KAJIAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSETRASI ROOTONE- F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DI POLYBAG

PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI URIN SAPI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (564) :

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH 2.4 D DAN BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

PENGARUH BAHAN SETEK DAN PEMBERIAN ZPT NAA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAHNAGA MERAH(Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Rose)

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengatnatan terhadap parameter saat muncul tunas setelah dianalisis. Saat muncul tunas (hari)

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus undatus L.) YANG DIBERIKAN BERBAGAI KONSENTRASI NAA (Napthalen Acetic Acid) SECARA IN VITRO

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Variabel pertumbuhan yang diamati pada eksplan anggrek Vanda tricolor

Pengaruh Bahan Setek dan Pemberian ZPT NAA Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis(web)britton & Rose)

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)

ORGANOGENESIS TANAMAN BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) LOKAL PALU SECARA IN VITRO PADA MEDIUM MS DENGAN PENAMBAHAN IAA DAN BAP ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH DOSIS ROOTONE-F DAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BUGENVIL (Bougainvillea spectabilis L.)

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

PENGEMBANGAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI SUMBER BAHAN BAKAR ALTERNATIF

UJI KONSENTRASI IAA (INDOLE ACETIC ACID) DAN BA (BENZYLADENINE) PADA MULTIPLIKASI PISANG VARIETAS BARANGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

PENGARUH JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN UKURAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN NAGA SKRIPSI

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

I. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Farida Nur Hasanah*, Nintya Setiari* * Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

I. PENDAHULUAN. Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI ZPT DAN SISTEM PEMBIBITAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus Costaricensis)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

Tipe perkecambahan epigeal

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (39):

PENGARUH PANJANG STEK AKAR DAN KONSENTRASI NATRIUM- NITROFENOL TERHADAP PERTUMBUHAN STEK AKAR SUKUN (Artocarpus communis F.)

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

Saijo & Hairu Suparto, Efektifitas Lama Penirisan Stek Dan Beberapa Media Tanam Berbeda

PENGGANDAAN TUNAS KRISAN MELALUI KULTUR JARINGAN MULTIPLICATION OF CRISAN BUD THROUGH TISSUE CULTURE. Yekti Maryani 1, Zamroni 1

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Riau-Pekanbaru

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.)

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PENGARUH BERBAGAI JENIS PUPUK ORGANIK PADA PANJANG STEK YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA ( Hylocereus costaricensis)

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

Alamat korespondensi :

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPONS ASAL BAHAN STEK SIRIH MERAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

Oleh : Bambang Supriyanto Dosen Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Samarinda

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

OPTIMASI KOMBINASI NAA, BAP DAN GA 3 PADA PLANLET KENTANG SECARA IN VITRO

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

PENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F.

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

POSISI MATA TUNAS BATANG ATAS DAN KONSENTRASI IAA TERHADAP PERTUMBUHAN GRAFTING BOUGENVILLEA SPECTABILIS DENGAN Bougenvillea variegata

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

THE EFFECT OF COCONUT WATER CONSENTRATION ON DRAGON FRUIT (Hylocereus costaricencis) NURSERY

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

Repositori FMIPA UNISMA

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dihasilkan dari proses-proses biosintesis di dalam sel yang bersifat

PENGARUH PEMBERIAN HORMON TUMBUH DAN DIAMETER STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK JERUK NIPIS TANPA BIJI (Citrus aurantifolis S)

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

RESPON PERTUMBUHAN MERISTEM KENTANG (Solanum tuberosuml) TERHADAP PENAMBAHAN NAA DAN EKSTRAK JAGUNG MUDA PADA MEDIUM MS

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

Pertumbuhan Tunas Sansevieria trifaciata Prain Laurentii pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi GA3

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

Pertumbuhan Bibit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dengan Perbedaan Panjang Stek dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

PENGARUH PEMBERIAN SUNGKUP DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

Pengaruh Berbagai Waktu Pemotongan Pucuk Bahan Setek dan Taraf Dosis Rootone F Terhadap Pertumbuhan Setek Pendek Panili (Vanilla Planifolia Andrews)

PENGARUH PANJANG DAN LINGKAR STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAH NAGA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

