LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

PANDUAN MANUAL ALAT PERAGA MARINE CURRENT TURBINES

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

Antiremed Kelas 11 Fisika

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR. Analisa Dan Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hindro ( PLTMH ) Berdasarkan Perhitungan Beban

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Merancang dan Mengimplementasi Modul Praktikum Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Universitas Udayana

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

keuntungan dan kelebihan. Pemanfaatan energi tenaga air atau hydropower di Indonesia juga sangat minim [1]. digunakan adalah plat besi dan sekat sekat

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA TOPIK: FLUIDA. Disusun oleh: Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

KETERKAITAN ANTARA KERJA ALAT LISTRIK (W) DENGAN MUATAN LISTRIK (Q) YANG DIPINDAHKAN

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Debit (1)_soal Kelas 6 SD. 1. Nilai dari cm 3 =... liter. A. 2 B. 3 C. 4 D Hasil dari 5 liter =... dm 3. A. 3 B. 4 C. 5 D.

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Rancang Bangun Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Overshot Wheel

FIsika FLUIDA DINAMIK

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

KAJI EKSPERIMENT PERFORMA TURBIN PELTON TYPE FM 32

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), 2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), 3. Pembangkit Listrik Tenaga Angin,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU

BAB II LANDASAN TEORI

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA HUKURILA KOTA AMBON UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

PENGARUH JUMLAH DAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP PUTARAN DAN DAYA PADA TURBIN PELTON SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

INSTALASI RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN POMPA SENTRIFUGAL SEBAGAI TURBIN DENGAN HEAD (H) 5,18 M DAN HEAD (H) 9,29 M

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

BAB III METODE PENELITIAN

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sampai saat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 4. GEOMETRI PENGUKURAN SAUAN WAKTU, VOLUME DAN DEBITLatihan Soal 4.3

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUJIAN ALAT

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang inovatif dan tepat guna. Salah satu contoh dalam bidang

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

Transkripsi:

LAMPIRAN Panduan Manual Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton 1. Bagian Bagian Alat Gambar 1.1 Bagian Alat Keterangan gambar: 1. Turbin Pelton 2. Rumah Turbin 3. Bagian Display 4. Pompa Air 5. Sensor Flowmeter 6. Tampungan Air 7. Generator

2. Bagian Display Gambar 2.1 Kondisi OFF Keterangan gambar: 1. Saklar ON/OFF. 2. Pengatur kecepatan pompa air. 3. Saklar hitam (switch keluaran generator), ada 3 kondisi yaitu posisi 0 tanpa beban, posisi I untuk beban lampu pijar, dan posisi II untuk beban regulator pengisian aki. 4. Display 1, tegangan (VAC) dan arus (A) pompa air. 5. Display 2, debit air (liter/menit). 6. Display 3, tegangan (VDC) dan arus (A) keluaran generator. 7. Display 4, tegangan (VDC) dan arus (A) keluaran regulator. 8. Display 5, tegangan (VDC) dan arus (A) arus beban. NOTE: Bagian display dapat dibongkar dengan melepas skrup dibagian belakang, untuk melepas penutup tripleknya.

3. Cara kerja a. Pastikan saklar hitam ada pada posisi 0, dan pengatur kecepatan pompa air pada posisi max. lihat gambar 2.1. b. Hidupkan saklar ON/OFF. Semua display akan menyala dengan debit maksimal dan keluaran tegangan dan arus pada generator tanpa beban. Gambar 3.1 Kondisi ON Display 1 akan menunjukkan tegangan (VAC) dan arus (A) yang dibutuhkan pompa air untuk menghasilkan debit air. Display 2 menunjukkan debit air maksimal 27 liter/menit. Display 3 menunjukkan tegangan (VDC) dan arus (A) dari keluaran generator. Display 4 menunjukkan tegangan (VDC) dan arus (A) dari keluaran regulator. Display 5 menunjukkan tegangan (VDC) dan arus (A) dari keluaran beban lampu pijar.

c. Pindah saklar hitam pada posisi I untuk mengetahui tegangan dan arus pada keluaran regulator pengisian aki. d. Pindah saklar hitam pada posisi II untuk mengetahui tegangan dan arus pada beban lampu pijar. e. Putar potensiometer untuk mengubah kecepatan pompa air untuk mendapatkan hasil yang diingankan (sesuai langkah percobaan praktikum). f. Ulangi langkah a e sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

NOTE: Ada sebuah pipa pembuangan dengan sebuah kran, Saat alat akan digunakan pastikan kran pada posisi OFF / tertutup (lihat gambar kiri). Saat kran pada posisi ON / terbuka berfungsi membuang air pada instalasi pipa atas disaat ingin perawatan / membongkar instalasi pipa dari alat peraga.

