EKONOMITEGANGAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK.

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

SISTEM TENAGA LISTRIK

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

KEUNTUNGAN = BIAYA YANG DIKELUARKAN PENDAPATAN YANG DITERIMA ANALISIS BIAYA DARI PROSES PRODUKSI

KODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Alokasi Biaya Overhead Menggunakan Metode Tradisional. 1. Departemen Operasi. 2. Departemen Permeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan. Manajemen Energi Listrik. Oleh: Dr. Giri Wiyono, M.T. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

FAKTOR SUPPLY-DEMAND DALAM PILIHAN NUKLIR TIDAK NUKLIR. Oleh: Prof. Dr. Ir. Prayoto, M.Sc. (Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan akan transportasi timbul dari kebutuhan manusia. Transportasi

BAB II KAJIAN TEORI. jangka waktu kurang dari 1 tahun (seperti tagihan) modal, semua milik usaha yang

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Pendahuluan. Identifikasi dan Perumusan Masalah. Studi Pustaka. Pengumpulan Data.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

III. METODE PENELITIAN

PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

PERENCANAAN SISTEM TENAGA LISTRIK. Oleh : Bambang Trisno, MSIE

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

Memahami sistem pembangkitan tenaga listrik sesuai dengan sumber energi yang tersedia

STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kelayakan..., Arde NugrohoKristianto, FE UI, Universitas Indonesia

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

Untuk mengatasi masalah pasokan listrik, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. reasonable, karena kekurangan pasokan daya tentu paling tepat diatasi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas dari seorang manajer adalah mengambil keputusan secara tepat

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

SUMBER DAYA DAN TENAGA DI BIDANG PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam seluruh aktifitas kehidupan manusia untuk meningkatkan taraf hidup. membentuk energi listrik (

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VII ASPEK PRODUKSI SYAFRIZAL HELMI

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah peralatan atau mesin berputar (rotary machine) sudah pasti terdapat

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB III LANDASAN TEORI. maupun taksi kosong (Tamin, 1997). Rumus untuk menghitung tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

BAB IV ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN. PT. PLN P3B sesuai Keputusan Direksi memiliki peran dan tugas untuk

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENAGALISTRIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat sekarang. Baik di sektor rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang di

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

SUMBER DAYA ALAM, SIFAT DAN KLASIFIKASINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y. Pingkan Ane Kristy Pratasis ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

Beberapa Pertimbangan dalam Mengembangkan Energi Alternatif

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

Lokasi Pabrik ditentukan

PERBANDINGAN BIAYA PEMBANGKITAN PEMBANGKIT LISTRIK DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

RANCANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2002

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan industrialisasi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa

Transkripsi:

MODUL 1 EKONOMITEGANGAN TINGGI OLeh Bambang Trisno Jurusan Teknik Elektro FTI - UMB

TUJUAN Mempelajari masalah-masalah atau fenomena dan aspek-aspek ekonomi dalam kaitannya dengan Pembangunan Pusat Pembangkit Tenaga Listrik.

LINGKUP PERKULIAHAN Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pembangkitan Tenaga Listrik FAKTOR INTERNAL Pengoperasian yang ekonomis / effektif / Effisien Investasi Kebutuhan (load) Planning jangka panjang untuk kapasitas pembangkit Keandalan Biaya

LINGKUP PERKULIAHAN Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Dalam Pembangkitan Tenaga Listrik FAKTOR EXTERNAL Produk Domestik Bruto Load Kebutuhan prediksi Jangka panjang Program-program lintas sektoral

DAFTARPUSTAKA Electrical Engineering Economics, Dr. Gaya Prasad Chhalotra, Ph.D., Khanna Publisher, 1979. Electrical Power (Uppal), 1980. Electrical Technology (Bl.Theraja), 1980.

PENDAHULUAN ENERGI LISTRIK Hingga saat ini merupakan suatu bentuk energi yang paling penting. Penerapan sudah jelas seperti : Industri Penerangan Public service yang utama KEUNTUNGAN Bersih/tanpa polusi Mudah untuk dikelola Efisien Murah

SUMBER-SUMBERENERGISUMBERENERGI MATAHARI ENERGI PRIMER ANGIN GELOMBANG PASANG SURUT LAUT GAS, DIESEL ENERGI SEKUNDER BATU BARA AIR, NUKLIR

DIAGRAM KONVERSI LATENT ENERGI Berikut di bawah ini merupakan diagram dari latent energi yang diproses menjadi mechanical energi yang kemudian dirubah menjadi energi listrik.