JURNAL SAINS AGRO

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

RESPON AWAL PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK

PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABUTAN ALAM GAHARU

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

Transkripsi:

KAJIAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) THE STUDY OF PLANT GROWTH REGULATORS APPLICATION IN STEM CUTTING PROPAGATION OF PITAYA (Hylocereus costaricensis) Vani Rizki Ramadan *), Niken Kendarini dan Sumeru Ashari Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur *) Email: Vanirezky@gmail.com ABSTRAK Tanaman buah naga ( Hylocereus costaricensis) merupakan salah satu tanaman yang berasal dari family Cactaceae yang tergolong baru di masyarakat Indonesia. Kebutuhan buah naga di Indonesia cukup besar, namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh produsen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya interaksi antar kombinasi perlakuan yang tepat dalam perbanyakan tanaman buah naga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2014 dalam green house STPP Malang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan faktor 1: bahan stek yaitu B1 batang ujung dan B2 batang bawah dan faktor 2: konsentrasi ZPT sebagai perlakuan(1 kontrol dan 6 perlakuan) dan 3 ulangan, yaitu : N0 : Kontrol (Tanpa ZPT), N1 : 25 mg/10 ml, N2 : 50 mg/10 ml, N3 : 75 mg/10 ml, N4 : 100 mg/10 ml, N5 : 125 mg/10 ml, dan N6 : 150 mg/10 ml. Pengamatan yang dilakukan secara distruktif dan non distruktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata pada kombinasi perlakuan bahan stek dengan konsentrasi ZPT terhadap pertumbuhan buah naga pada parameter pengamatan saat muncul tunas (hst), persentase tanaman berakar, Jumlah tunas dan panjang tunas, Sedangkan untuk parameter pengamatan persentase tanaman hidup (%), persentase tanaman berakar, jumlah akar, persentase tanaman bertunas, serta bobot basah, menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap perlakuan kombinasi bahan stek dan konsentrasi ZPT. Pada parameter pengamatan persentase tanaman hidup perlakuan kombinasi N4B1, N5B1, N6B1, N1B2, N3B2, N4B2, dan N5B2 menunjukkan persentase tanaman hidup 100%. Kata Kunci : Buah Naga, Interaksi, ZPT, Rootone. ABSTRACT Pitaya (Hylocereus costaricensis) is one of several plants that included of Cactaceae family which is relatively new by Indonesian people. The demand of pitaya in Indonesia is quite high, but that needs could not be fulfilled. The purpose of this research to determine the interaction among the treatment combination for pitaya s propagation. The Research was conducted on May until July 2014 at green house of STPP,Malang. This research used Factorial Randomized Block Design with first factor was part of cutting stem include B1 (upper stem) and B2 (lower stem) and second factor was concentration of PGRs (control/ without PGRs and 6 treatments with different concentration of PGRs) with 3 replication, there were N0 (control/without PGRs, N1 (25mg/10ml of PGRs), N2 (50mg/10ml of PGRs), N3 (75mg/10ml of PGRs), N4 (100mg/10ml of PGRs), N5 (125mg/10ml of PGRs) and N6 (150mg/10ml of PGRs). The observation consist of destructive and non-destructive method. The result showed there were an interaction due to the combination of treatment on the observation variable such as days to shoot emergence, percentage of plant root,root length, number of shoots and shoot length. However, other variable s such as percentage of plant growth, percentage of plant root, number of root, percentage of plant shoot,fresh weight were not

