BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis dan keuangan yang menyebabkan jakarta menjadi salah satu kota terpadat nomer enam sedunia. Kepadatan tersebut menyebabkan tingkat mobilitas yang tinggi. Banyak para pembisnis yang datang dari dalam maupun luar negeri. Pada data statistik pariwisata Yogyakarta, tercatat bahwa lebih banyak wisatawan lokal yang datang untuk berwisata ke Yogyakarta dibanding dengan jumlah wisatawan mancanegara. Hal ini tentu sangat disayangkan mengingat Yogyakarta kaya akan keragaman alam dan budaya. Berikut data dari Buku Statistik kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta sampai tahun 2012 : Keretangan Sumber : Wisman (Wisata Mancanegara), Wisnus (Wisata Nusantara) : Buku Statistik Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan bagan diatas, perlu adanya media promosi untuk Yogyakarta agar lebih dikenal di daerah ataupun negara lain. Pusat Kebudayaan Yogyakarta yang akan dibangun di Jakarta merupakan sebuah wadah dan alat untuk memperkenalkan kebudayaan Yogyakarta Restaurant Sebagai Pendukung di Pusat Kebudayaan Yogyakarta 1
secara lebih detail kepada pembisnis dan wisatawan local maupun mancanegara agar tertarik untuk berkunjung ke Yogyakarta. Pusat Kebudayaan Yogyakarta juga sebagai wadah bagi para perantau dari Yogyakarta yang rindu akan suasana kotanya. Di tempat ini akan di fasilitasi museum, kesenian dari Yogyakarta dan macam kuliner khas Yogyakarta. B. BATASAN MASALAH Merancang sebuah bangunan dengan pendekatan karakter dari bangunan keraton Yogyakarta. Memahami kebudayaan serta adat istiadat keraton sehingga berpengaruh pada desain layout. C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana menentukan organisasi ruang, pola, dan hubungan antar ruang serta sirkulasi dalam perencanaan dan perancangan Restaurant di Pusat Kebudayaan Yogyakarta yang akan dibangun di Jakarta? 2. Bagaimana penyelesaian interior yang dapat memberikan dukungan terhadap tema dan persyaratan fungsional ruang sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana penyelesaian interior agar dapat mempromosikan Daerah Istimewa Yogyakarta di dalam Restaurant? D. TUJUAN DESAIN 1. Dapat memberikan penyelesaian dalam merancang organisasi ruang dan sirkulasi sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi ruang dan fungsi ruang dengan mempertimbangkan aspek ergonomis. 2. Dapat dengan tepat memilih konsep serta ide gagasan yang akan diterapkan kedalam perancangan restaurant sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Pemilihan konsep dan ide gagasan yang akan diterapkan dalam perancangan ini diharap bisa menjadi media promosi Daerah Istimewa Yogyakarta. Restaurant Sebagai Pendukung di Pusat Kebudayaan Yogyakarta 2
E. MANFAAT DESAIN Bagi masyarakat Yogyakarta Dengan adanya Pusat Kebudayaan Yogyakarta yang mengangkat konsep budaya Yogyakarta diharap dapat menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian masyarakat Yogyakarta. Bagi masyarakat Jakarta Pusat Kebudayaan Yogyakarta akan menjadi aksen dalam pembangunan di Jakarta. Selain itu juga menjadi media belajar masyarakat Jakarta dalam mengenal kebudayaan Yogyakarta. Bagi wisatawan Memberi pengetahuan kepada wisatawan tentang kebudayaan Yogyakarta. Wisatawan dapat berinteraksi dan mengenal langsung tentang kebudayaan Yogyakarta. Bagi desainer Memberikan pandangan baru terhadap pengolahan ruang dalam yang dimana memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Setiap desainer mampu berkreasi tentang mengolah desain mereka sesuai dengan yang mereka inginkan dan sukai. Namun, banyak diantara mereka yang belum mampu untuk benar-benar merealisasikannya. Perancangan ini diharapkan dapat memberikan pandangan bahwa untuk merealisasikan desain terlebih dulu berasal dari sebuah mimpi yang kemudian digabungkan dengan kebutuhan yang ada. F. METODE DESAIN Metode yang diambil dengan mengadakan survey ke lokasi dan melakukan wawancara serta observasi ke Keraton Yogyakarta. Untuk mengetahui masalah - masalah yang berhubungan dengan interior dan sistem kerja dari berbagi tempat observasi kemudian direkam atau didokumentasikan sebagai hasil studi lapangan. Metodi yang lain diambil dengan mengadakan pengumpulan berbagai literatur yang berkaitan dengan perancangan melalui perpustakaan, internet, maupun toko buku yang kemudian digunakan sebagai hasil studi pustaka. Restaurant Sebagai Pendukung di Pusat Kebudayaan Yogyakarta 3
1. Metode Pengolahan Data Data-data yang terkumpul diolah lebih lanjut dengan cara menyortir dan membandingkan antara data lapangan dan data literatur. Data yang diperoleh dari hasil survai, wawancara, dan internet dibandingkan dengan data-data literatur. Apakah kenyataan dilapangan sudah sesuai dengan literatur atau belum. Hal ini dapat menghasilkan data yang akurat, sehingga data yang dihasilkan pun dapat menjawab semua permasalahan yang ada dilapangan. 2. Metode Analisis Data Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip yang terdapat padalokasi penelitian. 3. Pola Perancangan Judul Latar Belakang Rumusan Masalah Studi Literatur Studi Lapangan Konsep Desain Sasaran Desain Norma desain Elemen Pembentuk Ruang Interior Sistem Furniture Karakter desain Desain Interior Skema 1.1 Skema Pola Pikir (Sumber : Dokumnetasi pribadi) Restaurant Sebagai Pendukung di Pusat Kebudayaan Yogyakarta 4
G. SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Mengemukakan mengenai latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Mengungkap tinjauan mengenai Galery Restaurant mulai dari pengertian galeri dan restoran sampai perkembangannya dan juga tinjauan khusus mengenai kebudayaan keraton Yogyakarta. BAB III : STUDI LAPANGAN Merupakan uraian tentang data-data hasil survei lapangan yang digunakan sebagai acuan atau referensi juga pembanding dalam proses perancangan nantinya. BAB IV : ANALISA DESAIN Mengemukakan analisa perancangan Yogyakarta Restaurant meliputi pendekatan perencanaan dan perancangan interior, meliputi spesifikasi calon pengunjung, kegiatan yang diwadahi, asumsi lokasi, waktu kegiatan dan pendekatan konsep peencanaan dan perancangan interior, meliputi pendekatan konsep unsur pembentuk ruang, sistem sirjulasi, pendekatan konsep, sistem pencahayaan, penghawaan, akustik, elemen desain warna, garis, tekstur, furniture, tema perancangan dan sistem keamanan. BAB V : KESIMPULAN Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai Desain Interior perancangan Yogyakarta Restaurant. Restaurant Sebagai Pendukung di Pusat Kebudayaan Yogyakarta 5