BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat. pengetahuan.(andi Hakim Nasoetion (1990:12))

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

1. Memiliki keyakinan, tidak ragu

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

I. PENDAHULUAN. oleh Unang Sunardjo yang dikutip oleh Sadu Wasistiono (2006:10) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Mauludin Syahdani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. negara karena maju tidaknya suatu negara itu tergantung dari kualitas sistem

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

PELAJAR, POLITIK, DAN PEMILU Oleh: Pan Mohamad Faiz

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Awal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari sumber daya

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

PERAN DPRD KOTA MEDAN DALAM PENGAWASAN APBD KOTA MEDAN T.A BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 32 TAHUN 2004

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, fenomena pemasaran telah mengalami banyak perubahan mulai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

Oleh : Izza Akbarani*

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Guru merupakan salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

KARAKTERISTIK PEMIMPIN KOTA MEDAN DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI WINDHIKA SIAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizki Silvina Rahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. tempat berlangsungnya proses pembentukan karakter seseorang melalui

BAB V PENUTUP. signifikan terhadap kinerja guru PAI SMA/SMK di Kabupaten Pati. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, seorang anak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional. Atas dasar. pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB V PENUTUP. sebagaimana telah tercantum di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar. hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya

BAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan

SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam organisasi pemerintahan diperlukan sumber daya manusia yang

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kota Medan, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara takkan terlepas dari kualifikasi unsur-unsur pembentukan suatu wilayah, adanya rakyat, pemimpin yang berdaulat serta pengakuan dari wilayah lain (Ahmadi, 2003). Situasi kota Medan saat ini sudah banyak berubah dan akan terus berubah seiring dengan berjalannya waktu. Agar dapat maju dan berkembang, kota Medan membutuhkan adanya peran andil pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Pemimpin yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah Walikota Medan. Walikota Medan merupakan jabatan politik dan jabatan publik yang bertugas memimpin dan menggerakkan jalannya roda pemerintahan di kota Medan (Kansil, 1996). Pemimpin kota Medan saat ini dipilih secara langsung oleh rakyatnya dengan beban tugas dan tanggung jawab untuk memperjuangkan nasib rakyat di wilayahnya. Pemimpin bukanlah hal yang asing lagi bagi setiap individu. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya pemimpin. Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Salah seorang peneliti Stogdill dalam Yukl (1998) menyimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kelebihan dalam hal memimpin organisasi atau lembaga resmi sehingga dia mampu menekankan diri pada karakteristik yang membedakan 10

pemimpin dan yang bukan pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dalam menjalankan kepemimpinannya. Dari definisi tersebut, dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan masyarakatnya, untuk ikut berperan memberikan kontribusi yang positif dalam mencapai tujuan kotanya. Perbincangan mengenai pemimpin menjadi menarik dikarenakan perlu mengkaji lebih mendalam bagaimana karakteristik pemimpin yang dapat memajukan kota Medan ke depannya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa keberhasilan suatu kota sangat tergantung kepada kualitas pemimpinnya, sehingga peran pemimpin dalam suatu kota harus memiliki karakteristik tersendiri sehingga dapat mempertanggungjawabkan amanah yang diembannya (Panji, 2001). Seorang pemimpin yang dipilih oleh masyarakat dapat ditelaah lebih lanjut dengan memahami dan mengidentifikasi karakteristik-karakteristik dari seorang pemimpin. Banyak teori dan hasil penelitian yang membahas tentang karakteristik seorang pemimpin. Salah satunya menurut teori Stogdill (1989), pemimpin harus memiliki beberapa karakteristik yakni memiliki kharisma, keberanian, kemampuan mempengaruhi orang lain, mampu membuat strategi, memiliki moral yang tinggi, mampu menjadi mediator, motivator serta memiliki rasa humor. Calon pemimpin kota Medan diharapkan mampu memimpin kota Medan ke arah yang lebih baik dan bersikap lebih bijaksana dalam mengatur rakyatnya agar kenyamanan masyarakat tetap terjaga (Panji, 2001). Untuk itulah, saat ini 11

masyarakat juga menjadi aktor penting dalam memilih calon pemimpin dan harus semakin cerdas dalam menentukan pilihannya. Menurut Panji (2001), pemimpin dalam masyarakat yang berhasil bukanlah yang mencari kekuasaan untuk diri sendiri, melainkan mendistribusikan kekuasaan kepada masyarakat untuk mencapai cita-cita bersama dengan perubahan lebih baik. Posser dan James (1996) melakukan survey pada 2.000 masyarakat di Eropa untuk mengetahui karakteristik utama dan berpengaruh signifikan yang harus dimiliki pemimpin. Hasil survey menyatakan bahwa 5 karakter seorang pemimpin yang utama dan berpengaruh signifikan yaitu pemimpin dengan karakter kejujuran (87%), karakter pandangan ke depan (71%), karakter inspiratif (68%), karakter kompetensi (58%) serta karakter adil atau bijaksana (49%). Berdasarkan hasil survey diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kejujuran menjadi karakteristik yang paling utama untuk diusung oleh pemimpin dalam masyarakat di Eropa yaitu dengan persentase 87%. Hal ini perlu dipahami mahasiswa sebagai bagian dari elemen masyarakat dikarenakan mereka tergolong kaum intelektual yang memiliki ide-ide dan gagasan-gagasan cemerlang sehingga mampu membuat arus perubahan bagi kemajuan suatu kota (Hersey dalam Ardy, 2006). Hal ini sejalan dengan betapa perlunya tanggung jawab untuk melanjutkan proses regenerasi masyarakat yang mempunyai prinsip kuat dan penanaman nilai-nilai sopan santun sehingga mahasiswa semakin aware dan kritis terhadap situasi dan kondisi di Kota Medan (Wahjosumidjo, 2003). 12