181 Ramadan, dkk, Kajian Pemberian Zat Pengatur... significanty different. Plant growth percentage of N4B1, N5B1, N6B1,N1B2, N3B2, N4B2 and N5B2 showed 100% of plant growth. Keyword: Pitaya, Interaction, ZPT, Rootone PENDAHULUAN Tanaman buah naga (Hylocereus costaricensis) merupakan salah satu tanaman dari family Cactaceae atau kaktus. Tanaman buah naga ada empat jenis yaitu buah naga Daging Merah, buah naga Daging Putih, buah naga Daging super red, dan buah naga Daging Kuning (Rukmana,1997). Kebutuhan buah naga di Indonesia cukup besar. Namun kebutuhan tersebut belum mampu terpenuhi. Widiastuty dan Hutamardi (1985) menyatakan bahwa kebutuhan buah naga di Indonesia masih mencapai 200-400 ton per tahun, namun kebutuhan buah naga yang dapat di penuhi masih kurang dari 50%. Perbanyakan tanaman buah naga menjadi upaya yang perlu dilakukan dalam usaha pembudidayaan. Hal ini disebabkan karena penyediaan bibit yang baik masih kurang optimal dan sebagai komoditas yang tergolong baru penyediaan bibit menjadi sangat penting. Buah naga dapat diperbanyak secara generatif maupun secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif menggunakan biji jarang dilakukan karena memerlukan waktu yang relatif lama untuk berbuah, yaitu membutuhkan waktu 1-2 tahun. Salah satu cara perbanyakan yaitu secara vegetatif dengan menggunakan stek batang. Salah satu keuntungan menggunakan stek adalah bibit yang dihasilkan seragam, sama dengan induknya (true to type) dengan waktu berbuah 7-8 bulan setelah tanam. Pemilihan bagian stek yang digunakan pada perbanyakan akan mempengaruhi percepatan pertumbuhan bibit suatu tanaman. Bahan stek bisa berasal dari bagian ujung batang dan bisa berasal dari bagian tengah atau bawah batang, akan tetapi percepatan dalam pertumbuhannya berbeda dikarena kandungan auksin yang terdapat dimasingmasing bagian tanaman berbeda. Auksin paling banyak terdapat dibagian ujung dari tanaman semakin kebawah atau semakin jauh dari ujung tanaman maka kandungan auksin semakin berkurang. Salah satu upaya dalam meningkatkan jumlah bibit buah naga yang sudah siap tanam dapat dilakukan dengan penambahan zat pengatur tumbuh. Menurut Zuryanisa (2006), salah satu usaha untuk meningkatkan keberhasilan stek tunas adalah dengan penggunaan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang tepat. Berdasarkan beberapa masalah yang ada maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh bahan stek tanaman buah naga dan pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh dalam hal ini hormon auksin yang terdapat didalam Rooton F. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh konsentrasi ZPT dan bahan stek terhadap pertumbuhan stek tanaman buah naga. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2014. Bahan yang digunakan meliputi stek tanaman buah naga Super Red yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian ujung dan bagian bawah batang buah naga dengan panjang masingmasing bagian 30 cm. Bahan stek berasal dari induk yang berbeda namun umur tanamannya sama yaitu 3 tahun, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) berupa Rootone F, aquades, pupuk N,P,K majemuk, dan bakterisida. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan rancangan perlakuan 2 faktor. Faktor pertama adalah bagian stek (B) yang terdiri dari 2 yaitu batang bagian atas (B1) dan batang bagian bawah (B2), Faktor kedua adalah konsentrasi ZPT (N) yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu N0 : kontrol/tanpa ZPT, N1 : 25mg/10ml, N2 : 50 mg/10 ml, N3 : 75 mg/10 ml, N4 : 100 mg/10 ml, N5 : 125 mg/10 ml, dan N6 : 150 mg/10 ml. Dari kedua faktor percobaan tersebut, diperoleh 14 kombinasi perlakuan, Setiap perlakuan kombinasi diulang sebanyak 3 kali dan untuk tiap-tiap perlakuan terdapat 7