TABEL 1. PERBANDINGAN VARIASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK HAL-HAL YANG MENYANGKUT PEMBANGKIT UAP PEMBANGKIT AIR PEMBANGKIT NUKLIR PEMBANGKIT DIESEL PEMBANGKIT ANGIN / MATAHARI 1.Fix cost (tetap) 2.Running cost (biayaoperasi) Lebih rendah dibanding p.air/nuklir Tergantung pada harga 2 batubara / mahal Tinggi/mahal Murah tidak dibutuhkan bahan bakar minyak Mahal Rendah HI Murah Mahal Murah Murah 3.Efisiensi 4.Cara Start Rendah Butuh waktu untuk pemanasan Tinggi Butuh waktu Rendah Cepat dibanding air / uap Tinggi Cepat - - 5.Pemeliharaan 6.Kemudahan untuk dapat sumber 7.Masalah lokasi / tempat pembangunan 8. Lingkungan Butuh ahli Tergantung bila batubara import running cost jadi tinggi Tidak masalah asal batubara cepat tersedia Harus dikaji polusinya Rendah Mudah sejauh sumber air dapat dipertahankan dan musim hujan. Harus ditempat yang tinggi, air yang cukup. Tempat yang luas Umumnya baik dan menguntungkan. Ahli-ahli yang sangat mengerti (tinggi) Tidak terhingga Harus aman Hati-hati terhadap limbah radiasi Butuh ahli Tergantung minyak dan harganya Dapat di instalasi dimana saja dan ruang / tempat yang kecil dari air/uap Harus dikaji polusinya - - kapasitas pembangkit terbatas (tdk dpt kapasitas yang besar) -

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN EKONOMI DLM PEMBANGKITAN SISTEM TENAGA LISTRIK PERUSAHAAN LISTRIK BERBEDA DENGAN BISNIS UMUM DAN BISNIS KOMODITAS Yang membedakannya adalah : 1. Harus memiliki modal yang kuat (dalam posisi bisnis) agar dpt memenuhi Permintaan Baru (New Demand). 2. Pendapatannya terbatas 3. Bisnis ini dikuasai/ditangani Negara 4. Melayani semua jenis konsumen (bisnis, Perumahan, Produksi dan PJU). 5. Produksi dan Penjualan Tenaga Listrik harus dg Persetujuan Regulator (Pemerintah dan DPR) 6. Tenaga Listrik tidak dapat disimpan sebagai Persediaan (Stock) 7. Selalu siap melayani pemasokan listrik kapan saja dibutuhkan (kala naik permintaan). 8. Hukum Permintaan dan Pemasokan tidak kaku 9. Pada saat Tkt Pendapatan rendah, bisnis ini tidak mungkin disimpan (jadi reserve)

MODUL 2 EKONOMITEGANGAN TINGGI OLeh Bambang Trisno Jurusan Teknik Elektro FTI - UMB

JENIS-JENIS MODAL DAN BIAYA Modal dalam proyek Pembangkit Tenaga Listrik dibagi menjadi 2 kelompok : 1.Modal Tetap (Fixed Capital) 2.Modal Berubah (Running Capital) Penjelasan : MODAL TETAP adalah Modal (Capital) digunakan untuk pembelian sejumlah Asset seperti Tanah dan Perlengkapan -perlengkapan untuk suatu Pembangkit- an Tenaga Listrik Modal Tetap digunakan untuk Sistem Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik. Termasuk juga biaya-biaya ; angkut, Tenaga Kerja/buruh, transportasi perlengkapan dan peralatan dari pusat pembangkit hingga ke lokasi instalasi listrik ke luar (distribusi)

JENIS-JENIS MODAL DAN BIAYA MODAL TETAP digunakan untuk Sistem Pembangkit, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik. Termasuk juga biaya-biaya ; Angkut, Tenaga Kerja/buruh, Transportasi perlengkapan dan peralatan dari pusat pembangkit hingga ke lokasi instalasi listrik ke luar (distribusi). Biaya pelaksanaan/operasional pengawasan kerja Pembukuan dan Manajerial