Semakin diperkuat melalui pernyataan di bawah ini yang telah dikatakan salah seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Sumatera Utara saat ditanyakan tentang pendapat mengenai pemimpin di Sumatera Utara: Sumut saat ini membutuhkan pemimpin baru yang mengenal betul persoalan di Sumut. Kebutuhan rakyat Sumut saat ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat oleh pemerintahnya. (Komunikasi Personal, 10 Desember 2012) Berdasarkan kutipan pernyataan di atas, terlihat bahwa betapa pentingnya mahasiswa-mahasiswa kota Medan dalam membutuhkan pemimpin, sehingga perlu disadari mahasiswa yang hakikatnya sangat tinggi pada tingkat pendidikan, agar tidak salah dalam memilih pemimpin. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara khususnya masih peduli terhadap pengembangan kota Medan. Mahasiswa Universitas Sumatera Utara memiliki intelektualisme, idealisme, patriotisme, maupun semangat jati diri sebagai harapan masyarakat yang menjadikan kota Medan semakin baik (Suarausuonline, 2012). Fenomena yang terjadi saat ini banyak mahasiwa-mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi menyuarakan hak-hak yang tidak diberikan oleh para pemimpin (Waspadaonline, 2012). Mahasiswa sudah mulai kritis akan hadirnya pemimpin yang tidak memperjuangkan hak rakyatnya, menyalahgunakan kepemimpinan untuk misi yang tidak benar dan orang-orang yang diragukan untuk bisa memimpin dengan baik. Mahasiswa-mahasiswa menjadi tergugah hati dalam menginginkan seorang pemimpin di kota Medan untuk mempunyai kualitas pemimpin yang bagus dan bermutu. 13

Menurut Hersey dalam Ardy (2006), mahasiswa sebagai calon pengabdi masyarakat mempunyai perspektif yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pemimpin di kotanya. Perspektif mahasiswa dibutuhkan guna membangun dan memberikan perubahan terbaik di kota Medan (Hersey dalam Ardy, 2006). Kota Medan akan maju dan berkembang dengan adanya peran andil dan keikutsertaan mahasiswa dalam membangun masyarakat. Ross (dalam Siagian, 1999) juga menambahkan bahwasanya dalam memilih pemimpin, perspektif mahasiswa turut dipengaruhi faktor-faktor dalam pengkategorian responden antara lain usia, jenis kelamin, status tempat tinggal, dan lama tinggal. Tentu mahasiswa-mahasiswa Universitas Sumatera Utara turut memilih dan merasakan langsung akan kehadiran dan kebijakan seorang pemimpin di Kota Medan. Oleh karena itu, untuk menelusuri keberadaan dan konteks Walikota Medan, penulis akan mengkaji dan mencermati pandangan mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi Negeri kota Medan tentang karakteristik yang diharapkan dari Walikota Medan. Dalam hal ini penulis memilih mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul: Karakteristik Pemimpin Kota Medan dalam Perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis membuat rumusan masalah: 1. Apa saja karakteristik pemimpin kota Medan dalam perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara secara keseluruhan. 14

2. Apa saja karakteristik pemimpin kota Medan menurut seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara jika ditinjau berdasarkan faktor jenis kelamin, usia, status tempat tinggal, lama tinggal. C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pemimpin Kota Medan dalam perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmiah tentang karakteristik pemimpin dalam perspektif mahasiswa Universitas Sumatera Utara. b. Bagi kepentingan akademis, hasil penelitian ini akan dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan ilmu psikologi khususnya pengembangan ilmu psikologi sosial yang berfokus pada ksrwskteristik pemimpin masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota Medan pada khususnya. c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi baru yang dapat dijadikan sebagai penunjang untuk bahan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan evaluasi diri bagi pemimpin masyarakat saat ini mengenai karakteristik pemimpin dalam masyarakat. 15

b. Penelitian ini dapat berguna untuk menambah kajian informasi dan bahan masukan bagi calon pemimpin masyarakat di masa yang akan datang mengenai karakteristik pemimpin dalam masyarakat. c. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti, yang tergabung dalam partai politik, organisasi masyarakat, dan sebagainya, sebagai arahan atau petunjuk dalam menelaah kriteria pemimpin yang membawa perubahan terhadap masyarakat. E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang yang mendasari penelitian ini, rumusan masalahnya, tujuan diadakannya penelitian, manfaat penelitian dari segi teoritis dan praktis, serta sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Bab ini berisikan teori teori yang berhubungan dengan pemimpin dan karakteristik pemimpin secara umum, serta mencantumkan kerangka berpikir. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi identifikasi variabel yang diuji dalam penelitian, defenisi operasionalnya, populasi, sampel yang akan diteliti, metode yang digunakan 16

dalam pengambilan sampel, alat ukur yang digunakan, serta metode dalam menganalisis hasil data penelitian. BAB IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini berisi penjelasan singkat tentang lokasi penelitian, karakteristikkarakteristik dari sampel yang diteliti yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar berupa diagram serta pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan atas hasil dari seluruh rangkaian penelitian yang telah dikerjakan serta saran-saran yang dapat diberikan untuk menjadi masukan bagi pembaca hasil penelitian tersebut. 17