Presentase Tanaman yang hidup (%) 182 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 3, April 2016, hlm. 180-186 tanaman sehingga jumlah seluruhnya adalah 294 tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Keberhasilan suatu tanaman dalam pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik berkaitan dengan pewarisan sifat tanaman yang berasal dari tanaman induknya sedangkan faktor lingkungan berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana tanaman tersebut tumbuh (Gardner et al., 1991). Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat keberhasilan stek adalah penambahan zat pengatur tumbuh sintetis. ZPT akan merangsang pertumbuhan suatu tanaman dalam membantu pembentukan fitohormon yang ada didalam tanaman dan menggantikan fungsi dan peran hormon. Dari data pengamatan dan hasil analisis pada parameter persentase tanaman yang hidup (Gambar 1) menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan bahan stek dan konsentrasi ZPT yang diberikan. Hal ini diduga ada faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dari bibit buah naga, antara lain suhu, intensitas cahaya matahari, serta pengaruh dalam perawatan bibit yaitu penyiraman dan pemupukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal terdiri dari laju fotosintesis, respirasi,differensiasi dan pengaruh gen, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, air, bahan organic, dan ketersediaan unsur hara. Terpenuhinya faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan maka proses fotosintesis akan berlangsung dan menghasilkan fotosintat yang berfungsi untuk proses pertumbuhan tunas dan akar (Gardner et al., 1991). Persentase tanaman berakar menunjukkan tingkat keberhasilan perbanyakan stek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 20 hst terdapat pengaruh interaksi yang nyata dari perlakuan yang diberikan, sedangkan pada umur 40 hst tidak berpengaruh nyata (Tabel 1). Hal ini diduga bahwa pada umur 20 hst bahan stek mampu menyerap ZPT yang diberikan dan dapat mendorong pertumbuhan tanaman buah naga, sehingga pada umur 40 hst pertumbuhan tanaman sudah tidak dipengaruhi lagi oleh ZPT karena ZPT sudah diserap dan digunakan dalam metabolisme awal untuk pembentukan organ baru. Pengaruh bahan stek yang digunakan didapatkan hasil bahwa bahan stek yang berasal dari batang bawah mampu memberikan hasil persentase tanaman berakar lebih tinggi baik pada umur 20 hst maupun 40 hst. 100 95 90 85 80 75 N0B1 N1B1 N2B1 N3B1 N4B1 N5B1 N6B1 N0B2 N1B2 N2B2 N3B2 N4B2 N5B2 N6B2 Perlakuan Gambar 1 Persentase tanaman yang hidup dari perlakuan bahan stek buah naga dan konsentrasi ZPT

183 Ramadan, dkk, Kajian Pemberian Zat Pengatur... Hal ini diduga pada bahan stek yang berasal dari batang atas terdapat auksin lebih banyak dibandingkan batang bawah yang dapat membantu mempercepat pembentukan akar dan tunas, sehingga bahan stek batang atas mampu muncul akar lebih cepat dibandingkan batang bawah. Pembentukan akar pada suatu tanaman dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat serta keseimbangan hormon auksin dalam bahan tanam (Sudomo et al., 2007). Banyaknya akar suatu tanaman merupakan salah satu indikator pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara kombinasi perlakuan bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap jumlah akar (Tabel 1). hal tersebut diduga pada awal pengamatan efek dari pemberian ZPT belum terlihat dikarenakan zat pengatur tumbuh yang sudah terserap oleh tanaman masih diproses dalam metabolisme dengan senyawa-senyawa lain untuk menhgasilkan organ tanaman baru. Sedangkan pada perlakuan bahan stek yang digunakan tidak berpengaruh terhadap perlakuan konsentrasi yang diberikan, hal tersebut diduga zat pengatur tumbuh yang diberikan lebih berpengaruh terhadap perpanjangan akar. Berdasarkan penelitian Mahadi, et.,all (2013) tentang pengaruh penambahan NAA dan Kinetin terhadap pertumbuhan eksplan buah naga menduga adanya interaksi antara auksin dan sitokinin mengakibatkan tanaman dapat mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas, misalnya jumlah akar dan jumlah tunas. Panjang akar akan berpengaruh terhadap kemampuan suatu tanaman dalam mendapatkan makanan didalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antar kombinasi perlakuan bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap perpanjangan akar buah naga (Tabel 1). Pemberian hormon pengatur tumbuh pada stek dapat membantu menigkatkan pertumbuhan tanaman. Menurut Aini et.,all (1999) menyatakan bahwa fisiologis hormon endogen (auksin) dapat membantu mendorong perpanjangan sel, pembelahan sel, diferensiasi jaringan xylem dan floem, dan pembentukan akar. Munculnya tunas merupakan awal dari pertumbuhan suatu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya interaksi antara kombinasi perlakuan bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap percepatan munculnya tunas (Tabel 2). Tabel 1 Rata-rata Pertumbuhan Akar Buah Naga akibat Perlakuan Konsentrasi ZPT dan Bahan Tanam Perlakuan Persentase Tanaman Berakar (%) Peubah Jumlah Akar Panjang Akar (cm) N0B1 66.66 6.33 6.57 ab N1B1 71.42 6.00 8.17 abc N2B1 76.18 8.67 9.70 abcd N3B1 71.42 10.67 9.70 abcd N4B1 90.47 11.67 12.30 cd N5B1 80.95 10.00 10.87 bcd N6B1 80.95 13.33 12.40 cd N0B2 80.95 5.33 6.47 a N1B2 66.66 9.33 8.47 abcd N2B2 85.71 9.67 11.03 abcd N3B2 80.95 14.33 11.00 cd N4B2 76.18 8.67 9.77 abcd N5B2 85.71 14.00 12.50 abcd N6B2 71.42 11.00 11.70 cd BNJ 5% tn tn 0.72 Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5 %.

