka 1. OHS, MDL Information System, Inc. Donelson Pike, Nashvill, 1997 2. http://www.sigmaaldrich.com/msds/msds/displaymsdspage.do?country=i D&language=en&productNumber=P49104&brand=ALDRICH&PageToGoTo URL=http%3A%2F%2Fwww.sigmaaldrich.com%2Fcatalog%2Fproduct%2Fa ldrich%2fp49104%3flang%3den (diunduh Mei 2012)

3. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsid=9926580 (diunduh Mei 2012) 4. http://www.convachem.com/product/strimg/msds/120-57-0.pdf (diunduh Mei 2012) 5. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/120-57-0.asp (diunduh Mei 2012) 6. http://www.freepatentsonline.com/ep0997137.html (diunduh Mei 2012) 7. http://www.tajapi.com/piperonal.htm (diunduh Mei 2012) 8. http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/a?dbs+hsdb:@term+@docno+ 581 (diunduh Agustus 2012) 9. http://fscimage.fishersci.com/msds/54372.htm (diunduh Agustus 2012) Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Bidang Informasi Keracunan, Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan POM RI, Tahun 2012