MODAL DAN BIAYA BERJALAN MODAL BERUBAH atau Modal berjalan (RUNNING CAPITAL) digunakan untuk pembelian Bahan baku, Pembayaran Gaji dan Upah dalam pengoperasian Perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik. Biaya atau Ongkos Berubah adalah biaya operasional dan biaya-biaya tetap yang dihitung untuk satu tahun kerja. Biaya Operasional yaitu biaya-biaya yang berhubungan dengan cara dan pemanfaatan peralatan produksi (equipment). Biaya-biaya Tetap adalah beban-biayabiaya tahunan dalam sekumpulan peralatan yang ditanamkan dari Modal Tetap.

BEBAN DAN BIAYA BERUBAH (RUNNING COST) Beban berjalan tahunan untuk suatu pembang- kit mencakup biaya2 : - bahan bakar - perbaikan dan pemeliharaan setiap tahun. peralatan - upah/gaji staff operasional, staff supervisi. - Biaya PDAM (air) dan Minyak pelumas

BEBANTETAP DANASURANSI Beban Tetap bergantung dari: - Penggunaan Perlengkapan/peralatan - Biaya Modal untuk harta berupa bangunan (pemeliharaan) Beban Tetap Tahunan meliputi : - Pajak2 (Perusahaan, Penggunaan Jalan, Penghasilan, Pengawas Pemerintah). - Asuransi (Bangunan dr resiko Kebakaran, Kecelakaan, Kesehatan dan Kematian) - Depresiasi - Sinking Fund untuk Tax Property (Bangunan Pembangkit Tenaga Listrik dan Bangunan Gardu2 Distribusi) Besaran Beban tetap tahunan berkisar 1 2 % dari biaya2 Modal Kekayaan (Assets)

SinkingFund Yaitu sejumlah uang yg dikumpulkan untuk menutupi depresiasi dari sejumlah harta (assets). Harta atau assets ini setelah masa tertentu secara fungsional dan fisik harus diganti. Harta yang berupa perlengkapan pembangkit energi listrik berpengaruh pada kinerja out-putnya (tidak optimal, kuno) yaitu tidak dapat memenuhi load Demand.

FungsiSinking Fund Oleh karena usia Peralatan Pembangkit yang telah tua dan harus diganti (Kapasitas Pembangkit tdk dpt memenuhi load demand) dengan perlengkapan baru maka perlu dikumpulkan dana setiap tahun untuk membiayai kebutuhan ini.

Obsolescence (Model Ketuaan/Kuno ) Mesin dan Peralatan listrik rata-rata setelah 10 tahun menjadi tertinggal Yaitu pergantian perlengkapan/peralatan oleh karena murah biaya operasionalnya atau perubahan produk oleh karena mesin sudah tidak cocok lagi. Perubahan2 terjadi akibat cita rasa (taste) dan model. Nilai keusangan lebih tinggi untuk mesin-mesin khusus dibanding Mesin-mesin untuk kinerja umum. Depresiasi untuk mesin khusus lebih tinggi dibanding mesin umum.

MODUL 3 EKONOMITEGANGAN TINGGI OLeh Bambang Trisno Jurusan Teknik Elektro FTI - UMB

DEPRESIASIDAN KARAKTERISTIKNYA Depresiasi adalah nilai setelah habis masa berlakunya modal yang ada dan merupakan besaran nilai akhir dari asset/kekayaan yang telah dipakai selama umur ekonomis (useful life). Secara umum depresiasi adalah penurunan berkala harga pokok Aktiva Tetap selama umur ekonomis (useful life) yang disebabkan oleh penyusutan fisik dan penyusutan fungsional aktiva tetap tersebut. Depresiasi = (Po Ps) Po = Nilai awal modal Ps = nilai sisa akhir dari Modal awal

Faktor-faktorAdanya Depresiasi Bencana Alam dan Kecelakaan Aus dan Rusak Penggunaan yang melampaui batas kemampuan standar Mesin dan Peralatan Ketuaan (Kuno)