184 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 3, April 2016, hlm. 180-186 Tabel 2 Rata-rata Pertumbuhan Akar Buah Naga akibat Perlakuan Konsentrasi ZPT dan Bahan Tanam Perlakuan Saat Muncul Tunas (hari) Persentase Tanaman Bertunas (%) Peubah Jumlah Tunas Panjang Tunas (cm) N0B1 17.20 61.90 3.67 ab 15.03 a N1B1 22.97 71.42 3.67 ab 15.67 ab N2B1 23.30 61.90 3.67 ab 14.73 a N3B1 28.53 57.14 3.33 a 22.13 abcd N4B1 13.77 76.19 3.67 ab 22.37 abcd N5B1 14.97 66.66 4.00 bc 17.07 abc N6B1 16.77 66.66 3.67 ab 23.87 bcd N0B2 23.20 52.38 3.33 a 19.63 abc N1B2 18.07 80.95 3.33 a 20.40 abc N2B2 20.10 76.19 3.33 a 24.53 bcd N3B2 17.30 57.14 4.33 bcd 24.23 bcd N4B2 9.07 71.42 4.67 cd 26.60 cd N5B2 11.20 66.66 5.00 d 31.43 d N6B2 14.40 66.66 4.00 bcd 26.17 cd BNJ 5% tn tn 0.34 0.99 Keterangan : Angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNJ 5 %. Akar merupakan pusat metabolisme suatu tanaman untuk pembentukan organ baru tanaman yang dipengaruhi oleh adanya interaksi antara hormon endogen dan hormon eksogen dalam tanaman buah naga sehingga mampu menghasilkan tunas baru. Begitu juga dalam penelitian Samudin, (2009) tentang kombinasi Auksin dan sitokinin dalam pertumbuhan buah naga menunjukkan bahwa keseimbangan sitokinin dan auksin menyebabkan terjadinya pembelahan sel yang menstimulasi pembentukan tunas, duri, dan akar buah naga. Menurut pendapat Hidayanto et all., (2003), bahwa kandungan karbohidrat yang terdapat pada bahan stek merupakan faktor utama untuk perkembangan primordial tunas dan akar, dengan cadangan makan yang cukup maka stek akan mampu membentuk tunas baru. Persentase tanaman bertunas menunjukkan akumulasi pertumbuhan suatu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi pada parameter pengamatan persentase tanaman bertunas (Tabel 2). Pada dasarnya tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya memiliki waktu berbeda-beda tergantung dari kemampuan tanaman tersebut untuk melakukan pertumbuhan serta faktor eksternal yang mempengaruhinya. Banyaknya tunas pada suatu tanaman menunjukkan kemampuan tanaman dalam membentuk organ baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan kombinasi bahan stek dan konsentrasi ZPT saling berinteraksi untuk membentuk tunastunas baru. Proses metabolisme dalam tanaman dipengaruhi beberapa faktor baik faktor dari dalam tanaman semisal kondisi bahan tanam dan kandungan senyawa dalam tanaman, sedangkan faktor dari luar tanaman meliputi zat pengatur tumbuh serta kondisi lingkungan semisal suhu, intensitas cahaya, ataupun kelembaban. Berdasarkan Penelitian Basri, Zainuddin, dan Syakur (2013), bahwa Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tunas ialah kondisi lingkungan yang mendukung, seperti kelembaban yang cukup akan mempercepat tumbuh tunas. Panjang tunas akan mempengaruhi berat suatu tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar kombinasi perlakuan bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap panjang tunas (Tabel 2). Penambahan hormon pengatur tumbuh dapat mengontrol perkembanagan jaringan meristem