Petunjuk Praktikum Energi Baru dan Terbarukan Topik PLTMH Dengan Turbin Pelton 1. Tujuan - Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari PLTMH menggunakan turbin pelton. - Mahasiswa dapat menghitung daya teknis PLTMH. 2. Teori Singkat Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan ketinggian jatuhnya air (Head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Perhitunganya teknis daya PLTMH sebagai berikut: P = ρ Q g H (2.1) P = Daya (W) Q = Debit Aliran Air (m 3 /s) H = Head (m) ρ = massa jenis air (kg/m 3 ) Gambar 2.1 Turbin Pelton Turbin pelton termasuk dalam turbin impuls yang lebih mengandalkan pada derasnya aliran dan tinggi jatuhnya air saat mengenai turbin. Mempunyai beberapa komponen utama yaitu nozzle yang berfungsi mengarahkan aliran air, sudu turbin yang berfungsi

menangkap aliran air dan juga rumah turbin untuk tempat roda jalan dan penahan air yang keluar dari sudu-sudu turbin. 3. Langkah Praktikum a. Pastikan saklar hitam pada posisi tengah 0, dan potensiometer pada posisi max.. ini merupakan posisi awal yaitu tanpa beban. b. Hidupkan saklar ON/OFF. c. Semua nilai keluaran akan tertampil dalam display LCD dan 7 segment. d. Putar potensiometer untuk medapatkan hasil yang diinginkan (sesuai langkah percobaan). e. Langkah percobaan: c.1. Pengujian Daya Pompa Air - Pengujian dilakukan dengan cara memutar potensiometer dari posisi maksimal sampai minimal untuk mengetahui range tegangan dan arus yang digunakan oleh pompa air. - Lakukan pengujian untuk percobaan dengan range tegangan maksimal 200V 150V -100V 50V 0V, catat arus yang ditampilkan pada LCD. Kemudian hitung daya yang digunakan oleh pompa air dengan rumus daya P = V.I. Catat hasilnya dalam bentuk tabel. c.2. Pengukuran Debit Air - Langkah pengukuran sama dengan pengujian daya pompa air yaitu dengan cara memutar potensiometer dari posisi maksimal sampai minimal dengan range tegangan sama pada percobaan c.1. Pengukuran ini untuk mengetahui resolusi debit air yang dapat dihasilkan oleh alat peraga. - Debit air akan tertampil pada LCD mikrokontroler dalam liter/menit. Satuan ini harus diubah dahulu ke m 3 /s yaitu dengan cara mengubah liter ke m 3 yaitu dikali 10-3. Kemudian dibagi dengan 60 agar menit menjadi detik (s). 1 liter/menit = 1*10-3 m 3 /s 60 - Lakukan pengukuruan dan catat hasilnya pada tabel dengan range mengikuti percobaan c.1.

c.3. Pengukuran Head Tinggi Air - Diketahui diameter nozzle adalah sebesar 8 mm. - Pengukuran ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari percobaan c.2. dan bertujuan untuk mengetahui Head dari PLTMH, yang sebenarnya dalam aplikasi realnya dapat di ukur dari beda ketinggian antara dum air sampai nozzle. - Dengan menggunakan rumus debit aliran (Q) yaitu jumlah volume aliran per satuan waktu. Dimana : v = Kecepatan aliran (m/s) Q = A.v (3.1) A = Luas penampang pipa (m) Q = Debit aliran (m ³ /s) Selain persamaan di atas dapat juga menggunakan persamaaan sebagai berikut: Dimana : V = Volume aliran (m 3 ) Q = Debit aliran (m ³ /s) t = waktu aliran (s) Q = V/t (3.2) Untuk mengetahui Head yang ada pada perancangan PLTMH dapat menggunakan rumus (2.3). Rumus ini merupakan penerapan dari hukum bernoulli untuk menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah seperti ditunjukkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Kecepatan Zat Cair Yang Keluar Dari Dasar Sebuah Wadah

Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah) dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter lubang pada dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah dan permukaan lubang terbuka sehingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan Bernoulli untuk kasus ini adalah: Massa jenis zat cair (air) sama, maka kita sederhanakan. v = (2gH) (3.3) Dimana : H = Head (m) g = percepatan gaya gravitasi (m 2 /s) - Catat hasil perhitungan Head pada tabel. - Berikan satu contoh perhitungan Head. Setelah mendapatkan Head maka kita dapat menghitung daya teknis PLTMH yang ada pada alat peraga ini. Rumus 2.1. c.4. Pengukuran Daya Output Generator - Pengujian dilakukan masih mengacu pada range percobaan c.1. yaitu dengan memutar potensiometer dari maksimal sampai minimal dengan range tegangan pompa air maksimal 200V 150V 100V 50V 0V - Dilakukan 3 kali, saat tanpa beban, beban regulator dan beban lampu pijar. Yang berarti akan ada 3 tabel dalam pengukuran daya output generator.