185 Ramadan, dkk, Kajian Pemberian Zat Pengatur... sehingga akan berakibat pemanjangan sel, dengan penambahan konsentrasi zat pengatur tumbuh yang sesuai dapat membantu pertumbuhan tanaman karena hormon tumbuh merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan tanaman selain karbohidrat dan nitrogen. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Mashudi, Setiadi, dan Ariani (2008), bahwa cadangan zat makanan yang terdapat didalam organ stek merupakan penumpukan hasil fotosintesa. Auksin eksogen mampu memicu pembelahan, pembesaran,dan pemanjangan sel, apabila pemberiannya berada pada batas konsentrasi optimum. KESIMPULAN Penambahan konsentrasi ZPT pada perlakuan stek tanaman buah naga mampu meningkatkan pertumbuhan dalam perbanyakan tanaman buah naga. Penggunaan bahan stek mampu mempengaruhi hasil perbanyakan stek tanaman buah naga. Perlakuan kombinasi bahan stek dan konsentrasi zat pengatur tumbuh mampu meningkatkan hasil perbanyakan stek tanaman buah naga. DAFTAR PUSTAKA Aini,N.,M.Tampubolon dan G.Dadan. 1999. Pengaruh Macam Ruas batang dan Konsentrasi Rootone F terhadap keberhasilan dan pertumbuhan stek Bambu Jepang (Dracaena godseffiana) kultivar mawar. Jurnal Hortikultura.11(109):48-58. Basri. Hasan, Zainuddin, dan Abd. Syakur. 2013. Aklimiatisasi Bibit Tanaman Buah Naga ( Hylocereus undatus) pada Tingkatan Naungan Berbeda. Jurnal Agrotekbis. 1(4):339-345. Gardner, F.P.,R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press, Jakarta. Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. CV. Rajawali. Jakarta. Hidayanto. M, S. Nurjanah, dan F. Yossita. 2003. Pengaruh Panjang Stek Akar dan Konsentrasi natriumnitrofenol terhadap Pertumbuhan Stek Akar Sukun ( Artocarpus communis F.). Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 6(2):154-160. Mahadi, I., S. Wulandari, dan D. Trisnawati. 2013. Pengaruh Pemberian NAA dan Kinetin terhadap Pertumbuhan Eksplan Buah Naga ( Hylocereus costaricensis) Melaui Teknik Kultur Jaringan Secara In Vitro. Jurnal Biogenesis. 2(9):15-19. Mashudi, D. Setiadi, dan A.F Ariani. 2008. Pertumbuhan Tunas Tanaman Pulai pada Beberapa Tinggi Pangkasan dan Dosis Pupuk NPK. Jurnal pemuliaan tanaman. 2 (2):1-9. Rukmana, R. 1997. Buah naga Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. Samudin, Saka. 2009. Pengaruh Kombinasi Auksin-Sitokinin terhadap Pertumbuhan Buah Naga. Media Litbang Sulteng. 2(1):62-66. Sudomo, S. Pudjiono, dan M. Na iem. 2007. Pengaruh Mata Tunas terhadap Kemampuan Hidup dan Pertumbuhan Stek Empat Jenis Hibrid Murbei. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 1(1):1-11. Widiastuty dan Hutamardi. 1985. Pengaruh Penambahan IBA dan IAA terhadap pertumbuhan stek Tanaman Soka. Jurnal Hortikultura. 2(2):21-33. Zuryanisa. 2006. Pengaruh waktu dan persentase pemangkasan tunas terhadap pertumbuhan vegetatif dan produksi buah. Jurnal Hortikultura. 4 (2):16-20.