- Pertama yaitu saat tanpa beban, kondisikan saklar hitam pada posisi 0, catat hasilnya yang tertampil pada display 7 segment untuk output generator. Kemudian hitung dayanya. - Kedua dengan beban regulator untuk pengisian aki, kondisikan saklar hitam pada posisi I, catat hasilnya yang tertampil pada display 7 segment untuk output generator. Kemudian hitung dayanya. - Ketiga dengan beban lampu pijar, kondisikan saklar hitam pada posisi II, catat hasilnya yang tertampil pada display 7 segment untuk output generator. Kemudian hitung dayanya. c.5. Penghitungan Efisiensi Sistem - Penghitungan ini bertujuan untuk melihat efisiensi dari alat peraga, Yang dimaksudkan efisiensi sistem disini adalah efisiensi dari turbin pelton dengan cara membandingkan daya teknis PLTMH yang keluar dari nozzle dengan daya yang keluar dari generator. Pout Generator * 100%. Daya Teknis PLTMH - Tuliskan hasilnya pada tabel.

Hasil Praktikum Percobaan c.1. Pengujian Daya Pompa Air Tegangan (VAC) Arus (A) Daya (W) Maksimal (224) 1.4 313.6 200 1.2 240 150 1.1 165 100 1.3 130 50 0.8 40 0 0 0 Percobaan c.2. Pengukuran Debit Air Gunakan rumus pada percobaan c.2 untuk mengubah satuan liter/menit menjadi m3/s Tegangan (VAC) 1 liter/menit = 1*10-3 m 3 /s 60 Debit Air (liter/menit) Debit Air (*10-3 m 3 /s) Maksimal (224) 27 0.45 200 27 0.45 150 26 0.43 100 20 0.33 50 0 0 0 0 0 Percobaan c.3. Pengukuran Head Tinggi Air Kita pakai debit maksimal 27 liter/menit dan kita ubah dulu ke dalam satuan internasional debit air (Q) m 3 /s dengan cara seperti berikut: Dari persamaan 1 liter = 1 dm 3 = 10 3 m 3. 27 liter/menit = 27 x 10-3 m 3 /menit 1 menit dibagi 60 agar menjadi detik (s), maka debit air (Q) menjadi 0.45 x 10-3 m 3 /s.

Setelah diubah langkah selanjutnya adalah mencari kecepatan aliran, dari persamaan (2.1) diketahui : diameter nozzle adalah 8 mm = 8 x 10-3 m, maka didapat : Q = A.v = πr. v 0.45 x 10-3 = 22/7 * (4 x 10-3 ) 2 * v 0.45 x 10-3 / 5.03 x 10-5 = v v = 8.95 m/s Terakhir adalah mencari Head yang ada pada nozzle. Dari persamaan (2.3) maka akan didapatkan: v = (2gH) 8.95 = (2gH) 8.95 2 / 2 = 10 H 40.05 = 10 H 4 = H Head = 4 m Maka akan diketahui daya PLTMH yang dihasilkan dari semburan nozzle adalah sebesar : P = ρ Q g H P = 1000 * 0.45 x 10-3 * 10 * 4 P = 18 W Debit Air Head Daya PLTMH v (*10-3 m 3 /s) (m) (W) (m/s) 0.45 4 18 8.95 0.45 4 18 8.95 0.43 3.65 15.7 8.54 0.33 2.15 7.095 6.56

Percobaan c.4. Pengukuran Daya Output Generator Tanpa Beban Beban Regulator Beban Lampu Pijar Tegangan Tegangan Arus Tegangan Tegangan (VAC) Arus (A) Arus (A) (VDC) (A) (VDC) (VDC) Maksimal (224) 41.1 0 15.5 0.37 31.2 0.16 200 40.7 0 15.6 0.35 30.8 0.16 150 39.0 0 15.7 0.32 28.8 0.15 100 29.2 0 15.3 0.15 19.6 0.13 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Percobaan c.5. Penghitungan Efisiensi Sistem Yang dimaksudkan efisiensi sistem disini adalah efisiensi dari turbin pelton dengan cara membandingkan daya teknis PLTMH yang keluar dari nozzle dengan daya yang keluar dari generator. Pout Generator * 100%. Daya Teknis PLTMH Tegangan Tanpa (VAC) Beban Beban Regulator Beban Lampu Pijar Maksimal (224) 0 31.86 % 27.73 % 200 0 30.33 % 27.38 % 150 0 32 % 27.52 % 100 0 32.35 % 35.91 % 50 0 0 0 0 0 0 0